NovelToon NovelToon
Langit Memerah Di Pajang

Langit Memerah Di Pajang

Status: sedang berlangsung
Genre:Matabatin / Dendam Kesumat
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: Zakaria Faizz

Pergolakan bathin , antara dendam dan kebenaran seorang anak manusia di masa itu.

Dengan segala kelemahan nya yg membuat diri nya terasa begitu di rendahkan oleh orang sekelilingnya.

Bahkan tanpa kemampuan apa pun , ia amat begitu menderita.

Hingga pada waktu nya , diri nya menemukan keberuntungan yg tidak terhingga,.

Apa yg selanjut nya terjadi ,,..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#4 Prajurit Pilihan.

Begitu Tumenggung Wira Pralaya dan juga Tumenggung Mayang mendengar kisah kedua orang putra dan putri nya ini, paham lah mereka bahwa Danurwedha lah yg telah menyelamatkan kedua nya.

" Lurah Baruna, suruh Danurwedha menghadap ku!"

Terdengar Tumenggung Wira Pralaya memberikan perintah kepada Lurah Baruna.

" Sendika Kanjeng Tumengung !" sahut Lurah Baruna.

Pemimpin prajurit pengawal yg ada di kediaman Tumenggung Wira Pralaya ini pun bergegas menuju ke tempat tugas nya yg ada di depan.

Langkah nya mantap sambil sesekali ia melihat beberapa orang prajurit bawahan nya yg hilir mudik sambil menggenggam senjata nya.

Tidak terlalu lama Lurah Baruna pun tiba di tempat tugas nya ini dan langsung berkata,

" Adi Danurwedha di panggil Kanjeng Tumenggung Wira Pralaya, di suruh datang menghadap nya " ucap Lurah Baruna.

" Baik Kakang Lurah !" sahut Danurwedha dengan sikap nya yg langsung berdiri.

Ia tanpa bertanya lagi , lantas meninggalkan pos penjagaan itu dan berjalan ke dalam menuju pendopo rumah Tumenggung Wira Pralaya.

Diri nya masih sempat melihat orang yg tadi ia bawa bersama raden Pabelan , ketika kedua nya berhasil mengalahkan orang tersebut.

Lalu tidak berapa lama , empat orang prajurit pun membawa kedua orang tersebut masuk ke arah belakang dari rumah Tumenggung Wira Pralaya ini.

Tentu nya , kedua orang itu akan di periksa lebih lanjut lagi baru setelah nya akan di jatuhi hukuman.

" Mohon maaf Kanjeng Tumenggung, gerangan apakah kiranya memanggil hamba ?" tanya Danurwedha sambil menjura hormat.

" Duduk lah dahulu Danurwedha " ucap Tumenggung Wira Pralaya.

Danurwedha pun langsung duduk bersila di hadapan kedua orang pembesar pajang ini.

Anak muda itu menunduk kan kepala nya tidak berani menatap kedua nya.

" Inikah orang nya Dimas Wira Pralaya ?" tanya Tumenggung Mayang kepada Tumenggung Wira Pralaya,seolah tidak percaya.

" Benar kangmas , ini lah orang nya, telah dua kali ia menyelamatkan putri ku, dan pada kali ini pun berkat diri nya dan juga anak mas Pabelan , sehingga kedua orang yg merupakan bagian gerombolan Singo Karung itu bisa di tangkap " sahut Tumenggung Wira Pralaya menjelaskan.

Karena ia merasa tamu nya ini kurang percaya dengan anak muda yg agak lain dari kebanyakan orang tersebut.

Di lihat oleh Tumenggung Mayang bahwa pemuda yg duduk di hadapan nya ini masih terlalu muda , di tambah lagi memiliki postur tubuh yg tidak terlalu ideal untuk menjadi seorang prajurit , apalagi memiliki kemampuan yg luar biasa seperti yg telah di dengar nya dari mulut Tumenggung Wira Pralaya tadi.

Tanpa berkata apa-apa lagi, Tumenggung Mayang mengangguk- anggukan kepala nya dan merasa bahwa memang prajurit baru ini memiliki kelebihan dari prajurit yg lain nya.

" Begini Danurwedha , berhubung diri mu telah berhasil mengalahkan salah seorang anggota dari gerombolan Singo Karung, maka aku akan membeŕikan sebuah tugas kepada mu, anggap lah ini sebagai pendadaran yg sebenar nya setelah diri mu menjadi seorang prajurit di pajang ini " ungkap Tumenggung Wira Pralaya setelah agak lama tadi ia terdiam.

" Mohon ampun Kanjeng Tumenggung, tugas apakah kira nya yg harus hamba emban itu ?" tanya Danurwedha sambil menjura hormat.

Tumenggung Wira Pralaya bangkit dari duduk nya , ia berjalan ke arah depan dan dalam posisi membelakangi Danurwedha.

" Karena tugas ku adalah menjaring dan menerima calon prajurit, tentu saja tugas ini sangat berat, keamanan dan ketertiban Pajang ini berada tepat di atas pundak ku, jadi ! Aku berpendapat bahwa diri mu akan sanggup melakukan nya karena telah terbukti dua kali berhasil menyelamatkan putri ku " kata Tumenggung Wira Pralaya.

Sejurus kemudian ia tampak diam seolah sedang berpikir, baru kemudian melanjutkan lagi perkataan nya itu.

" Memang , mungkin banyak perwira yg akan dapat aku suruh menjalankan misi ini , akan tetapi aku kurang mempercayai nya sehingga keputusan ku jatuh pada diri mu " kata nya lagi.

Tumenggung Wira Pralaya kembali duduk di tempat semula.

Sedangkan Danurwedha hanya dapat diam dan menunduk kan kepala nya, ia tidak berani bertanya lagi, terlebih ada pula di situ Tumenggung Mayang, sehingga ia cukup diam sampai Tumenggung Wira Pralaya melanjutkan kembali perkataan.

" Dari beberapa informasi yg di dapat , termasuk kedua orang yg telah berhasil kalian tawan tadi, gerombolan Singo Karung masih acap kali mengganggu dan mengusik keamanan Pajang ini, dan ia membuat wilayah sekipan sebagai landasan nya, kini diri nya seolah menjadi raja kecil di wilayah tersebut, jadi sudah saat nya , tindak tanduk nya itu di hentikan , dan aku akan memberikan tanggung jawab ini kepada mu, apakah kau sanggup Danurwedha ?" tanya Tumenggung Wira Pralaya kepada Danurwedha.

" Sendika Kanjeng Tumenggung, hamba siap menjalankan perintah " sahut Danurwedha mantap.

" Bagus !, aku senang mendengar nya " ucap Tumenggung Wira Pralaya senang.

Ia memang memiliki pandangan tersendiri terhadap prajurit baru nya ini , yg lulus menjadi seorang prajurit atas berkat permintaan dan perintah nya.

Sedangkan pada saat itu, pendadaran pun belum selesai di lakukan.

Akan tetapi , Tumenggung Wira Pralaya meyakini kemampuan anak muda Prambanan yg masih belia ini.

Sehingga kali ini pun ia tampak nya akan memberikan sebuah tugas yg cukup berat kepada Danurwedha.

Tugas yg seharus nya di emban oleh seorang perwira yg setidak nya berpangkat Rangga atau pun Panji.

Padahal Danurwedha hanya seorang prajurit biasa yg baru saja di terima sebagai seorang prajurit.

Tentu saja itu adalah lompatan yg sangat tinggi sekali untuk seorang anak muda yg belum pun dewasa sepenuh nya, tetapi keyakinan Tumenggung Wira Pralaya memang patut di acungi jempol.

" Bawalah setidak nya dua puluh orang prajurit pilihan , karena dari yg ku dengar, Singo Karung memiliki anak buah yg berjumlah lebih dari tiga puluh orang, meskipun itu masih tersebar di beberapa tempat seperti di kotaraja pajang ini !" jelas Tumenggung Wira Pralaya kepada Danurwedha.

Sedangkan Danurwedha hanya mendengar saja tanpa membantah sedikit pun.

Hingga ia meninggalkan pendopo rumah Tumenggung Wira Pralaya ini dengan masih banyak pertanyaan yg menggelayuti pikirannya.

Sebaik nya aku menemui Rangga Wibisana , seperti yg telah di katakan oleh Kanjeng Tumenggung tadi , berkata di dalam hati nya Danurwedha.

Sementara itu, Tumenggung Mayang pun melanjutkan obrolan nya dengan Tumenggung Wira Pralaya sepeninggal Danurwedha.

" Apakah diri mu tidak khawatir telah membebani bocah itu dengan suatu yg sangat berat tersebut ?" tanya Tumenggung Mayang sambil melihat ke arah Tumenggung Wira Pralaya.

" Ah!, kangmas Mayang ini seperti tidak tahu saja akan pangraita ku, diri ku meyakini bahwa anak muda akan mampu melakukan nya, seperti yg telah di tunjuk kan nya tadi " sahut Tumenggung Mayang.

" Yeahhh !, mungkin kau benar , akan tetapi , resiko yg kau ambil itu terlalu besar Dimas Pralaya, jangan anggap remeh Singo Karung, lihat lah, dua orang anak buah nya itu hampir saja melukai putra putri kita tadi " ucap Tumenggung Mayang seolah tidak setuju penunjuk kan terhadap Danurwedha pada tugas kali ini.

" Jika panggraita meleset , berarti ini kali pertama nya , dan aku sangat yakin akan kemampuan para prajurit itu kangmas Mayang, ada satu hal yg tentu aku sulit melakukan nya atau bahkan melawan nya,..." terang Tumenggung Wira Pralaya.

" Apa itu ?, apa yg sulit untuk kau lakukan itu ?" tanya Tumenggung Mayang penasaran.

Sambil tersenyum tipis, Tumenggung Wira Pralaya pun menjelaskan maksud perkataan nya dengan suara pelan nyaris tidak terdengar sama sekali.

Hahhh !

Tumenggung Mayang tersentak kaget mendengar nya, tanpa sadar nya , jari telunjuk nya memalang di atas bibir nya memberi isyarat kepada teman nya ini.

" Ini jangan sampai di dengar oleh Kanjeng Sultan , Dimas , leher kita lah sebagai taruhan nya " kata Tuemnggung Mayang.

Ia merasa sahabat nya ini hanya sekedar bercanda mengatakan hal itu.

" Akan tetapi Kangmas , hal itu dapat saja terjadi, dan aku lah yg akan sulit menentukan sikap, karena sebagai seorang prajurit, diri ku pun masih terikat pada kesetian kepada Kanjeng sultan dan Pajang ini "

Terdengar suara ucapan dari Tumenggung Wira Pralaya yg seperti mengandung banyak arti.

" Mudah-mudahan hal itu tidak akan terjadi , dan adi Sutawijaya tidak harus membangkang terhadap orang tua nya sendiri, seperti seorang anak yg durhaka kepada ayah dan ibu nya " ucap Tumenggung Mayang.

Ia memang mengerti jalan pikiran dari sahabat nya ini dan juga telah mendengar khabar bahwa tanah perdikan Mataram, kian hari bertambah pesat saja perkembangan nya.

" Sungguh !, bila hal itu terjadi diri ku lah yg paling terancam posisi nya , aku tidak dapat membela yg mana pun, walaupun sebenar nya hati ku telah tertambat pada tanah perdikan mataram itu " terang Tumenggung Mayang dengan sorot mata yg memancarkan kesedihan.

1
Ali Gilih
up terus kang
Ali Gilih
apa kira kira senjata dari danurwendha ini
Ali Gilih
seru bagus alur ceritanya..
Ali Gilih
bagus banget alur ceritanya..
Ali Gilih
bagus banget loo bang alur ceritanya..👍
Ali Gilih
awal saya membaca sperti alur cerita ini bagus..saya kan lanjut baca semoga novel Sampek slesai..
Amit
novelnya bnyak g udte
Agus Leo
Lanjuuuuuuut thor.......
Camad Pener
tugas yang sangat berat bagi lurah prajurit baru danurwenda untuk menumpas gerombolan begal
Camad Pener
apakah pertaruhan tumenggung wira prakarya berhasil untuk menjadikan danurwenda berhasil untuk menumpas gerombolan perampok
Rafly Rafly
Raden n Pabelan... pengeran yg terkenal dgn sifat mesumnya...yg menjadi salah satu sebab pecahnya perang pajang dan Mataram
dik chimot
joss
Windy Veriyanti
kerja bagus, Danurwendha 👍👏
Cilel Cilel
akhirnya tamat juga cerita nya
Camad Pener
ternyata menjadi prajurit pajang emang susah Tampa perantara jalur langit dan akhirnya danurweda berasil akan menjadi prajurit pajang lewat anak temenggung yang di tolong nya
Night Watcher
mending jd pendekar pengembara aja, menumpas kejahatan sendir, mungkin lbh bermanfaat utk masyarakat..🤭
Agus Leo
ayo segera tolong...
jalan menuju menjadi prajurit...
Aang Aang anwari
seru nih....
pasti jadi prajurit mataram
Sekar Taji
bagus, tapi sayang jarang update.
walaupun autornya banyak karya yg lain minimal jangan terlalu lamalah updatenye.
selebihnya saya ucapkan semangat berkarya.
angin kelana
lanjjjut hidup...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!