NovelToon NovelToon
TEMAN TIDUR SANG PEWARIS

TEMAN TIDUR SANG PEWARIS

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / One Night Stand / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis
Popularitas:26.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Five Vee

21+
Laura Anastasia, seorang gadis yatim piatu berusia 21 tahun, pemilik sebuah panti asuhan. Suatu hari ia dihadapkan dengan kenyataan bahwa mendiang sang ibu yang telah meminjam uang sebanyak 300 juta kepada seorang rentenir. Dengan menggadaikan sertifikat tanah panti asuhannya.
Mampukah Laura mendapatkan uang itu dalam waktu 2 hari? Atau ia harus rela kehilangan panti asuhan milik orang tuanya?

Edward Alexander Hugo, seorang pria mapan berusia 35 tahun. Seorang pewaris tunggal dari keluarga Hugo. Sampai saat ini, tidak ada yang tau tentang status hubungannya. Tidak pernah terdengar memiliki kekasih, mungkinkah dia seorang pria lajang atau mungkin sudah beristri?

Hingga suatu ketika, sang gadis yatim piatu dan sang pewaris di pertemukan oleh sebuah TAKDIR.

“Aku hanya membutuhkanmu saat aku tidur, jadi kembali lah sebelum aku tidur”. Edward Alexander Hugo.
.
.
.
.

Hai, aku baru belajar menulis. Mohon kritik dan saran dari pembaca sekalian.

Terima Gaji 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 4. Bimbang

Merasa diperhatikan, Laura menutupi bagian tubuhnya dengan bantal sofa. "Mak-maksud tuan a-apa?" Laura mengerti kemana arah pembicaraan Edward.

"Nona, pikirkan lagi tawaran yang bos ku berikan, dimana lagi nona akan mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu 2 hari". Jo seolah memanasi keadaan.

"Tapi pak Jo...". Laura menggelengkan kepalanya lagi. Dia tidak mau menjual tubuhnya.

Edward mengeluarkan sebuah kartu nama, menulis deretan angka di bagian belakang kartu dan menyodorkan kepada Laura. "Itu nomer pribadiku, mungkin sekarang kamu menolak, siapa tau besok kamu berubah pikiran, untuk saat ini pulanglah, kamu pasti lelah. Kalau kamu mau kamu bisa beristirahat disini".

"A-aku permisi saja tuan, aku akan pulang ke kontrakan agar lebih dekat, Terimakasih tuan dan pak Jo sudah menemdengarkan cerita ku, aku permisi". Laura bangkit dan berjalan menuju pintu, dia berhenti saat ingat sesuatu. "Maaf pak Jo, dimana kunci mobilku?" Mendekat kembali ke arah Johan berada.

"Ini nona" Jo menyerahkan kunci mobil Laura.

Laura kembali berjalan ke arah pintu. Edward terus memperhatikan langkah Laura. "Jo.. kamu tau apa yang harus kamu lakukan?".

"Tentu bos". Jo pun bangkit dan pergi meninggalkan Edward sendirian.

"Ara..Ara.. kamu pasti akan datang lagi padaku". Edward bergumam sambil tersenyum smirk.

****

Laura mengendarai mobilnya menuju kafe tempat ia bekerja. Dia ingin menemui Yulia, atasannya sekaligus orang yang ia anggap seperti kakaknya sendiri.

Johan dengan setia mengikuti kemana arah mobil tua yang Laura kendarai.

"Yulia's kitchen". Gumam Johan ketika membaca nama tempat yang Laura tuju.

Ia pun turun dari mobil, membenahi penampilannya dengan menggunakan kaca mata hitam.

Tempat ini lumayan besar, walau bukan restoran bintang lima. Johan memilih duduk dipojokkan.

"Permisi tuan, silahkan menunya". Seorang pramusaji datang menghampiri Johan.

"Aku pesan kopi dan kue tiramisu". Johan mengembalikan buku menu kepada pramusaji.

Dan pramusaji itu pun undur diri.

Setelah beberapa saat, pramusaji itu datang lagi membawa pesanan Johan.

"Silahkan tuan, selamat menikmati kopi anda, apa ada yang lain lagi tuan?". Pramusaji itu tersenyum ramah.

Jo mengedarkan pandangannya ke semua penjuru ruangan, tapi ia tak menemukan keberadaan Laura. Bukannya gadis itu masuk kesini tadi?

"Aku mau bertanya siapa pemilik restoran ini?" Sembari ia menyendok sedikit kuenya.

"Restoran ini milik mbak Yulia tuan, sesuai dengan nama restoran ini". Jawab pramusaji itu sopan.

"Apa kamu kenal seorang gadis yang bernama Laura Anastasia?" Tanya Jo lagi.

"Lala,. Iya kami semua mengenalnya. Dia pekerja paruh waktu disini. Dia sudah seperti saudara untuk mbak Yulia". Imbuhnya lagi.

"Apa ada masalah dengan Lala tuan?"

"Ah..tidak, aku tak sengaja bertemu dengannya dan dia sudah membuatku penasaran". Johan berkata seperti pria genit.

*****

Sementara itu di waktu yang sama, dibagian lain Yulia's kitchen tepatnya di ruangan sang pemilik restoran, Luara sedang terisak dipelukan Yulia. Ia menceritakan semua yang ia alami hari ini.

"Aku harus berbuat apa mbak..? Aku tak mungkin membiarkan adik-adikku terlantar. Jika hanya ada aku saja, aku akan membiarkan mereka menggusur rumah itu. Tapi disana ada adik-adikku mbak, ada ibu Maria, bibi Lily dan yang lainnya, jika panti itu di ambil orang, mereka harus kemana mbak? Mereka tidak punya rumah yang lain". Tangis Laura pun semakin deras, ia tak bisa membayangkan adik-adiknya terlantar dijalanan. Mereka hampir sebagian dalam usia tanggung, jadi sangat sulit mencarikan orang tua asuh.

"Bagaimana dengan tawaran yang pria itu berikan? Kamu tidak mau mempertimbangkan nya ?" Yulia bertanya tentang pria itu, karena Laura tak menyebutkan nama pria itu.

"Mbak..apa aku harus menerima tawarannya? Tapi mbak aku tidak bisa memenuhi syarat yang dia berikan mbak". Laura mengusap pipinya.

"Memangnya apa yang dia minta La?".

"Tubuhku mbak, dia mau memberi ku uang, asal aku menggadaikan tubuhku padanya?". Laura kembali terisak. Haruskah ia menjual tubuhnya pada Edward Hugo?

"Astaga.. Lala.. dimana-mana pria kaya sama saja. Karena merasa punya, mereka jadi semaunya sendiri. Mbak tidak setuju, jangan lakukan itu. Masa depan kamu masih panjang, jangan hancurkan masa depanmu La". Yulia memeluk tubuh bergetar itu.

"Aku bingung mbak, panti itu rumah impian ayahku. Tak mungkin aku membiarkan panti itu diambil orang”.

"Kamu jangan khawatir La, mbak punya tabungan. Kamu gunakan itu saja, mbak rasa cukup untuk membayar hutang ibumu". Yulia bergegas menuju meja kerjanya mengambil buku tabungan di dalam laci.

"Tapi mbak..."

"Sudah La, kamu gunakan ini. Tidak ada tapi-tapian.

"Mbak.. rentenir itu meminta uangnya lusa..." belum selesai Laura berbicara, sudah dipotong oleh Yulia,

"Memang nya kenapa kalau dia minta lusa, bukannya lusa hari Senin ? Kamu masih bisa ke bank mengambil uang di pagi hari kan?"

"Tapi mbak.. hari Senin tanggal merah". Ucap Laura lemas.

"Hah.." Yulia menganga "tanggal merah? Astaga.. apa kamu tidak boleh memberi uang di hari Selasa ?"

"Aku tidak tau mbak? Mbak simpan dulu buku tabungannya. Nanti aku datang lagi, doakan aku mbak, agar semua bisa ku atasi". Laura berdiri dari duduknya.

"Kamu mau kemana La, ini sudah mulai petang, apa kamu akan pulang ke panti?".

"Tidak mbak, aku akan pulang nanti sambil membawa uangnya, sekarang aku mau ke kontrakan dulu". Mereka berpelukan sekali lagi tanda perpisahan.

****

Johan kembali mengikuti kemana mobil tua Laura melaju. Tadi setelah kopinya habis, dan mengabari bos nya tentang Laura, Ed meminta Jo tetap disana menunggu Laura keluar. Dan setelah hampir 15 menit, sampailah mobil itu di sebuah pekarangan rumah yang sederhana.

Johan berhenti tidak jauh dari situ. Melihat Laura yang mengunci pintu gerbang sederhana itu, Jo menyimpulkan jika itu adalah rumah kontrakan Laura, ia pun lalu meninggalkan tempat itu.

*****

Setelah membersihkan diri, Laura membuat mie instant untuk makan malamnya. Ya tidak ada makanan lain, karena rencana nya dia akan menginap di panti tapi malah berakhir seperti ini sekarang.

"Huft... aku harus berbuat apa?"

Hanya kata itu yang selalu terlintas di kepalanya dan keluar dari bibirnya.

Laura memakan mie nya dengan malas, sungguh dia bingung saat ini. Dibukanya handpone yang langsung memperlihatkan foto pernikahan usang milik orang tuanya.

"Ayah... Ibu... tolong aku.. Aku bingung harus kemana lagi mencari uang itu”. Laura berbicara sendiri dengan foto orang tuanya.

Hahh…

“Aku berharap ada keajaiban besok, dan semua masalah ini terselesaikan. Ayah.. Ibu.. tolong sampaikan pada Tuhan, kalau aku sedang membutuhkan bantuan saat ini”.

.

.

.

To be continue

Mohon kritik, saran, like dan komentarnya teman Readers. Aku baru belajar menulis 🤗

TerimaGaji ❤️

1
Risna Bahri49
Luar biasa
Sintia Dewi
aq msih positif ini yah...kyknya felisia ini saudaranya di edwar dia begitu posesif karna laki2 yg dia cintai mungkin melukainya begitu dlm shingga dia ada trauma utk balik ke kota & laki2 yg msih ada buat dia ya hanya di ed makanya dia sangat bergntung dgn ed dn gk mau sampai ed di miliki wanita lain..
Sintia Dewi
Ed ed bisa2nya km cinta pd pandangan pertama sm aramu itu...hem pesona ara semenakutkan itu /Proud/
Eka Nur Aisah
👍
Suzanne Shine Cha
setelah aq baca tamat baru ngebaca awal lgi trnyata mmg agak2 gimana gtlah jlnya..mmg suka2mu Thor kau yg karang tapi kau ngajarin org ga bener lohh tapi mungkin dunia nyata jg ada gini ..trus aq melihat dan menurut pengalaman ku bersaudara kembar se dekat2 dan se akrab2 kami gaa da tuchh perlakuan Kya gini kembar Kya suami istri...mungkin Krn kami culture kluarga yg strict laki2 dan perempuan hrs jaga jarak Krn beda jenis lohh sdh dewasa jg takut khilaf....jd yaa sorry crita bgss tapi kurang moralitas sorry to say✌🏻✌🏻✌🏻/Hey//Grimace//Casual/
Sugi Winarti
Luar biasa
@arieyy
baru nemu, baru baca😁
Aurell And Friends
Luar biasa
yuning
lama tak muncul kukira author nya lupa sama Kita
Riri Lala
jngan ngulang lah langsung cerita
bab nya jdi sama ceritanya
Siroj Judin
Luar biasa
wahyu widayati
rektor kan cuma ada 1. kl lebih dr satu berarti dekan....
wahyu widayati
bahasanya enak dibaca ini novel....keren thor....👍👍👍👍
Nuddin Salim
mayan Thorr... !!
lanjutkeun... 👍👍👍
melting_harmony
Luar biasa
Lismardiana
iiii aq bkn lg merinding.. air mata q sdah banjir.
Lismardiana
suka banget sm sikap monic
Dewi Soraya
biarin aj u jg dh pny istri ngpain
Dewi Soraya
ternyta udh pny ank n istri.kasian laura.
Dewi Soraya
enk amt y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!