NovelToon NovelToon
Married By Accident

Married By Accident

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:2.3M
Nilai: 5
Nama Author: Ririn Puspitasari

Devan Pramudya, pemuda tampan ini harus terpaksa menyaksikan perbuatan tak senonoh calon istrinya tepat di depan mata. Pernikahan yang beberapa hari lagi akan digelar terancam batal.

Rina yang tak ingin anaknya mendapatkan reputasi buruk dan mencoreng nama perusahaan itu, mendesak Devan untuk tetap melanjutkan pernikahan.

Arabella Maharani, gadis penjual susu kedelai ini tak sengaja menabrak mobil Devan. Alhasil, mobil tersebut memiliki kerusakan membuat Arabella harus bertanggung jawab.

"Menikahlah denganku!" seru Devan.

"Apakah kau gila? Aku menabrak mobilmu. Apakah otakmu juga ikut mengalami kerusakan?!" ketus Bella.

"Bukankah ini tawaran yang langka, Nona? Banyak wanita yang ingin mendapatkan tawaran ini. Lagi pula jangan sok jual mahal! Tampangmu sama seperti botol susu yang kau bawa," ucap Devan sinis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ririn Puspitasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26. Serpihan Ketombe

Bella menarik Devan berjalan menuju keluar restoran. Saat sudah berada di dekat mobil, Devan langsung menghempaskan tangan Bella.

"Tidak usah menyeretku seperti ini!" ketus Devan seraya merapikan lengan bajunya.

"Kau, kenapa sangat kekanak-kanakan sekali," ujar Bella memberengut kesal.

"Kekanak-kanakan? Siapa? Aku?" tanya Devan.

"Ya tentu saja kau, tidak mungkin aku mengatakan bapak itu!" ketus Bella seraya melihat ke arah ojek online yang baru saja lewat.

Devan berdeham seraya mengusap tengkuknya.

"Apa kau cemburu padaku karena aku mengobrol dengan Ferdy?" tanya Bella.

"Ce-cemburu? Hah yang benar saja," cecar Devan.

"Aku hanya tidak ingin lagi-lagi muncul artikel tentang dirimu karena kau terlalu akrab dengannya," sambung Devan.

"Lagi-lagi ia berkilah. Katakan saja jika kau tak ingin sampai aibmu diketahui oleh banyak orang," batin Bella.

"Terserah kau saja!" ketus Bella yang kemudian langsung masuk ke dalam mobil.

Devan tercengang dengan sikap yang Bella tunjukkan padanya.

"Sebentar! Bukankah dia yang bertingkah, lalu kenapa aku yang dimarahi?" gumam Devan memperlihatkan wajah bodohnya sembari berjalan menuju ke kursi kemudinya.

....

Di perjalanan, Bella sedari tadi menatap ke arah luar jendela. Sementara Devan, ia merasa sangat aneh jika Bella hanya diam saja tanpa melontarkan ocehannya itu.

Devan mencuri pandang pada Bella. Rambut gadis itu yang tergerai panjang, tersibak angin yang masuk dari arah jendela kaca.

Pria itu tak bisa mengalihkan pandangannya. Entah mengapa matanya sangat menikmati pemandangan yang ada di sampingnya itu.

"Indah," gumam Devan menggambarkan sesuatu yang ditangkap oleh indera penglihatannya.

"Devan awas!!" seru Bella saat melihat sebuah mobil yang berlawanan arah ada di depan. Hal itu karena Devan yang mengemudi keluar dari jalurnya.

Devan baru saja tersadar dari lamunannya. Ia langsung membanting setirnya ke kiri lalu menginjak rem mendadak.

Bella membelalakkan matanya. Hampir saja Keduanya meregang nyawa akibat kecerobohan Devan yang tak fokus mengemudi.

Sementara Devan, nafasnya sedikit tersengal. Nyaris saja ia mati perjaka karena keteledorannya dalam mengemudi.

"Aku masih hidup kan?" gumam Bella menatap lurus ke depan. Sementara wajahnya sudah pucat pasi.

"Ku rasa begitu," timpal Devan yang tak kalah syok dari Bella.

Setelah kesadarannya benar-benar terkumpul, Bella menatap Devan lalu menghadiahi suaminya itu pukulan bertubi-tubi pada lengannya.

"Awww ...." Devan meringis karena lengannya yang terasa panas akibat pukulan tersebut.

"Kau mau membunuhku hah?!" ucap Bella yang masih saja memukuli lengan suaminya.

"Stop!" bentak Devan yang membuat Bella menciut seketika.

"Aku juga belum ingin mati sekarang,"sambung pria itu.

"Lain kali kau harus lebih berhati-hati membawa mobil. Jika kau celaka maka aku juga akan celaka," cicit Bella.

Devan menatap raut wajah Bella yang ketakutan. Ia merasa bersalah karena tidak fokus menyetir. Akan tetapi, Bella sungguh terlihat berbeda dimatanya tadi. Pesona istrinya beberapa detik yang lalu mampu menghilangkan kesadarannya begitu saja.

"Maaf," ujar Devan, masih menatap gadis yang ada di sebelahnya.

"Apakah kita akan tetap di sini?" tanya Bella mendapati suaminya yang sedari tadi hanya diam saja.

Devan kembali menghidupkan mesin mobilnya. Melajukan kendaraan roda empat tersebut membelah jalanan.

"Sebenarnya apa yang terjadi di kelas memasak tadi? Ceritakan padaku tanpa tertinggal sedikit pun," ujar Devan sembari mengendalikan setir mobilnya.

"Sebaiknya nanti saja, aku takut jika kali ini kau akan lengah lagi. Jika kau ingin mati, mati saja sendirian jangan mengajakku."

Mendengar Bella berucap demikian, membuat Devan berdecak kesal. "Baru saja aku ingin bersikap baik padanya, sekarang dia sudah memancing emosiku," batin Devan.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, mobil yang dikendarai oleh Devan pun memasuki pekarangan rumah.

Devan memberhentikan kendaraannya tepat di halaman rumahnya. Kedua orang tersebut langsung turun dari mobil.

Semula Bella melenggang begitu saja, berjalan mendahului Devan. Namun, saat ia mengingat bahwa kesalahan yang diperbuatnya akan menimbulkan kemarahan dari sang mertua, Bella pun berjalan mundur, mensejajarkan langkahnya dengan Devan lalu kemudian bersembunyi di balik bahu lebar suaminya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Devan yang heran karena sikap Bella.

"Aku takut," sahut Bella.

"Takut apa?"

"Mama mertua, dia pasti akan marah besar karena kejadian tadi siang."

Mendengar perkataan istrinya, membuat Devan menggigit bibirnya untuk menahan tawa. Ia pun kembali berniat untuk menjahili gadis yang saat ini bersembunyi di belakangnya.

"Kau tahu, mama sangat mengerikan jika sudah murka."

"Ah benarkah? Bagaimana ini? Dia pasti akan memarahiku habis-habisan karena tak menuruti ucapannya. Tapi, aku melakukan semua itu karena terpaksa. Wanita tua itu lebih dulu merendahkanku dengan membawa nama orang tuaku. Bagaimana pun juga, aku tidak ingin orang lain mencaci orang tuaku. Mendengar hal itu, membuat hatiku hancur bak serpihan ketombe," tutur Bella.

Meskipun akhir kalimatnya dibalut oleh sebuah lelucon, akan tetapi tetap saja Devan dapat menangkap kesedihan dari cerita istrinya itu.

Bahkan jika di posisi Bella, tentu saja Devan akan melakukan hal yang sama. Anak mana yang terima jika orang tuanya dihina.

"Yang kau lakukan sudah benar," ucap Devan.

"Kali ini kau mendukungku?" tanya Bella memastikan.

"I-iya, karena jika itu terjadi padaku, aku juga akan melakukan hal yang sama."

Tak terasa, keduanya pun sudah di ambang pintu. Bella sedikit mengintip untuk memastikan bahwa kondisi aman terkendali.

"Sepertinya ibuku sedang tidak ada di rumah," gumam Devan.

"Semoga saja," celetuk Bella.

"Apakah yang kalian maksud adalah aku?" ujar suara yang ada di belakang keduanya.

Seketika Bella pun membeku. Perlahan gadis itu berbalik sembari menunduk. Dilihatnya sang mertua yang tengah berdiri sembari berkacak pinggang menatap ke arah mereka.

"Ma-mama." Bella tiba-tiba menjadi gagap, lidahnya terasa sangat berat. Ujung tangannya mendadak terasa dingin. Suasana di tempat itu pun serasa horor, seakan mertuanya itu membawa aura mistis.

"Aku dengar kau membuat keributan di kelas memasak," ucap Rina yang langsung menginterogasi menantunya itu.

"I-iya Ma, maafkan Bella." gadis itu tertunduk tanpa berani menatap wajah Rina.

Rina pun perlahan melangkahkan kakinya mendekati Bella. Sementara saat ini, Bella sudah pasrah jika harus dimarahi habis-habisan oleh mertuanya karena dia gagal menjaga nama baik keluarga.

Bella memejamkan matanya, jika di dalam drama yang sering ia tonton, biasanya sang mertua akan melontarkan ucapan kasar ataupun menamparnya. Dan Bella sudah siap dengan semua itu.

Namun, Bella langsung membulatkan matanya saat mendapatkan sebuah pelukan mendadak dari mertuanya. Hal ini sungguh sangat jauh dari bayangannya.

"Kau tidak salah. Mama sudah mendengar semuanya dari salah satu anggota yang juga ikut dalam kelas memasak. Kau tidak perlu merasa bersalah," ujar Rina sembari mengelus punggung Bella.

Senyum pun terbit di wajah cantiknya. Rina memanglah terlihat sangat kejam, akan tetapi jauh dari itu semua, mertuanya sangatlah bijak. Ia tak mementingkan egonya yang harus membuat Bella terlihat sempurna tanpa menjelekkan nama baiknya.

Rina masih memiliki sisi positif, ia mencari informasi dan menyalahkan orang yang sepatutnya disalahkan.

"Maaf Ma karena sudah membuat mama merasa malu," cicit Bella.

Rina melepaskan pelukannya lalu menggeleng pelan. "Tidak apa-apa, mama bisa mengerti. Besok kau akan ditemani oleh Mayang untuk ikut kelas lagi," ujar Rina.

Bella menganggukkan kepalanya.

Devan yang melihat hal ini pun menjadi sedikit tentang. Setidaknya, masalah Bella dapat dimaklumi oleh ibunya.

Bersambung ...

Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya berupa like, komen, serta votenya jika ada.

Yang belum favorit, yuk difavoritkan supaya mendapatkan notifikasi update terbaru nya~

ig: ayasakaryn24

1
Rosana Manalu
joko lucu
Sri Udaningsih Widjaya
Bagus ceritanya thor
IG: Ayasakaryn24: terima kasih kk❣️
total 1 replies
Anonymous
Cakepan nadia dr pd bella
Dede Suryani
dasar bos eror
Ruzita Ismail
Luar biasa
Dede Suryani
dasar
Nurhayati
ga ada kisah ferdy
Nurul Syahriani
Makanya jangan main rahasia rahasia dari suami
Nurul Syahriani
Dari banyak nya novel Ceo dan asisten yg aku baca. Hanya di novel ini asisten ceo nya kismin, gak punya mobil gak tinggal di apartemen
Iponk
emang udah lewat ya masa nifasnya...
Iponk
naah ini bener joko, ngomong buat dirinya sndiri
Iponk
devan ituuuu
Iponk
niat banget mama rina ngerjain anaknya..wkwk
Iponk
sengklek ni orang dua
Iponk
lha..knp jadi joko...
Iponk
pas periksa dan usg sebelumnya, apa ga ke detek ya klw janinya twins
Iponk
aku belaan scroll lagi ke atas, penasaran adakah petunjuk kronologis ujug2 disekap...eeeehhh taunya cm mimpi...
Iponk
timpal bella, yg bicara. otornya typo
Iponk
..
Iponk
apa wanita itu sang mantannya devan?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!