NovelToon NovelToon
Si Kembar Yang Tak Diakui

Si Kembar Yang Tak Diakui

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sindya

Anak yang semula dipinta untuk diaborsi saat mengetahui menderita penyakit bawaan, ternyata tumbuh dengan baik. Dengan kejeniusan si kembar membalas dendam perlakuan ayah mereka dengan mengambil alih perusahaan ayahnya diusianya 10 tahun.


"Gugurkan mereka....! Aku tidak sudi membesarkan anak penyakitan!" titah Rama.



"Tidak. Mereka darah daging kita. Jika kamu tidak menginginkan mereka. Aku sanggup membesarkan mereka!" tegas Alea.



"Ayo kita cerai!"

Saat mengetahui istrinya berhasil hamil, Rama begitu bahagia. Namun sayang, ketika kehamilannya mencapai lima bulan, kandungan Alea yang hamil kembar ini mengalami masalah.


"Maaf nona! sepertinya calon bayi kembar anda memiliki kelainan. Sebaiknya anda melakukan aborsi sebelum mereka berhasil dilahirkan. Jika bertahan, mereka akan tumbuh dengan penyakit bawaan," ucap dokter membuat langit seakan runtuh seketika.


Rama tidak bisa menyembunyikan kesedihannya dan langsung beranjak meninggalkan Alea yang masih mematung di tempatn

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Siapa Yang Bangga Sekarang?

Semua peserta lomba sudah mengambil tempat mereka masing-masing. Hanya satu tempat yang belum terisi saat ini hingga juri memberikan waktu 5 menit agar peserta terakhir segera menempati tempatnya.

Sebenarnya, Abrar sudah ada di balik meja khusus untuk peserta lomba itu, hanya saja tubuhnya yang kecil jelas tidak terlihat oleh para juri. Ia terpaksa menaiki kursi untuk memperlihatkan wajahnya di depan juri yang baru masuk.

"Di mana peserta yang satunya?" tanya salah satu juri.

"Di sini tuan! Saya di sini!" ucap Abrar sambil menunjukkan wajah tampan nan gemas itu pada juri.

Juri dan para hadirin tersentak melihat Abrar yang muncul tiba-tiba kemudian terkekeh membuat suasana menjadi riuh sesaat.Ada yang masih bingung melihat Abrar menjadi peserta lomba dan ada juga yang penasaran.

"Ok. Perkenalkan data diri kalian serta pendidikan dan juga gelar kalian punya!" titah juri.

Ada lima tim yang ikut lomba olimpiade IPA tersebut. Hanya satu peserta yang tidak punya tim, tentu saja itu adalah Abrar. Setiap peserta memperkenalkan nama, gelar dan pendidikan terakhir yang mereka capai dengan bangganya. Kini giliran Abrar yang akan memperkenalkan dirinya.

"Namaku Abrar Bilisanimar. Usiaku 5 tahun dan aku baru duduk di bangku kelas 4 SD. Tentu saja dengan usiaku saat ini aku belum meraih gelar apapun. Aku hanya termotivasi dengan hal-hal yang berhubungan dengan pesta otak termasuk lomba olimpiade IPA ini. Dan aku tertarik dengan fisika Quantum," ucap Abrar.

"Terimakasih ananda Abrar untuk mau mengikuti lomba olimpiade IPA ini. Semoga kamu yang menang!" ucap sang pembawa acara memberikan semangat pada Abrar karena dirinya juga pernah berada di posisi Abrar sebagai anak jenius mengikuti lomba olimpiade IPA di usia 7 tahun.

Lomba di mulai dengan memberikan soal-soal rumit yang harus di jawab oleh setiap peserta lomba. Setiap tim harus menjawab 5 soal yang diajukan oleh pembawa acara. Jika tidak tahu maka akan dilemparkan ke tim yang lain.

Setiap peserta hanya bisa menjawab pertanyaan 2 sampai dengan 3 pertanyaan selebihnya Abrar yang menguasainya. Tepuk tangan dari penonton yang lebih semangat saat menonton Abrar yang sangat hebat menjawabnya karena usia dan kejeniusannya.

Dia bukan hanya memberikan jawabannya saja, tapi bisa menjelaskan bagaimana cara menghitung dengan menggunakan rumus cepat dan terlihat sangat mudah.

"Kamu sudah seperti seorang dosen di sini, Abrar. Semua orang jadi senang fisika Quantum kalau dosennya adalah kamu," puji sang juri membuat Mark begitu terharu.

Peserta lomba jadi senang dengan Abrar dan mengakui kehebatan Abrar dan tidak menganggapnya sebagai saingan.

Kini giliran Abrar yang akan menjawab pertanyaan dari juri. Dan ke lima soalnya di babat habis oleh Abrar. Tentu saja sorak sorai terdengar dari penonton dan tim juri menjadi heboh di lomba itu.

Kameraman yang mengambil gambar Abrar ikut kagum dengan kejeniusannya Abrar membuatnya tidak berhenti menyoroti Abrar karena saat ini sedang siaran langsung karena lomba ini di ikuti oleh beberapa negara termasuk Indonesia. Namun sayangnya Abrar tidak mewakili negara asalnya tapi mewakili negara Amerika.

Selanjutnya adalah babak rebutan dengan skor nilai 1000 untuk setiap peserta namun jika salah menjawab maka akan dikurangi nilainya.

Ketegangan masing-masing tim terlihat jelas namun tidak dengan Abrar yang menganggap lomba tersebut hanyalah ajang permainan game baginya karena ia datang bukan untuk menjadi pemenang tapi ingin menjadi yang terbaik dalam mengasah kemampuan dan kecerdasannya untuk melibas habis setiap pertanyaan yang akan di ajukan juri.

Tentu saja dari babak rebutan ini sampai dengan hasil akhirnya Abrar keluar jadi pemenangnya. Setelah itu satu babak lagi sebagai babak penentuan untuk membawa pulang hadiah berupa piala dan uang tunai yang jumlahnya cukup fantastis.

"Baiklah. Kita mulai dengan tim A untuk mempresentasikan hasil karya ilmiahnya tentang fisika Quantum!" titah juri.

Dari tim A hingga tim D sudah mempresentasikan penemuan karya ilmiah mereka yang dilakukan melalui beberapa penelitian. Namun tidak dengan Abrar yang menyuguhkan rumus baru hasil temuannya untuk mempermudah proses perhitungan bagi mahasiswa agar tidak lagi menjadikan mata kuliah ini menjadi momok yang menakutkan dan juga membosankan.

Juri menyimak setiap penyampaian dari Abrar hingga mereka berpikir rumus-rumus lama yang pernah dipakai dalam dunia pendidikan yang berasal dari beberapa ahli yang sudah terkenal namanya, seakan dipatahkan oleh Abrar dengan rumus baru yang sederhana dan mudah dipahami yang merupakan hasil temuannya.

"Apakah anak itu adalah titisan dewa atau malaikat yang menjelma menjadi manusia?" tanya salah satu tim juri yang melihat kemampuan Abrar yang luar biasa. Bahkan di atas rata-rata.

Kita harus bicara dengan wali anak itu untuk langsung kuliah saja sebagai formalitas untuk mendapatkan gelar pendidikan sarjana. Dengan begitu ia bisa menjadi salah satu dosen di kampus kita," ucap profesor Vincent.

"Baik. Kita harus mendapatkan anak itu terlebih dahulu sebelum dipinang oleh kampus lain. Saya rasa acara ini sedang di tonton oleh jutaan umat karena dia yang menjadi bintangnya di lomba olimpiade IPA saat ini," ucap profesor Cicilia.

Dua jam kemudian setelah melewati babak semifinal dan final, tetap saja lomba itu di menangkan oleh Abrar. Mark langsung menghubungi isterinya dengan mengirim link acara lomba olimpiade tersebut agar di tonton oleh istrinya di belahan negara lain.

"Huff....! Rasanya saya sebagai pembawa acara di lomba ini tidak merasa bosan dan tidak ingin acara ini cepat berakhir karena kehadiran si jenius Abrar yang membuat lomba ini tampak hidup," ucap tuan Damian.

Tanggapan penonton pun sama. Mereka sependapat dengan pembawa acara lomba tersebut.

"Lanjut....! Lanjuttt...!" pekik penonton bersamaan sambil bersiul.

"Ok. Acara lomba ini akan di tutup dengan pengumuman juara lomba di tahun ini dengan semua peserta yang istimewa dan lebih istimewa lagi adalah Abrar Bilisanimar yang menyabet juara satu dengan penemuan barunya yaitu rumus cepat perhitungan fisika Quantum.

Untuk Abrar yang masih terlalu kecil berdiri di sini sendirian, kami meminta wali dari Abrar untuk mendampingi Abrar menerima hadiahnya..!" pinta Mr. Damian.

Mark menggendong Azira maju ke depan untuk menemani putranya menerima piala dan uang tunai secara simbolik.

Melihat seorang dokter spesialis bedah yang memiliki rumah sakit itu, tentu saja wajah Mark tidak asing bagi mereka.

"Bukankah itu dokter Mark?" bisik--bisik diantara juri dan juga penonton melihat Mark mendampingi putranya.

"Apakah itu anaknya? tapi ada komponis muda berbakat yaitu Azira. Berarti mereka adalah anak kembarnya tuan Mark?"

"Wah...! Pantas saja anak kembarnya jenius memiliki bapak yang tidak kalah jeniusnya," puji di antara penonton.

Setelah para finalis lomba olimpiade tersebut, foto bersama dengan tim juri. Mark di ajak bicara oleh tim juri yang ingin menyampaikan niat mereka untuk menyarankan pada Mark agar mengantarkan Abrar untuk melakukan beberapa tes demi masuk ke perguruan tinggi.

"Maaf tuan. Saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri karena saya belum bicara dengan ibunya Abrar karena beliau berhalangan hadir hari ini," ucap Mark.

"Tidak apa. Kami akan menunggu keputusan dari kalian. Bagaimanapun juga putra anda memiliki bakat yang luar biasa yang tidak semua anak diberikan kemampuan hebat seperti itu," ucap profesor Vincent.

Sementara di Jakarta, Rama yang ikut menyaksikan acara lomba olimpiade IPA itu merasakan sakit hati yang luar biasa karena bukan dirinya yang seharusnya tampil sebagai wali dari Abrar yang menyabet gelar juara di lomba yang bergengsi itu.

"Sial....! Itu anak aku. Benihku. Kenapa dia makin berkibar mengakui Abrar adalah putranya. Dasar bajingannnnnn....!" maki Rama tanpa ampun hingga melemparkan tivi yang ada di kamarnya itu dengan asbak rokok.

Prankkkkk.....

1
Hafizah Aressha R
cantik bangettt
nizarr
ini banyak banget cerita nya
Rika Kamiko
azira terlalu mudah memaafkan si rama,,tanpa menjaga perasaan dedy dan bundanya,,harusnya tak perlu sebegitu nya pd ayah kandungnya yg sdh durhaka,,,terlalu halu ceritanya dan tidak ada ditemukan dlm kehidupan nyata org spt azira ini..
Rianti Dumai
sampai dititik ini aQ masih mewek juga,,😅😂😭
Rianti Dumai
ikut Brebes baca'a Thor,😭
Rianti Dumai
maka'a jadi org jgn sombong,lisan itu mesti dijaga karna karma itu pasti ada
Rianti Dumai
dasar mertua duralex,,,🤪
Jetty Eva
manis jika kata "anak kandung" digantikan dgn "bocah kembar"...sebab jika kata "anak kandung" seakan memisahkan yg kandung n sambung..padahal Mark tak pernah menganggap mereka anak sambung..
Jetty Eva
brankar...
Jetty Eva
koq Adam..??
Rosdiana Diana: sorry, nama itu ada di novel aku juga karena bareng launching nya jadi ketukar dgn judul lain. mampir aja di judul dikira pembantu ternyata istri mafia..maaf ya typo
total 1 replies
Wahjuni Indahjani
gak bisa nahan 😭😭😭😭😭
Yuni Suharto
baru umur 6 bln udh bs manggil dad & bunda.bnr2 bayi novel 🤭
Bundanya Pandu Pharamadina
kejeniusan Alea nurun ke semua anak²nya
👍❤❤❤❤
Bundanya Pandu Pharamadina
Rama sama ortunya pasti pasti akan menyesal pd saatnya nanti
Bundanya Pandu Pharamadina
Rama Rama suami macam apa dirimu, lama menanti sang buah hati, giliran di kasih berhianat
Bundanya Pandu Pharamadina
Alea wanita cerdas tangguh ❤❤❤❤
Bundanya Pandu Pharamadina
like favorit
👍❤
sihat dan kaya
bukan tiri... tetap saudara kandung... cuma lain ayah sahaja.
Sri Utami
baguuss🥰🥰
Racan Ok
lanjut thort
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!