Pesona Sang Devil

Pesona Sang Devil

Gadis Terunik

Bismillahirrahmanirrahim..

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, akhirnya saya bisa kembali lagi menulis.

Dan, biar saya menulis nya lebih semangat lagi boleh kan saya minta bantuan kalian tinggalkan jejak cinta kalian readers kesayangan di kolom komentar, scroll terus hingga pencet tanda 👍 biar jempolnya berubah merah 🤭 dan juga favorit, rate bintang lima nya.

Ehh, hampir lupa. Maaf 🙏🏻🙈😂 author mau minta vote tapi takut bengek 😅🤣🤣..

💖💖💖

Happy reading..

5 tahun kemudian.

"Indonesia aku datang kembali" Lili menghela nafas.

Setelah lima tahun kepergian Lili meninggalkan tanah kelahirannya waktu itu. Inilah kedatangan untuk pertama kali Lili menginjakkan kembali kakinya di bumi Pertiwi.

Akhirnya pesawat yang ditumpangi Lili mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dengan selamat.

Lili menyeret koper ditangan kanannya. Berjalan keluar dari Bandara Soekarno-Hatta, tanpa ada yang menjemputnya. Itulah keinginan Lili.

Namun, tanpa diduga Lili. Tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggilnya dari kejauhan.

"Aulia Anastasia" seorang wanita memanggil nama Lili dengan lengkap dan sangat jelas di telinganya.

Wanita itu melambaikan tangannya ke wajah Lili.

"Eheem.. Apa kau melupakan temanmu ini?" sindir wanita cantik yang kini tepat berdiri dihadapannya.

Seketika Lili melepaskan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya.

Sejenak, Lili memperhatikan wanita yang tersenyum ramah kepadanya. Wajah yang tak asing bagi seorang Lili.

Lia? Kornelia?" Lili dengan lantang menyebutkan nama wanita yang sangat ia kenal.

"Kau tidak melupakan aku, bestie?" ucap Lia kembali.

"Tentu tidak, sahabat sejati yang masih tertinggal di sini" balas Lili terkekeh seraya memeluk sahabatnya itu.

"Bagaimana kabar kamu, Lili?" tanya Lia kemudian.

"Alhamdulillah, aku baik-baik saja. Bagaimana kabarmu juga, kawan? Seperti kamu sangat bahagia saat ini. Sangat terlihat jelas di wajah cantikmu itu, semakin bersinar" Lili menangkup kedua pipi Lia.

Lia tersenyum, melihat sahabatnya telah kembali di Negara nya sendiri. Matanya menahan berkaca-kaca, air bening itu sudah ingin menerobos keluar dari pelupuk matanya, menahan haru. "Tentu, Li. Aku sangat bahagia bisa bertemu kembali denganmu setelah kepergianmu waktu itu, tanpa memberikan alasan yang jelas. Kamu pergi begitu saja meninggalkan kami"

"Maaf"

Hanya kata itu yang keluar dari bibir merah milik Lili.

Kali ini mata Lili yang berkaca-kaca. Ingin rasanya menumpahkan semua isi dalam hatinya. Namun, ia tak ingin merusak momen yang sangat membahagiakan ini.

"Sebenarnya sudah lama aku ingin kembali ke sini, namun keadaan belum memberikan kesempatan. Belum ada waktu." Lili membalas ucapan Lia dengan senetral mungkin.

"Baru sekarang ada waktunya." tanya Lia kembali.

"Iya, ada tugas dari perusahaan untuk mengembangkan anak cabang perusahaan yang berada di Indonesia. Dan pimpinan menugaskan aku untuk meng-handle segara urusan di sini sementara waktu." Lili menjelaskan alasan kedatangannya kembali ke Indonesia.

Lia merasa sedih mengingat kejadian lima tahun lalu ketika Lili, sahabat karibnya itu tiba-tiba memutuskan untuk pergi ke Luar Negri, dengan alasan ingin melanjutkan pendidikan S2 nya di sana sambil bekerja. Hilang bak ditelan bumi, tanpa kabar sedikitpun. Lia merasa sangat kehilangan sahabat terbaiknya yang selalu menemani bersama dalam suka dan duka.

"Aku mencari kabar tentangmu. Aku berusaha terus menghubungi nomor teleponmu, namun nomor itu tidak pernah aktif. Dari mulai bertanya pada Mama kamu, hingga bertanya pada teman-teman. Tapi tidak ada satupun yang mengetahui keberadaanmu, saat itu"

"Maafkan aku, sahabatku. Aku tidak bisa menceritakan masalah itu kepadamu." Lili melepaskan pelukannya.

Lia menatap nanar ke arah Lili.

"Semoga perjuangan akan menuai hasil yang sangat memuaskan"

"Terimakasih doa nya, sahabat" balas Lili mengulum senyum manis di bibirnya.

Setelah meluapkan rasa kangennya. Lia mengajak Lili untuk berkunjung ke tempatnya. "Sekarang mampir dulu ke apartemenku, tidak boleh menolak! Ini keinginan sahabat yang harus dipenuhi, sekarang juga." Lia mengajak Lili mampir ke apartemennya, mencoba mengalihkan perhatian Lili.

"Tidak boleh menolak, ya?" balas Lili terkekeh.

"Harus! Sekarang juga, tidak boleh ditunda!"

Lili tidak bisa menolak permintaan sahabatnya itu. "Oke, sebagai permintaan maaf. Aku mengabulkan keinginan sahabatku ini"

"Ayo!!" Lia menggandeng tangan Lili dengan tidak sabaran menuju parkiran mobil.

***

Mobil yang dikendarai Lia dan Lili mulai meninggalkan parkiran Bandara Soekarno-Hatta. Kendaraan yang beratap itu mulai menyusuri jalanan kota Jakarta. Banyak jalan-jalan yang sudah dirubah. Dengan banyaknya pembangunan gedung perkantoran dan mall-mall semakin membuat padat jalanan di Ibukota ini.

Pandangan Lili tak lepas dari jalanan beraspal hitam itu. Ia berusaha untuk melupakan sejenak memori lima tahun silam yang membuat dirinya meninggalkan negara nya sendiri.

"Jangan melamun, nanti kesambet cowok pribumi" kekehan Lia membuyarkan lamunan Lili.

"Hehehe.. Hatiku telah tertambat di sana" balas Lili, menolak halus kekehan Lia.

"Ooh.. Rupanya sahabatku telah menemukan jagung rebus import" ledek Lia.

"Enak dong jagung rebus import, kalah dah jagung manis kang Arman" ledek Lili balik.

Lia menonyor kepala Lili. "Pasti lebih enak jagung manis milik kang Arman" dengus Lia.

"Udah pernah coba nih?" ledek Lili terus menggoda Lia.

"Ya belum. Hehehe"

"Kirain gitu" goda Lili lagi.

Lia manyun mendengar godaan Lili. "Kau kira aku sudah mencicipi jagung manis" kesalnya.

"Yakin belum?"

"Ihh.. Lili!"

"Hahaha.. Peace, damai-damai. Tak usah mengeluarkan taring gitu, napa"

"Nyebelin"

"Cius sebel sama si manis Lili?"

"Bawel!"

"Tapi ngangenin kan!"

"Selalu dan selalu ngangenin. Itulah ciri khas yang selalu melekat pada dirimu yang membuat kita merindukan sosok Aulia Anastasia" ujar Lia seraya menggenggam tangan kanan Lili.

Sosok gadis yang ceria, supel, ramah tidak sombong selalu memikirkan sahabatnya. Namun, setelah kejadian yang mengenaskan itu. Sudah tidak ada lagi sinar cahaya yang selalu terbit di wajahnya.

***

Dilain tempat.

"KOSONGKAN SEMUA JADWALKU HARI INI!!" terdengar suara bariton dari ruangan CEO PT. GA GROUP.

Sejak kehilangan wanita cantik dan unik, waktu itu. Seorang Giordan Adhitama memutuskan bahwa hari Senin adalah hari berkabung baginya. Ia tidak ingin mengerjakan sesuatu di hari itu. Jadwal yang padat pun harus bisa diatasi oleh Ardo sang assisten pribadinya. Jiwa dan raga Gio telah tertutup dengan keunikan yang dimiliki gadis itu.

Gadis yang sangat misterius itu belum juga diketemukan nya hingga waktu lima tahun berlalu.

BODOH

Hanya kata itu yang selalu keluar dari mulut Gio, jika Ardo belum berhasil juga menemukan gadis yang telah merebut perhatian Gio.

"Ini sudah lima tahun, Ardo! Mana hasil kerjamu selama ini! Mau aku pecat kamu!"

Seorang gadis yang telah merubah dratis kehidupan seorang Gio. Ia menjadi pria arogan dengan tatapan mata yang sangat dingin dan keras hati. Tidak lagi ada kehangatan dan senyuman seperti dulu. Semua itu telah mati bersama gadis unik pujaan hatinya.

"Aku rela buta kedua mata ini, demi mendapatkan cintamu. Gadis terunik yang telah membawa pergi hatiku!" Kata Giordan Adithama.

🌟🌟🌟🌟🌟

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Rosita

Rosita

Tau” dah 5 tahun aja thor😁😁

2024-09-26

0

🍌 ᷢ ͩDEGAN𒈒⃟ʟʙᴄ

🍌 ᷢ ͩDEGAN𒈒⃟ʟʙᴄ

nyimak dulu kak

2023-01-04

0

ʜᴏᴋᴋɪs

ʜᴏᴋᴋɪs

maaf WA baru sempet baca🙏🤭

2023-01-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!