NovelToon NovelToon
Istri Dari Desa Milik Tuan Sagara

Istri Dari Desa Milik Tuan Sagara

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Pernikahan rahasia / Dijodohkan Orang Tua / Cinta Seiring Waktu / CEO / Romansa
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: SecretThv

"Tapi Kek, aku tak mengenalnya. Dan dia pria kota, mana cocok denganku yang hanya seorang gadis desa."

"Kamu hanya belum mengenalnya, dia anak yang baik. Jika Kakek tiada, kamu tak sendiri di dunia ini. Jadi Kakek mohon, kamu harus mau di jodohkan dengannya."

Aruna hanya diam, dia tak bisa membantah permintaan sang Kakek. Sedari kecil dia dirawat oleh Kakek Neneknya, karena orang tuanya mengalami kecelakaan dan tewas ketika dia berusia 5 tahun. Sejak saat itu hidup didesa, dan membantu Kakek Neneknya bertani diladang adalah kehidupan bagi Aruna.

Tapi ksetelah kepergian Nenek satu bulan lalu, jujur membuatnya kesepian walaupun ada Kakek juga asisten rumah tangga yang sedari dulu sudah bekerja di tempat sang Kakek.

Waktu pernikahan tiba, dua orang asing menikah tanpa ada rasanya cinta dihati mereka. Pria itu anehnya juga tak menolak perintah dari Kakeknya, setuju dan menjalani perjodohan yang sangat mendadak.

"Kita sudah menikah, tapi ada batasan antara aku dan kamu. Dan akan aku je

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SecretThv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah Penuh Kenangan

Aruna hendak masuk ke kamar milik orang tuanya, saat hendak memegang kenop pintu tangannya gemetar hebat. Kini air matanya tak bisa terbendung lagi, akhirnya dia menangis juga. Niken memegangi bahu Aruna, sedangkan Bibi sedang membuat minuman juga cemilan yang biasa di buat Oleh mendiang Ibu Aruna, yaitu wafel madu.

"Nona, jika belum siap jangan masuk dulu."

Hanya isakan tangis yang ada, masih terbayang-bayang bagaimana wajah orang tuanya. Andai hari itu dia tak minta di jemput, pasti kecelakaan itu tak akan terjadi. Aruna masih menyalahkan dirinya sendiri, bahkan sampai saat ini dia sangat masih sangat sulit menerima kenyataan jika dia tak lagi memiliki orang tua.

Dengan isakan tangis, dan tangan yang gemetar dia akhirnya memberanikan diri untuk membuka pintu kamar tersebut. Aroma harum lembut tercium dari kamar tersebut, dia tak asing dengan wangi itu karena Ibunya sangat senang dengan aroma bunga lily. Kakinya mulai melangkah masuk, sangat rapi dan terawat, juga semua barang-barang berada ditempatnya.

Bibi Ratri dan Niken benar-benar merawat rumah ini dengan baik, Aruna sungguh sangat berhutang Budi pada mereka yang sudah merawat rumah ini, dan juga masih menjaga barang-barang ditempatnya.

"Nona, saya tinggal dulu ya." Niken memberikan waktu pada Aruna, dia tau jika Nona nya akan melampiaskan semua kesedihan yang menyesakkan di dadanya selama ini.

Aruna membuka jendela seperti yang Ibunya lakukan, dia mengambil foto di meja kerja Ayahnya. Ya, itu foto dia dan kedua orang tuanya saat hari ulang tahunnya di usia 5 tahun. Satu bulan sebelum kecelakaan itu terjadi, sungguh suasana yang begitu bahagia bagi Aruna.

"Kenapa secepat itu kalian pergi meninggalkanku, kenapa kalian tak mengajakku. Aku rindu kalian, sangat rindu. "

"Apa kalian tau, hanya aku yang tak pernah jemput oleh orang tua saat sekolah. Waktu bersama kalian sangat singkat, ya mungkin hanya beberapa tahun aku dijemput oleh Ayah atau Ibu. Tapi itu masih taman kanak-kanak, saat masuk SD sampai SMA. Kalian tak bisa menjemputku, hanya Nenek, Kakek, atau orang lain. Teman-temanku selalu di jemput orang tuanya, aku juga ingin." Isak tangisnya semakin menjadi.

Niken yang mendengar dari balik pintu ikut meneteskan air matanya, karena seolah merasakan penderitaan yang dialami oleh Aruna. Kesepian, kesedihan, kerinduan, yang tak bisa dia ungkapkan atau lampiaskan kepada siapapun. Terlihat baik-baik saja demi menutupi lukanya, padahal dia belum sembuh sama sekali atas kepergian orang tuanya.

Aruna lalu membuka lemari, disana ada brangkas milik Ayahnya. Dia mencoba menekan kode sandinya, dengan satu kali percobaan yaitu tanggal ulang tahun miliknya. Brankas yang lama tak terbuka itu kini terbuka, ada banyak barang berharga seperti perhiasan milik Ibunya. Ponsel lama Ayahnya, dan beberapa sertifikat penting.

Kalung kesayangan Ibunya juga masih tersimpan rapi, dan itu mengingatkan Aruna saat Ibunya tengah memakai kalung tersebut.

"I-ibu, aku akan memakai ini agar aku merasakan selalu hadirinya dirimu."

Brankas ditutup kembali, Aruna langsung memakai kalung milik Ibunya. Dan kini dia merebahkan dirinya ke ranjang, tubuhnya meringkuk lalu memejamkan matanya. Air matanya terus mengalir namun tanpa suara, sesak didada perlahan mulai sedikit berkurang. Dia meluapkan segala emosi, kesedihan, kesepian, yang dia tahan selama ini.

Waktu berlalu, Bibi Ratri yang sudah menunggu beberapa waktu. Namun dia melihat Aruna tertidur di kasur orang tuanya, tak tega membangunkannya.

"Pasti Anda sangat Rindu dengan mereka Nona." Lirihnya, mengambil selimut untuk menyelimuti Aruna karena anginnya mulai sedikit kencang.

......****......

Nova terus menghubungi Aruna, dia yang lebih khawatir di bandingkan Sagara, karena pria itu sedang menghadiri acara bersama kekasihnya.

"Aruna, tolong jawab telfonnya. Kenapa kamu mengabaikan semua orang, ayolah angkat. Aku tak mau kamu kenapa-kenapa." Berharap Aruna mengangkat panggilannya.

Dan saat harapan itu hampir meredup, ada panggilan masuk yang tak lain dari Aruna. "Aruna, Aruna kamu dimana?" Sangat khawatir.

"Ada apa? Aku baik-baik saja, aku ada di ..."

"Non, sudah bangun? Bibi buatkan wafel resep Nyonya, jadi nikmati selagi hangat."

Suara Bibi terdengar dari balik panggilan telfon antara Aruna dan Nova, pria itu terdiam saat Aruna menjawab pertanyaan Bibi Ratri. Tapi hatinya bertanya-tanya, apa dia sudah kembali kerumah Sagara, karena ada suara pelayan.

"Halo Kak Nova, jika Kakak mau bertemu denganku akan aku share lokasinya. Tapi jangan beritahu Kak Sagara dulu."

"Baiklah, aku akan menemui. Mencarimu sedari pagi, karena aku khawatir juga akan memastikan dirimu baik-baik saja."

"Terimakasih sudah mengkhawatirkan ku."

Setelah panggilan itu usai, Nova mendapatkan pesan dari Aruna yang memberikan titik lokasi dimana dia berada. Segera Nova menuju lokasi yang dikirimkan oleh gadis itu, butuh waktu 30 menit untuk sampai disana jika tidak macet.

"Bibi, ini enak sekali. Terimakasih." Memuji wafel buatan Bibi Ratri.

"Sama-sama Non." Senyum beliau.

"Maaf ya Bi aku merepotkan Bibi, terimakasih sudah merawat dan menjaga rumah ini dimana semua masih sama seperti dulu." Merasa tak percaya 13 tahun berlalu, tetapi semuanya masih sama.

"Amanat Nyonya dan Tuan adalah perintah, jadi Bibi hanya melakukan sebisanya. Dulu Tuan Besar ingin menjual rumah ini, tapi Bibi sampaikan jika wasiat Nyonya dan Tuan tidak boleh menjual properti, ataupun peninggalan mereka. Karena semuanya, akan diberikan pada Nona kelak, dan saat ini bukankah sudah waktunya." Ujar Bibi, menatap Aruna dengan tatapan lembut dan hangat.

"Apa aku boleh bermalam di sini Bi?" tanya Aruna dengan nada lembut.

"Nona, ini rumahmu. Jadi itu hakmu, jangan bertanya pada Bibi."

Aruna tersenyum, bersyukur Ibunya memiliki orang yang sangat di percaya. Dan kini Aruna ditemani Bibi tengah menikmati wafel hangat, dan hanya berdua karena Niken harus pergi ada urusan lainnya.

Malam ini Aruna akan menginap di rumah ini, setidaknya rindunya pada orang tuanya sedikit terobati. Dia akan memberikan kabar pada Sagara nanti, pasti pria itu sedang sibuk dengan kekasihnya karena ini weekend.

Ponsel Aruna berdering, itu telfon dari Nova. "Pasti Kak Nova sudah sampai." Dia memilih keluar, tak mengangkat telfon tersebut.

"Bi, aku keluar dulu. Didepan ada teman, nanti aku ajak masuk." Ijin pada Bibi.

"Baik Non."

Langkah demi langkah membuat Aruna kini keluar dari rumah, Nova yang ada didalam mobil melambaikan tangan pada Aruna yang jelas terlihat dari jendela mobil yang terbuka. Aruna melangkah lebih cepat sedikit berlari, rambutnya yang hitam legam tergerai indah. Membuat Nova terpukau dengan kecantikan gadis itu, matanya tak berkedip sedikitpun demi menatap sang pujaan.

"Kak Nova, keluarlah." Seru Aruna dari luar mobil, meminta Nova segera keluar dari mobilnya.

Dengan senang hati Nova menuruti keinginan Aruna, "Kamu disini ternyata, rumah siapa ini?" tanya Nova, saat melihat rumah yang halamannya cukup luas.

"Rumah mendiang orang tuaku."

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
panjul man09
apapun alasannya kakek tidak boleh memaksakan kehendaknya
panjul man09
wujudkan keinginan aruna ,thor !
panjul man09
di banding sagara , nova orang yg masih punya hati dan perasaan .
panjul man09
aku suka , saat sagara mulai berpikir seperti itu ,karna cinta tdk bisa di paksakan , termasuk author ,tdk boleh memaksa sagara untuk mencintai aruna.
SecretThv: Paksa enggak nih🤣
total 1 replies
panjul man09
author tidak boleh membuat mereka bersatu , wujudkan ucapan mereka bahwa mereka tdk akan saling jatuh cinta , karna ucapan adalah doa .dan mereka jg tdk serasi ,umur mereka jauh beda koq , pokoknya kasi jodoh yg jauh lebih baik dari sagara.
SecretThv: 😅😅 ...
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor semanggat doubel up
panjul man09
author , kalo mau novelnya menarik bikin cerita yg gak mudah ditebak endingnya ,ceritanya berbeda dgn novel2 lainya , misalnya aruna gak mesti bersatu dgn sagara , dia harus mendapatkan pria yg baik bukan pria yg bermasalah seperti sagara , coba rubah alurnya sedikit melenceng dan menjadi kejutan untuk pembaca ,jadi ada nilai plusnya jika dibandingkan dgn novel2 lain yg mudah ditebak endingnya.
SecretThv: Siap Kak, terimakasih saran dan masukannya.. nanti pasti aku buat kejutannya☺️🙏🏻
total 1 replies
panjul man09
katanya gak peduli, katanya tdk saling mencampuri urusan , tapi ini gimana , ?
panjul man09
menikahi gadis muda , itu bukan suatu kejahatan , sagara ! tapi menikahi lalu mengacuhkan serta mengekangnya dgn peraturan yg tdk masuk akal dan hanya ingin mendapatkan keuntungan secara sepihak , itulah yg disebut kejahatan !!!¡!!
panjul man09
koq bisa , siangnya baru bawa seserahan , malamnya bilang malam terakhir makan bersama , memangnya besoknya sudah langsung nikah dan dibawa pergi ?????
SecretThv: Bisa dong kak, kan nikah dadakan .. semua sudah siap🤭.
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thot doubel up
SecretThv: Maaf ya Kak belum bisa di kabulkan ..🙏🏻🤭
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut doubel up thor
SecretThv: Sabar ya Kak🤭..
terimakasih 🙏🏻🤗
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
SecretThv: Sabar ya Kak🤣
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor
SecretThv: siap Kak, terimakasih 🥰
total 1 replies
Nixney.ie
Boss banget deh thor, jangan lupa terus semangat nulis ya!
SecretThv: Terimakasih Kak sudah mampir, dan terimakasih dukungannya.🙏🏻😊
total 1 replies
SammFlynn
Aku jadi nggak sabar pengen baca kelanjutannya! 🤩
SecretThv: Terimakasih sudah mampir, semoga suka dengan jalan ceritanya ...🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!