Eklusif hanya di Noveltoon, jika ada di tempat lain berarti plagiat
Jangan lupa like, komen, Vote dan hadiah.
Seorang pria bernama SULTAN. Ia hanya anak miskin dan tinggal dengan ibunya di rumah kecil, namun tiba-tiba ia mendapatkan sistem dan sistem tersebut merubah hidupnya, yang dulunya hanya anak lemah dan hidup miskin kini menjadi kuat dan kaya raya dan sistem itu membantu ia menjadi kuat dan kaya raya.
Ia harus mengerjakan misi dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26
"Bagaimana ini, ada orang di luar," ujar pria itu panik.
Karena tidak di buka akhirnya Sultan mendobrak pintu hingga lepas pintu itu menindih para mahasiswa itu.
"Kalian membully seseorang kok di kampus," ujar Sultan melihat ke arah seorang pria yang mereka bully memakai kaca mata dan bajunya basah dan ada luka di lengannya.
"Kamu jangan ikut campur," ujar pria itu menantang Sultan.
"Bagaimana jika aku ikut campur," ujar Sultan mendekati pria itu.
Tiba-tiba seorang dosen datang bernama pak Kamel.
"Ada apa ini? Kenapa kalian di sini. Dan itu dia itu kenapa? Kalian membullynya ya?" Teriak pak Kamel marah.
"Bukan kami pak tapi dia," ujar pria itu menunjuk ke arah Sultan. Sultan sangat kaget karena ia di tuduh.
"Heh kau melempar kesalahan kepada orang lain," ujar Sultan marah.
Pak Kamel mendekati pria yang di bully itu. "Katakan siapa yang melakukan ini kepadamu?" Tanya pak Kamel menatap wajah pria itu.
Ia menatap ke arah ketiga pria yang membullynya tapi mereka mengancamnya dengan mengisyaratkan tangan di lehernya. Ia menatap ke arah Sultan yang melipat tangannya.
"Dia yang melakukannya," ujar pria yang di bully itu menunjuk ke arah Sultan. Sultan menangkat alisnya karena tak menyangka ia malah jadi kambing hitam.
"Kalau gitu kamu ikut saya ke ruangan saya," ujar pak Kamel melihat ke arah Sultan. "Dan kamu langsung saja ke UKS," sambungnya.
"Tapi Pak bukan saya yang melakukannya," jawab Sultan tak terima.
"Dia sudah mengatakan jika kamu yang melakukannya," ujar pak Kamel marah. Dengan terpaksa Sultan mengikuti pak Kamel dan pria tadi tersenyum.
"Jika kamu mengatakan yang sebenarnya, habislah kamu," ancam pria itu sambil menarik baju pria yang ia bully. Pria itu hanya diam tak berani melawan.
"Katakan! Kenapa kamu membully sesama teman kampus?" Tanya pak Kamel mengintrogasi.
"Bukan saya melakukannya pak, tapi ketiga orang itu, saya kesana juga ingin membantu dia," jawab Sultan membela diri.
"Kamu jangan mengelak ya, jelas-jelas dia menunjuk ke arahmu berarti kamu yang melakukannya," teriak pak Kemel geram.
"Pak sebenarnya bukan dia yang melakukannya," tiba-tiba saja pria yang di bully masuk ruangan pak Kamel.
"Apa maksudmu?" Tanya pak Kamel tak mengerti.
"Tadi saya di ancam oleh ketiga orang itu untuk tidak mengatakannya, itu karena saya takut jika mereka melukai saya lagi, tapi setelah saya pikir-pikir lagi lebih baik saya mengatakan yang sejujurnya daripada ada orang yang tidak bersalah tapi di hukum," ujar pria itu menundukkan kepala.
"Baiklah jika begitu, saya akan memproses hukuman untuk mereka," ujar pak Kamel.
"Dan aku juga minta maaf tidak mengatakan yang sejujurnya tadi," ujarnya mengulurkan tangannya.
"Ngak apa-apa," Jawab Sultan membalas salaman dari pria itu.
Ting ting.
Misi selesai.
Anda mendapatkan 30 poin.
Poin Ada menjadi 70 poin.
xxx
"Kalian bertiga di skors selama 1 bulan dan saya akan memberi tahu kepada orang tua kalian," teriak pak Kamel marah kepada ketiga pria pembully itu setelah memanggil ke ruangannya.
"Tapi pak...,"
"Tidak ada tapi-tapi jika kalian melakukan lagi, kalian akan di keluarkan dari kampus ini, MENGERTI!!!! Sekarang kalian keluar," teriak pak Kemal geram. Mereka pun keluar dari ruangan tersebut.
"Sialan! Ayo kita beri dia pelajaran biar dia menjadi jinak," ujar mereka ingin balas dendam.
Sepulang kuliah.
Ting ting.
Misi level C.
Membantu pria yang di bully tadi.
[Hadiah 30 poin].
SULTAN
Apa yang terjadi padanya?
SISTEM
Dia kembali di bully oleh 3 orang pria tadi, jika Tuan tidak ke sana sekarang bisa saja dia akan kehilangan nyawanya.
SULTAN
Baiklah di mana dia sekarang?
SISTEM
Dia di bawa ke rumah kosong di dalam gang.
SULTAN
Tunjujan jalannya.
SISTEM
Tuan lurus terus mengikuti jalan besar ini kemudian masuk gang belok kiri lurus dan belok kiri lagi.
Sultan pun mengikuti arah yang di pandu oleh sistem.
SULTAN
Apa ini rumahnya?
SISTEM
Iya Tuan.
Sultan masuk ke dalam dan pria tadi sudah di ikat dan mereka menjambak rambutnya sambil memegang sebilah pisau.
"Kalian sepertinya tidak kapok jika aku tidak menghajarnya terlebih dahulu," ujar Sultan menyenderkan tubuhnya di depan pintu.
"Sejak kapan dia ada di sini?" Tanya pria itu kaget.
"Kamu lebih baik jangan ikut campur, atau kami juga akan menghabisi kamu," ancamnya.
"Heh! Hanya ikan tri mau menghabisiku, ayo kita coba," tantang Sultan.
"Kita habisi dia dulu, baru pelan-pelan kita beri dia pelajaran," ujar pria itu. Mereka pun bersamaan ingin menangkap Sultan, tapi Sultan menagkap kepala mereka berdua lalu mengadunya temannya yang satu lagi, menarik tangannya dan membalikkan badannya lalu menendang bokongnya. Sultan menarik kerah bajunya lalu meninju perutnya hingga ia tak berdaya lagi.
Untuk temannya yang dua tadi, Sultan menginjak perutnya.
"Hais... kalian itu mau di apakan biar tobat?" Tanya Sultan mengelengkan kepala. Oh iya, dia lupa melepaskan pria yang di ikat tadi. Sultan mendekatinya lalu membuka ikatan talidi tangan dan di kakinya.
Setelah lepas pria tadi langsung memeluk kaki Sultan. "Huhuhu... terima kasih kamu lagi-lagi membantuku aku sangat berterima kasih, apa yang kamu minta aku pasti akan mengabulkan," ujarnya sambil menangis.
"Bisa mengambulkan semuanya? Apa dia jin?" Batin Sultan yang ingin tertawa namun ia tahan.
"Aku tidak mau apa-apa, karena aku hanya ingin membantumu saja," ujar Sultan berjongkok. "Dan kamu cepatlah pergi dari sini," perintah Sultan.
"Tapi kamu kayak mana? Mereka pasti tidak akan membiarkannya begitu saja," ujar pria itu khawatir.
"Kau tak perlu memkhawatirkan diriku karena aku punya cara untuk menghadapi mereka, kau yang harus hati-hati," pesan Sultan.
"Baiklah jika begitu, aku pergi dulu kamu juga hati-hati," ucapnya buru-buru pergi.
Sebelum Sultan pergi, ia sempat menendang mereka bertiga kemudian pergi meninggalkan mereka yang hampir tak sadarkan diri.
Misi Selesai.
Anda mendapatkan 30 poin.
Poin Anda menjadi 100 poin.
"Mau ku apakan poin ini ya, mau pilih pertahanan poin masih kurang 20 poin," ujar Sultan sambil berjalan pulang. Di perjalanan pulang Ketika itu Sultan melihat Viola di tepi jalan seperti menunggu seseorang.
"Viola," panggil Sultan sambil berlari mendekati Viola.
"Kenapa?" Tanya Viola mengangkat alisnya.
"Kamu sedang menunggu siapa?" Tanya Sultan tersenyum.
"Aku... menunggu seseorang," jawabnya.
"Hm... Viola, jika aku bilang aku menyukaimu apa kau percaya?" Tanya Sultan memberanikan diri.
"Percaya," angguk Viola. Sultan merasa sangat senang.
"Jadi, apa kita boleh berpacaran?" Tanya Sultan menatap Viola.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE, SARAN DAN HADIAH
TERIMA KASIH.
duit 1 milyar di tumpuk di atas meja aja udah kek mana. 1 triliun di tumpuk 🥴