Cinta yang tak mendapatkan restu orang tua memanglah sulit, namun Ralina sari dan bagus cahyadi tak putus asa
meski telah dilarang menjalin hubungan namun nyatanya keduanya masih saling bersama dan berjuang untuk mendapatkan restu itu
keduanya telah menjalin hubungan sejak duduk dibangku SMA, Bagus yang merupakan kakak kelas Ralina. Bagus menyukai gadis itu sejak pertama kali melihatnya ketika ralina menjadi siswa baru
sampai saat ini keduanya telah menjalin hubungan selama lima tahun lamanya dan masih berharap hubungannya akan melangkah ke jenjang yang lebih serius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bebas Tugas
levi menunggu lily menjemputnya seperti biasa untuk diantarkan ke tempat kerja. Tapi sudah hampir jam tujuh tak nampak batang hidungnya
Levi ingin berterima kasih pada lily yang sudah hampir dua minggu ini membantunya antar jemput kerja sekaligus memberikan kenang-kenangan yang dibelinya beberapa hari lalu saat pergi ke mall
Nomer lily pun tak aktif saat dihubungi, levi memutuskan memesaan ojek untuk mengantarkannya ke tempat kerja
Sepuluh menit menunggu ojek levi datang
"pak levi?"
"iya itu saya"
Levi segera meminta helm dan segera naik ke motor, waktunya sudah sangat mepet dengan jam sekolah masuk
"pak tolong agak cepat ya pak" levi tak enak jika sampai telat
motor melaju cukup kencang hingga levi tiba bertepatan dengan bel berbunyi
"makasih ya pak"
Levi berlari cepat meski kakinya masih sakit tapi dipaksakan, masih magang dan kalau sampai telat pasti akan mengurangi nilainya
"selamat pagi pak indra"
Kepala sekolah sudah duduk di singgasananya dengan wajah serius dan senyum tipis
"pagi, levi katanya kakimu sakit?" pak indra mendengar dari guru lain bahwa salah satu guru magang sedang sakit
"ini sudah sembuh pak, dan bisa mengajar dilapangan lagi"
Levi adalah guru olah raga yang pastinya akan membutuhkan banyak kegiatan fisik saat mengajar
"kalau masih sakit jangan dipaksakan, biar digantikan guru lain dulu sampai benar-benar sembuh" pak indra tak marah justru memberikan keringanan
"ngga usah pak, hari ini anak pengambilan nilai jadi saya cukup duduk dan sedikit bergerak, terima kasih perhatiannya pak" merasa tak enak dengan yang lain
levi tak jadi pusat perhatian karena diistimewakan oleh kepala sekolah
"maaf pak saya ada kelas" levi segera berpamitan untuk masuk kelas pertamanya
Disela-sela waktu levi membuka ponselnya tak ada satu pun chat dari lily kenapa dia tidak jemput
"kenapa ngga jemput saya" levi akhirnya memutuskan mengirim pesan lebih dulu pada lily untuk mendapatkan jawaban dari kebingungannya
"tugas saya selesai pak, anda sudah sembuh!" balasan lily sontak membuat levi terkejut
"tau dari mana saya sembuh?" lanjut levi penasaran
"kalau sudah bisa jalan-jalan ke mall berarti sembuh kan, jadi bapak ngga bisa manfaatin saya lagi, terima kasih, mohon jangan hubungi saya lagi!"
Lily membalas dengan cepat dan meminta levi tak menghubunginya dalam.bentuk apapun. Mulai saat ini lily sudah bebas tugas dari tanggung jawabnya pada korban tabrak motornya waktu itu
Levi tak membalas lagi pesan lily karena tahu mungkin sebegitu bencinya lily padanya, terlebih waktu itu levi yang membuat hubungan lily dan pacarnya salah paham
"pak"
"pak ayo pak!"
"pak levi!"
"ah iya apa!" levi terkejut
"Kalian bikin kaget saja"
"lagian bapak tadi senyum-senyum terus tiba-tiba melamun, mikirin bu renata ya?" ucap salah satu siswa
"hus, bu renata sudah ada calon suami jangan sembarangan" cegah levi agar tak mengganggu teman magangnya yang masih muda dan single
"lah pak sebelum bendera kuning melengkung"
"woi, janur kuning!"
"eh iya itu maksudnya, masih milik bersama pak" lanjut siswa lagi
"sudah, ayo mau dapat nilai tidak! Malah urusin masalah jodoh" levi dulu memang sempat suka dengan renata
tapi hanya sebatas kagum saja dan tak lebih apalagi sampai ingin memiliki, belum ada dalam pikirannya
"pak bu renata pak!" goda salah satu murid
"biarkan saja, ayo kamu maju!" levi mulai melakukan tugasnya mengambil nilai dari praktek anak