Jadi ini adalah karya kedua ku
pada karya kali ini mengisahkan seorang Cecil yang jatuh cinta pada aham cinta pertamanya, namu karena kesalah pahaman mereka tidak saling bertemu kembali.
Cecil yang sudah berusaha melupakan sang cinta pertama, harus dipertemukan kembali dengan aham karena perjodohan yang di lakukan kedua orangtuanya saat mereka masing sama-sama kecil.
bagaimana kelanjutan hubungan mereka? apakah sikap aham yang dingin mampu dilelehkan oleh Cecil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Anis Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertunangan Rindi
"maaf ya kami nggak bisa bantuin"
"nggak papa mbak, kami tahu kalau kalian sedang berada di luar kota dan baru sampai kok" jawab om Andre
"yaudah yuk berangkat" ajak Bima
Akhirnya mereka semua berangkat menuju rumah rindi, Bima berada satu mobil bersama Tante Dila Om Andre. Sedangkan Cecil dan Aham satu mobil dengan orang tua mereka, kali ini Papa Aham lah yang menjadi sopir mereka sedangkan di sampingnya ada Papa Dana, untuk Mama Isma dan Mama Nada duduk di baris kedua dan baris terakhir ada Aham dan Cecil...
Saat berada di dekat orangtuanya, mereka berdua tampak lebih pendiam. Tetap ada interaksi namun tidak se aktif saat mereka hanya berdua saja...
"eh cil, kamu besok udah berangkat ya?" tanya Mama Isma
"iya ma" jawab Cecil
"yah, nggak bareng sama Aham dong" ucap Mama Isma kecewa
"nggak papa nggak bareng, nanti kan mereka selalu bareng di sana" ucap Papa Tama
Para mama hanya mengangguk, sedangkan dua orang yang dibicarakan hanya diam saja...
Sesampainya di rumah rindi, keluarga besar Bima disambut oleh keluarga dari rindi yang sudah menunggu kedatangan mereka sedari tadi...
Mereka dipersilahkan masuk ke dalam rumah. hanya ada hiasan sederhana disana karena pertunangan Bima dan Rindi ini bisa dibilang dadakan sesuai kemauan Bima..
"Maaf ya hanya ini yang bisa kami persiapkan" ucap papa Rindi
"Tidak apa-apa calon besan, ini juga cukup kok" jawab papa Bima
"Silahkan di cicipi, saya panggilkan Rindi dulu" ucap mama Rindi berlalu memanggil anaknya yang masih berada di dalam kamarnya..
"silahkan.. silahkan.." ucap keluarga Rindi
Disana Cecil tampak tidak nyaman karena masalahnya dengan Rindi sebelumnya belum terselesaikan, namun dia harus bersikap profesional karena ini adalah hari bahagia kakak sepupunya..
Cecil duduk di antara aham dan mama isma, hal itu disengaja oleh para mama supaya Aham dan Cecil terlihat lebih dekat karena mereka tahu bagaimana hubungan Cecil dan Rindi yang kurang baik tak lain disebabkan oleh Aham..
tak lama Rindi keluar dari kamarnya digandeng oleh sang mama...
"Wah cantik ya" ucap mama Bima
"Iyaa cantik" ucap beberapa orang lainnya
Rindi duduk di depan bersama Bima juga kedua orang tua mereka...
"Karena Rindi nya sudah datang, kita mulai yaa" ucap seseorang yang tak lain adalah MC disana
hal itu hanya di jawab anggukan oleh semua orang yang ada di sana....
"Langsung saja Mas Bima " ucap MC menyerahkan mic ke Bima
"Baik"
"Assalamu'alaikum , puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua sehingga kita bisa berkumpul disini dalam keadaan sehat. Sebelumnya terimakasih kepada Rindi sekeluarga karena telah menyambut kami semua disini. Langsung saja pada tujuan saya datang kesini adalah untuk meminta restu kepada mama papa rindi sehubungan dengan saya ingin meminta Rindika Putri menjadi istri saya" ucap Bima yakin
"bagaimana pak?" tanya MC kepada papa Rindi
"saya sebagai orang tua hanya bisa menyerahkan keputusan ini kepada anak saya, karena nantinya dia lah yang menjalani" jawab papa Rindi
Mic diserahkan kepada Rindi. sebelumnya menjawab, Rindi tampak sesekali melihat ke arah Aham yang duduk di samping Cecil. Aham tidak menyadari akan tatapan itu, namun Cecil tahu..
"Sa... saya..." ucap Rindi terbata sambil melihat ke arah Aham
Bima yang melihat tatapan itu merasa sedikit jengkel karena Rindi sepertinya belum benar-benar yakin dengan yang dia katakan kemarin..
Disisi Aham, dia belum juga menyadari tatapan Rindi hingga Cecil menepuk tangannya..
"Eh iya?" tanya Aham menghadap ke Cecil
"Kakak ngapain?" tanya Cecil
"Ini buat laporan sebelum satgas" jawab Aham sambil menggaruk tengkuknya
Seperti biasa, Aham selalu fokus dengan handphonenya. Hal itu bukan tanpa alasan karena dia harus membuat laporan sebelum berangkat untuk satgas nantinya..
"Boleh nggak aku bantu, kayaknya banyak banget?" tanya Cecil ragu
"Emang bisa?" tanya Aham
"Bisa" jawab Cecil sambil merebut tab yang ada di tangan Aham
Aham hanya tersenyum melihat tingkah Cecil saat ini. Sebenarnya hal ini sengaja Cecil lakukan untuk menunjukan kepada Rindi bahwa dia dan Aham sangat bahagia sekarang..
Setelah tab nya direbut oleh Cecil , Aham memilih untuk memperhatikan Bima dan Rindi yang sedang melakukan prosesi pertunangan. Namun dia merasa aneh dengan tatapan Rindi kepadanya, tatapan itu sulit di artikan. sedangkan di sisi Bima, dia terlihat memperhatikan Rindi yang sedang menatap ke arahnya...
"Bagaimana mbak Rindi?" tanya MC mengulangi
"Sa.. saya terima lamarannya" ucap Rindi namun pandangannya tetap ke arah Aham
Aham memilih untuk memutus kontak mata dengan Bima dan Rindi, dia memperhatikan Cecil yang sedang fokus dengan laporan miliknya..
Selesai prosesi pertunangan, kini saatnya mereka menyantap hidangan yang sudah disediakan. Karena Cecil yang masih fokus akhirnya Aham mengambilkan makanan untuk Cecil..
"ini makan dulu, biar aku terusin" ucap Aham kepada Cecil
"tanggung, mau selesai kok kak" jawab Cecil
"yaudah nih" kata Aham menyodorkan sendok yang penuh dengan makanan
Cecil melihat ke arah Aham ragu, karena momen langka Aham bersikap seperti itu kepadanya
"makan, kamu baru sembuh" ucap Aham, yang akhirnya Cecil menerima suapan dari Aham
Cecil dan Aham kali ini makan sepiring berdua, dan satu sendok yang sama. mereka sengaja untuk bermesraan disana karena sedari tadi Rindi terus menerus memandang ke arah mereka berdua...
hal itu tak luput dari pandangan mama papa mereka, mereka ber empat merasa senang karena ada kemajuan di hubungan kedua anak mereka...
saat tengah asyik menikmati makanannya tiba-tiba Rindi datang dan duduk di depan mereka. Cecil dan Aham hanya melihat sekilas ke arah Rindi dan melanjutkan aktivitas mereka berdua..
"Ekhmm.." dehem Rindi
"Eh kenapa Rin?" tanya Aham
"Aku boleh gabung kan" ucap Rindi
"Boleh kok" jawab Aham
sebenarnya Aham tahu jika kehadiran Rindi membuat Cecil merasa tidak nyaman, tapi mau bagaimana lagi mereka sekarang berada di rumah Rindi. mana mungkin mereka menolak permintaan Rindi...
Terjadi keheningan di antara mereka bertiga. Rindi tampak menikmati hidangannya dengan kesal karena melihat Aham yang masih saja menyuapi Cecil...
"Awas aja lo cil, berani-beraninya suap-suapan di depan gue" batin Rindi
tak lama tiba-tiba Cecil tersedak
"Uhuk.. Uhuk.." Cecil terbatuk-batuk
"Eh, pelan-pelan cil" ucap Aham menepuk punggung Cecil
"ini minum dulu" sambungnya
Cecil akhirnya meminum air yang di berikan oleh Aham..
"makasih" ucap Cecil hanya diangguki oleh Aham sambil tersenyum
"makanya hati-hati" ucap Rindi sedikit ketus
"ini tinggal dikit lagi" ucap Aham yang akan menyuapi Cecil lagi..
"Udah kak, udah kenyang" jawab Cecil sambil tersenyum
"Ini udah selesai" Sambungnya menyerahkan tab ke Aham
Aham mulai mengecek hasil pekerjaan Cecil, dan benar tidak ada yang salah sama sekali..
"Makasih sayang" ucap Aham ke Cecil sambil mengecup puncak kepala Cecil
......................
......................
......................
......................
......................
......................
......................
......................
......................
jangan lupa vote yaa 🥰🥰🥰🥰