Pernikahan Puncak Balas Dendamku

Dewi langsung masuk kedalam kamar, ia langsung membersihkan badannya tugasnya sekrng adalah beres-beres rumah karna tadi pagi ia belm sempat beres-beres, untuk menghilangkan pikiran buruknya Dewi lebih memutuskan mencari kegiatan lain supaya tidak larut dalam kesedihan.

######

Sedangkan disebuah cafe Kevin dan teman-teman sedang nongkrong hanya sekedar berbicara ringan saja.

Sebenar Ryo dan Remon ingin menanyakan perihal kenapa Kevin bisa menarik paksa Dewi waktu dikantin, tapi semua itu mereka pending duluh, takut mood Kevin saat ini sedang tidak baik-baik saja mengingat pas keluar dari kantin Kevin dalam kondisi marah.

"ehh bukannya itu pak Bimo"ucap Remon menunjuk kearah pintu masuk cafe.

"iyh deh, gapain pak Bimo datang ke cafe ini"tanya Ryo penasaran sedangkan Remon hanya mengeleng.

Lain hal dengan Kevin, ia memperhatikan setiap gerak gerik Bimo dimana saat ini dia sedang berjalan ke arah kasir, yang kebetulan meja Kevin sangat dekat dengan meja kasih hanya terhalang satu meja saja.

"permisi mba, Dewi nya ada..?"tanya Bimo kepada sang kasir.

"dengan siapa pak..?dan ada keperluan apa bertemu dengan Dewi..?"tanya kasir bingung.

"saya temannya Dewi, dan saya sudh ada janji sama dia mba"jawab Bimo berbohong.

"sejak kapan Dewi punya teman laki-laki"batin sang kasir yang bernama Dina.

"mohon maaf pak, Dewi memang kerja disini, tapi Dewi baru saja tadi sore mengundurkan diri"ucap Dina jujur.

"maksudnya mengundurkan diri kenapa mba..?tanya Bimo terkejut

"ehh Dewi mengundurkan diri kenapa..?"tanya Dina kepada salah satu temannya.

"OOO iyh Dewi mengundurkan diri karna alasan ingin fokus mengurus suami, karna Dewi bilang ia baru saja menikah beberapa hari yang lalu"ucap nya.

duarrrrrrr

Bimo Ryo mau Remon terkejut setengah mati, Bagaikan dihadiahkan bom dengan ledakan yang sangat dahsyat, di siang bolong seperti ini mereka mendapat sebuah kejutan yang sangat menarik tapi mereka masih berpikir itu hanya lelucon semata.

Lain hal dengan Kevin, mendengar ucapan pelayan mengatakan kalau Dewi mengundurkan diri karena mau fokus mengurus suami bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman tipis, ada rasa bahagian yang tidak bisa dia jelaskan saat ini, karna tidak lain dan tidak bukan suami Dewi saat ini adalah dirinya.

"astaga kabar apa ini, kok bisa-bisanya Dewi sudh menikah, pantasan semua cowok-cowok yang dikampus semua di tolaknya"ucap Remon terkejut.

"kalau sempat ini sampai tersebar, sudah dapat di pastikan akan menjadi patah hati berjamaan, si bunga kampus sudh ada pawang"ucap Ryo membenarkan ucapan remon.

"ehhh kalian gapain disini"ucap Bimo yang menyadari kebenaran Kevin dan teman-temannya.

"lah bapak sendiri gapain disini..?"tanya Remon

"awalnya saya mau jemput Dewi, soalnya sya minta dia buat jadi pasangan saya malam ini ke pesta pernikahan teman saya"ucap bimo lesuh.

"lalu..?"tanya Ryo memancing.

"ternyata dia sudh mengundurkan diri, bahkan katanya ia baru saja menikah beberapa hari yang lalu dan mau fokus ngurus suami"ucap bimo.

"emang awalnya Dewi menyetujui permintaan bapak"tanya Ryo lagi.

"ngk sih, tapi rencana saya mau langsung jemput dia dari sini"ucap Bimo.

"iyh sudh pak, sabar aja terimalah kenyataan yang ada"ucap Remon.

"tapi syaa tidak yakin Dewi sudh menikah, dan saya akan menyelidiki hal itu, kalau pun Dewi menikah saya akan merebut dia dari suami"ucap Bimo tegas.

Mereka sangat terkejut mendengar penuturan Bimo, tak terkecuali Kevin, bisa-bisanya Bimo mengatakan ingin merebut Dewi darinya di depan mata kepadanya sendiri, seketika wajah Kevin berubah menjadi marah ingin rasanya ia menghabisi Bimo sekarang juga, tapi mengingat ini masih ditempat umum sebisa mungkin Kevin menahan emosinya.

"astaga bapak, segitu cintanya smaa Dewi sampai merebutnya dari suami, emng bapak tau siapa suami Dewi..?"ucap Remon tak habis pikir dengan ucapan pak Bimo.

"itu yang akan saya cari tau"ucap Bimo tegas.

"gue suami Dewi Sartika Gabriela Adijaya sekarang woy, yang kalian cari itu ada disini sekrng"batin Kevin berteriak.

Sedangkan Kevin hanya diam saja, anggap saja sekrng ia akan menjadi pendengar yang baik, mengingat emosinya saatnya belm reda apalagi ketika melihat wajah bimo.

"Vin kenapa Lo dari tadi bengong aja"ucap Ryo yang memperhatikan Kevin dari tadi, yang mulai Kevin tersenyum tipis dan kembali diam tanpa ekspresi.

"lah gue harus apa, gua harus teriak ngituh"ucap Kevin dingin.

"kalau nikah iyh nikah aja, emng kita bisa ngatur hidup orang"ucap Kevin cuek.

"tapi kenapa Lo tiba-tiba tarik Dewi tadi pas dikantin"ucap Ryo, akhirnya pertanyaan yang dari tadi ditahan pun keluar begitu saja.

"disuruh bapaknya, kan ayahnya Dewi teman bisnis aku, aku di mintai tolong antar di balik, Karna sopir mereka tidak bisa menjemput Dewi"ucap Kevin berbohong, dan dengan gampangnya mereka percaya begitu saja.

"pokok saya ngk terima Dewi menikah, sudh lama saya suka smaa dia tapi masih saya tahan-tahan, apapun keadaannya Dewi harus jadi milik gue"ucap Bimo tersenyum licik sedangkan Ryo dan Remon hanya mengeleng mendengar ucapan Bimo.

"gue balik duluan"ucap Kevin dingin dan langsung meninggalkan mereka tanpa menunggu responnya.

"kenapa dia..?"tanya Bimo

"biasa pak, si pebisnis mudah waktunya selalu sibuk"ucap Ryo sedangkan Bimo hanya ber o ria saja.

aaaaaaaaa

Kevin meluapkan emosinya dengan memukul stir mobil berkali-kali, ia tidak habis pikir ternyata seorang dosen telah menyukai Dewi sejak lama.

"gue baru tau ternyata pak Bimo juga menyukai Dewi, bahkan dia berniat merebut Dewi dari suaminya."ucap Kevin berbicara sendri.

"aku harus bertindak cepat"ucap Kevin sambil melajukan mobil dengan kecepatan tinggi.

Ting

"Daffa"

"tuan hari ini anda akan mengadakan pertemuan dengan Rangga teman SMA anda duluh ditemani pak Devan, dia sudh menunggu kalian di cafe *****" isi pesan Daffa.

kevin hanya membaca pesan dari Daffa bahkan dia tidak berniat membalasnya, ia langsung melajukan mobilnya menuju alamat cafe yang telah diberi tahu Daffa.

Setelah melakukan perjalanan Kevin pun sampai disebuah cafe tempat ia melakukan pertemuan dengan Rangga dan juga Devan, ia langsung berjalan ke ruangan VIP.

"Hay gga Van, udh lama kah"tanya Kevin sambil menarik kursi.

"baru aj, ngimna kabarnya, dengar-dengar sudh menjadi pengusaha mudah Lo"ucap Rangga.

"seperti yang kamu tau"jawab Kevin cuek, entah kenapa ketika melihat wajah Rangga bayangan Rangga dan Dewi sedang bermesraan terlintas dibenaknya.

"dengar-dengar Lo lagi dekat sama seseorang, kenalin kita dong"ucap Devan memancing Rangga, dan di hadiahkan Kevin tatapan tajam.

"iyh begitu lah, udh jalan dua tahun tapi hubungan kami ngituh-ngituh bre"ucap Rangga sendu.

"hubungan pacar gue smaa ortu kurang baik, jadi gue agak sulit mendekatkan diri sama keluarganya"ucap Rangga menatap Kevin dan Devan bergantian.

"maksudnya kurang baik ngimna"tanya Devan.

"gue juga kurang paham coy, soalnya pacar gue tidak mau membahas itu, katanya biarlah seperti itu"ucap Rangga, sedangkan Devan hanya ber o ria saja.

"cinta banget Lo kayaknya smaa cewek Lo"ucap Kevin dingin.

"kalau soal itu jangan ditanya, kadang cinta gue semakin bertambah kalau melihat wajahnya setiap hari, "ucap Rangga tersenyum. sedangkan Kevin hanya mengangguk malas.

"kalau boleh tau yang mana sih cewek Lo, penasaran gue secantik apa sih"ucap Devan dan lagi-lagi memancing.

Lalu Rangga membuka ponsel yang dimana pada saat itu wallpaper ponsel Rangga adalah foto Dewi, dan ia memperlihat sebuah foto yang dimana disana terdapat foto Dewi yang sedang tertawa lepas.

Dengan rasa penasarannya kevin dan Devan melihat foto itu dengan seksama, sejenak Devan menatap Kevin tapi Kevin tidak merespon apa-apa.

"wah cantiknya ngk usah diragukan lagi ga, hati-hati Lo banyak saingan kamu itu, cewek cantik begitu jangan dibiarkan sendirian, soalnya banyak pelakor Loh"ucap Devan bermaksud menyindir Kevin, sedangkan Kevin langsung menatap tajam Devan, tidak dapat dibohongin Devan juga mengakui kecantikkan Dewi.

"gue juga khawatir bro, apalagi dia juga seorang mahasiswa kan, pasti banyak yang suka sama dia"ucap Rangga khawatir.

"kalau dia tipikal cewek setia pasti tidak kepincut lah bro"ucap Kevin berusaha setenang mungkin.

"iyh tapi si cewek setia ada aja ngituh orang yang menganggu ya, bahkan ada tuh tetangga ku menikahi seseorang secara paksa"ucap Devan dan lagi-lagi menyiindir Kevin.

"iyh kalau di perlakukan baik, kalau di siksa kan beda lagi ceritanya"ucap Devan menatap Kevin.

"emng masih ada ngituh orang kayak begitu di zaman sekrng, kayak ngk ada kerjaan lain aja"ucap Rangga.

"ehh btw menurut balas dendam itu ngimna sih..?"tanya Devan lagi-lagi memanasi Kevin.

"balas dendam menurut ngk ada guna sih, buang-buang waktu, tenaga dan pikirin, belm tentu jika membalas dendam semua akan kembali seperti semula kan, lagian konyol aja sih kalau ada seseorang ingin membalas dendam kepada orang lain, iyh buat apa bro, dapat apa kita, lagian nih iyh gue pernah dengar cerita dari pasien gue suaminya menikahi hanya untuk balas dendam dengan kejadian di masa lalu antara orang tua mereka, sampai istrinya depresi dan meninggal dah"ucap Rangga, entah kenapa kok bisa ucapan rangga sangat tepat sasaran kepada dendam Kevin kepada Dewi.

"pasti nyesal dah tuh suaminya"ucap Devan.

"iyh ngituhlah, setelah istrinya meninggal dan suaminya menyadari cintanya yang begitu besar kepada istrinya, suami langsung bunuh diri juga asal kalian tau suami seorang pebisnis mudah pada zamannya"ucap Rangga.

"cjubbb"

kata-kata Rangga menusuk pas di ulu hati kevin, entah kenapa ia tidak ingin melihat Dewi depresi mengingat tujuannya menikahi Dewi.

Terimakasih atas kunjungan dan dukungan jangan lupa tinggalkan jejak 🙏🙏