NovelToon NovelToon
Jejak Metamorfosa

Jejak Metamorfosa

Status: sedang berlangsung
Genre:Menyembunyikan Identitas / Trauma masa lalu / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:598
Nilai: 5
Nama Author: Garni Bee

Di balik nama Alysa Kirana Putri, tersembunyi tiga kepribadian yang mencerminkan luka dan pencariannya akan kebebasan. Siapakah "Putri," anak ceria yang selalu tersenyum, namun menyembunyikan ribuan cerita tak terucapkan? Apa yang disembunyikan "Kirana," sosok pemberontak yang melawan bukan untuk menang, tetapi untuk bertahan dari tekanan? Dan bagaimana "Alysa," jiwa yang diam, berjalan dalam bayang-bayang dan bisu menghadapi dunia yang tak pernah memberinya ruang?

Ketika tuntutan orang tua, perundungan, dan trauma menguasai hidupnya, Alysa menghadapi teka-teki terbesar: apakah ia mampu keluar dari kepompong harapan dan luka menjadi kupu-kupu yang bebas? Atau akankah ia tetap terjebak dalam tekanan yang terus menjeratnya? Semua jawabannya tersembunyi dalam jejak langkah hidupnya, di antara tiga kepribadian yang saling bertaut namun tak pernah menyatu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Garni Bee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hujan di hujung senja

Sepulang sekolah, aku berdiri di dekat gerbang sekolah, menatap langit kelabu yang mulai menurunkan rintiknya. Di sekelilingku, siswa-siswa lain berjalan tergesa, berusaha menghindari hujan. Beberapa di antaranya tertawa, berlarian menuju gerbang, berbagi payung dengan sahabat mereka. 

Sementara aku? Seperti biasa, sendiri. 

Aku merapatkan jemariku di tali tas, menatap jalanan yang mulai basah. Wilona dan yang lainnya pergi tanpa menoleh sedikit pun ke arahku. 

Aku mengangkat wajah, membiarkan rintik hujan menyentuh kulitku. Mungkin, kalau aku diam saja di sini, aku bisa menghilang. Melebur bersama hujan. 

"Alysa?" 

Aku menoleh. Suara itu…Katy.

Dia berdiri beberapa langkah dariku, membawa payung biru kecil yang hampir terlalu sempit untuk menampung dua orang. 

"Kamu belum pulang?" tanyanya, matanya menatapku dengan tenang. 

Aku ragu sejenak sebelum menggeleng. "Belum." 

"Hujan makin deres," katanya sambil sedikit mengangkat payungnya. "Mau pulang bareng?" 

Aku terdiam. Tawaran itu sederhana, tapi entah kenapa ada sesuatu di dalam diriku yang terasa goyah. Aku terbiasa sendiri. Aku terbiasa ditinggalkan. Dan sekarang, ada seseorang yang menawarkan atap kecil di bawah payungnya. 

Aku melangkah mendekat, berdiri di sampingnya. 

Kami berjalan perlahan, suara hujan menemani keheningan di antara kami. 

"Aku denger Wilona sering ganggu kamu," ucapnya tiba-tiba. 

Langkahku sedikit melambat. Aku tidak menyangka dia akan membahas hal itu. 

"Aku…" Aku menggigit bibirku, tak tahu harus menjawab apa. 

Katy tetap berjalan, suaranya terdengar pelan, tapi pasti. "Aku juga pernah mengalami hal yang sama." 

Aku menoleh, menatapnya. 

"Dulu aku punya teman yang kelihatannya baik," lanjutnya, matanya menatap lurus ke depan. "Tapi di belakang, dia menusukku pelan-pelan, sampai aku nggak sadar kalau aku udah kehilangan banyak hal. Rasanya… sakit." 

Aku tidak tahu harus berkata apa. Ini pertama kalinya seseorang berbicara tentang perasaan itu—bukan untuk menghakimiku, bukan untuk mengasihaniku, tapi karena dia mengerti. 

"Aku cuma mau bilang," Katy menoleh, tersenyum kecil. "Kalau kamu butuh temen, aku ada di sini. Kamu nggak sendirian, Alysa." 

Langit masih kelabu, hujan masih turun. Tapi entah kenapa, langkahku kali ini terasa lebih kuat.

...

Kami terus berjalan, menyusuri trotoar yang mulai tergenang air. Hujan turun semakin deras, tapi anehnya, aku merasa hangat. 

“Kamu sering pulang sendirian?” tanya Katy, sedikit mencondongkan payung agar aku tidak terlalu basah. 

Aku menggeleng pelan. “Enggak, aku dianter jemput sama papahku. Kalau kamu? Selama ini aku gak pernah liat kamu pulang lewat sini?” 

Katy tersenyum tipis. “Aku pulang sendiri. Tapi nggak apa-apa. Kadang sendirian itu lebih tenang. Rumah aku deket kok, di depan sana. Main kerumah ku yuk, mau gak?” 

"Boleh, tapi kapan-kapan ya.." Jawabku.

Katy memegang tanganku, "Okey, Kirana."

"Hah? Dia barusan panggil aku Kirana?" Batinku.

Aku menoleh, “Katy, kamu nggak takut kehujanan? Aku nggak enak, payung kamu kecil, tapi malah lebih utamain aku.” 

Katy tertawa kecil. “Santai aja. Lagipula, hujan itu asik, kan?” 

Aku ikut tersenyum. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, aku tertawa tulus di sekolah ini. 

Namun, tawa kami terhenti ketika sebuah motor hitam berhenti di tepi jalan. Itu papah.

Aku menoleh ke Katy, sedikit ragu. Dia tersenyum, seperti mengerti isi kepalaku.

Aku masih berdiri di tempatku, lalu bertanya, “Kamu nggak apa-apa sendiri?” 

Katy tersenyum lebih lebar, matanya tampak jernih dan tulus. “Tenang aja, aku baik-baik aja. Lagian, rumahku deket kok.” 

Aku mengangguk. “Oke… kalau gitu, hati-hati ya.” 

Katy mengangguk. “Kamu juga.” 

Aku naik ke motor, dan melihat Katy melambaikan tangan sebelum kembali berjalan di bawah payung birunya. 

Papah melirikku sebentar sebelum kembali fokus ke jalan. “Teman baru?” tanyanya. 

Aku mengangguk cepat, mataku berbinar penuh semangat.

“Iya, namanya Katy! Dia baik banget. Tadi dia nawarin aku pulang bareng, terus dia cerita banyak hal juga.” 

Papah tersenyum kecil. “Bagus kalau kamu punya teman.” 

Aku tersenyum lebar, merasa hatiku penuh dengan kehangatan yang sudah lama tidak aku rasakan. 

Sesampainya di rumah, aku langsung berlari masuk, melepaskan sepatu, dan dengan antusias menghampiri Mamah yang sedang duduk di ruang tamu. 

“Mah! Aku punya teman baru!” seruku penuh semangat. 

Mamah menoleh, sedikit terkejut melihatku yang begitu bersemangat. “Oh ya? Siapa namanya?” 

“Katy! Dia baik banget, Mah. Dia tadi nemenin aku pulang waktu hujan.” 

Mamah tersenyum, menatapku dengan lembut. “Alhamdulillah, Putri. Mamah senang kalau kamu bisa punya teman baik.”  Aku mengangguk antusias.

1
Black Jack
wah, jalan ceritanya bikin gue deg-degan 😱
Mulyani: wahh makasih dukungan nya, jangan ragu buat kasih masukan atau sarannya ya..
total 1 replies
Kakashi Hatake
Aku selalu menantikan update dari cerita ini. Jangan sampai berhenti menulis, thor!
Mulyani: Waaaah makasih dukungan nya! Ikutin terus update nya ya..Jangan lupa juga masukan nya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!