Shasy yang sudah menjalani pernikahannya selama dua tahun,harus menabahkan hatinya saat sang mertua dan kerabat menghinanya Mandul. Karena keadaan yang membuatnya stres dan merasa tersakiti. Sashy yang sedang kalut dan rapuh memilih untuk bersenang-senang bersama temannya. Hingga dirinya terjebak dengan pria yang membuatnya melampiaskan amarah dan kecewanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
"Kamu kan tahu kalau aku ngga mandul Mas!" Sashy menatap suaminya dengan tajam.
"Ya kalau kamu ngga mandul lalu kenapa sampai sekarang kita ngga punya anak!" Fatur menatap Sashy tak kalah tajam.
Napas Sashy memburu, di luar sedang ada acara empat bulan adik Fatur. Dan Sashy yang sudah panas telinganya selalu menjadi bahan gunjingan membuatnya tak betah dan memilih masuk kamar.
Tak lama suaminya Fatur ikut masuk dan mereka justru terlihat adu mulut. Inilah yang selalu membuat seorang Sashy seperti wanita hina, di keluarga suaminya ia tak pernah di pandang baik bukanya mendapat pembelaan atau penenang dari suami, Sashy justru mendapat kemarahan dari Fatur yang terus menyudutkannya.
"Terus dengan begitu kamu bisa seenaknya menyalahkan ku!" Sashy balik melayangkan suara keras. "Jika kamu tahu aku tidak mandul, seharunya kamu berpikir bagaimana untuk memperbaiki semuanya, bukan malah menyalahkan aku! Jika seperti ini aku ragu dengan kesehatan mu, jangan-jangan kamu yang mandul!"
"Sashy!"
Plak
"Lancang sekali kamu menghina putraku mandul!" Pekik seorang wanita dengan wajah marah.
Sashy tersenyum getir, merasakan panas dipipinya akibat tamparan dari ibu mertuanya.
"Kamu yang mandul, jangan mencari kambing hitam untuk menutupi kekurangan mu itu, sadar wanita mandul!"
"Fatur, kamu butikkan jika kamu sehat jasmani dan rohani agar wanita mandul seperti dia tidak semena-mena menuduh mu sembarangan!" Ketus wanita berwajah judes itu.
"Maksud Mama apa?" Tanya Fatur tak mengerti.
Dengan istrinya saja selama menikah dua tahun Sashy tak kunjung hamil, lalu bagaimana caranya ia membuktikan.
Wanita yang dipanggil ibu mertua itu tersenyum miring, memikirkan megambil kesempatan dalam kesempitan.
"Menikahlan lagi dengan Celine."
Deg
*
*
Sashy wanita 25 tahun yang bekerja sebagai staf salah satu perusahaan penerbangan. Wanita cantik yang memiliki senyum manis itu menikah sejak dua tahun lalu dengan pria yang ia cintai. Namun ternyata cinta saja tak cukup, buktinya Sashy lebih banyak makan garam dari pada gula dari hasil pernikahannya itu. Dari ibu mertua yang tak menyukainya, hingga membuat Sashy sering di pojokkan dan berakhir membuat Sashy sakit hati dengan pembahasan seorang anak, yang baginya sangat sensitif, karena selama dua tahun menikah Sashy belum di karuniai seorang anak.
Namun bukan berarti dirinya di anggap semena-mena dan di hina habis-habisan, hingga kesabaran Sashy yang setipis tisu dibelah menjadi sepuluh bagian terkuras habis.
Pagi-pagi sekali Sashy sudah rapi dengan pakaian kerjanya, meskipun semalaman tak bisa tidur nyenyak dan hanya menangis seorang diri, tapi Sashy tak akan lalai dalam pekerjaan. Wanita itu bersiap untuk berangkat bekerja.
Ceklek
Sashy menoleh pada pintu utama yang terbuka, dan munculah sosok pria yang dua tahun ini menjabat sebagai suaminya. Sashy memilih untuk tetap memakai sepatunya tanpa berniat menyapa Fatur yang baru pulang setelah semalam tak pulang dan memilih menginap dirumah ibunya. Sungguh suami yang sangat mulia bukan? Memilih menomor satukan ibunya dan menduakan istrinya!
Fatur berjalan mendekati Sashy, tanpa rasa bersalah pria itu langsung memeluk Sashy dari belakang. Aroma wangi tubuh Sashy selalu membuatnya candu, hingga mampu membangkitkan gairahnya.
Pria itu langsung memeluk Sashy dari belakang. Aroma wangi tubuh Sashy selalu membuatnya candu, hingga mampu membangkitkan gairahnya.
"Lepas Mas! Aku mau kerja!" Sashy menghalau bibir Fatur yang bergerilya di tengkuknya. Sashy seperti jijik saat disentuh seperti ini. Berbeda diwaktu dulu dan semua berubah sejak semalam.
"Sebentar saja sayang, aku menginginkan mu." Lirih Fatur dengan suara berbisik sayu.
Sashy pun tak bisa menolak permintaan Fatur, meskipun dirinya sudah mati rasa, namun karena sebuah kewajiban Sashy pun melakukan tugasnya sebagai seorang istri.
Setelah mendapatkan apa yang di inginkan, Fatur justru tergeletak tak berdaya karena kelelahan, pria itu lebih mendominasi dan Sashy memilih diam seperti patung yang membiarkan tubuhnya di apakan saja. Sashy langsung bangkit menuju kamar mandi, namun sebelum itu ia menatap benci Fatur.
"Habis bercinta dengan siapa kamu Mas," Gumam Sashy dengan hati teriris. Mengingat nama Celine yang disebut sang mertua.
Bagaimana tidak sakit saat melihat tanda merah didada dan leher sang suami, bahkan tak biasanya Fatur keluar cepat kurang dari lima belas menit, paling lama mereka melakukan percintaan hampir satu jam selama ini dan paling cepat setengah jam. Sungguh Sashy sudah merasa sakit dengan semua ini. Pernikahan yang ia harapkan bisa bahagia membina rumah tangga, tapi justru menorehkan luka yang membuatnya tak bisa merasa baik-baik saja.
Sashy sampai di kantor cukup tepat waktu, wanita cantik yang terkenal ramah dan baik itu begitu disukai rekan kerjanya.
"Sashy, kamu di panggil pak Pak Setyo diruangannya." Ucap rekannya.
"Eh, kok tumben mbak pagi-pagi sekali." Sashy tampak bingung dan harap-harap cemas ada apa.
"Ngga tau Sas, tapi ada gosip kalau anak pemilik perusahaan ini akan menjabat disini tapi masih lama, heee."
Sashy hanya beroh ria saja, wanita itu melenggang pergi menuju ruangan pak Setyo.
Mengetuk pintu Sashy lakukan hingga terdengar seseorang yang mempersilahkan dirinya masuk.
"Bapak memanggil saya?" Tanya Sashy setelah sampai didalam dan berdiri di sebrang meja wakil direktur.
"Ya Sashy, duduklah."
Sashy pun duduk setelah dipersilahkan. Wanita itu tampak tenang dan menunjukan senyum ramah.
"Sashy dalam waktu satu bulan atau bisa lebih cepat, kursi direktur utama akan terisi," Terang pria paruh baya itu.
Sashy masih diam belum bisa menebak arah pembicaraan pak Setyo.
"Dan karena kursi itu akan diisi maka membutuhkan asisten yang sangat kompeten, karena beliau direktur utama tidak menerima asisten baru yang belum mengetahui seluk beluk perusahaan ini. Jadi saya ingin katakan jika kamu akan diangkat menjadi asisten direktur utama."
Sashy tampak terdiam dengan wajah tak tahu harus bereaksi apa, menjadi asisten direktur utama tentu saja tidak mudah seperti yang di bayangkan, waktunya akan habis hanya untuk bekerja belum lagi dirinya yang harus stanbay. Namun mengingat masalah rumah tangganya saat ini Sashy justru berpikir jika ini pekerjaan yang bagus, dia tak banyak waktu di rumah dan harus bertemu suaminya itu. Dengan kata lain Sashy bisa menghindar dari suaminya.
"Apa bapak yakin?" Sashy tak lantas menjawab setuju, meskipun dalam kepalanya sudah tersusun niat. Wanita itu masih bertanya untuk meyakinkan.
"Ya, saya rasa kamu yang pantas menduduki tempat itu." Pak Setyo tersenyum. Membuat Sashy ikut tersenyum.
"Kalau begitu saya akan siap,"
Keduanya berjabat tangan, bagi Sashy selain atasan pak Setyo juga menjadi panutan untuknya, senior yang sangat baik banyak memberikan ilmu padanya.
Jika Sashy sedang bahagia dengan jabatan baru yang akan diterimanya, lain dengan Fatur yang baru membuka matanya. Pria itu seperti habis begadang dan sangat kelelahan hingga membuatnya tak bisa menghalau rasa kantuk dan lelah yang mendera.
"Fatur jam berapa ini! Memangnya ini kantor nenek moyangmu!" Semburan teguran itu Fatur dapatkan saat baru tiba di kantor.
Bagaimana tidak jika dia datang pukul sepuluh siang setelah lelap sekali tidurnya.
"M-maaf Bu, saya tadi ada kepentingan mendesak." Kilahnya mencari jawaban.
"Alasan! Gaji mu di potong sehari!"
Lemas saja tubuhnya mendengar pemotongan gaji, akhirnya Fatur pasrah, lebih baik dipotong gaji dari pada dipecat.
"Semua gara-gara Celine, wanita itu begitu bergairah tak kenal waktu." Gerutunya dalam hati mengingat tadi malam bersama Celine. Namun Fatur juga ingat tadi pagi dengan Sashy, istrinya yang ternyata masih begitu ia inginkan untuk bercinta.
"Tapi rasa Sashy lebih menggigit," Gumamnya lagi dengan senyum menyeringai.
Dasar buaya kadal!!!
****
Holaaa....jangan lupa mampir berikan semangat kalian gaess...🥰