Tak ku sangka hidup ini terasa rumit. ketika ketenangan Jiwa yang ku rasakan selama ini terasa ternodai oleh godaan dari pria tampan nan Dewasa yang menarik Hati kecil ku untuk terus menatap wajah tampan itu.. sedikit rasa Takut ketika dia mendekat.. Namun merasa nyaman saat sudah mengenalnya. kata kebanyakan orang dia anti Akan wanita. tak tertarik pada gadis manapun.. emmm entahlah. saat pertama melihat wajah itu. aku merasa hal itu Tidak di benarkan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cutewizzhy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9
Alisa Saat ini berpikir untuk menyibukkan diri dengan bekerja. Namun Gunawan benar-benar tidak mengijin kan Putri nya bekerja. Cukup di rumah saja. Jika ingin Keluar jalan-jalan tidak ada larangan. Karena Gaji Gunawan sebagai Asisten Dewa memang besar dan bisa membeli apapun. Namun Putri nya tak berniat menghambur-hamburkan uang jika tak perlu. Tak pernah perawatan salon. Tidak pernah membeli barang-barang mahal dan berkelas. Alisa hanya hobby makan makanan enak.. Dan itu pun Dia suka memasak nya sendiri di rumah dan bisa di makan berdua dengan Bapak nya..
Saat ini Alisa hanya menikmati hidup. Alisa anak yang introved yang sangat senang di rumah. Dia lebih suka melihat rumah yang bersih dan rapi dari tangan nya sendiri. Jika ingin makan apapun. Dia hanya tinggal masak. Karena masakan Alisa tak kalah enak dari Koki restoran. Maka dari Itu Alisa menolak jika Ada Art di rumah nya. Karena dia takut pekerjaan rumah tidak sesuai dengan keinginan dirinya...
Gunawan juga sangat senang jika Alisa orang yang sangat peduli dengan kebersihan. Namun Gunawan juga takut jika sang anak tidak mudah mendapat pasangan. Karena sangat tidak suka keluar Rumah atau pun bergaya seperti gadis pads umum nya.
Sebenar nya ada untung nya juga Alisa senang di dalam rumah dari pada di luar. Tapi kadang Gunawan ingin melihat sang anak punya teman bermain atau sek3dar jalan-jalan. Sekali-kali.. Tapi ya sudahlah. Gunawan nikmati saja. Karena dia tak harus kawatir tentang anak gadis yang di luar rumah. Atau keluyuran tanpa tau di mana keberadaan nya hingga larut malam..
Waktu libur Gunawan sudah Habis. Kini dia mulai aktif ke kantor untuk pekerjaan yang sudah menunggu nya. Jam delapan Pagi Gunawan sudah lama di kantor. Walau waktu cukup pagi.
Dan deheman Sang bos mengalihkan pandangan gunawan dari sebuah laptop yang pastinya semua tentang pekerjaan.
"Pagi Pak bos" ucap Gunawan sambil berdiri dan tersenyum Ke arah dewa yang menatap nya dengan Pandangan biasanya.
"Pagi Juga" Sahut Dewa menghentikan langkah nya lalu mendekati meja di mana Gunawan duduk.
"Tidak ada kendala bukan. Untuk pagi ini" ucap Dewa menatap sebuah foto yang ada di atas Meja Gunawan. Itu adalah foto putrinya yang selama ini di sukai Dewa..
"Jika putri mu bosan di rumah. Dia boleh bekerja di perusahaan ku tanpa tes" ucapan fengan wajah serius membuat senyum memudar dari wajah Gunawan.
"Ma'af bos. Aku melarang nya untuk bekerja. Cukup di rumah saja. Karena pekerjaan rumah saja menurut ku cukup melelah kan untuk putri ku yang baru Tamat sekolah. Aku mau dia menikmati masa mudah nya dulu. Nanti jika dia benar-benar sudah ingin bekerja dan sudah puas dengan masa santai nya aku tak akan melarang lagi" ucap Gunawan dengan sopan namun ucapan itu pasti.
Dewa hanya mengangguk. Lalu memblakangi Gunawan dan melangkah pasti ke arah ruangan pribadinya.
Saat ini Dewa belum mau mengatakan niat nya. Karena masih memikir kan Gunawan dan reaksi nya jika Dewa bersikap Nekad. Apa lagi Gunawan sangat sayang kepada anak nya itu. Dewa menjatuhkan bokon* nya ke kursi kekuasaan sambil mengigit bibir.. Memutar-mutar pelan kursi nya sambil membayang kan wajah cantik Alisa. Dewa sebenarnya belum bisa memastikan. Apakah ini Cinta sungguhan atau cuma Obsesi Karena Alisa mirip dengan mendiang istrinya. Dan Hanya Alisa juga yang bisa membuat Dia bergai**. Tak Dewa begitu menyukai semua yang ada di tubuh Alisa..
Ntah sudah berapa lama Dewa melamun dan kadang tersenyum Sendiri. Sekarang Seperti Bukan Dewa. Laki-laki yang biasa nya sangat serius dengan pekerjaan dan tak pernah ada peluang untuk memikirkan Wanita. Saat ini melakukan hal itu. Sehingga dia tidak sadar Jika Gunawan sudah beberapa kali mengetuk pintu. Namun karena tak ada jawaban. Gunawan masuk saja.
Gunawan mengerut kan Alisnya. Saat melihat sang bos saat ini duduk santai di kursi tanpa melakukan apapun. Dan hal itu membuat Gunawan mendekat dan menegur Dewa.
"Bos..? Bos..? Tuk..tuk..tukk.."Akhir nya Gunawan mengetuk Meja Dewa tiga Kali. Dn terlihat Dewa yang Kaget dan Gunawan pun ikut Kaget..
"Gu..gunawannnn...??? Sejak kapan kau di ruangan ku. Kenapa tak mengetuk pintu?" ucap Dewa sedikit gugup. Gugup karena Ulahnya sendiri..
"Saya sudah melakukan nya bos. Namun tak ada jawaban. Saya kira Bos di kamar mandi. Ternyata memang anda tak mendengar saya" ucap Gunawan meletakkan sebuah laporan untuk pekerjaan yang sebelum nya sempat tertunda.
"Ohh... Oke" jawab Dewa singkat.. Lalu menarik laporan yang di berikan gunawan dan mengecek nya sekali. Lalu membubuhi tanda tangan nya..
Pekerjaan Gunawan memang tidak pernah di ragukan lagi. Dia memang setia. Pintar dan bisa menghendel semua nya. Sehingga Dewa sangat yakin dengan kinerja Calon mertuanya itu....
Saat Dewa sudah memberikan Apa yang Gunawan Ingin kan. Gunawan bertanya..
"Apa Pak Bos kurang sehat??."Tanya Gunawan mengerut kan sedikit Alis nya guna menajam kan pandangan nya Ke Arah Dewa.
"Tidak.. Tidak ada tang perlu di khawatirkan Aku tadi hanya melamun" jawab Dewa terus terang. Namun tak mengatakan siapa yang dia lamun kan itu.
"Baik Pak. Kalau begitu saya Pamit keluar Dulu" ucap Gunawan.
"ya!!" Balas singkat dewa sambil mengetuk-ngetuk kecil jarinya ke meja kerja miliknya.
"Sedang apa?" Suatu pesan masuk ke hp Milik Alisa yang saat ini bersantai di ruang Tv sambil menonton dengan cemilan di tangan.
Gadis muda itu cukup kaget karena ada pesan masuk di pagi hari. Karena biasanya hanya Bapaknya. Itupun Karena ada hal yang penting saja.
Alisa membuka dan membacanya. Alisa ingat betul siapa pemilik nomor tersebut. Dsn dia langsung menghapusnya. Sangat ingin memblokir Nomor tersebut. Namun Alisa Takut jika suatu saat dia membutuhkan nya. Dan dia hanya cukup cuek saja..
Biasa nya Dewa tak pernah mengirim nya pesan sejak kejadian paksaan waktu itu. Namun sejak Sang Bapak Pulang. Malah Dewa kembali berani.
Satu panggilan masuk. Alisa tak mengangkat nya. Dua kali tak juga peduli. Sudah lima Kali Dewa menelpon tak ada respon. Dan satu sms membuat Alisa terpaksa mengangkat nya.
"Mau Apa si..." jawab Alisa sangat jutek dengan wajah di tekuk seperti melihat hal yang sañgat di bencinya.
"Aku sangat melihat wajah mu. Agar bisa semangat bekerja" ucap Suara bariton itu. Dan sangat Gaga di sebrang sana. Namun tak bisa mencair kan Alisa yang kesal melihat nya.
"Sudah bukan.. Aku matikan" ucap Alisa langsung mematikan Telepon video call tersebut..
"Setengah jam berlalu. Satu ketukan pintu terdengar di luar Rumah Alisa dan membuat dia bergegas membuka Pintu. Namun dia tak berpikir jika itu bukan Bapaknya