 
                            Kenzo Tanaka — penguasa bisnis raksasa, pria yang menganggap dunia hanyalah papan catur untuk egonya.
Namun pada puncak kejayaannya, langit menjatuhkan vonis: sebuah kecelakaan misterius menghancurkan segalanya.
Ketika membuka mata, Kenzo tak lagi berada di penthouse mewah Tokyo…
melainkan di tubuh seorang anak kecil bernama Kazuki, di sebuah desa miskin yang penuh lumpur dan kesederhanaan.
Dari CEO yang dipuja menjadi bocah tak berdaya — Kenzo harus menghadapi dunia yang sama sekali tak mengenalnya, dunia yang memaksanya belajar arti rendah hati, kehilangan, dan… penebusan.
Apakah ini hukuman Tuhan, atau kesempatan kedua?
Dan bisakah seorang pria yang terbiasa menjadi dewa, belajar menjadi manusia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eagle Ofgod, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 "Rencana Jangka Panjang dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
...Dengan data pasar dari kota sudah di tangan dan modal awal yang cukup, Kenzo merasa ini adalah waktu yang tepat untuk memperbarui 'rencana jangka panjang' mereka. Ia mengumpulkan Haru, Midori, Ichiro, Kaito, Tatsuya, Kakek Genji, dan Nenek Kiku di gubuk Ichiro, yang kini berfungsi sebagai 'kantor pusat' mereka. Peta kulit yang kini jauh lebih detail, membentang di tengah lantai....
..."Selamat malam, Tim!" Kenzo memulai, berdiri di depan peta. "Hari ini kita akan membahas 'visi' kita untuk masa depan."...
...Ia menunjuk ke peta. "Kita telah berhasil mengamankan desa kita dari serigala. Kita telah menjalin 'kemitraan strategis' dengan Desa Hutan Bayangan, dan kita telah 'menembus pasar' kota. Ini adalah 'pencapaian' yang luar biasa."...
..."Tapi kita tidak bisa berhenti di sini," Kenzo melanjutkan. "Kita akan 'mengembangkan' desa ini menjadi 'pusat perdagangan' dan 'inovasi' di seluruh wilayah."...
...Haru, Midori, dan Nakek Kiku, yang tidak sepenuhnya mengerti semua istilah Kenzo, namun melihat hasil nyata dari setiap 'ide gila' Kenzo, mendengarkan dengan penuh perhatian....
..."Untuk mencapai 'visi' ini, kita butuh 'investasi' lebih lanjut pada 'sumber daya manusia' kita," Kenzo menjelaskan. "Ichiro-san, Kaito-san, Tatsuya, kalian telah membuktikan diri sebagai 'tim operasional' yang handal. Tapi kita butuh lebih banyak anggota."...
..."Kita butuh 'tim pengumpul'," Kenzo menjelaskan. "Orang-orang yang bisa mencari 'Kayu Api Naga' di Hutan Bayangan, dan juga mencari 'Ki no Mi' atau 'Murasaki no Ha' dalam jumlah yang lebih besar. Ini adalah 'bahan baku' penting kita."...
..."Kita juga butuh 'tim keamanan internal'," Kenzo melanjutkan. "Orang-orang yang akan bertanggung jawab untuk 'patroli desa' secara rutin, memastikan jebakan aman bagi penduduk, dan mendampingi Haru dan Midori saat mereka bekerja di ladang yang lebih luas."...
..."Untuk itu," Kenzo mengumumkan, "kita akan membuka 'program pelatihan' untuk para pemuda desa. Kita akan melatih mereka menjadi 'pengumpul' dan 'penjaga keamanan' yang handal."...
..."Siapa yang akan melatih mereka?" tanya Ichiro....
..."Kalian bertiga," Kenzo menjawab, menunjuk Ichiro, Kaito, dan Tatsuya. "Kalian adalah 'senior manager' di bidang kalian. Kalian akan mengajarkan mereka 'teknik berburu', 'melacak', 'menempatkan jebakan', dan 'pengenalan sumber daya hutan'."...
...Kaito sedikit terkejut. "Melatih? Aku tidak pernah melatih siapa pun."...
..."Ini adalah 'pengembangan kepemimpinan', Kaito-san," Kenzo menjelaskan. "Setiap anggota tim yang efektif harus bisa melatih anggota baru. Dan ini juga akan memberikan kalian 'otoritas' dan 'pengakuan' yang lebih besar."...
...Kenzo kemudian menoleh ke Kakek Genji. "Kakek Genji, dengan 'Kayu Api Naga', kita bisa meningkatkan 'produksi' senjata dan alat kita. Kita perlu membuat 'alat pertanian' yang lebih efisien untuk Haru dan para petani lainnya. Ini akan meningkatkan 'produktivitas' pertanian desa secara keseluruhan."...
...Kakek Genji mengangguk, ia sudah tidak sabar untuk bereksperimen dengan Kayu Api Naga....
..."Nenek Kiku, dengan 'Ki no Mi' dan 'Murasaki no Ha' yang lebih banyak, kita bisa meningkatkan 'produksi' Ramuan Pemulih Kenzo," Kenzo melanjutkan. "Kita bahkan bisa membuat 'varian produk' baru, seperti 'ramuan khusus' untuk kelelahan atau untuk hewan ternak yang sakit."...
...Nenek Kiku tersenyum. "Ide yang bagus, Kazuki. Kita bisa mencobanya."...
..."Dan Ayah, Ibu," Kenzo menoleh ke Haru dan Midori. "Ladang kita akan bertambah luas. Kita butuh 'manajemen pertanian' yang lebih baik. Dan Ibu, 'manajemen inventaris' kita akan menjadi lebih kompleks. Kita perlu 'sistem pencatatan' yang lebih terstruktur."...
...Haru dan Midori mengangguk. Mereka siap untuk tugas baru....
..."Pada dasarnya," Kenzo menyimpulkan, "setiap dari kita akan memiliki peran yang lebih besar. Kita tidak hanya bekerja, kita 'membangun'. Dan kita akan membangun masa depan yang lebih baik untuk desa ini."...
...Ia melihat ekspresi di wajah setiap orang. Ada kelelahan, ya, tapi juga ada harapan, semangat, dan kebanggaan. Mereka telah menjadi sebuah 'perusahaan'. Sebuah tim yang terorganisir dengan visi yang jelas....
...Setelah 'rapat strategis' yang panjang, Kenzo mengakhiri pertemuan dengan sebuah pernyataan. "Ini adalah 'roadmap' kita. Kita akan terus 'berinovasi', 'bereksperimen', dan 'memperluas' jangkauan kita. Dari 'Unit Keamanan' kecil, kita akan tumbuh menjadi 'pusat ekonomi' yang disegani di seluruh wilayah."...
...Ichiro, Kaito, dan Tatsuya keluar dari gubuk Ichiro dengan kepala tegak. Mereka bukan lagi hanya pemburu. Mereka adalah 'manajer' dan 'instruktur' yang akan membentuk generasi baru penjaga dan pengumpul desa. Mereka telah mengalami langsung bagaimana 'strategi' dan 'inovasi' Kenzo mengubah hidup mereka....
...Kakek Genji kembali ke tungku besinya dengan semangat membara. Gelondongan Kayu Api Naga menunggunya. Ia sudah tidak sabar untuk mencoba memproduksi baja yang lebih kuat, alat yang lebih ringan, dan perisai yang tak tertembus. Setiap dentingan palunya kini memiliki tujuan yang lebih besar....
...Nenek Kiku duduk di gubuknya, mengamati tumpukan 'Ki no Mi' dan 'Murasaki no Ha' yang baru dibawa Tatsuya. Ia mulai berpikir tentang 'formula' baru, cara membuat ramuan yang lebih mujarab, dan bagaimana ia bisa membantu desa menjadi lebih sehat....
...Haru dan Midori, di gubuk mereka, mulai membicarakan tentang perluasan ladang. Mereka tidak lagi cemas tentang hasil panen yang tidak cukup. Mereka kini memikirkan tentang 'surplus', tentang bagaimana mereka bisa memberikan kontribusi lebih besar kepada 'perusahaan keluarga' mereka....
...Kenzo, setelah semua orang kembali ke pekerjaan masing-masing, duduk sendiri di gubuk Ichiro. Ia melihat peta di kulit binatang itu. Bukan lagi sekadar peta, melainkan 'papan strategi'nya. Desa mereka yang semula kecil dan terisolasi, kini memiliki garis-garis yang menghubungkannya dengan Desa Hutan Bayangan, dan dengan kota....
...Ia menggambar garis-garis putus-putus baru, menghubungkan desa mereka dengan desa-desa lain yang tadi ia identifikasi memiliki 'keunggulan kompetitif' lain: Desa Bukit Batu dengan pandai besinya yang keras kepala, Desa Jembatan Batu dengan pembuat panahnya....
..."Kita akan 'bermitra' dengan mereka," gumam Kenzo. "Atau kita akan 'mengakuisisi' mereka. Tergantung pada 'negosiasi' dan 'strategi' yang tepat."...
...Ia juga mulai memikirkan tentang 'infrastruktur'. Jalanan yang lebih baik menuju kota untuk 'distribusi produk'. Jembatan yang lebih kokoh. Mungkin bahkan 'menara pengawas' di batas-batas desa untuk 'keamanan' yang lebih baik....
..."Semua ini akan membutuhkan 'modal' yang signifikan," Kenzo menyimpulkan. "Dan 'sumber daya manusia' yang lebih banyak. Tapi kita punya 'visi'. Kita punya 'produk'. Dan kita punya 'tim' yang solid."...
...Kenzo tersenyum puas. Ia telah mengubah dirinya dari seorang CEO arogan yang hanya peduli dengan profit pribadi, menjadi seorang pemimpin yang membangun sebuah 'ekosistem'. Di dunia modern, ia membangun kerajaan dari angka dan saham. Di dunia *medieval* ini, ia membangunnya dari keringat, strategi, dan kepercayaan....
...Dia mungkin masih seorang anak kecil bernama Kazuki di mata penduduk desa. Tapi di benaknya, dia adalah Kenzo Tanaka, sang CEO, sang visioner, sang arsitek sebuah 'imperium' yang baru bangkit. Babak baru ini akan menjadi lebih besar, lebih ambisius, dan tentu saja, lebih menguntungkan....
 
                     
                    