Malam temaram, cahaya siluet datang menyambar. Detak jantung berlarian ke segala arah. Menimpali ubin yang kaku di tanah.
Di sana, seorang anak kecil berdiri seperti ingin buang air. Tapi saat wajah mendekat, Sesosok hitam berhamburan, melayang-layang menatap seorang wanita berbaju zirah, mengayunkan pedang yang mengkilat. Namun ia menebas kekosongan.
Apakah dimensi yang ia huni adalah dunia lain? nantikan terus kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asyiah A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terpental
Iblis berkeliaran. Mengetahui siapa yang datang, indera penciuman mereka mengendus darah suci yang datang.
"Mereka datang? "
"Ramalan Raja Iblis kita benar! "
"Persiapkan segala sesuatunya! "
Mereka menyamar menjadi manusia. Bercampur dengan manusia lainnya.
...****************...
Ladang gandum yang menghampar luas, siap untuk dipanen.
Beberapa orang mengambil bakul, mengambil batang yang sudah kering menggunakan golok dan mencangkulnya sampai ke akar dengan kapak. Golok disebut dengan Dao dan kapan disebut dengan Fu. Peralatan tradisional yang sejak dahulu sudah ada.
Hari ini para iblis menyamar menjadi para petani yang memanen gandum.
Para iblis yang berlokasi berpencar, merencanakan sesuatu yang busuk, namun sayangnya Stella dan Lucy sudah lebih dahulu mencium bau mencurigakan.
"Aku merasakan sesuatu! " Stella berbisik pada Lucy. Mereka meninggalkan Tabib Zhu, Kick dan Biksu Chou.
Seketika Kick berlari. Mengikuti mereka dari belakang.
"Apa yang kau lakukan disini? ayo kejar dia! " Tabib terlihat panik, namun biksu hanya duduk saja seperti hendak bertapa.
"Ah, kakek tua! " Tabib Zhu meninggalkannya seorang diri.
Mereka datang ke perkebunan yang luasnya melebihi 10 hektar. Sebelumnya, mereka hanya berjalan kaki saja, hingga tiba di sini. Kuda yang sudah menunggu dibiarkan di rumah sang biksu.
...****************...
Lucy dan Stella mengikuti bayangan yang membuat mereka berlari semakin cepat.
Sebuah adrenalin yang sudah lama tidak dirasakan, muncul ke permukaan. Memberi sensasi membakar, membuat jantung selalu berpacu, berhembus dengan nafas yang membabi buta, menghirup udara yang semakin sedikit.
Bayangan itu menghilang tepat di sebuah pusaran. Tanah yang retak. Seperti terhisap ke lubang waktu.
Secara alami, diri mereka akan tertarik, namun sebuah tangan mencegahnya.
"Hentikan!!! Ini berbahaya!!! " Kick mencoba menarik kedua tangan mereka.
Mereka tersungkur, kembali tersadar. Lalu seseorang datang, seseorang yang sebenarnya penuh kengerian. Wajah bekas luka cambukan yang sudah mengering, tangan yang tergores, hingga ke empat jari yang kukunya sudah terlepas.
"Aku... Aku tau siapa dia! " Stella menjawab.
Dia bertelepati, seketika mereka berlari menuju Kick yang sudah terpelanting jauh.
WUSSSHHH
Angin bertiup, tapi dibalik tangan wajah pria aneh itulah angin bermuara. Tubuh keduanya seolah tersedot.
WUSSHHHH
Angin berhembus semakin kuat. Membuat Stella dan Lucy hanya bisa menarik apapun yang bisa membuat mereka tersangkut.
CIATTTT
Sebuah pedang bertengger di pundak pria itu. Seketika wujud aslinya terbongkar.
Wajah yang penuh duri dengan belati yang menancap tepat di jantung nya.
"Kurang ajar!!!! " Lucy terbakar amarah. Iblis inilah yang telah membunuh ayahnya.
Kick berlari ke arah Lucy. Dia membantu Lucy menumpas iblis, namun iblis itu seketika menghilang.
Sesosok iblis lainnya menangkap Stella, membuatnya terhisap ke dalam lubang. Tanah yang retak. Darah mengalir menyembur.
"TIDAKKKKKK! " Lucy berlari dan mengikuti lubang hitam yang masih menganga.
Tabib dan biksu Chou mendekat ke sumber suara. Saat mereka melihat lubang yang kembali terbuka, dua iblis lainnya terbang memasuki lubang, ketika lubang sedikit lagi akan tertutup. Mereka menyusul dan mencari keberadaan dua gadis darah suci dan laki-laki yang menyebalkan.
...****************...
Stella diburu oleh iblis lainnya. Sang iblis yang paling tua, berhasil meraih darah suci yang selama ini Raja iblis inginkan.
Namun saat dia memasuki lorong waktu, tiba-tiba Stella tersadar, matanya memancarkan kilatan, petir menyambar iblis itu, dia menjadi gosong dan Stella jatuh di dunia lain.
"Aaaaaahh!!!! " Teriaknya.
BRAKKKK
Stella terjatuh. Dia pingsan diantara semak belukar.
Sementara Lucy dan Kick memasuki dunia lain yang Stella masuki.
"Stella!!! Di mana kau??? " Teriak Kick.
"Stella!!!! Ini aku, LUCY!!! " Tak ada jawaban.
Lucy mencari dengan telepati. Tak lama dia menemukan Stella yang sedang pingsan.
"Aku tau dia di mana! "
Mereka berlari ke arah utara, mencari dengan sedikit cahaya yang mulai memudar. Hanya siluet yang masih menerangi.
Saat sudah lelah mencari, terdengar suara jangkrik yang mendekat. Membisikkan sesuatu kepada Lucy. Dia memahami dan mencari keberadaan Stella.
Lalu datanglah sekawanan kunang-kunang, mengitari mereka dengan cahayanya, membawa kembali harapan, saat kaki yang tergeletak itu mereka temukan.
"Itu Stella!! "
Kick menggendong Stella, sementara Lucy sudah berada di depan. Mencari suatu tempat untuk beristirahat.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...