Siapa sih orangnya yang tidak mau mendapat jodoh dan menikah? Namun bagaimana jika memang sangat sulit mendapatkan jodoh karena suatu hal diluar nalar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Degan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mbok Saminah
...Mereka bertiga telah berhasil melompati si pocong dan melangkah sedikit menjauh karena bagaimanapun mereka masih merasa takut. Akan tetapi pada saat mereka melangkah menjauh tiba-tiba, gubrakkkk shrakkk .......
..."Bayyuu tolong hei kalian jangan tinggalkan aku ... aduuhhh tolongin aku ...." Terdengar suara Fahmi berteriak disana membuat Bayu dan yang lain berbalik dan berlari menghampiri Fahmi, ada sedikit khawatir namun juga sedikit menahan tawa setelah melihat kondisi temannya itu. Rupanya Fahmi tidak berhasil melompat dan jatuh tengkurap disana....
..."Bayy tolongin aku, kakiku ditarik dia Bayy." Dengan sedikit terisak Fahmi mendongak melihat Bayu....
..."Astaga kenapa kamu bisa jatuh Mi? Ini ga tinggi loh." kata Bayu....
..."Noo toloong, Doo tolongin aku."...
..."Bangun Mi, kaki kamu ga ada yang megangi itu coba liat." kata Bayu....
..."Emoh Bayy, aku takut. Ini aku ngerasakan ko celanaku ditarik-tarik." Fahmi masih saja keras kepala merasa bahwa celananya ditarik oleh si pocong....
...Padahal si pocong sudah menghilang dari tempatnya rebahan tadi....
..."Beneran itu Mi, celanamu tersangkut ranting pohon, astaga coba lihat!" sambung Nano, diikuti anggukan kepala si Rido....
......"Hooh Mi, ayo tangi ngapain juga kamu rebahan terus disitu?"......
..."Tapi pocongnya narik-narik celanaku ini," ucap Fahmi sambil memutar sedikit lehernya melirik ke belakang. Ia berkedip ternyata memang celananya tersangkut di ranting pohon kecil disana dan anehnya si pocong sudah tidak ada lagi di tempatnya rebahan tadi....
..."Eh ko ilang? Kemana tuh pocong yang tadi rebahan disini?" Fahmi terperangah melihat kenyataan yang sedang terjadi....
..."Ih kenapa dicariin? Ayo buruan bangun, mau sampe kapan kamu tiduran disitu?" kata Bayu....
..."Mungkin dia mau gantiin si pocong rebahan disitu Bayy," ucap Nano terkekeh....
..."Tapi tapi anu itu tadi dia," jawab Fahmi terbata-bata....
..."Anu apa lagi? Astagaaa ...." sambung Rido....
..."Ayo bangun Mi kita pulang," sambung Nano....
..."Tapi aku anu No ... aku malu, aku ... ngompol." Jawab Fahmi dan malah menutup wajahnya semakin telungkup ke tanah rerumputan....
..."Aish pantas saja dari tadi aku mencium aroma-aroma toilet umum." kata Nano sedikit menahan tawa....
..."Dih kamu Mi," Rido malah tertawa terpingkal-pingkal tak kuat menahan tawa....
..."Jangan tertawa lah Do, aku tambah malu jadinya." kata Fahmi sedikit merasa kesal. "Belum aja kamu ketakutan kaya aku tadi."...
..."Hooh lah maaf aku ga kuat nahan dari tadi. Yo bangun kita pulang, sudah larut ini." kata Rido sambil mencoba membangunkan Fahmi....
..."Apanya yang larut?" tanya Nano....
..."Ompolnya sudah larut ketanah." kata Rido mengakak diikuti Nano dan Bayu yang menyengir....
..."Dih kalian jahat ya, aku mau ngambek lah." kata Fahmi yang kemudian berdiri dan membersihkan pakaiannya dari rumput-rumput yang menempel. Ia lalu berjalan mendahului teman-temannya itu....
..."Dih ngambek katanya, awas di depan ada yang rebahan lagi!" kata Nano meledek....
...Fahmi yang penakut pun berbalik arah lagi dan mendekat kepada teman-temannya....
..."Ish kalian beneran ya, ngerjain aku terus." kata Fahmi merajuk....
..."Sudahlah kalian bercanda terus dari tadi, yu kita jalan." ucap Bayu menengahi, kemudian ia pun mendahului mereka....
...Mereka akhirnya meneruskan perjalanan yang sempat terhenti tadi, sepanjang perjalanan Fahmi hanya diam saja entah karena malu atau karena ngambek. Dan mereka berempat pun berjalan tanpa obrolan sedikitpun, padahal dalam benak mereka masih mempertanyakan kemana hilangnya si pocong apa benar si Fahmi jatuh gara-gara tersandung atau memang ditarik kakinya oleh si ocong. Mereka ingin bersuara tapi takut tiba-tiba si pocong nongol dan lompat-lompat dihadapan mereka bikin merinding....
...Beberapa meter kemudian mereka telah sampai di pinggiran jalan raya dekat jembatan penghubung provinsi, Bayu teringat pada hantu anak sekolah yang pernah meminta tolong padanya. Bayu lupa memberikan kabar kepada keluarga gadis hantu tersebut. Semoga saja gadis hantu itu sudah tenang di alamnya....
..."Akhirnya sampai di jalan raya, tapi ini muter lagi jalannya jadi tambah jauh. Astaga aku capek lelah lemah letih lesu lunglai," kata Rido memulai kembali candaannya....
..."Hilih korban iklan kamu Doo." ucap Nano....
..."Tapi emang jauh ini kalo kita hanya berjalan menyusuri jalan raya, gimana kalo nanti kita belok ke desa C blok A? Kita motong jalan biar cepet sampai." kata Bayu memberi saran....
..."Kita lewat gang ujung blok A yo, disana kan jarang ada orang lewat karena berbatasan dengan sungai buatan pinggiran irigasi sawah." sambung Nano....
..."Hooh deh, yuk kita jalan lagi." Ajak Rido...
..."Kamu kenapa Mi ko diem aja? Beneran ngambek ya?" tanya Rido....
..."Ga aku cuma ngantuk."...
..."Syukurlah kalo nda marah, kita semua kan kawan tolong jangan diambil hati." ucap Rido....
..."Iya aku rapopo."...
...Beberapa menit pun berlalu, mereka telah melewati jalan raya dan memasuki Desa C Blok A, mereka terus berjalan menuju ujung gang Blok A yang akan menjadi penghubung ke Blok M dimana Bayu dan teman-temannya tinggal....
...Saat ini jam menunjukan pukul 22.00 sudah cukup larut untuk bermain, Bayu dan kawan-kawannya pun semakin kelelahan dan mulai mengantuk, di Gang pinggiran irigasi sawah yang sangat sepi dan sedikit penerangan terlihat seorang nenek yang postur tubuhnya menyerupai seorang tetangga mereka. Baru saja Bayu akan berbicara agar tidak perlu menghiraukannya karena itu mustahil seorang nenek sedang menungging di irigasi seolah sedang mencari cacing atau ikan-ikan kecil, tapi si Fahmi keburu menghampiri dan menyapa sosok nenek tersebut....
..."Loh Mbok Saminah ngapain malam-malam di dalam irigasi?" tanyanya....
...Si Nenek yang sedang asik bermain air itu tiba-tiba berdiri, ia terkejut matanya melotot dan wajah pucatnya yang oenuh kerutan menampakkan rasa tidak suka, ia lalu berjalan mundur naik ke tepian irigasi sebelahnya, disana ada pohon kelapa tinggi sekali. Fahmi bukannya curiga, ia malah semakin mencoba mendekat, mungkin karena iba atau apa? ...
..."Hayu mbok kita antarkan pulang." ajak Fahmi....
...Saat Fahmi mencoba mendekat kembali tiba-tiba si Nenek semakin mundur hingga punggungnya mentok di batang pohon kelapa....
...Saat itu pula si Nenek yang menyerupai Mbok Saminah langsung melesat keatas pohon kelapa yang tinggi itu, dengan ketawa khas cekikikan para kunti juga berbarengan dengan suara gemuruh angin yang sangat kencang di sekitarnya sehingga membuat buah kelapa berjatuhan ketanah....
...Fahmi terkejut, ia terjungkal kebelakang, ia panik, ia kemudian berbalik sambil merangkak ia mencoba berlari, Nano dan Rido pun sama kagetnya mereka langsung membantu Fahmi dan pada akhirnya mereka bertiga berlari pontang panting sampai tak terlihat lagi. Bayu yang melihat kelakuan kawan-kawannya hanya bisa tepuk jidat dan menggeleng-gelengkan kepalanya, padahal Bayu pun agak terkejut dengan kejadian tadi sebenarnya....
......................
^^^bersambung,^^^
𝙮𝙤𝙠 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙘𝙖𝙧𝙞 𝙟𝙤𝙙𝙤𝙝 𝙗𝙖𝙧𝙚𝙣𝙜
𝙠𝙖𝙡𝙞 𝙖𝙟𝙖 𝙣𝙚𝙢𝙪 𝙎𝙪𝙡𝙩𝙖𝙣 𝙩𝙖𝙟𝙞𝙧 melintir🤭🏃♀️
lain klaibhagti2 kali laggi m3elamun. aneh2 bayu... setab. banya. bekeeluaran disekitarmu..
Urusan jodoh, rezeki, dan inalilahi itu sudah ada yang mengatur,.
Klo yg makhluk halus wanita itu mungkin karena hanya dirimu yg bisa melihatnya🤭😁✌
Tuhan tuh menciptakan manusia berpasang-pasangan...
maybe jodoh kamuu masihh bersembunyi. 🤭