Lepaskan Aku
🌷🌷🌷
Hai- Hai semua, kenalan sama Author Nayla dan juga karya receh ini yang masih dalam tahap belajar. Hmm..... berawal dari hoby membaca, akhir nya Author coba- coba merangkai kata menjadi kalimat berharap semua yang mampir tertarik dan mendapat inspirasi dari semua cerita ini.
🌷 AMBIL YANG BAIK DAN LUPAKAN YANG BURUK YA SAHABAT NAYLA 🌷
" Selamat membaca "
🌹🌹🌹
Hari ini adalah hari pernikahanku. Ya, lebih tepat nya pernikahan di paksa keadaan. Aku menikah dengan seseorang pria yang menjadi pilihan Ibuku. Aku tidak mencintainya, dan aku juga yakin dia pun begitu.
Walaupun demikian, Aku tetap menyetujui pernikahan ini, karena memang sudah menjadi keputusan Ibu. Harapan ku kedepan semoga pilihan Ibu adalah yang terbaik untuk ku.
Pernikahan nya di langsungkan secara sederhana, karena memang aku yang menginginkan hal itu. Bagiku melangsung kan acara besar- besaran hanyalah sebuah pemborosan dan tidak ada manfaatnya.
Walaupun hanya di hadiri oleh beberapa orang saja, tapi acaranya berlangsung dengan hikmat.
" *Ya Allah, Hamba menerima nya dengan ikhlas semua ini semata mata karena ibadah. Berikanlah hamba petunjuk, kekuatan dan juga keik**hlasan dalam menjalani semua takdir yang telah Engkau gariskan* ".
Doa yang kupanjatkan di dalam hatiku hingga terdengar kata " Sah " yang menggema di dalam ruangan tempat acara itu berlangsung.
Ya, sekarang statusku telah berubah menjadi seorang istri. Bukan lagi anak gadis yang selalu bermanja pada Ibu nya. Seorang istri yang harus mengemban tugas melayani suami nya. Membahagiakan nya, menemaninya baik suka maupun duka. Namun satu pertanyaan yang terlintas di benak ku, apakah aku siap dan sanggup untuk hal itu.
Aku menerima dirinya, kelebihan dan kekurangan nya disaat " Dia " pertama kali mengucapkan janji suci, dan dijawab sah oleh para tamu yang hadir di acara kami.
Tidak ada kata mundur lagi setelah ini, aku hanya berharap pilihan Ibu adalah yang terbaik. Semoga saja " Dia " bukanlah bongkahan es, atau bahkan pria kejam seperti yang ada di film film yg sering aku tonton, atau bahkan ada di novel novel yang sering aku baca selama ini.
Hari ini adalah hari pernikahan ku, sekaligus juga hari terakhir ku berada di rumah Ibu, karena hari ini aku harus mengikuti kemana suami ku akan membawa ku pergi. Yang aku sesali Aku tidak bisa lagi merawat Ibuku, mendengar cerita nya ketika aku ingin tidur, tidak ada lagi yang mengelus kepalaku di saat aku bersedih, semua itu akan membuatku sangat merindukan nya.
" SALAM UNTUK SEMUA IBU DI DUNIA INI "
Setelah acara selesai dan para tamu kembali ketempat nya Masing-masing kami pun berpamitan kepada Ibu karena suamiku masih ada pekerjaan penting katanya yang tidak bisa di tunda lagi. Aku melihat Ibu terlihat bersusah payah menutupi kesedihan nya. Tapi aku tau bahwa Ibu sangat bersedih, karena selama ini kami selalu bersama, tidak pernah terpisah dalam waktu yang lama.
Menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, akhir nya aku menginjakkan kaki ku di kota besar. Kota yang selama ini hanya ada dalam anganku saja, kelak ketika aku dewasa dan mempunyai uang yang cukup maka aku akan memboyong Ibu untuk jalan jalan ke kota besar, itu lah impian ku di masa kecil.
🐇🐇🐇
Aku melangkah kan kakiku memasuki halaman sebuah rumah yang sangat megah menurutku. Berbagai do'a dan harapan ku panjatkan di sana.
" Ya Allah Semoga rumah ini membawa berkah dan juga kebahagiaan untukku. Serta di jauhkan dari mertua dan saudara yang galak, seperti di sinetron. "
Doa yang kupanjatkan mungkin terdengar lucu bagi orang lain
Langkah kakiku menuntun ku memasuki sebuah ruangan yang sangat luas. Ruangan yang bernuansa gelap, sepintas ruangan itu seperti tidak ada tanda tanda kehidupan disana.
" Stop...... ! Lancang sekali ya kamu orang baru, siapa yang menyuruhmu masuk kemari ?". Bentak Pria yang sekarang menjadi suamiku.
Asrul Yabintang, Ya itulah nama nya. Seorang Pria kaya raya hanya itulah kabar burung yang aku dengar dari gosip- gosip ibu ibu tetangga di kampung.
Pria yang kini sudah sah menjadi suami ku, Imam ku, yang akan membimbing ku menuju ridho Nya, InshaAllah itulah harapan terbesar ku.
Aku berdiri mematung karena mendengar suara nya yang begitu menyakitkan hati. Bukan karena apa apa, sejak kecil aku tidak pernah mendapatkan suara sekeras itu. Ibu selalu berbicara lembut padaku, walau kadang aku sering melakukan kesalahan tapi beliau tetap berlaku lembut pada ku.
" Aku ingin istrahat Mas, aku lelah ". Jawab ku yang memang sangat kelelahan. Belum lagi aku memang mabuk perjalanan, membuat tubuh ku terasa lemes tak bertenaga.
" Siapa yang menyuruhmu untuk istrahat ? Masih banyak pekerjaan menunggumu di bawah. Kamu jangan pernah berpikir setelah menikah akan bersenang senang di sini, dan menjadi Nyonya di rumah ini. Pekerjaan mu sama seperti para **** yang di rumah ini.
" Ganti pakaian bodohmu itu dan segera lah turun kebawah. Di sana sudah ada Bibi Sri yang akan memberikan seragam serta menunjukan kamar untukmu. "
Aku menuruti semua perkataannya karena " Dia " adalah suamiku. Ucapan nya adalah perintah bagiku. Kupaksakan langkah ku menuruni anak tangga satu persatu hingga sampai ke lantai dasar walaupun tubuhku terasa lelah.
" Bibi....!". Panggil ku pelan.
" Iya Nyonya...!". Jawab Bibi Sri ramah.
" Tidak perlu memanggil nya Nyonya, dia sama seperti kalian. Tunjukan semua pekerjaan yang harus dia kerjakan, pastikan kalau dia sendiri yang mengerjakan nya jangan ada yang berani membantu nya "
Bibi Sri hanya memandang bingung dan mencoba memahami ucapan majikannya
" Oh ya, aku tidak ingin melihat siapa pun memperlakukan dia berbeda. Kalau sampai itu terjadi, maka kalian siap siaplah untuk angkat kaki dari sini dan di berhenti kan dengan tidak terhormat, dan tanpa pesangon. "
Suara nya terdengar mengerikan untukku
Bibi Sri nampak berat hati tapi beliau juga tidak berani menjawab, belum lagi mencari pekerjaan untuk saat ini sangatlah susah jadi beliau sangat membutuhkan pekerjaan nya sekarang.
" Tidak apa apa Bi, tunjukan saja yang mana yang harus saya kerjakan, begitu juga dengan kamar saya. Bibi tidak perlu merasa tidak nyaman atau apa pun itu pada saya. "
Bibi membawaku ke sebuah ruangan di sebelah dapur, lebih tepat nya sebuah gudang barang yang lama tidak terpakai. Aku merapikan semua barang- barang yang ada disana serta membersihkan tempat itu sehingga layak untuk di tempati.
Begitu juga dengan semua pekerjaan yang harus aku kerjakan, semua aku kerjakan dengan senang hati tidak ada rasa kecewa di hati karena aku memang sudah terbiasa di rumah. Hanya saja untuk saat ini tubuhku terasa letih jadi bekerja sedikit saja aku sudah merasa lelah yang berkepanjangan.
🌾🌾🌾
Kata orang, ridho Ibu adalah ridho sang Khaliq, murka Ibu juga murka Nya. Jadi sebisa mungkin hargai pendapat semua Ibu.
💞 Makasih sahabat Nayla yang sudah mampir, jangan lupa untuk tinggalkan jejaknya ya, semoga berkah untuk semuanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 344 Episodes
Comments
Fitri Yani
lanangan 🐕🐕🐕🐕
2024-02-01
0
Nadira Arlin
wah baru bab awal saja sudah nyesek parah
2023-09-27
3
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤCㅤㅤㅤㅤ
Ya Allah, baru satu episode sudah bikin gondok sikap suaminya itu. Siap-siap air yang banyak biar tidak sereten . nyesekk njero dodo 😭
2023-07-08
1