Tes...
Butiran bening menetes begitu saja di wajah cantik seorang gadis cantik yang masih terbaring di ranjang Rumah sakit dengan tubuh yang masih sangat lemah bahkan selang infus di tangannya.
Nadia Almera,,
Harus kehilangan kedua orang tuanya akibat kecelakaan yang mereka alami.
Luka parah di bagian kepala membuat nyawa melayang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 26
" Kalian gak bawa mobil, ya Udah bareng kita aja baliknya "
Keke Langsung menoleh ,,
" Gue lupa ternyata Indi bawa mobil, Iya kan Ndi"
" Iya,, Kita duluan "
Riko tertawa menatap Bian yang tampak bingung,,
" Dasar Kadal " Ucapnya beranjak membuat Bian menggeleng.
" Enak aja Lo,, "
Mereka pun Keluar Dan menuju mobilnya masing masing.
_____
Kevin melajukan mobilnya menuju rumah, jalanan malam yang tampak sepi membuat Mobilnya melaju mulus hingga sampai di depan rumah nya.
" Makasih Pa " Ucap Kevin saat satpam di rumah nya langsung membuka gerbang.
Kevin berjalan masuk, rumah sudah tampak sepi karena sudah tengah malam.
Kevin langsung menuju kamarnya,,
Di buka pintu kamarnya dan terlihat gadis cantik yang sudah terlelap dengan memeluk guling yang biasa buat pembatas mereka.
Kevin berjalan mendekati, menatap wajah cantik Nadia yang sudah sangat pulas tertidur, karena tidak ingin mengganggunya Kevin melepas jaket dan membasuh wajahnya juga membersihkan tubuhnya.
Dia kembali menuju ranjang dan berbaring di samping Nadia,,
Seperti tidak merasa bosan Kevin terus saja menatap wajah Nadia tangannya pun terangkat mengusap wajah Nadia. merapikan anak rambut yang menghalangi pandangannya.
Nadia tampak terusik membuat Kevin segera menarik tangannya.
Namun Kevin di buat kaget karena Nadia malah menggeser tubuhnya dan tangannya memeluk erat tubuh Kevin sama seperti saat dia memeluk guling.
****,, Umpat Kevin karena tubuh Nadia yang begitu menempel dengan tubuhnya membuat sesuatu dalam tubuhnya aktif.
Kevin adalah laki laki normal apalagi dengan status SAH mereka sebagai suami istri.
Tahan Vin,, Lo pasti kuat. Batinnya namun rasanya sangat sulit mengendalikannya membuat Juniornya memberontak.
Kevin menatap tajam Wajah Nadia yang sangat dekat dengannya, Bibir tipis merahnya membuat dirinya menelan salivanya.
Napasnya sudah menggebu namun sedetik kemudian dia tersadar jika dia tidak mau memaksa Nadia untuk melakukan walaupun itu adalah Hak untuknya tapi Kevin berharap jika suatu saat mereka akan melakukannya atas keinginan keduanya dan bukan karena paksaan.
Dengan hati hati dan pelan, Kevin membenarkan tubuh Nadia dan dia pun menggeser tubuhnya serta mengambil guling pembatas mereka.
sangat susah baginya tertidur karena sesuatu yang sudah meronta dalam tubuhnya.
Hingga pukul 2 pagi Kevin baru bisa tidur.
_______
Bunyi alarm sungguh mengganggu Nadia yang masih sangat mengantuk ,tangannya meraba raba dan mematikannya.
Matanya pun seperti tidak mau terbuka akhirnya dia kembali terlelap.
Nawang berjalan melewati kamar mereka masih tidak terdengar suara apa pun biasanya Nadia bangun saat subuh namun pagi ini tampaknya mereka kesiangan ,
Nawang pun membiarkannya karena hari Minggu.
" Pagi Nyonya "
" Pagi Bik "
Nawang mengambil menuju dapur, semua asisten dirumahnya sudah bekerja sesuai tanggung jawab masing masing.
Matahari mulai menyinari bumi, Abdi yang baru saja kembali lari pagi pun tampak heran pasalnya tidak biasanya rumah masih sepi biasanya selalu ada istri dan menantunya.
" Loh Ma,, Tumben masih sepi Nadia sama Kevin belum bangun ?"
" Biarin saja Pa, lagian hari Minggu juga "
" Mama benar juga, Siapa tau jadi kita Cepet punya Cucu "
Nawang menggeleng,,
Walau sebenarnya memang beliau menginginkan memiliki cucu cepat namun beliau sendiri tidak mau memaksakan apalagi status keduanya yang masih sekolah.
" Papa bersih bersih dulu Ma " Ucap Abdi dan Nawang mengangguk.
Nawang kembali menyiapkan sarapan di meja makan.
_____
Nadia mengerjabkan matanya merasakan sesuatu berat di perutnya,,
Matanya mulai terbuka dan terlihat sebuah tangan kekar yang melingkar.
Ini,, Gumam Nadia akan berteriak namun ketika menatap wajah damai Kevin membuat nya mengurungkan niatnya.
Matanya menatap Wajah Kevin, Alis bulu mata semua yang ada di wajah Kevin sungguh sangat sempurna.
Bibir ini,, selalu bentak, marah gak jelas namun juga terkadang manis.
Mata ini,, tatapan tajam yang membuat siapa saja takut namun selalu menjaga pandangannya.
Sebenarnya Lo tuh Iblis yang begitu kejam atau bahkan malaikat yang berhati baik sih Kak.
Nadia terus berasumsi sendiri dengan wajah juga sikap Kevin,,
Hingga tanpa sadar membuat mata Kevin terbuka..
" Pagi " Ucapan dengan suara khas bangun tidur.
Nadia tersenyum ,,
Kevin tersenyum dan kembali memejamkan matanya, tangannya masih bersemayam di pinggang Nadia tanpa di singkirkan nya.
" Ini hari Minggu,, Apa Lo gak mau ke suatu tempat "
Nadia menautkan alisnya,,
" Mandilah,, Dan gue bakal ajak Lo ke suatu tempat "
" Kemana ?" Ucap Nadia penasaran.
" Nanti Lo bakal tau sendiri " Ucap Kevin mengangkat tangannya dan beranjak bangun.
Nadia berjalan masuk kamar mandi,,
Sudah hampir jam 9 pagi namun kedua nya masih belum keluar Kamar,,
Nawang juga Abdi duduk bersantai di ruang tamu, mereka membiarkan putra dan menantunya tanpa mau mengganggu mereka.
Hingga suara langkah seseorang membuat keduanya menoleh.
Ya, Kevin dan Nadia yang berjalan turun dengan sudah berpakaian rapi.
" Mau pada Kemana ini " Ucap Nawang tersenyum.
" Jalan jalan Ma,,Boleh kan " Jawab Nadia yang juga meminta ijin.
" Mumpung Minggu ,, Kamu ajak Nadia jalan jalan keliling Jakarta Vin " Ucap Abdi .
Nadia tersenyum,,
" Terus kalian gak mau sarapan dulu ?"
" Di jalan aja Ma, keburu siang "
" Ya Sudah hati hati, , Have Fun Oke "
Baik Kevin ataupun Nadia mencium punggung Nawang dan Abdi dan keluar menuju Mobilnya.
______
Dalam perjalanan Kevin menatap sekeliling, dia berniat untuk sarapan lebih dulu sebelum pergi.
" Lo mau sarapan apa ?" Ucap Kevin
" Apa aja Kak "
Kevin mengangguk hingga melihat sebuah gerobak bubur Ayam,,
" Bubur Ayam mau ?" Ucapan dan Nadia mengangguk.
Mobilnya menepi di samping gerobak bubur Ayam, dan mereka turun.
" Lo mau komplit ?"
" Hemm "
Kevin terlihat memesan dan Nadia duduk di kursi.
" Tunggu Ya " Ucap Kevin mengusap pucuk rambut Nadia.
Kevin merogoh ponselnya dan mengirim kan Chat kepada Irfan jika hari ini dia tidak ke Cafe dan memintanya untuk menghandle semuanya.
" Silahkan Mas,Mba " Ucap seroang Ibu membawa nampan berisi dua porsi Bubur Ayam.
" Makasih Bu "
" Habiskan dan kita langsung berangkat "
" Iya "
Kevin tersenyum dan Mereka menikmatinya,,
Setelah selesai sarapan mereka kembali melakukan perjalanan.
Hari ini Kevin akan mengajak Nadia ke suatu tempat dimana mereka akan menikmati waktu libur mereka.
" Kak,, Memangnya kita mau kemana sih "
Kevin tersenyum dan tidak menjawab,,
" Kak "
" Apa ?"
" Ih nyebelin banget "
" Pokonya ke suatu tempat nanti kamu bakal tau "
Nadia terdiam dan menatap jalanan hingga mobil masuk kesebuah area permainan.
Nadia mengernyit ,, untuk apa mereka ke sana bukannya mereka sudah besar .
" Yuk turun " Ajak Kevin namun Nadia masih menatap keluar.
" Ayo Turun "
Nadia mengangguk ,,
Kevin menarik tangan Nadia masuk, terlihat ramai karena hari Minggu .
Setelah membeli tiket masuk dan tangan mereka yang sudah di Cap.
" Waw " Ucap Nadia saat masuk dan melihat begitu banyak wahana di dalamnya.
" Gimana Lo suka ?"
" Amazing ,, "
" Lo bisa bermain semuanya "
Nadia mengangguk, pertama kalinya dia datang ke Dunia Fantasi.
Mereka berjalan menuju salah satu Wahana, namun karena begitu banyak pengunjung membuat Nadia tersenggol orang lain hingga berjauhan dengan Kevin.
Kevin menatap samping nya tidak adanya Nadia di sana,,
Matanya mencari sekitar namun tidak di lihat gadisnya membuatnya sangat khawatir.
" Nadia ".
