Area 21+ bocil menyingkir!!
Berbekal ijasah SMA, Putri memberanikan diri mengadu nasib di Ibukota.
Seorang gadis yatim piatu mengadu nasib di kota besar yang secara tidak sengaja memiliki hubungan dengan pengusaha muda dan menguak misteri masa lalu.
Sky Putra Grandratama, pengusaha muda yang sukses membawa perusahaannya mencapai puncak kejayaan.
Hidupnya berubah setelah bertemu dengan seorang gadis belia yang secara tidak sengaja dia undang masuk kedalam kehidupannya.
Bagaimana kisah mereka?
Mesteri apa yang terjadi dimasa lalu?
Ikuti kisah mereka dengan membaca setiap bab sampai selesai.
FB : Momy Ida
IG : frd_95
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy Ida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Foto Lama (Revisi)
Happy Reading 🌹🌹
Sudah satu minggu sejak kejadian direstoran jepang itu, baik Putri maupun Sky bagaikan dua orang asing.
Meskipun begitu, Putri tetap melayani Sky layaknya suami istri yang harmonis. Sungguh apik sandiwara mereka didepan kedua orang tua dan rekan-rekannya.
Selama itu juga Bintang maupun Grace gencar mendekati Sky, Bintang berusaha meminta maaf sedangkan Grace ingin memastikan berita pernikahan Sky.
...**...
"Yah, kami sudah memutuskan akan segera pindah rumah." Ucap Sky yang tiba-tiba.
Putri yang mendengarnya tersedak ludahnya sendiri hingga terbatuk-batuk.
Saat ini mereka tengah berkumpul ditaman belakang rumah, sekedar bercengkrama dan menghirup udara segar dipagi hari.
"Ada apa Sky? Kamu tahu bukan, Putri besok sudah mulai perkuliahannya. Lalu siapa yang akan mengurusi keperluan kalian?" Tanya Agung dengan menatap heran kearah putranya.
Sky menyenggol kaki Putri di bawah meja agar membantunya untuk meyakinkan kedua orang tuanya.
"Ekhm, Mama...Ayah. Putri dan Mas Sky ingin belajar mandiri, masalah pekerjaan rumah nanti kita bisa membagi pekerjaan. Iyakan Mas?" Tanya Putri dengan tersenyun kearah Sky.
"I... iya, kita akan membagi pekerjaan rumah." Jawab Sky sedikit tergagap karena kaget dengan jawaban dari Putri.
"Si*al, dia mengambil kesempatan dalam kesempitan. Lebih baik aku membayar ART daripada memegang sapu." Gerutu Sky dalam hatinya.
"Cih, apa dia pikir aku tidak tau niatannya mengajakku pindah. Pasti karena dia ingin bersenang-senang dengan para kekasihnya diluar sana." Geram Putri dalam hati.
Suasana hening tercipta, mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
"Baiklah jika itu keputusan kalian, kapan kalian akan pindah?" Ucap Agung memecah keheningan.
"Besok." Jawab Sky cepat.
"Apa! Kenapa cepat sekali Sky?" Jawab Ambarsari sedikit berteriak karena kaget.
"Lebih cepat, lebih baik Ma. Iyakan sayang?" Tanya Sky pada Putri.
Hati Putri terasa berdesir, mendengar Sky memanggilnya sayang. Tapi segera dia tepis, dia ingat betul kejadian satu minggu lalu.
Putri hanya menjawab dengan aggukan kepala. Tanda jika dia juga setuju dengan jawaban Sky.
...**...
Setelah perdebatan sengit antara Sky dengan Ambarsari, kini Putri segera melangkahkan kakinya menuju kamar.
Segera dia meminta ART untuk mengambil koper-koper besar yang tersimpan digudang. Putri segera mengekuarkan seluruh bajunya dan tidak lupa milik Sky.
Dengan dibantu ART, Putri menyusun pakaian mereka kedalam koper-koper besar itu.
"Bi, sudah selesai. Sekarang tinggal barang pribadi saja, terima kasih sudah membantuku." Ucap Putri dengan melemparkan senyumnya kearah ART.
"Baik Nona, tidak perlu sungkan. Ini memang pekerjaan kami. Jika begitu kami undur diri." Ucap salah satu ART.
Tinggallah Putri seorang diri dikamar yang luas itu, dengan menghela nafasnya kasar. Putri melanjutkan memilah barang pribadi yang akan mereka bawa.
Tidak banyak yang dibawa oleh Putri, karena dia datang kesini hanya membawa badan yang masih bernyawa saja.
"Lebih baik aku segera mengemas dalaman milik Sky." Gumam Putri membuat bulu kuduknya berdiri.
Putri memukul kepalanya sendiri, dia mulai traveling membayangkan sesuatu yang seharusnya tidak pernah dia bayangkan.
"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Sky yang sudah berdiri diambang pintu kamar.
"A... aku hanya memindahkan barang-barang pribadimu saja." Jawab Putri gugup.
"Benarkan? Tapi... kenapa wajahmu merah seperti itu." Goda Sky dengan menaik turunkan alisnya dan tersenyum mesum.
Putri yang merasa tertangkap basah segera melanjutkan menata pakaiannya, "Apasih! Tuan ingin membantuku atau hanya menontonku mengemasi pakaian?" Tanya Putri yang pura-pura kesal untuk menutupi malunya.
Sky sedikit tergelak, karena melihat tingkah Putri yng menurutnya sangat menggemaskan.
"Aku akan menyuruh pelayan menyiapkan mobil box untuk mengangkut barang-barang kita." Jawab Sky dengan berjalan meninggalkan kamarnya.
Putri langsung terduduk dan mengelus dadanya, dia bernafas lega akhirnya Sky pergi dari kamar tersebut.
"Hiss, dasar otak mesum!" Ucap Putri dengan memukul-mukul jidatnya.
...**...
Hari telah beranjak sore, barang-barang yang akan dibawa sudah dimuat kedalam mobil box.
"Sayang, sering-sering menghubungi Mama ya. Kami pasti akan merindukanmu." Ucap Ambarsari kepada menantunya sembari meneluknm erat.
"Iya Mah, kami akan meluangkan waktu untuk berkunjung kesini. Putri pasti akan merindukan Mama." Jawab Putri dengan membalas oelukan Ibu mertuanya dengan erat.
"Sudah Mah, kami hanya pindah rumah tidak jauh dari sini." Jawab Sky dengan memutar bolanya malas.
Ambarsari segera melepas pelukannya dan memukul Sky dengan kencang.
...**...
Sky segera menjalankan mobilnya, akhirnya dapat terlepas oleh drama yang dibuat oleh Mamanya.
Sky mengendarai mobilnya tanpa Gabriel maupun sopir pribadi, karena mulai saat ini dia akan berangkat dan pulang kerja menyetir sendiri.
"Sebenarnya kita akan pindah rumah dimana?" Tanya Putri dengan memandang Sky dari samping.
"Tidak jauh dari kantor dan kampusmu." Jawab Sky datar tanpa menoleh kearah Putri.
Akhirnya setelah menempuh perjalanan kurang lebih hampir satu jam, mobil yang dikendarai Sky berhebti tepat didepan gerbang rumah dengan gaya eropa tersebut.
Putri segera keluar menyusul Sky, dia terperangah dengan rumah yang berada didepannya saat ini.
Sky memberikan intruksi kepada anak buah Ayahnya dimana barang-barang harus diletakkan, sedangkan Putri berkeliling melihat-lihat isi rumah.
Putri menaiki anak tangga, dia menyerengitkan dahinya. Kenapa ada dua kamar, gumamnya dalam hati.
"Put, ini kamarmu... dan disebelah kanan itu kamarku." Ucap Sky sembari menunjuk kedua kamar tersebut.
Putri mengigit bibir dalamnya, entah kenapa disudut hatinya dia merasa sakit. Apakah dia benar-benar tidak menarik dimata pria matang itu, sehingga tidur satu kamarpun tidak sudi.
Tanpa permisi, Sky segera melenggang pergi meninggalkan Putri yang masih terpaku didepan kamarnya.
Terlihat Sky segera mebereskan pakaian dan barang-barang pribadinya sendiri.
...**...
Kini Putri dan Sky tengah duduk diruang televisi, terlihat Sky membawa kertas lembaran putih.
"Ekhm, Put. Aku tidak ingin ada ART dirumah ini. Kamu pasti tau alasannya bukan?" Ucao Sky dengan menyodorkan kertas tersebut.
Putri hanya mengangguk dan membaca isi kertas itu. Tetapi dahinya menyerengit, kenapa dirinya lebih banyak bekerja daripada pria matang tersebut.
"Kenapa pembagiannya tidak rata? Aku ingin ini dirubah." Jawab Putri setelah membaca isinya.
"Tidak bisa! Aku harus bekerja setiap hari, kamu tahu apa jabatanku bukan?" Ucap Sky angkuh.
"Tapi, aku juga harus kuliah setiap hari. Belum nanti jika ada tugas, jika Tuan tidak ingin menggantinya aku tidak setuju." Jawab Putri menatap tajam kearah Sky.
...**...
Hallo readers.
Maaf untuk alurnya yang sempat melenceng, jujur ini autor tidak menyiapkan dengan outlet. Langsung autor ketik aja langsung jika ada hidayah gitu 😅
Terima kasih komentar yang sudah mengingatkan autor, autor sudah revisi ya. See you ❤
Jangan lupa pencet tombol likenya, meskipun hanya like sudah membuat autor senang. Atau sekedar menyapa autor lewat kolom komentar.
Meskipun autor tidak dapat membalas pesan kalian satu persatu, tetapi autor baca semua ❤
Terima kasih yang sudah sabar menunggu autor up setiap babnya, maaf jika jaraknya lama pagi dan sore.
Karena autor memiliki kesibukan direal life yang tidak bisa autor tinggalkan. Sebisa mungkin autor tetap konsisten memberikan yang terbaik untuk readers.
Untuk menunggu bab yang baru, teman-teman bisa mampir kenovel milik teman autor 🌹