Apa jadinya jika jiwa seorang wanita terpidana mati,berpindah ke tubuh seorang wanita lemah dari jaman kuno?
Kanina, seorang terpidana mati yang hidup kembali di tubuh wanita lemah dari jaman kuno.
Dengan ruang di tangan,Dia perlahan menahlukkan dunia yang patriaki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma mossely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22.Kau tidak pantas
Usai suara Kanina jatuh tangan nya dengan cepat melemparkan tubuh Maya ketanah.Lalu kembali menyerang Rendi yang paling dekat dengan nya.
Bugh.
Bugh.
Akhhhh
Rendi menjerit ketika dia merasakan gigi depan nya tanggal akibat tendangan dari Kanina.
"Rendi!!! Kurang ajar."
Sri dan Yanti maju bersama menyerang Kanina,namun dengan sekali tendangan kedua nya langsung jatuh.
Akhhh
Tolongggg
Mereka berguling-guling dengan menyedihkan,lolongan mereka sangat memekakkan telinga.
Murti langsung melangkah menjauh ketika dia melihat keadaan yang tidak menguntungkan nya.
Meskipun dia sangat berharap Rehan dan Kanina bertengkar,namun dia juga tidak ingin di rugikan oleh mereka.
"Siapa lagi?"
Suara Kanina sangat tenang,bahkan terlalu tenang.
"Cukup Kanina! Kau sudah sangat keterlaluan,berselingkuh,menyakiti Ibu dan kedua adik ku.Dimana rasa hormat mu kepada keluarga ku?"
Rehan akhirnya angkat bicara setelah lama terdiam.
Wajah pucat nya tampak memerah ketika sedang menahan amarahnya.
Kedua tangan nya terkepal dengan erat.Dia marah,namun bukan karna sikap kurang ajar Kanina,melainkan marah karna Kanina mulai melirik pria lain,selain dirinya.
"Kau tidak mencerminkan sikap seorang Ibu,kau bertingkah memalukan.Lalu ketika Ibu dan Adik ku menegur,kau tidak terima."
Semakin Rehan berbicara,semakin kesal dia.
Ha ha ha ha
Kanina tertawa terbahak-bahak ketika mendengar perkataan Rehan yang terdengar menggelikan di telinganya.
Kanina bahkan sampai harus membungkuk sembari mencengkram perutnya sendiri akibat mendengar perkataan Rehan.
Kening Rehan berkerut melihat sikap Kanina.
"Apa yang lucu?"
Tanya nya dengan bingung.
"Kau berkata bahwa aku tidak mencerminkan sikap seorang ibu? Lalu aku akan bertanya kepada mu,bagaimana menurut mu sikap yang mencerminkan seorang ibu?"
"Apa menurut mu sikap seorang ibu itu harus seperti Ibu mu?"
Pertanyaan Kanina tak ayal membuat Rehan semakin geram.
"Tentu saja harus seperti ku."
Sri mencoba bangkit dari tanah,tubuh besar nya tampak gemetar karna rasa sakit.
Namun sikap congkak nya tidak hilang sama sekali.
"Apa Ibu baik-baik saja?"
Rehan berjalan kearah Ibu nya dan berniat membantu nya agar dapat berdiri dengan baik,namun niat itu pupus sebab dia mendapat tamparan mendadak dari Ibunya.
Plak
"Bu.."
Rehan sangat bingung melihat sikap Ibu nya,namun tidak dengan Kanina.Karna dia paham,jika Sri sudah mulai melakukan hal semacam ini maka Sri pasti merencanakan sesuatu.
Tidak menunggu lama dugaan Kanina pun terwujud.
"Dasar anak bodoh! Sejak tadi kau hanya berdiam diri disini melihat aku dan adik-adik mu dipukuli dengan kejam! Lalu sekarang kau berpura-pura mengkhawatirkan ku?"
"Betapa menyesal aku memiliki anak seperti mu,kenapa kau tidak mati saja sana."
Meskipun Rehan sudah terbiasa mendengar makian Ibunya ,namun kali ini hati nya benar-benar sakit.
Dia hanya ingin membantu Ibunya,bahkan selama ini rela bertengkar dengan istrinya demi menyenangkan Ibunya,tetapi dimata Ibunya semua itu hanyalah hal yang tidak berarti sama sekali.
Ha ha ha ha
Kanina kembali tertawa terbahak-bahak.Tatapan semua orang sontak terfokus kepada nya.
"Lihat!! Lihat itu.Lihat Ibu mu yang baik.Ha ha ha "
Kanina bahkan tidak sanggup melanjutkan ucapan nya.Hati nya benar-benar puas.
Selama ini Kanina selalu menjadi samsak tinju Rehan,bahkan disaat dia tidak memiliki salah sedikitpun.
Dan sekarang dia sangat puas melihat Rehan ditampar oleh Ibu yang dibangga-banggakan nya.
"Bukan kah kau anjing setia Ibu mu? Kau rela memukuli ku tanpa sebab,memperlakukan ku seperti binatang.Ada juga anak-anak ku,kau mengabaikan mereka,memukul mereka demi menyenangkan keponakan dan adik-adik mu."
"Namun sekarang lihatlah,Ibu kebanggaan mu.Bukan saja dia tidak berterimakasih terhadap perhatian mu,dia malah memukul mu dan menaburkan benih pertikaian diantara kita."
"Ini yang kau bilang mencerminkan sikap seorang Ibu?"
Heh.
"Tidak pantas sama sekali."
Kata-kata Kanina seperti tamparan keras di wajah Rehan.
Tidak ada satupun kata pembelaan yang mampu dia ucapkan,karna apa yang dikatakan oleh Kanina adalah kebenaran.
"Tutup mulut mu sialan! Ini adalah putra ku,lahir dari rahim ku.Tulang dan daging nya berasal dari tubuh ku.Kau tidak berhak mengkritik ku."
Sri melotot marah kearah Kanina.Jika tatapan dapat membunuh seseorang,maka Sri yakin tubuh Kanina sudah berlubang sejak tadi.
"Yah! Memang karna dia putra mu maka terserah kepada mu.Sekarang aku akan bertanya kepada mu,wanita tua.Kenapa kau mencuri daging ayam milik ku dan juga melukai anak-anak ku?"
Hening.
Tidak ada yang bersedia menjawab pertanyaan Kanina.
"Jangan katakan jika itu adalah hak mu.Aku menangkap ayam-ayam itu sendiri kedalam hutan.Memasak nya untuk dinikmati oleh anak-anak ku,lalu mengapa kau mencurinya?"
Kanina memandang satu per satu wajah menyebalkan didepan nya.
"Bukankah itu hanya daging ayam? Seolah kami tidak mampu membeli saja."
Yanti sudah mendapatkan kekuatan nya kembali.Kini dia berdiri di sebelah Ayah nya yang tampak nya tidak berniat ikut campur sedikitpun.
"Oh! Maksud mu membeli dengan cara mencuri ke dalam rumah orang lain,bahkan sampai melukai anak pemilik rumah.Aku baru tau itu."
"Rehan! Setelah sepuluh tahun menjadi istri mu,aku ingin bertanya kepada mu.Apa yang sudah kau berikan kepada ku? Sehingga membuat seluruh keluarga mu dan kau berbuat semena-mena terhadap aku dan ketiga anak ku."
Rehan membuang wajah nya ketika mata Kanina dan mata nya saling bertabrakan.
Kanina benar,sudah sepuluh tahun bersama namun Rehan belum memberikan satu pun barang berharga untuk nya.
"Memang apa yang perlu diberikan kepada perempuan pembawa sial seperti mu? Bukan saja tidak mampu melakukan tugas apapun,kau bahkan melahirkan dua jalang tidak berguna dan seorang anak cacat yang..."
Buk
Akhhhh
Sri benar-benar tidak mempelajari pelajaran nya sama sekali.
Kali ini Kanina melempar mulut nya dengan menggunakan batu seukuran genggaman anak kecil.
Dan dapat dipastikan jika gigi depan nya telah tanggal.
"Jika kau tidak bisa bersikap bail,setidak nya jagalah mulut mu."
Suara Kanina begitu dingin dan jauh.Tatapan mata nya seolah mampu menembus isi pikiran semua orang.
"Bawa seluruh keluarga mu pergi dari rumah ku,dan jangan pernah kembali lagi,jika tidak..."
Kraaak
Bum
Kanina melempar pisau ditangan nya kesembarang arah tanpa melihat,namun pisau tersebut menancap disalah satu dahan mangga,yang membuat dahan sebesar betis orang dewasa patah seketika.
Mereka begitu ketakutan,bahkan Sri tanpa sadar kembali membasahi celana nya lagi.
"Pulang! Ayo pulang!"
Entah siapa yang mulai berteriak,namun yang pasti semua berlomba-lomba untuk segera menghilang dari hadapan Kanina.
double up y thor
trusss semangat..💪💪💪💪😍😍😍