Lula Flowren begitu senang ketika pria yang selama ini dia cintai mengajaknya untuk menikah. Gadis itu mengira bahwa pria itu juga mencintainya. Tapi ternyata Lula salah mengartikan, suaminya tidak pernah mencintainya bahkan pernikahan itu hanya di jadikan jalan Danish Alvares untuk mendapatkan harta warisan.
Danish Alvares terpaksa menikahi Lula karena persyaratan dari Papanya yang bernama tuan Arnold agar bisa mendapatkan hak warisannya.
Lula yang saat itu mendapati perselingkuhan suaminya merasa sangat sakit dan segera mengajukan perceraian meskipun pernikahan mereka baru berusia dua bulan.
Akhirnya Lula menjauh dari kehidupan Danish setelah perceraian mereka. Tapi ternyata setelah Lima tahun kemudian Lula di pertemukan oleh mantan suaminya sebagai rekan kerjanya.
Danish yang saat itu sudah mempunyai tunangan yang bernama Angelica sangat terkejut melihat mantan istrinya yang terlihat begitu berbeda. Lima tahun mengubah Lula menjadi sosok yang cantik, menawan dan mempesona dan hal itu berhasil memporak-porandakan hati Danish.
"Danish, apa yang akan kamu lakukan! lepaskan aku!!" Seru Lula.
"Aku tidak akan melepaskanmu lagi Lula, kamu hanya milikku," ucap Danish.
"Tapi kamu akan menikah? jangan lakukan ini, hiks!!"
"Maafkan aku, maafkan khilafku," ucap Danish memeluk mantan istrinya itu
Bagaimana kisah mereka selanjutnya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meragukan Rasa
Happy Reading 😊
"Kenapa dulu kamu tidak bersikap seperti ini terhadapku, kenapa baru sekarang!!" tanya Lula.
Sungguh sangat menyesakkan saat Lula mengingat semu masa lalunya bersama Danish, apalagi dengan perselingkuhan yang dia lakukan terhadap Lula, hati istri mana yang tidak sakit apabila mengetahui hal itu.
Danish menatap manik mata Lula dalam. "Lula sayang, dengarkan aku dulu ya, sebenarnya waktu itu aku memang sangat egois, hanya mementingkan diri sendiri, bahkan aku hanya menggunakan mu sebagai alat untuk mendapatkan warisan dari papa, tapi sebenarnya aku begitu menyesal melakukan itu, benar kata papa, menyesal memang hanya ada di belakang, aku hanya ingin melepaskan mu agar kamu mendapatkan kebahagiaan yang tidak dapat aku berikan, sampai aku melakukan perselingkuhan palsu, sebenarnya aku tidak benar-benar selingkuh waktu itu, hingga kamu membawa surat perceraian yang sampai sekarang belum pernah ku buka, tapi nyatanya aku yang tersiksa sendiri, maafkan aku sayang, maaf," jawab Danish dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Lula memalingkan wajahnya tidak ingin melihat mata Danish yang terlihat begitu tersiksa dan mengungkapkan penyesalan.
Mati rasa, mungkin itulah yang Lula rasakan saat ini. Meskipun Danish mengatakan semua kejujurannya itu, hati Lula masih belum bisa menerima semua kenyataan itu.
"Aku benar-benar paham dengan perasaan mu sayang, kali ini aku akan belajar menerima dengan tulus sikapmu padaku, aku tidak akan memaksa mu Lula, tapi izinkan aku untuk membuat mu jatuh cinta lagi denganku," ucap Danish kemudian.
Melihat Lula yang mengabaikan-nya rasanya sungguh sangat sakit, mungkin ini juga yang di rasakan Lula saat dulu dia selalu mengabaikan-nya bahkan tidak pernah menganggap.
Lula menoleh menatap wajah Danish yang masih terlihat pucat itu.
"Danish, saat ini aku masih tidak mau memikirkan tentang cinta, jadi aku di sini hanya sebagai bentuk tanggung jawab ku padamu, mulai sekarang aku akan menjaga mu dan akan menjadi sekretaris pribadi mu menggantikan Angelica, jadi aku harap bisa bekerja dengan baik setelah ini, sekarang waktunya kamu membersihkan diri, biar aku memanggil perawat dulu," ucap Lula.
Tapi Danish menahan tangannya. "Aku tidak mau ada orang lain menyentuh ku, maksud ku bisakah kamu saja yang membersihkan badanku ini sayang, please, jangan sampai perawat-perawat itu menyentuh dadaku yang bidang ini," ucap Danish memohonkan.
Lula memutar bola matanya, rencana apa lagi yang kali ini Danish lakukan agar dia tidak bisa jauh dari sisi Danish. Mungkin saat ini Lula akan menurut, berhubung Danish masih dalam pemulihan.
"Baiklah, Franklin tadi sudah aku suruh mengambilkan pakaian ganti untukmu, sekarang ayo lepas dulu," ucap Lula tenang tanpa ekspresi.
Hanya wajah datar yang dia tampilkan, wanita itu membuka kancing baju Danish satu persatu. Danish memanfaatkan momen ini untuk memandang wajay cantik Lula sepuasnya.
"Aww!! pelan-pelan sayang," seru Danish saat Lula tidak sengaja menyenggol dada kanannya yang terluka.
Lula yang melihat itu tentu saja reflek mendekatkan wajahnya ke arah dada Danish dan meniup luka yang masih di bungkus perban itu. Dada Danish berdebar kencang saat Lula mendekat kan wajahnya.
Hatinya sungguh bahagia bisa sedekat ini dengan Lula, Danish berjanji tidak akan melepaskan Lula lagi dari sisinya.
"Bagaimana? apa masih sakit? maaf tadi aku tidak sengaja?" tanya Lula khawatir.
Raut wajah Lula yang berubah menjadi sangat khawatir itu tentu saja membuat Danish merasa sangat di sayang.
"Sudah mendingan kok sayang, kalau kamu yang merawatnya pasti luka ini juga akan segera sembuh," jawab Danish memamerkan deretan gigi putihnya.
Lula menggeleng kan kepalanya merasa telah di bodohi oleh Danish. "Aku ambil handuk dan air hangat dulu, badanmu dari masuk rumah sakit sampai sekarang belum di bersihkan, dasar jorok!"
Danish terkekeh mendengar jawaban dari Lula, tiba-tiba pria itu menarik tangan Lula sedikit kencang hingga Lula jatuh terduduk di pangkuan Danish.
"Danish!! apa yang kamu lakukan!! teriak Lula saat Danish melakukan itu.
"Biarkan seperti ini dulu, izinkan aku memeluk mu sebentar," ucap Danish memeluk pinggang Lula erat, wajahnya di taruh di atas bahu Lula sambil memejamkan matanya.
"Jangan seperti ini, nanti lukamu bagaimana?" tanya Lula merasa sedikit geli dengan hembusan nafas Danish yang mengenai tengkuknya.
"Lukaku baik-baik saja, asalkan ada kamu di sini semuanya akan terasa membaik," jawab Danish.
Lula hanya pasrah tanpa bisa meronta, misalkan dia meronta takut akan terkena Luka di dada mantan suaminya itu, dekapan Danish yang begitu erat dan juga debaran jantungnya yang masih berdebar kencang masih bisa Lula rasakan.
Sedangkan di sisi lain.
Darren dan Candy masih meneruskan kegiatan mereka, ya mereka masih asyik dengan ciuman yang semakin panas. Bahkan saat ini posisi mereka sudah berada di atas tempat tidur. dengan Darren yang berada di atas Candy.
Candy merasakan perasaan yang berbeda saat ini, entah perasaan apa yang jelas rasa tertarik dan nyaman saat Darren menciumnya membuat Candy terlena akan sentuhan pria dewasa itu.
Darren menutup matanya sambil menikmati rasa manis dari bibir mungil Candy, tangannya masih meremas benda kenyal di bawahnya itu, ternyata gunung kembar Candy tidaklah rata seperti yang sering di ucapkan Darren, bahkan tangan Darren sangat pas untuk menangkup pay*dar* Candy yang padat dan kenyal itu.
Ternyata bermain dengan pay*dar* wanita rasanya begitu enak dan nikmat, ada sisi di dalam tubuh Darren yang bergejolak, baru kali ini pria itu merasakan bagaimana nagihnya merem*s pay*dar* seorang gadis.
Di gituin aja udah enak banget, bagaimana kalau di rasaain ya? batin Darren yang masih asyik dengan kegiatannya.
Candy merasakan sensasi nikmat yang luar biasa saat pria di atas tubuhnya ini tiba-tiba melakukan hal yang tidak terduga.
Darren menurunkan wajahnya dan menyapukan lidahnya di Put*ng Candy yang berwarna pink itu. Sungguh sesuatu yang belum pernah Candy rasakan sebelumnya.
Bagaian bawahnya juga sudah terasa berkedut dan basah. Lula meremas lembut rambut Darren saat pria itu masih asyik menyusu. Candy benar-benar ingin sesuatu yang lebih dari itu, dia pun berusaha melepaskan kancing kemeja Darren satu persatu.
Darren yang juga masih menikmati-nya tiba-tiba tersadar dengan apa yang telah dia lakukan terhadap Candy. Pria itu menghentikan kegiatannya dan bangkit dari atas tubuh gadis kecil itu.
Candy yang melihat Darren seperti itu merasakan sedikit sakit di sudut hatinya, kenapa Darren malah berhenti saat Candy sudah merasa terbang melayang, ini seperti sebuah penolakan secara halus apalagi saat iti situasi nya Candy sedang melepaskan kancing baju Darren.
"Hiks, hiks," Candy mengambil selimut dan menutupi tubuh polosnya itu.
Darren yang melihat hal itu menjadi tidak tega, apalagi Candy menangis di bawah selimut-nya.
Pria itu menghela nafas, bukannya dia tidak mau meneruskan kegiatan itu, tapi Darren memang belum pernah melakukan sek$ dengan lawan jenisnya.
Perlahan Darren membaringkan tubuhnya di samping Candy dan memeluk tubuh gadis itu.
"Candy, bukannya aku tidak menginginkan mu tapi apakah kamu siap untuk melihat si junior?"
Bersambung.
Hai akak Reader tercinta 🥰🥰🥰 jangan sampai lupa untuk dukungannya ya 🙏 dengan cara like, vote dan bunga🌹🌹🌹
Agar othor lebih semangat lagi untuk up nya.
Terima kasih ❤️😘😘😘