Cinta Palsu adalah hal yang amat menyakitkan dibanding apapun. Setidaknya itulah yang Lucyana rasakan. Bukan penghianatan tapi kebohongan yang di ciptakan dengan sengaja oleh orang yang paling dia sayangi.
Lucyana Shava Herman alias Lucy adalah wanita mandiri, kuat dan penuh percaya diri. Namun hidup Lucy mendadak berubah 180 derajat setelah mengetahui sebuah fakta yang di sembunyikan suami nya selama bertahun-tahun.
Apakah Lucy akan bertahan dengan pernikahan nya seteleh mengetahui fakta kelam tersebut....
Happy Reading ✨
Enjoy 💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Fajar terdiam. Kata-kata Nio menusuk dada Fajar lebib dalam dari pisau mana pun. Tangan Fajar gemetar, menahan emosi. Namun Nio justru menatapnya dengan tatapan mengejek.
"Kenapa ? Mau marah ? Katakan bagian mana dari ucapan ku yang salah ?" Nio menantang Fajar, sengaja. Nio memang sudah jengkel dengan suami kakak nya itu.
"Awas saja kau Nio! Aku akan mengadukan perbuatan mu ini pada Mbak mu!!" Ucap Fajar dalam hati nya.
Ya, selama ini setiap kata-kata yang terlontar kasar dari mulut Nio padanya selalu dia adukan pada Lucy dan nanti Lucy akan menegur Nio.
Nio tersenyum puas melihat Fajar tidak bisa membalas kata-katanya, padahal tatapan mata Nio jelas-jelas meremehkan.
Ting!
Bunyi notifikasi di ponsel Nio. Nio langsung membuka nya di depan Fajar.
"Kakak mu ada di bandara." Bunyi pesan itu membuat Nio kaget sekaligus bingung.
"Nio, pesan itu dari kawan mu, kan ? Apa dia sudah tau dimana Mbak mu sekarang ?" tanya Fajar mencoba menjaga ketenangan nya padahal saat ini Fajar sangat marah dengan adik ipar nya tersebut.
"Tidak! Teman ku belum tau! Sudah sana masuk ke dalam Ballroom. Pesta itu Mbak Lucy buat untuk mu, jangan buat kekacauan!!" Setelah mengatakan itu Nio langsung pergi. Dia berjalan tergesa-gesa menuju parkiran dimana motor besar nya terparkir.
Nio mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. Nio yakin pasti ada hal buruk yang terjadi dengan kakak nya karena tidak mungkin kakak nya itu pergi di tengah-tengah pesta kalau tanpa alasan yang jelas.
Sampai di bandara Nio langsung mencari keberadaan Lucy. Setengah jam Nio mencari sampai hampir putus asa.
"Mbak... Kamu dimana sih ? Ada apa Sebenarnya ?" Tanya Nio dalam hati sambil terus menyusuri bandara.
"Itu Mbak Lucy.... Mbak!! Mbak Lucy!!" Nio berlari ke arah Lucy yang terlihat keluar dari minimarket bandara. Di tanga nya terdapat jinjingan yang entah apa.
Lucy menoleh pada sosok yang memanggil nama nya barusan.
"Nio !!" gumam Lucy
Saat Nio sudah berada di hadapan kakak nya, Lucy pun langsung memeluk Nio dan menangis kencang.
Hwaaaa....
"e-eh... Mbak...??? Kenapa nangis ?? Ya ampun mbak, ada apa ???"
Nio berusaha menenangkan tapi nyatanya tangisan Lucy malah semakin keras dan membuat mereka menjadi pusat perhatian orang-orang disana.
"Mbak...Kita duduk dulu." Nio melepaskan pelukan Lucy lalu mengajak kakak nya itu untuk duduk di kursi yang tersedia disana.
Nio membuka topi nya lalu memakaikan topi itu di kepala sang kakak. Nio kemudian berjongkok di depan sang kakak, memegang kedua lutut Lucy sambil bertanya...
"Ada apa, Kak ? Bilang sama aku ??"
Nio adalah sosok pria yang gentle sama seperti Ayah mereka. Sifat melindungi nya menurun dari sang Ayah.
Hiks!
Hiks!
Lucy masih menangis, tapi tidak seheboh sebelumnya.
"Mbak, bilang, Mbak !! Mbak kenapa ??" Nio mengguncang kedua bahu kakak nya karena sudah tidak sabar. Nio ikut sakit jika melihat salah satu anggota keluarganya terluka batin seperti ini.
Lucy tidak mampu bercerita tapi tidak juga sanggup menyimpan ini sendiri. Dia memilih untuk memperlihatkan pada Nio tentang video yang beberapa jam lalu dia ambil secara sembunyi-sembunyi.
Hape nya sudah kembali aktif. Lucy lalu membuka galery, tak lupa Lucy memakaikan earphone wireless di salah satu telinga Nio.
Nio mengerutkan kening nya, bingung saat di pakaikan earphone. Nio pun bangkit lalu memilih duduk di samping sang kakak.
Lucy memberikan ponselnya.
"Apa ini, Mbak ?" tanya Nio
Dengan isyarat mata Lucy meminta Nio untuk melihat isi video itu.
Nio pun langsung menekan tombol Play karena memang penasaran.
"ANJ*NG!!! BANG*AT!!"
Nio mengangkat bokong nya kasar, umpatan demi umpatan terus keluar dari mulutnya setelah melihat Video di ponsel kakak nya.
Lucy kembali menangis. Dia malu, sangat malu. Terlebih pada keluarganya termasuk Nio yang selama ini sudah berkali-kali mengatakan bahwa Fajar itu tidak pantas untuk diri nya.
"Maafkan Mbak, Nio..." Lucy menutup wajah nya. Sungguh saat ini Lucy merasa sangat terhinakan.
"Kenapa Mbak yang minta maaf, harusnya si SET*N itu yang minta maaf sama Mbak!!" Nio benar-benar sangat marah. Darah nya sudah naik ke ubun-ubun.
"Aku harus bikin pelajaran! Kalau perlu aku bunuh binatang itu !!"
Saat Nio hendak meninggalkan Lucy, Lucy langsung menahan tangan Nio.
Lucy menggeleng, "Jangan, Nio! Mbak nggak mau kamu melakukan kejahatan seperti itu! Kamu adik Mbak satu-satunya.."
"Sama! Mbak juga Mbak aku satu-satu nya! Biarkan aku yang urus Baji*gan itu!!" Nafas Nio semakin memburu.
Lucy kembali menggeleng cepat.
"Tidak, Nio! Mbak akan menyelesaikan masalah yang Mbak ciptakan sendiri. Kamu percaya sama Mbak, Mbak akan menghancurkan Fajar sampai ke neraka terdalam!!"
"Nggak! Mbak nggak akan bisa selama Mbak masih mencintai pria mokondo itu!!"
"Menurutmu apa setelah Mbak melihat semua nya cinta di hati Mbak akan terus ada ? Tidak, Nio! Mbak jijik! Melihat wajahnya saja Mbak rasa Mbak akan muntah!"
Saat Lucy dan Nio masih dalam percakapan yang alot, Suara panggilan terakhir keberangkatan menggema di bandara.
"Nio! Mbak harus pergi. Mbak mau menenangkan diri di Bali. Di Villa keluarga kita yang Fajar nggak pernah tau! Jangan kasih tau Ayah dan Ibu tentang masalah ini. Nanti Mbak yang akan kasih tau mereka sendiri saat waktu nya tepat. Sekarang kamu balik ke hotel, anggap aja kamu tidak melihat video tadi dan tidak pernah ketemu Mbak. Okay ?!"
"Ta-tapi Mbak ??!!"
"Mbak mohon, Nio! Tolong bantu Mbak ?!"
Karena waktu yang sudah mepet, dengan berat hati Nio akhirnya membiarkan kakak nya pergi.
"Kasihan kamu Mbak! Ternyata selama ini kamu di tipu mentah-mentah sama si Brengsek itu!!" gumam Nio sambil memandangi punggung Lucy yang sudah hilang di kerumunan..
Sat set biar cepat Lucy menemukan kebahagiannya dengan orang lain (Garuda) 🤭
Kasihan Fajar, lama banget pingsannya 😛
Jangan kelamaan untuk menghempaskan suamimu & keluarganya Lucy 😉