NovelToon NovelToon
My Handsome Police

My Handsome Police

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:16M
Nilai: 4.9
Nama Author: Alarice

Armell, mahasiswi semester 6 yang mempunyai kehidupan pas-pasan dan tinggal di sebuah kamar kost yang sempit. Berbekal otak yang cerdas, dia berhasil mendapatkan beasiswa di sebuah universitas ternama di ibukota. Di suatu pagi, ia menemukan seorang bayi lucu di depan kostnya.

Bayi itu membuatnya bertemu dan berkenalan bahkan menikah dengan seorang polisi tampan meski dia masih berstatus mahasiswi.

Bagaimana jadinya jika ternyata sang polisi tampan telah memiliki kekasih? Akankah sang polisi meninggalkan kekasihnya dan bertahan untuk tetap menjadi suami Armell? Akankah ada cinta di antara mereka? Atau justru perpisahan yang akan mereka hadapi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alarice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mood booster

Seno menunggu Armell dengan sabar sambil bersandar di depan mobilnya. Sebenarnya tidak terlalu sabar juga karena dia butuh amunisi dan tambahan imun untuk menghilangkan rasa kesalnya. Sebentar-sebentar ia melihat jam yang ada di tangannya. Satu menit bagai satu jam buatnya.

Berseragam polisi dan kacamata berwarna abu-abu kecoklatan menambah kegantengannya. Banyak perempuan yang berlalu lalang mengagumi keindahan ciptaan Tuhan itu. Tapi Seno tidak memperdulikan sama sekali celotehan para cewek yang menggodanya. Ia hanya memfokuskan netranya ke pintu masuk perusahaan itu.

" Lama banget sih. " gerutunya sambil membuka layar ponsel yang sedari tadi tidak lepas dari tangannya.

Baru ia hendak mendial nomer Armell, Armell sudah berdiri di depannya tanpa bersuara.

" Astaghfirullahaladzim..." Seno terkejut kala ia mendongakkan wajahnya dan ada Armell tepat di hadapannya.

" Pakai astaghfirullah segala...kayak lihat set@n aja." gerutu Armell.

" Habisnya kamu tiba-tiba di depan aku aja tanpa bersuara. Ya kaget lah. " jawab Seno sambil mengelus dadanya.

" Ck! Lebay..." ejek Armell. " Ya udah ayo berangkat. " ajak Armell.

" Di bolehin kamu ijin? " tanya Seno kembali.

" Ya boleh lah. Kalau nggak boleh nggak mungkin aku disini sekarang. " jawab Armell asal.

Mata Seno tidak lepas dari Armell. Tapi tatapan itu tidak terlihat oleh Armell karena tertutup kacamata. Rasanya Seno ingin sekali memeluk istrinya itu saat ini. Tapi Seno yakin, Armell pasti akan sangat marah jika ia melakukannya di tempat itu.

" Ya udah, yuk. " Seno menarik tangan Armell dan di gandeng dibawa ke samping mobil, kemudian membukakan pintu untuk Armell dan mempersilahkan Armell untuk masuk. Sungguh suatu hal yang aneh bagi Armell di perlakukan seperti itu. Ia hanya menatap Seno dengan berbagai pertanyaan di benaknya.

Lalu Seno berjalan mengitari mobil menuju pintu kemudi. Membukanya, kemudian ia masuk ke dalam mobil sambil tersenyum tipis. Sepertinya ia senang karena berhasil membawa Armell.

Seno menjalankan mobilnya perlahan sambil sesekali melirik ke arah Armell. Gadis itu diam sambil memandang lurus ke depan ke arah jalanan. Armell sama sekali tidak tahu jika Seno sebentar-sebentar meliriknya dari balik kacamatanya.

Saat telah keluar dari jalan tol, Seno tiba-tiba mengerem mobilnya mendadak membuat Armell begitu terkejut. Bahkan hampir saja dahinya bertemu dengan kaca depan mobil.

" Kenapa mas? Ada apa? " tanyanya bingung.

Tapi Seno sama sekali tidak menjawab. Seno malah sibuk melepas seat belt juga kacamatanya. Lalu ia juga melepas seat belt yang di pakai Armell. Armell semakin bingung dengan apa yang di lakukan suaminya.

Kemudian tanpa ba-bi-bu, Seno menarik tengkuk Armell, dan mencium bibirnya dengan penuh hasrat. Armell membelalakkan matanya sesaat, lalu setelah sadar, ia berusaha mendorong tubuh Seno yang menempel di tubuhnya. Tapi apalah daya. Kekuatan Armell kalah besar dari kekuatan Seno. Seno sama sekali tidak bergeming. Ia terus menyecap bibir tipis milik Armell.

Merasa Armell berusaha melepaskan diri, Seno menggigit kecil bibir Armell. Dan membuat Armell terkejut dan membuka mulutnya sedikit. Kesempatan itu di gunakan dengan baik oleh Seno untuk mengeksplor seluruh isi mulut Armell. Memainkan lidahnya di sana.

Armell merasa tubuhnya melemas saat mendapat perlakuan seperti itu dari Seno. Jantungnya berdetak kencang, ada rasa takut, senang, dan bahagia dari dalam hatinya. Ia mencengkeram erat baju Seno bagian atas sambil tetap menahan nafas.

Menyadari jika Armell menahan nafasnya sejak dari ia menempelkan bibirnya ke bibir Armell, Seno melepas pagutannya.

Seno menempelkan dahinya ke dahi Armell sambil memulihkan pernapasannya yang tersengal-sengal karena gairah dan hasrat yang ia rasakan.

" Bernafas. Kamu bisa mati kalau menahan nafas seperti itu. " ucapnya saat menempelkan dahinya ke dahi Armell.

Armell memejamkan matanya, menormalkan kembali laju jantungnya. Setitik air mata menetes dari sudut matanya. Hal itu di lihat oleh Seno karena Seno terus memandang mata Armell meskipun dahinya menempel di dahi Armell.

Melihat air mata Armell, Seno menjauhkan wajahnya dari wajah Armell. Ia mengusap air mata itu. Armell menangis bukan karena Seno telah menciumnya. Tapi ia menangis karena tubuhnya tidak bisa diajak untuk menolak ciuman itu. Dia kesal dengan tubuhnya sendiri.

" Maaf. " ucap Seno sambil membawa Armell ke dalam pelukannya. Armell berusaha menolak pelukan itu.

" Sebentar saja. Biarkan aku memelukmu sebentar saja. " ucap Seno mengeratkan pelukannya. Akhirnya Armell terdiam tidak lagi menolak.

Setelah beberapa saat, Seno melepas pelukannya. Kini ia merasa jauh lebih baik. Armell benar-benar telah menjadi mood booster buat seno. Seno sedikit menyunggingkan bibirnya. Lalu ia kembali memasangkan seat belt Armell dan seat beltnya sendiri. Kembali mengenakan kaca matanya dan kemudian menjalankan kembali mobilnya.

Selama perjalanan, Seno memegang dan mengelus bibirnya sendiri sambil sesekali melirik ke arah Armell yang terlihat sangat BT. Senyum tipis selalu menghiasi bibirnya. Seno benar-benar telah merasa jauh lebih baik sekarang. Ia telah menghilangkan bekas bibir Mariana dari bibirnya. Menggantinya dengan bekas bibir tipis nan indah milik istrinya.

Seno membelokkan mobilnya ke sebuah restoran.

" Kenapa malah kesini? Bukannya kita mau ke panti?" tanya Armell sambil memandang ke sekeliling.

" Makan. Aku lapar. " jawab Seno sambil memarkirkan mobilnya.

" Tapi aku sudah makan siang. Emangnya mas belum? " tanya Armell tanpa melihat ke arah Seno.

" Belum. Tadi aku tidak lapar. Jadi aku belum makan siang. Dan sekarang, aku merasa benar-benar lapar. Karena kamu. " goda Seno.

" Hah? " Armell beralih pandangan ke arah Seno sambil menunjuk mukanya sendiri menggunakan telunjuk.

" Hem. " sahut Seno mengangguk.

Armell membuang mukanya dan berdecih.

" Beneran. Tadi aku kehilangan imun. Jadi aku tidak ***** makan. Tapi tadi kamu telah memberikan tambahan imun untukku. Jadi sekarang aku saaaaangat laparr. " jawab Seno Sambil mengusap perutnya.

" Kau tahu? Tadi di kantor, ada seseorang yang membuatku benar-benar kesal dan marah. " ucap Seno sambil menoleh ke arah Armell.

Armell mengalihkan pandangannya ke Seno sekarang.

" Bukankah mas Seno memang sering marah dan kesal sama siapa saja. " ledek Armell.

" Aku serius. Kali ini aku benar-benar kesal. Kalau tidak mengingat dia itu seorang perempuan, sudah pasti aku hajar dia. " ucap Seno menggebu.

" Perempuan? " tanya Armell. " Kenapa mas bisa sampai semarah itu? Kejahatan apa yang di lakukan perempuan itu? Pembunuhan? " tanya Armell penasaran.

" Bukan. Tapi pelecehan seksual. " jawab Seno sekenanya sambil membuka pintu dan keluar dari mobil.

Armell masih sibuk dengan otaknya mencerna jawaban Seno. Alhasil dia tidak memperhatikan kalau Seno sudah keluar dari mobil, dan kini Seno juga sudah membuka pintu untuknya.

" Ayo turun. " ajak Seno.

" Ah! " Armell terkejut. " Maksudnya pelecehan seksual apa itu mas? " sebuah pertanyaan keluar dari mulut Armell. Ia bahkan belum menyadari kalau Seno sedang menunggunya untuk turun. Ia juga belum melepas seat beltnya.

Seno memasukkan setengah badannya ke dalam mobil untuk melepas seat belt Armell. Armell secara otomatis mundur ke belakang hingga kepalanya bersandar di jok dan memejamkan matanya dan mengatupkan bibirnya.

Seno dibuat tertawa melihat reaksi Armell.

" Ha...ha...ha..." Seno tertawa saat seat beltnya Armell sudah terlepas. Kemudian ia menyentil dahi Armell. " Lagi mikirin apa pakai merem gitu. Terus tuh bibir kenapa di katupin segala. " ledek Seno.

Seketika Armell membuka matanya. Ia lumayan malu dengan pemikirannya yang menyangka kalau Seno akan menciumnya lagi.

" Aaa...." pekik Armell saat ia membuka mata, dan wajah Seno berada tepat di hadapannya.

Seno lagi-lagi membungkam mulut Armell dengan bibirnya supaya Armell tidak berteriak lagi.

" Emmmmtt...." Armell memberontak sambil memukul-mukul dada Seno.

Seno tersenyum gemas saat melepas bibirnya dari bibir Armell. " Selalu terasa manis. " gumamnya sambil menegakkan tubuhnya kembali. Lalu ia menyodorkan tangan kanannya di depan wajah Armell.

" Ayo turun. Kita makan. " ajaknya.

" Mell nggak lapar. Tadi udah makan siang. Mell disini aja. " jawab Armell sambil cemberut karena lagi-lagi Seno mengambil keuntungan darinya.

" Kalau kamu sudah makan, ayo temani aku makan." ajak Seno kembali.

" Mas makan sendiri aja. Aku disini. " jawab Armell sambil memalingkan muka.

" Oke. " Seno kembali memasukkan setengah badannya ke dalam mobil.

" Kalau kamu tidak mau menemaniku makan di dalam, baik. Temani aku makan di sini juga boleh. " goda Seno sambil mendekatkan wajahnya ke Armell.

" Mau ngapain? " tanya Armell.

" Makan sama kamu. Makan bibir kamu tepatnya. " bisik Seno di telinga Armell. Membuat Armell bergidik. Ia langsung mendorong tubuh Seno.

" Awas. " ucap Armell sambil mendorong tubuh Seno dan ia segera turun dari mobil, lalu berjalan dengan cepat menuju restoran.

Seno kembali menyunggingkan senyumannya. Kemudian ia menutup pintu mobil, menguncinya, dan berlari kecil mengejar sang istri yang telah meninggalkannya.

***

bersambung

1
Yeni Nw
Llpl
Tasya
🤣🤣🤣
lucu x pak supir
Rahmat Rahmat
pengen banget punya mertua kayak gtu
Wardani Lestari
Luar biasa
Angga Raini
ini 3× nya akun ulang baca novel ini ga bosen2
Alesha Jazila_id 🌷🌹: makasih banyak kakak.....
udah baca karya aku yang lain belum? siapa tahu sama sukanya sama karya aku yang ini/Bye-Bye//Smile/
total 1 replies
Herlina Lina
pa adi udah duluan seno pa
Herlina Lina
takut ketemu mamanya seno d mall tar d sangka istrinya lg
Devi Handayani
naahh ini dia...sibiang keroxxxnyaaa🤨🤔🤨🤨🤨🤨🤔🤔🤔
Devi Handayani
jangan jangan Arvin anak Stella Ama Robert 🤨🤨🤨😲😲😲
Devi Handayani
pasti info nya dari si ulet gatel marionang...coba di selidik pak polisi terhormat 🤔🤔🤔🤔
Devi Handayani
berbahagialah kamu mell... dapet suami yg begitu sayang juga perhatian begituuu🥹🥹🥹🥹
Devi Handayani
ayo dibongkar persengkongkolan nyaa armell dan seno😏😏😏😏😏
Devi Handayani
Tut Tut... kasian kamu hanya bisa melihat pemandangan pegunungan saja...sabar ya Tut bentar lagi paling🤭😅🤭😅🤭😅🤪🤪🤪🤪
Devi Handayani
dibibirku...hanya ada rasa dari bibirmuuu.....uhuuuyyyyyyyy💋💋💋💋
Devi Handayani
Alhamdulillah sah ... Tinggal nunggu unboxing heheheh🤭🤭🤭😅😅😅
susi susanti
Luar biasa. bagus thor ceritanya, kocak🤣🤣🤣
Surtinah Tina
ikut bahagia .. akhirnya hamil lagi
Surtinah Tina
mehong nya
Surtinah Tina
di ajak sekolah lagi aja itu bang seno
Surtinah Tina
hamidun tuh armell
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!