Namaku adalah Nayla putri dan Aku hanyalah gadis desa dengan penghidupan di bawah rata rata. Selama ini aku hidup dengan hanya mengenal sosok seorang Ibu saja tanpa mengenal sosok yang bernama Ayah. Bagiku Ibu adalah satu satunya orang yang paling berharga dalam hidupku, tanpa nya mungkin aku tidak akan bisa hidup selama ini. Semua ucapannya adalah titah untukku, dan demi membahagiakan nya aku mematuhi semua ucapan nya bahkan dengan mengindahkan perasaan ku sendiri, dan readers tercinta dari sinilah ceritaku bermula.
Selamat membaca, semoga berkenan. Berikan dukungan seikhlasnya, semoga yang maha Kuasa memberikan balasan yang setimpal. Aamiin ya robbal alamiin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bahagia sesaat
Lepaskan aku " 25 "
:::::::::::: :::::::::::::
Setelah melalui perdebatan mereka, Asrul kembali melajukan mobilnya. Walau hatinya masih kesal karena telpon dari Andre, pria yang selama ini selalu ada di belakang istrinya. Telepon yang membuatnya sedikit terganggu.
Perjalanan yang awalnya hanya menghabiskan waktu 1 jam, sekarang menjadi lama. Karena masalah yang membuat mereka berdebat. Belum lagi kali ini Asrul mengendarai mobil dengan kecepatan normal.
Nayla segera turun dari mobil setelah mobil terparkir dengan sempurna. Kalau mau kerja masih bisa, tapi Nayla memilih mengistrahatkan tubuhnya. Belum lagi pasti pekerjaan rumah juga menumpuk, karena Asrul tidak menyukai rumah yang kotor.
Baru saja beberapa langkah Nayla di kejutkan dengan hadirnya seseorang yang begitu di kenalnya duduk manis di kursi teras depan
" Siska "
" Sampai sampai dia tidak sabar menunggu sampai besok. Hari ini pun sudah ada di sini " Batin Nayla.
" Sayang......!" Pekik Siska, sambil berlari memeluk Mas Asrul.
" Sayang, aku sangat merindukanmu. Kamu tidak apa apa kan sehari bersamanya " Tanya Siska dengan bergelayut manja di lengan Asrul
" Aku juga merindukanmu, aku tidak apa apa sayang " Jawab Asrul sambil mengelus sayang rambut Siska.
" Syukurlah Mas, kalau Mas baik baik saja. Heh Nayla, ini pasti rencana kamu kan ?. Kamu pasti yang memaksa Mas Asrul untuk menjenguk Ibumu yang sakit sakitan itu, agar kamu punya waktu berdua agar kamu bisa merayu Mas Asrul, iya kan.....!? "
Siska mencoba melepas penutup kepala Nayla dengan menariknya. Membuat Nayla merasakan sakit, karena rambutnya pun ikut tertarik.
" Lepaskan Siska.....! " Nayla memegang penutup kepalanya agar tidak terlepas.
" Aku tidak akan melepaskannya sebelum kamu mengatakannya padaku dengan jujur, bahwa semua ini hanya akal akalanmu saja ".
Siska menarik paksa penutup kepala Nayla, hingga membuat Nayla semakin merasakan sakit.
" Cukup Siska......! " Kamu mau lepaskan atau aku tidak akan mengatakannya padamu apa pun. Bentak Nayla dengan keras.
Siska melepaskan cengkramannya karena terkejut dengan bentakkan Nayla padanya. Baru kali ini Nayla membentaknya, selama mereka menjalin persahabatan bertahun tahun lamanya.
" Siska, seharusnya kamu menggunakan logika kamu. Jangan selalu mengedepankan perasaaanmu saja. Aku tidak pernah meminta apalagi memaksa Mas Asrul, untuk peduli padaku atau pun keluargaku " Ucap Nayla dengan nada di tekan karena sakit yang Ia derita
Ucapan Nayla sontak membuat Siska mengerutkan keningnya.
" Bukan kamu yang memaksanya, jadi maksud kamu, Mas Asrul yang punya inisiatif sendiri, Mengajakmu menjenguk Ibumu itu" Ucap Siska sambil tersenyum sinis.
Mungkin mereka memang di takdirkan untuk menjadi pasangan. Pasangan sama sama tidak mau mempercayai perkataan orang lain.
" Kalau kamu tidak percaya, kamu tanyakan langsung saja pada pria yang ada di sampingmu itu ".
Siska mengalihkan pandangannya pada Asrul.
" Katakan sayang, kalau semua yang di katakannya itu tidak benar. Katakan bahwa ucapannya itu hanyalah omong kosong saja " Ucap Siska penuh harap.
" Apa yang di katakannya benar sayang, aku yang mengajaknya mengunjungi Ibunya di kampung " Jawab Asrul yang sukses membuat Nayla menatapnya sekilas.
Baru kali ini Asrul membelanya, dan itu membuat hati Nayla sedikit menghangat.
" Apa.........! "
" Kamu yang punya inisiatif sendiri, kamu yang mengajaknya kesana. Kamu juga menghawatirkan keluarganya. Atau jangan jangan Mas Asrul mulai menyayanginya".
" Tidak...... Tidak Mas, kamu jahat. Kamu jahat padaku, apa salahku. Kemana pengorbananku selama ini, semuanya tidak kamu hargai...! " Teriak Siska histeris.
Siska nampak sangat syok dengan pengakuan Asrul padanya.
" Tenang sayang, jangan menangis dulu. Kamu jangan berpikiran macam macam, aku takut kamu sakit karena masalah ini "
" Dengarkan aku baik baik, aku tidak akan semudah itu jatuh cinta padanya. Aku melakukan ini hanya semata mata demi Ibu, Ibu yang memintaku untuk mengantarkan dia menjenguknya Ibunya yang sedang sakit di kampung "
" Aku mohon, beri aku waktu. Beri aku waktu untuk menyelesaikan semuanya " Jelas Asrul panjang lebar agar kekasihnya itu tenang.
Nayla benar benar tekejut mendengar penjelasan Asrul. Baru saja hatinya menghangat karena Asrul membelanya, sekarang bahagia yang sesaat itu berubah menjadi rasa sakit yang mendalam.
Siska tersenyum mendengar semuanya langsung dari mulut pria yang sangat di sayanginya itu. Bibirnya menyunggingkan senyum yang teramat manis, semakin menambah kecantikannya.
" Hmm..... Kamu dengar sendiri kan Nayla, Asrul tidak akan pernah peduli padamu apalagi kalau sampai kamu berharap kalau Mas Asrul akan mencintai kamu, maka kamu akan salah besar " Ucap Siska sambil tersenyum penuh ejekan.
" Kamu tenang saja Siska, tidak pernah terlintas di pikiranku untuk berharap perhatian dari Mas Asrul. Dan satu lagi, aku tidak akan pernah mencintai pria angkuh, sombong dan juga egois sepertinya " Ucap Nayla.
Meski hatinya terasa sakit saat mengucapkan setiap kata itu, Nayla tetap berusaha tegar agar tidak menangis di hadapan kedua orang yang berarti dalam hidupnya itu.
" Baguslah kalau begitu Nayla, berarti kita berdua masih bisa bersahabat seperti dulu lagi " Ucap Siska kemudian
Nayla malas mendengarkan ocehan sahabatnya itu. Ia memilih masuk ke dalam rumah karena letih perjalanan.
" Heh.... Seharusnya kamu itu bersyukur, karena aku masih mau berteman denganmu setelah semua yang kamu lakukan padaku. Kamu sudah merebut kebahagianku, merebut orang yang sangat aku sayangi dalam hidupku " Seru Siska tidak terima di tinggalkan begitu saja.
🎡🎡🎡
Seperti biasa, mohon tinggalkan jejaknya.
Like 😍
Rate 😍
komen 😍
Hadiah 😍
Vote 😍😍
Semuanya Nayla minta seiklasnya saja, InshaAllah semua yang hadir karena ikhlas, akan menjadi berkah.
Terimakasih yang sudah mampir
😍😍😍😍😍😍
terus kerja apa ini?