Dia adalah Velove Alexandra Keihl. Seorang wanita multitalenta. Pandai bela diri dan ilmu teknologi. Menjelma sebagai Hacker terkenal dan di pekerjakan di agent rahasia. Sempat di hianati pacar membuatnya semakin muak dengan semua lelaki.
Dalam perjalanan liburanya dia bertemu dengan Max Anderson Glover. Seorang ketua mafia yang kejam dan terjebak dalam cinta satu malam.
Setelah kejadian malam itu Velove kabur tanpa jejak kembali ke kota asalnya. Dan Max pun tidak bisa menemukan nya karena identitas Velove yang misterius.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neoreul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
THE LAST NIGHT 2
WARNING🔥🔥🔥
Max terus melu**mat bibir manis Velove. Max semakin terpacu adrenalinnya ketika Velove mende**sah pelan menikmati setiap sentuhan Max. Setelah cukup lama melu**mat bibir Velove, Max mulai berpindah tempat menuju tengkuk leher Velove. Nafas yang memburu tatapan panas dari kedua insan itu telah mengalahkan dingin nya malam taun baru.
Max menciumi leher Velove, dia juga menyesap serta menggigit gigit kecil leher jenjang itu mengukir tanda kissmark disana.
"Aaarrrgghhh.. Maa-xx " des@h Velove penuh gairah.
"I LOVE YOU BABY"
Max terus menyusuri jengkal demi jengkal tubuh Velove dan sampailah dia pada dua aset kembar milik gadis bar-barnya itu. Max menyentuhnya dengan lembut, meremasnya kemudian Max menghis@pnya dan memilinnya dengan lidahnya.
"Ohhhh Shiiit Ohhhh Max Ahhhhhhh" Velove terus mendes@h dan meracau dengan segala buaian Max.
Setelah Max puas dengan dua aset kembar kesukaannya itu Max berdiri untuk melepaskan celana yang masih dipakainya. Namun, sebelum itu terjadi Velove bangun dari ranjang menarik tangan Max ke samping dan terlentang lah Max di tempat tidur.
"Sekarang giliranku Max." ucap Velove dengan senyuman mautnya.
Max hanya bisa pasrah menunggu aksi dari gadis bar-barnya itu. Velove berdiri di hadapan Max, dengan pelan dia membungkukkan badannya. Tangannya mulai bergerilya di dada bidang Max.
Velove mencium bibir Max melum@tnya dan juga memainkan lidahnya di dalam mulut Max. Max semakin bersemangat karena Velove berinisiatif menguasai permainan.
Max mendes@h dalam ketika Velove menciumi lehernya. Dari leher turun kebawah menuju ke dada dan perut sixpacknya, lalu sampailah Velove ke Paku yang masih terbungkus oleh underwear dan celana jeansnya. Velove membuka resleting celana Max, pelan-pelan dia melepaskan celana jeans itu dan kini tinggallah sebuah underwear berwarna hitam yang membungkus paku berukuran jumbo itu.
Velove mengelus pelan di sekitar area paku jumbo Max. Max yang merasakan itu hanya mendesis panjang menikmati semua aksi gadis bar-barnya itu. Setelah sekian menit Velove bermain-main dengan tangannya, kini dia memutuskan untuk melepas underwear Max. Dengan satu tarikan terlepas lah benda yang membungkus paku berukuran jumbo itu.
Dengan tatapan liar Velove memulai aksinya. Velove memegang paku jumbo yang sudah tegak berdiri itu, dengan perlahan Velove memasukkan paku jumbo itu ke dalam mulutnya. Velove mengu**lum dan menji*lat pelan paku jumbo itu. Max hanya bisa mengerang penuh kenikmatan ketika Velove melakukan aksi liarnya.
"Uhmmm...sshhh....Hummm....Uhhh so sexy Max."
Velove terus mengu**lum sepertiga paku jumbo milik Max yang kian menegang. Velove ingin melahap sampai bawah paku jumbo Max namun, hal itu tidak bisa dia lakukan. Karena mengu**lum sepertiganya saja mulut Velove sudah penuh.
"Ahhhh Love.....Shiit!! Sshhhh!! Ahhhh..Love sungguh nikmat sekali." ucap Max sambil mencengkeram rambut Velove.
"Aahh Love aku sudah tidak tahan, sekarang giliranku yang bermain."
Dengan cepat Max mengangkat dan membalikkan tubuh Velove di atas ranjang, dan dengan cepat Max mengarahkan paku jumbonya ke arah aset berharga Velove. Sebuah padang rumput yang tertata rapi. Pelan-pelan Max melesatkan ujung pakunya itu di aset berharga gadisnya.
Mata Velove membeliak tatkala Max melesatkan separuh paku jumbonya kedalam area surgawi Velove, lalu Max menekan pinggulnya pelan dan masuk lah seluruh paku jumbo itu kedalam ruang kenikmatan yang membuat mata Max terpejam sesaat.
"Ahhhhhhhhh.." kedua insan itu menger@ng bersamaan.
Max terus memacu pinggulnya maju mundur sedikit cepat kemudian pelan lagi. Sambil memacu pinggulnya Max kembali *****@* bibir manis Velove dengan ganas. Max terus menyisir lekuk demi lekuk rongga mulut Velove. Velove ingin melepas ciumannya namun tangan Max sangat kokoh mencengkeram tengkuknya. Velove kehabisan nafas dan dia lun menyingkirkan tangan Max.
"Hufft... hufft... kamu ingin membunuhku Max. Ciumanmu itu bisa membuatku mati kehabisan nafas." dengus Velove kesal.
"Hahahha ini sungguh nikmat baby."
Max terus memompa pinggulnya maju mundur hingga membuat mata Velove terpejam.
"Oh Shiiitt ...Ahhhh...Fu*ck ....Ahhhh..sepertinya kamu telah merobeknya Max."
"Ahhh Love aku sudah tidak bisa menahan ini Love buka matamu Look at me." Max terus memacu dengan cepat pinggulnya maju mundur.
"No Max ini sakit sekali Ahhh Max Ahhh No."
Max terus mempercepat permainannya, maju mundur terus di lakukannya hingga Max sudah berada dititik puncaknya. Denyutan milik Velove membuat Max membelalakkan matanya, kehangatan dari dalam milik Velove membuat Max tak kuasa lagi. Max pun menyerah pasrah dan meledakkan benihnya, menyiram penuh kehangatan di dalam rahim suci milik Velove.
"Arrrkkhhhh Looveee," Max menjerit parau di ceruk leher Velove yang telah lemas. Velove membelai rambut bagian belakang Max, dan Max kembali menciumnya dengan lembut.
"Thanks untuk malam ini baby, aku mencintaimu." bisik Max pelan di telinga Velove.
Max belum beranjak dari atas tubuh Velove, dia masih menindih tubuh kekasihnya itu.
"Max minggir kau sangat berat." ucap Velove sambil mendorong pelan tubuh Max.
Max menatap wajah Velove dengan seksama. Dia menatapnya dalam mencari sesuatu yang tersembunyi di dalam mata indah Velove.
"Love apakah kamu mencintaiku?"
"Hemm pertanyaan bodoh apa yang kamu ucapkan Max?" sahut Velove.
"Kamu berpikir aku menanyakan hal yang bodoh?"
"Yeah sangat bodoh Max, kalau aku tidak mempunyai perasaan sama kamu, aku tidak akan melakukan ini bersamamu Max."
Max masih menatap tajam wajah Velove.
" Kalau begitu berjanjilah jangan meninggalkan aku."
Velove terdiam dia berpikir sejenak mencerna semua pertanyaan Max.
"Sudahlah Max jangan berpikir yang aneh lagi, lepaskan tanganku Max. Aku sangat haus sekali."
"Baiklah tapi nanti aku mau lagi." bisik Max pelan sebelum dia bangun dari atas tubuh Velove.
"Apakah kamu seorang maniak Max?"
"Hahahaha aku akan berubah menjadi maniak hanya di depan mu Love."
Max bangun dan berdiri, dia berjalan mengambil handuknya dan mengambil bathrobe milik Velove.
Setelah melilitkan handuk di pinggangnya Max mengambil sebotol Champagne didalam kulkas. Max menuangkannya ke dalam gelas satu untuknya dan satu lagi untuk Velove.
Jam sudah menunjukkan pukul 23.45 waktu London. Itu berarti pergantian taun segera di mulai. Max sudah mempersiapkan kejutan kecil untuk Velove.
"Love aku ada sebuah kejutan untukmu." kata Max mendekati Velove.
"Kejutan apa Max?" tanya Velove.
"Aku hitung mundur ya."
"TEN"
"NINE"
"EIGHT"
"SEVEN"
"SIX"
"FIVE"
"FOUR"
"THREE"
"TWO"
"ONE"
"DORRR...DOORRRR ...DORRR."
Ledakan kembang api menghiasi indahnya London malam ini.
"HAPPY NEW YEAR LOVE."
Velove hanya diam matanya berkaca-kaca ingin menangis, dia sangat terharu dengan kejutan yang Max persiapkan untuknya.
"Kamu mempersiapkan ini semua Max?" tanya Velove pada Max.
"Yes baby, bagaimana kamu suka kan?"
"Yeah aku bahagia Max sangat bahagia."
"Syukurlah kalau begitu aku senang mendengarnya Love."
Max kembali mencium bibir Velove. Semakin dalam dan ciuman itu semakin memanas. Max melepasakan lilitan handuknya dan dia kembali membaringkan tubuh Velove ke ranjang. Dia masih memagut bibir manis kekasihnya.
Kemudian Max membuka kembali bathrobe yang di kenakan Velove.
"Aku meminta bagianku lagi Love." ucap Max sambil melahap dua aset kembar milik Velove yang menjadi benda kesukaannya.
Velove melenguuuuh pelan, dia meremas dan mengacak rambut Max. Velove kembali mendes@h dengan suara indahnya, dan suara itu membuat reaksi pada paku jumbo milik Max. Suara seksi itu mampu membuat paku jumbo milik Max berdiri tegak.
'Nikmatilah sepuasmu Max, karena setelah ini kita akan berpisah. Aku berharap takdir mempertemukan kita lagi suatu hari nanti.' batin Velove.
Max kembali memasang kuda kuda untuk melancarkan aksinya. Di pegangnya paku jumbo miliknya lalu mengarahkannya menuju aset berharga milik Velove. Max melesatkan paku jumbo nya perlahan dia menekan pinggulnya dan....
"SLUUPP"
Paku jumbo itu telah masuk kembali kedalam ruang surgawi milik Velove.
**HAREUDANG HAREUDANG HAREUDANG PANAS PANAS PANAS🔥🔥🔥🔥😂😂😂
AWALNYA OTHOR INGIN SKIP SKIP MANJAH TUH ADEGAN EHEM EHEM NYA... EH ENTAH KENAPA JARINYA OTHOR LANCAR GITU NGETIKNYA SAMBIL BAYANGIN HAL YANG DILAKUKAN BABANG MAX YANG TAMVAN🤣🤣🤣🤣PIKIRAN OTHOR TRAVELING TUH KEMANA MANA JADI BERANDAI ANDAI KALAU SAJA ITU ANUHHNYA JADI ANUHHH😂😂😂ITU MASIH ADA YANG AKU SKIP YA DEARS...NGGAK AKU MASUKIN SEMUANYA..TAKUTNYA KALAU MASUK SEMUANYA BAKAL PECAH NIH SESUATU WKWKWKWKWK🤣🤣🤣🤣😂😂😂😂😂MAAPIN OTHOR YANG GENDENG INI YA DEARS🙏🙏🙏🙏🤭🤭🤭🤭
OUH YA JANGAN LUPA KASIH LIKE NYA YA TERUS KASIH HADIAH OTHOR JUGA MAU 😂😂MISAL HADIAH BUNGA 🌹🌹SEKEBON 🤣ATAU KOPI☕☕☕ IN OTHOR BIAR BETAH MELEK NI MATA UNTUK NULIS YANG HOT HOT LAGI🤭🤭🤭
JANGAN LUPA VOTE NYA JUGA YA READERS TERSAYANG.😍😍🥰🥰LOPE LOPE❤️❤️❤️❤️❤️SEKEBON BUAT KALIAN SEMUA😘😘😘**
lnjut kk
ceritanya menarik
so far im not boring to read ❤️💪
semangat author