NovelToon NovelToon
Wanita Pengganti

Wanita Pengganti

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas Dendam
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Asni J Kasim

Rela meninggalkan orang yang dicintai demi keluarga. Dan yang lebih menyakitkannya lagi, mendapatkan suami yang penuh dengan kebencian. Itulah yang dirasakan Allesia. Allesia harus meninggalkan kekasihnya, ia dipaksa menikah dengan tunangan kakaknya, namanya Alfano. Alfano adalah pria yang sangat kejam. Kejamnya Alfano bukan tanpa alasan. Ia memiliki alasan kenapa ia bisa sejahat itu.

Apa yang membuat Alfano kejam dan kehidupan seperti apa yang akan Allesia jalani? Mari simak ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asni J Kasim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25

Sepulang dari melihat-lihat Mansion, Alfano dan Allesia duduk diruang keluarga. Keduanya nampak akrab dalam membahas rencana masa depan mereka. Alfano memperlihatkan beberapa rumah unik yang bagus untuk dijadikan Apotek. Awalnya mereka berencana membangun dari awal hanya saja ada rumah dibagian tempat keramaian yang dijual dan itu bagus untuk dijadikan Apotek.

"Aku pilih rumah ini, ini sepertinya bagus. Lantai satu bagian depan adalah Apotek, bagian belakang bisa dijadikan gudang obat dan disebelah kiri bisa dijadikan tempat praktek. Tuan yang akan menjadi Dokternya. Di lantai 2 kita bisa jadikan tempat untuk kita beristrahat atau kita bisa bermalam jika kita malas untuk pulang" ujar Allesia sembari menunjuk gambar rumah unik yang bagus dijadikan Apotek.

"Ide yang cemerlang, aku setuju" balas Alfano.

"Allesia" panggil Alfano pelan.

Allesia menatap suaminya dengan kening yang terangkat sebelah. "Ada apa Tuan?" tanyanya.

Alfano terkekeh. "Raut wajahmu sangat menggemaskan" balas Alfano dengan gemas.

"Tampan sekali" gumam Allesia dengan pelan.

"Aku tahu aku tampan, harusnya kamu bangga memiliki suami sepertiku" balas Alfano dengan santai, ia menutup brosur rumah unik yang akan dijadikan Apotek.

"Hahahaha" Allesia tertawa terbahak-bahak. "Aku tidak bangga mempunyai suami yang jahatnya seperti Tuan" ujarnya.

Alfano terdiam, seketika mimik wajahnya berubah menjadi sedih. Ia beranjak dari sofa dan membiarkan Allesia duduk sendirian di sofa.

Allesia baru menyadari perkataannya. Dengan segera ia berlari memeluk suaminya dari belakang. "Maafakan aku. Aku tidak bermaksud membuat Tuan tersinggung" ujar Allesia, ia memeluk erat suaminya.

Alfano tersenyum, ia berbalik dan membalas pelukan istrinya. "Aku tidak marah. Dan aku tahu, kamu tidak mencintaiku tapi pelukan tadi hanya untuk membuatku senang" balas Alfano.

"Tuan, aku akan belajar mencintai Tuan. Bantu aku, agar aku bisa mencintai Tuan" kata Allesia.

Alfano mengelus rambut istrinya. "Apa kamu masih mencintai Ansel?" tanya Alfano.

Allesia melepas pelukan suaminya, ia menggeleng dengan kuat. "Aku sudah melupakannya, aku menganggapnya sahabatku" balas Allesia.

"Lalu siapa yang kamu cintai?" tanya Alfano lagi.

"Putriku, dia satu-satunya yang kucintai" jawab Allesia.

"Baiklah. Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku" kata Alfano.

Allesia tersenyum saat mendengar bunyi dari perut suaminya yang menandakan suaminya sudah lapar. "Tuan temani Lusia, aku mau masak dulu" kata Allesia, kemudian beranjak menuju dapur.

Alfano menatap istrinya berlalu menuju dapur. "Benar kata Ibu dan Ansel, aku adalah pria bodoh di dunia ini. Aku membuang permata hanya karena dendam. Allesia, aku akan membuatmu jatuh cinta padaku" batin Alfano, ia tersenyum lalu masuk ke dalam kamar.

Di dalam kamar, ada Lusia yang tengah tidur. Alfano menghampiri putrinya, ia menatap putrinya yang tengah tertidur pulas. Ada rasa bahagia di dalam dirinya. "Kamu merawatnya dengan baik. Dia tumbuh menjadi putri yang cantik dan pintar" gumam Alfano.

"Ayah" panggil Lusia dengan mata yang masih terpejam. "Jangan tinggalkan kami lagi" pintahnya. Lusia membuka mata, ia tersenyum saat mendapati ayahnya tersenyum padanya.

"Putri ayah sudah bangun.." Alfano menggelitik putrinya.

Sekiranya seperti ini mereka.

"Hahahahaha" tawa Lusia pecah.

"Sayang, ayo kita temani ibu memasak" kata Alfano.

"Ayah" panggil Lusia, ia melebarkan kedua tangannya, menandakan bahwa ia minta digendong.

Alfano tersenyum lalu menggendong putrinya. Alfano berjalan menuju dapur, di dapur ada Allesia yang sedang memasak. "Allesia, biar aku saja yang memasak" kata Alfano.

"Tidak perlu, Tuan. Biar aku saja yang memasak" tolak Allesia dengan ramah.

"Biar aku saja" kata Alfano lagi.

"Sayang, kamu sama Ibu ya" ujar Alfano pada putrinya.

"Tidak mau!!" ketus Lusia, ia mempererat pelukannya.

Dengan senyum, Alfano memasak sembari menggendong putrinya. "Ini hukuman untuk ayah karena ayah meninggalkan kami" bisik Lusia.

Alfano tertawa saat mendengar bisikan putrinya. "Kamu tidak tahu yang sebenarnya" ujarnya.

Hampir 20 menit Alfano berkutak di dapur, dan sekarang makanan pun matang. Tentu saja ia dibantu oleh istrinya. Jika tidak, bagaimana bisa makanan akan jadi jika Lusia terus memberi hukuman pada ayahnya.

"Sekarang kita makan" ujar Alfano, ia menurunkan putrinya di kursi.

Allesia mengambilkan makanan untuk suami dan putrinya. "Makan dan habiskan" kata Allesia.

Lusia meminta ayahnya untuk mendekatkan telinga. "Ibu terlihat menakutkan jika seperti itu" bisik Lusia.

Alfano membalas bisikan putrinya. "Iya, ayah pun takut melihatnya"

"Kalian membisikan apa?" tanya Allesia, ia merasa seperti sedang diasingkan.

"Tidak Ibu" balas Lusia dengan santai. Sedangkan Alfano menahan tawa.

Ketiganya mulai makan, satupun tak ada yang bersuara. Setelah selesai, Alfano dan Lusia beranjak dari tempat duduk menuju ruang keluarga tanpa membantu Allesia.

"Ck ck ck... mereka menganggapku pembantu" gumam Allesia, ia menggeleng kepala saat melihat tingkah suami dan putrinya.

Alfano dan Lusia terkekeh mendengarnya. "Ayah, kita berhasil" ujar Lusia.

Di dapur, Allesia sedang menyuci piring kotor. Setelah selesai ia berjalan menghampiri suami dan putrinya. Allesia duduk di sofa sembari memejamkan mata, membiarkan suami dan anaknya bermain.

Sore hari

Lusia berdiri menghadap kaca jendela rumah, memakai baju warna hijau mint, rambut diikat asal dan sedikit dibiarkan terurai, dengan sepatu kets warna putih. Sungguh, ia begitu terlihat cantik.

"Apa yang kamu lakukan disitu sayang?" tanya Allesia. Ia mendekat menghampiri putrinya.

Lusia tersenyum lebar menatap ibunya. Ia berdiri dan bersandar di jendela. "Ibu, Lusia bahagia. Ibu tidak perlu mengkhawatirkan Lusia lagi. Ayah, ayah sudah menemukan kita" kata Lusia.

Allesia merasa terharu, ia memeluk erat putrinya. Mencium kening dan kepala putrinya. "Ibu yang telah membawamu pergi, Ibu takut ayah mengambilmu dari Ibu. Maafkan Ibu" kata Allesia. Satu tetes air mata berhasil jatuh, dengan singgap Lusia menghapusnya.

"Itu tandanya Ibu menyayangiku. Aku tidak membenci Ibu" balas Lusia.

-----

Matahari mulai terbenam, menandakan bahwa malam telah menyapa. Allesia tidur disebelah kiri putrinya dan Alfano tidur disebelah kanan putrinya. Ketiganya masih tidur di kamar sama. Alfano membacakan cerita untuk putrinya hingga putrinya terlelap. Ia melihat istrinya menatapnya dengan seksama.

"Kenapa kamu menatapku seperti itu?" tanya Alfano.

"Hanya ingin saja. Apa tidak boleh?" tanya Allesia.

"Sini" kata Alfano, ia meminta istrinya untuk tidur disampingnya.

"Tidak mau" balas Allesia dengan cepat, ia memeluk erat putrinya lalu ikut terlelap.

Alfano tersenyum saat melihat raut wajah kesal istrinya. Senyum itu terus terukir saat ia menatap kedua wanita yang kini tidur seranjang dengannya. Perlahan tangan kekar Alfano mengelus kepala istrinya kemudian berpindah dan mengelus kepala putrinya. Tak lupa ia daratkan ciuman kepada kedua wanitanya. Ciuman selamat malam untuk keduanya.

"Mimpi indah sayang" gumam Alfano sembari memperbaiki posisi tidurnya. Mereka pun tidur terlelap hingga pagi menyapa.

Mampir ya. Dijamin kesal dan bikin emosi 😂

1
Supriyatijunaidi Wicaksono
Luar biasa
Anifa Anifa
kuliah dan tinggal di luar negri, dh tau kk nya di bunuh eh masih aja belagak cupu, novel kek gini kok di up nggak jelas
Kasmiwati P Yusuf
heran knp mau menikah kmrn ,sdh tau g cinta..
Nay Chan
klo kata aq mah kabur weh da
Aissyah
Luar biasa
Aissyah
Lumayan
maya ummu ihsan
eh geblek
sita
7 tahun merasakan hal itu,menjaga jodoh orang.
A Yes
sukaaaaa
Author_Ay: Permisi

yuk baca kak novelku SUAMIKU 5 MILYAR

BERI LIKE, KOMEN DAN VOTE YA

JANGAN BOOM LIKE
total 1 replies
Herliana Sulvianti
koq kesal yah baca karakter lusiaa😏
Asni J Kasim: Hooh. Aku juga kesal waktu ngetik dulu, jadi kekesalanku terbawa 😔😔
total 1 replies
Tobeli Hiatus 💞
jangan kasi titik. koma aja kak
Asni J Kasim: Ya Allah 🤣🤣🤣🤣🤣. Aku nggak buka dan lihat 🤣🤣🤣. Maaf 🙏🙏
Tobeli Hiatus 💞: wkwk endignya kan kakak suruh milih koma apa lumpuh 🤣 makanya aku jawab itu wkwk
total 3 replies
En Dik
suami yg kejam...
Dewi Soraya
visualny ko gt thor.hrsny yg ckep2 bule kn byk yg ckep spt novel lain
Asni J Kasim: Nggak punya 🤣
total 1 replies
Dewi Soraya
ye akhirny da malaikat yg nolong n jgn biarin alfano ktmu allesia lg
Dewi Soraya
bunuh dri aj ngpain mw hdup dg laki2 bejat kek gt
Yuni Satriani Lumban Toruan
❤️❤️❤️❤️
Asni J Kasim: Terima kasih, Kak.
total 1 replies
Lilian Sawori
alisia,!!!! alisia
Lilian Sawori
aku syanh mama
Lilian Sawori
lanjut thor
Ari Sekar
paman hill aja...jd pasangan lusia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!