NovelToon NovelToon
Syifa, Antara Janji Dan Cinta

Syifa, Antara Janji Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Ibu Tiri
Popularitas:955
Nilai: 5
Nama Author: Lies lies

Syifa Anandia, gadis berusia dua puluh tahun, mempunyai kakak tiri bernama Erlinda Aulia. walau mereka saudra tiri, kasih sayang mereka seperti saudar kandung, Namun berbeda dari Ibu Erlinda, yaitu ibu Ningsih, dia sama sekali tidak menganggap Syifa sebagai anak, Erlinda sudah bertunangan dengan laki laki yng tampan dan sudah mapan dari segi ekonomi, tunangannya bernama Elvan Pamungkas,

Hingga suatu hari, ketika Erlinda menyuruh adiknya Syifa untuk menjemputnya di kantor, terjadilah sebuah kecelakaan, mengakibatkan Erlinda meninggal dunia, sebelum Erlinda menghembuskan nafas terakhirnya, dia meminta Elvan untuk menikahi Syifa, dan mencintai Syifa setulus tulusnya, namun disisi lain, Elvan menganggap Syifa adalah penyebab Erlinda meninggal, dan kala itu Syifa sudah dekat laki laki yang bernama Mahardika steven atau Dika pembisnis muda yang sangat sukses, namun dia bekerja sebagai satpam perusahannya sendiri.
Bagaimana kelanjutan kisah Syifa, Dika dan Elvan, antara janji dan cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lies lies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keributan di Acara Erlinda

Erlinda dan keluarga sudah siap untuk menyambut keluarga Elvan. Namun Syifa dan Dika hanya di dalam, Dika melarang Syifa untuk menemui Elvan.

Tiga mobil mewah datang, meraka menyambut dengan sangat bahagia, beberapa hantaran untuk dari keluarga Elvan tertata rapi di meja.

Pak Sas mempersilahkan semuanya duduk, mereka duduk di kursi yang sudah di siapkan. Mata Elvan melirik kesana kemari mencari keberadaan Syifa.

Erlinda yang melihat gelagat Elvan langsung bertanya, "Mas,, kamu cari siapa, "

"Kenapa Syifa gak kelihatan Lin, "

" Syifa di dalam sama Dika, "

" Dika disini, " Elvan merasa kesal.

Erlinda mengangguk sebagai jawaban.

Acara lamaran resmi Elvan dan Erlinda dimulai. Syifa mengintip di jendela, Dika duduk menatap pujaan hatinya. Memperhatikan busana yang dikenakan, serasa kurang pas, karena di luar sana mereka memakai kebaya. Sementara Syifa hanya memakai dress biasa.

" Fa, " Dika memanggil Syifa.

Syifa menoleh, " Ada apa Mas, "

Dika berjalan ke arah Syifa, lebih dekat memperhatikan pakain Syifa. Syifa merasa kurang percaya diri melihat Dika memandang aneh dirinya.

"Kenapa dengan Syifa mas, " Syifa sambil memutar badannya.

"Emmm kenapa gak pakai kebaya seperti mereka, "

"Huff tadi Syifa sudah pakai kebaya mas, tapi sama ibu gak boleh, "

"Ya udah ganti baju, " suruh Dika ke Syifa.

"Dika, Syifa kalian nanti siap siap anterin minum ke depan , " Bu Ning yang tiba tiba datang.

"Iya bu, " sahut Syifa.

Bu Ning kembali keluar. Acara Erlinda berjalan lancar, kedua keluarga memutuskan menikahkan Elvan dan Erlinda dua minggu lagi. Betapa bahagianya bu Ning, putri kesayangan nya akan menikah dengan wakil direktur di perusahaan besar. Dan pemilik dari perusahaan itupun ikut dalam lamaran resmi.

Dika datang membawa nampan yang berisi air dan kue kue, betapa terkejutnya Pak Steven dan Bu Maya melihat sang putra sedang berada dirumah itu dan melayani mereka.

"Ehemm, " Pak Steven sengaja berdehem. Dika tahu apa maksud deheman ayahnya. " Elvan siapa laki laki ini, ".

Erlinda, Bayu dan Elvan menoleh ke arah Dika.

"Em Pak Steven dia Dika, dia calon suami adik saya, " ucap Erlinda sebelum Elvan menjawab pertanyaan Pak Steven.

"Pak Steven, apa terganggu dengan kehadirannya, " sambung Elvan

" Tidak, " ucap Pak Steven tatapannya menahan amarah, sementara bu Maya memegang erat jemari Pak Steven yang sedang mengepal.

Syifa juga keluar membawa bebrapa kue, akhirnya Syifapun ikut terkejut melihat kehadiran Pak Steven dan Bu Maya. Dia berdiri mematung di depan pintu tangannya merasa gemeter melihatt tatapan Pak Steven, hingga tak terasa nampan yang berisi kue terjatuh.

"Pyar, " suara nampan dan piring terjatuh ke lantai, semua kue berhamburan.

Semua orang menoleh ke arah Syifa,

"Syifa, " teriak bu Ning,, " kamu ceroboh sekali, " Bu Ning marah, " kamu iri sama Erlinda, kamu cemburu, kamu buat kacau acaranya Erlinda, " bu Ning menunjuk nunjuk Syifa,

Bayu, Erlinda dan Elvan tak berani melerai ibunya. Dika bergegas kearah Syifa, " kamu gak papa Fa, "

"Gak papa mas " mata Syifa melirik ke Pak Steven.

"Maaf bapak bapak dan ibu ibu, mungkin putri saya capai silahkan dinikmati dulu jamuan makannya " Pak Sas menghampiri putri dan istrinya. " Sudah bu malu, banyak tamu. "

Bu Ning tidak mendengarkan suaminya dia berusaha menarik tangan Syifa dengan kasar, namun dengan cepat Dika menahannya. Dika menyembunyikan badan mungil Syifa di belakang badan Dika yang kekar.

"Bu, jangan perlakukan Syifa seperti itu, "

"Dika, kamu bukan siapa siapanya Syifa jangan urusin keluarga saya, "

Ibu Laras ibunya Elvan berbisik ke Elvan, karena melihat kejadian di depan mata, " Siapa gadis itu Van, "

"Dia Syifa adiknya Erlinda, "

"Itu calon ibu mertua kamu, "

Elvan tak berani menjawab, bisik bisik bu Lastri sedikit terdengar oleh Erlinda.

"Bu, sudah malu," Erlinda mengelus tangan ibunya.

"Kamu jangan bela anak ini Lin, dia iri sama kamu, Lihat ini pacarnya cuma kerja satpam makanya dia buat acara kamu kacau, "

Syifa hanya meneteskan air mata saja, rasanya gemetar,

"Bu Ning, Syifa tak pernah iri dengan Erlinda, untuk apa, apa hebatnya Elvan denganku" Dika tersenyum mengejek.

Merasa di ejek Dika, Elvan berdiri menghampiri mereka, " Memang kamu punya apa untuk membahagiakan Syifa, Dika, "

" Sudah sudah jangan ribut, ini acara penting kenapa harus ribut, " Pak Sas menengaih dia merasa malu.

Dika meraih tangan Syifa, dia menariknya ke depan, "Pak Sas, hari ini saya akan melamar Syifa, "

Ucapan Dika membuat semua orang terkejut, Pak Steven sudah tidak dapat menahan amarah lagi, dia berdiri mengepal tangannya,

"Bughhhhghhh, " pukulan tangan Pak Sas melayang ke arah pipi Dika. Badan Dika sedikit melayang.

Syifa langsung memohon kepada Pak Steven, " Pak Steven tolong maafkan Dika, " Syifa meraih tangan Steven yang masih mengepel.

Bayu dan Bu Maya mendekat, sementara ketua rt membubarkan warga yang diundang pak Sas. Pak Rt membiarkan masalah keluarga mereka segera terseleasika.

Dika membangunkan Syifa yang sedang memohom, "Fa, bangun jangan memohon apapun untuk ku, "

Secara tiba tiba Dika mengeluarkan cincin yang tersembunyi di celananya, "Di depan mereka aku akan melamarmu Fa, " Dika menyematkan cincin berlian di jari manis Syifa.

Mata Bu Ning langsung terbelalak melihat cincin Syifa. Elvan menahan cemburu melihat Dika yang tiba tiba melamar Syifa, begitu pula dengan Bayu begitu sesak di dada, namun ia tetep menahan.

Melihat hal itu membuat Pak Steven langsung naik darah, tangannya yang mengepal kembali melayang ke udara, namun begitu cepat Syifa menangkis, dan akhirnya," buggghh " pukulan ke arah Syifa, tubuh kecilnya langsung terjatuh di lantai.

"Syifa, " teriak Dika, Bayu, Elvan dan Erlinda bersama sama. Syifa langsung pingsan pukulan Pak Steven sungguh sangat kuat, membuat Syifa seketika seperti melayang.

Dika membopong tubuh Syifa, dia membaringkan di kamar, Erlinda langsung mengambil es balok dan lain.

Pak Sas merasa sangat geram, dia mengusir pak Steven dan istrinya.

"Pak Steven tolong pergi dari rumah saya, anda sudah keterlaluan, " Pak Sas langsung menuju kamar Syifa.

Pak Steven masih saja emosi, Bu Maya berusaha menenangkan suaminya, dia memegang dada suaminya dan mengajaknya pulang.

Dika mengompres bekas pukulan ayahnya di pipi Syifa, sementara Bayu mencari obat apotek untuk menghilangkan nyeri.

"Syifa, " Pak Sas menangisi Syifa yang masih berbaring, Sementraa Dika masih mengompres lukanya. Bayu datang dengan membawa obat. "Mas Dika ini obatnya. "

Dika meraih obat yang dibeli Bayu.

"Dika, bapak ingin bicara denganmu sebentar, " ucap Pak Sas.

Dika menangguk, " Bay, tolong kompres Syifa, "

Bayu dengan senang hati menggantikan Dika. "Sial kenapa harus Bayu si, " ucap Elvan lirih namun masih terdengar di suara Erlinda. Erlinda melihat ada rasa khawatir dan cemburu di wajah tunangannya.

Dika mengekor di Belakang Pak Sas, Dika duduk diantara Bu Ning dan orang tua Elvan.

"Nak, Dika apa hubunganmu dengan Pak Steven, ".

Dika diam, dia tidak mungkin mengatakan yang sejujurnya.

"Pasti Pak Steven itu marah Mas, karena putri mu itu sama pacar satpamnya sudah membuat kacau acara hari ini, " sahut bu Ning.

"Ning, kamu diam, jangan sudutkan Syifa, " Pak Sas membentak istrinya.

" Alllaaahhhhh bela terus putrimu itu mas, " Bu Ning masuk ke kamar lalu membanting pintu dengan keras.

Melihat watak calon besannya membuat orang tua Elvan menggelengkan kepalanya, mereka tidak percaya calon besannya mempunyai watak yang tempramental.

"Dika, kenapa kamu diam, apa hubunganmu dengan Pak Steven, " kembali Pak Sas bertanya.

Dika ingin mengatakan sebenarnya, namun disisi lain ada orang tua Elvan.

Pak Sas tahu mungkin Dika masih diam karena ada orang tua Elvan.

"Dika, mereka orang tua Elvan calon besan bapak, tidak ada salahnya mereka tahu siapa kamu. "

"Nak Dika kami tidak akan membocorkan rahasiamu, " ucap Pak Herman ayah Elvan di sertai anggukan Bu Laras.

Dika menghempas nafasnya, " Pak Sas, sebelumnna Dika mohon maaf atas kejadian malam ini, sebenernya Pak Steven,,,,,," Dika menghentikan ucapannya membuat Pak Sas merasa bingung.

Dika melanjutkan ucapannya, " Dia orang tua Dika Pak, "

"Apa, " Pak Sas, Pak Herman dan Istrinya sangat terkejut mendengar pengakuan Dika.

1
rizkiya
alurnya bagus
rizkiya
lanjutkan,ceritanya seru
Candela Antunez
Wah, seru banget nih ceritanya, THOR! Lanjutkan semangatmu!
Lies lies: terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
Xyn Anala
Jalan ceritanya mantap!
Lies lies: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!