Tepat dihari pernikahannya Ivana malah kabur melarikan diri, niat hati ingin memberitahukan hal tersebut pada kedua orangtuanya. Calantha justru dipaksa untuk menggantikan posisi Ivana sebagai mempelai pengantin wanitanya.
Rowan, pria sejuta pesona yang terpaksa menikahi Cala hanya untuk balas dendam karena Ivana telah menabrak istrinya hingga meninggal dunia.
Tapi bagaimana jadinya jika ternyata pernikahan yang berkedok balas dendam yang dilakukan oleh Rowan itu justru mengungkap satu persatu rahasia keluarga yang selama ini ditutup rapat-rapat?
Simak kelanjutan ceritanya...
⚠️jangan lupa buat terus kasih dukungan dengan like, komen dan vote🌹⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25
Perjalanan pulang ke kota J ditempuh selama lebih 1 jam lama nya dengan menggunakan jalur udara. Seperti yang Cala rasakan sebelumnya saat berada didalam pesawat, ia merasakan ketakutan dan kekhawatiran tapi ia tidak ingin menunjukkan nya pada Rowan. Tapi, seperti nya suaminya itu seperti tahu apa yang ia rasakan.
Rowan meraih tangan Cala dan terus menggenggam nya erat dan sesekali mengusap lembut punggung tangannya yang halus itu seolah mengisyaratkan jika semuanya baik-baik saja.
Pesawat landing dibandara dikota J, setelah memastikan semua penumpang sudah turun terlebih dahulu dari dalam pesawat, barulah Rowan mengajak Cala untuk turun. Tangannya tak pernah lepas untuk menggenggam tangan Cala. Rasa posesif nya entah mulai dari kapan muncul, yang jelas Rowan tidak akan membiarkan Cala beranjak sejengkal pun dari sisinya.
"Aku bisa jalan sendiri", ucap Cala ketus ketika Rowan merangkul pinggangnya.
Kedua nya berjalan beriringan menuju parkiran untuk mengambil mobil milik Rowan yang ditinggal ditempat parkir bandara sebelum terbang ke kota S. Dan, dibelakang ada Ardi yang berjalan mengikuti langkah kaki mereka sambil kedua tangannya menyeret koper milik Cala dan Rowan.
Sesampainya ditempat parkir, Ardi segera menaruh terlebih dahulu koper itu disamping mobil, kemudian ia bergegas membukakan pintu mobil bagian penumpang untuk tuannya. Setelah itu, Rowan meminta Cala untuk masuk lebih dulu, sebelum ia juga ikut menyusul masuk dan duduk disamping Cala.
Sembari menunggu Ardi memasukkan koper mereka kedalam bagasi mobil, Rowan menengadahkan tangannya dihadapan Cala.
Cala yang melihat itu mengerutkan dahinya bingung. "Apa ?" cicitnya
"mana ponsel mu ? kita sudah dua bulan menikah tapi tidak saling bertukar nomor telepon. Bagaimana aku akan menghubungi mu jika nomor ponsel saja tidak punya", kata Rowan
" Aku tidak ada ponsel. Ponsel ku tertinggal dirumah papa ". Sahut Cala seray kembali memalingkan wajahnya kearah luar jendela
Mendengar itu, Rowan menghela nafas pelan dan menurunkan lagi tangannya.
"Ar.. " panggilnya pada Ardi yang baru saja masuk kedalam mobil dan tengah mengenakan seatbelt.
"Ya tuan ?" sahut Ardi
"Carikan ponsel keluaran terbaru untuk istriku". Titah Rowan
"Baik tuan ". Ardi hanya bisa menurut ketika tuannya itu memberikan perintah, padahal hari sudah hampir tengah malam dan ia belum beristirahat sejak siang tadi.
"Apa ini yang dinamakan kerja lembur bagai kuda ? Ya Tuhan aku butuh istirahat, tulang pinggang ku rasanya sudah mau lepas dari engselnya " jerit Ardi dalam hatinya
Setelah itu, ia segera menyalakan mesin mobilnya. Lalu, menginjak gas dan rem nya, perlahan mobil yang Ardi kendarai melaju pelan meninggalkan area parkiran bandara menuju mansion.
.
.
Keesokkan harinya, Cala terbangun dan mendapati dirinya tidak berada didalam kamarnya sendiri. Ia segera bangun dari posisi berbaringnya lalu menyandarkan punggungnya diheadboard ranjang. Sejenak, Cala menggosok pelan kedua matanya sembari mengumpulkan kesadarannya.
"Dimana aku ?" lirihnya bergumam, matanya menatap sekeliling kamar tapi tak mendapati satu barangpun miliknya disana, tapi satu yang menjadi fokus netra nya yaitu sebuah bingkai foto pernikahan yang berukuran besar tergantung disudut tembok dekat balkon.
Melihat itu, Cala tersenyum kecut. Itu adalah bingkai foto pernikahan Rowan dengan mendiang istrinya. Cala akui Laras nampak cantik dalam balutan gaun putih didalam foto itu, bahkan Rowan juga terlihat tampan dan gagah. Aura kebahagiaan terpancar dari rona wajah keduanya.
"Apalah aku ini? Hanya Upik abu yang bermimpi menjadi ratu. Bahkan sampai dunia berakhir pun aku juga tidak akan mampu bersaing dengan orang yang sudah mati". Ucapnya bermonolog sendiri sambil tersenyum getir.
Ia kemudian menurunkan kedua kakinya dari ranjang lalu berjalan keluar dari kamar Rowan.
Ceklek...
Ketika Cala membuka pintu bertepatan dengan Rowan yang hendak masuk kedalam.
"Kamu sudah bangun ?" tanya Rowan
Cala mengangguk, matanya menelisik penampilan Rowan dari ujung rambut hingga kaki. Lelaki itu sudah berpenampilan rapi dengan setelan jas formal nya dan sepatu pantofel miliknya yang hitam mengkilat.
"Aku sudah membuatkan sarapan untuk mu, bersihkan dulu tubuh mu sebelum sarapan. Aku harus ke kantor sekarang, ada meeting penting". Kata Rowan memberitahu
"Hmm..." Cala hanya berdehem sebagai balasan, tapi didalam hatinya bertanya-tanya dengan sikap Rowan.
Kenapa suaminya itu berubah menjadi romantis seperti ini ? Cala malah ilfeel sendiri. Ia lebih suka Rowan yang bersikap dingin dan cuek padanya daripada bersikap romantis seperti ini. Cala menjadi geli sendiri dibuatnya.
"Bisa antar aku sampai kedepan ?" pinta Rowan
Cala mengangguk dan tak banyak membantah, sikapnya berubah dingin dan lagi, Cala seolah membatasi diri dari berinteraksi dengan Rowan.
"Sebentar, aku ambil tas kerja ku dulu.. Tunggu disini". Rowan bergegas masuk kedalam kamar dan segera mengambil tas kerja nya yang ia letakkan diatas nakas. Setelah itu, ia kembali menghampiri Cala.
"Sudah ayo.." ucapnya, Rowan lalu menggandeng tangan Cala mengajak istrinya itu turun kebawah.
.
Sesampainya didepan pintu masuk mansion, Rowan menghentikan langkah kakinya lalu berbalik badan menatap Cala sambil mengulas senyum tampan nya.
"Aku berangkat kerja dulu, nanti siang aku jemput hm.." Tukas Rowan dengan lembut, tangannya terangkat mengelus pipi istrinya tapi dengan reflek Cala langsung memundurkan kepalanya.
"Maaf". Ucap Cala merasa risih dengan perlakuan Rowan.
Mendengar itu, Rowan hanya mengulas senyum tipis. Ia tidak tersinggung sedikitpun, karena Rowan tau Cala pasti terkejut dan belum terbiasa dengan perubahan sikapnya.
Bukan karena ada apa-apa Rowan berubah sikap seperti itu, dia hanya ingin memperbaiki semuanya. Ia tidak ingin terlambat menyadari jika saat ini Rowan memang sudah jatuh hati pada istri nya itu.
Memang Rowan akui, kini dirinya kalah.. Kalah karena sudah terjebak sendiri dengan permainan balas dendam yang ia lakukan. Ia jatuh cinta dengan pesona Cala. Dua bulan hidup dan tinggal bersama dengan Cala, banyak hal yang tidak Rowan temui selama menikah dengan Laras.
Cala tidak pernah menuntutnya, meskipun dia hanya pengantin pengganti sebelumnya tapi perempuan itu tetap melayani Rowan sebagaimana kewajiban dia sebagai seorang istri. Dulu saat bersama Laras, tidak pernah ia dilayani dengan baik seperti dengan Cala. Bukan karena Laras tidak bisa melayani nya, hanya saja Rowan terlalu membebaskan apapun yang Laras lakukan.
Dan yang lebih membuat Rowan jatuh hati pada Cala adalah, dia adalah lelaki pertama yang menyentuh nya. Meskipun dulu dengan Laras ia juga yang pertama tapi entah kenapa rasanya berbeda.
Cup..
Rowan mengecup puncak kepala Cala dengan lembut, setelah itu ia meraih kedua tangan Cala dan mencium telapak dan punggung tangan Cala bergantian.
"Aku pergi dulu, jaga diri baik-baik diri mu".
Cala mengangguk, setelah itu Rowan berbalik badan dan melangkahkan kakinya menuju mobil.
"Rowan!!" Cala berteriak memanggil nya.
Rowan yang hendak membuka pintu mobil seketika langsung mendongak menatap Cala yang berjalan kearah nya.
"Hmm?" ia berdehem seolah bertanya ada apa
Tanpa basa-basi, Cala langsung meraih tangan kanan Rowan lalu mencium punggung tangan besar itu dengan sopan.
"Hati-hati dijalan"
.
.
.
To be continue...
hayo buna selesaikan teka-teki ny Rowan... jgn2 c Daniel ang detektif SDH tau cpa ayahnya Rowan....
pasti Rowan hanya anak sambung kan?
duh bakal da kejutan pa ge eaa wat Rowan..