Cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Andreas yang bernasib menyedihkan selama bersama keluarganya sendiri.
Setelah ibunya dan kakak pertamanya membawanya pulang ke rumahnya, alih-alih mendapat kasih sayang dari keluarganya, malah dia mendapat hinaan serta penindasan dari mereka.
Malah yang mendapat kasih sayang sepenuhnya adalah kakak angkatnya.
Akhir dari penindasan mereka berujung pada kematiannya yang tragis akibat diracun oleh kakak angkatnya.
Namun ternyata dia mempunyai kesempatan kedua untuk hidup. Maka dengan kehidupan keduanya itu dia gunakan sebaik-baiknya untuk balas dendam terhadap orang-orang yang menindasnya.
Nah, bagaimanakah kisah selengkapnya tentang kisah pemuda yang tertindas?
Silahkan ikuti terus novel PEMBALASAN PUTRA KANDUNG YANG TERTINDAS!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PPKYR 025. Pergi Menuntaskan Urusan yang Belum Rampung
Permasalahan yang satu sudah selesai, Keysha bersama putrinya, Nafa akhirnya pulang dan kembali ke dalam perlindungan keluarga Anderson Barnett, berkat bujukan realistis dan dramatis Andreas.
Keysha pulang tidak membawa banyak barang, karena dia tidak punya harta yang berharga selain putrinya yang tercinta. Dia cuma membawa pakaian dia dan putrinya. Itupun tidak banyak.
Melihat hidup putri pertamanya yang begitu menyedihkan dan memprihatinkan itu, Nyonya Heliana maupun Pak Anderson tidak sanggup menahan air mata lantaran sedihnya.
Sama halnya juga dengan Natasha, dia juga amat bersedih melihat kondisi kakak pertamanya yang begitu memprihatinkan. Bersamaan dengan itu dia juga amat bahagia, akhirnya kakaknya pulang juga, akhirnya kedua orang tuanya mau memaafkan sang kakak.
Natasha sebenarnya tidak membenci Keysha saat memilih meninggalkan rumah waktu dulu, tujuh tahun yang lalu. Makanya, begitu kakaknya kembali ke rumah yang telah membesarkan mereka ini, rasa bahagianya tidak bisa terlukiskan.
Keysha saling berpelukan dengan kedua orang tuanya, menumpahkan segala kerinduan yang sebenarnya sudah terpendam lama, melupakan keharuan serta suka cita.
Tak lupa juga pasangan paruh baya itu memeluk Nafa, sang cucu terkasih dengan penuh kasih sayang dan kelembutan.
Sedangkan Natasha memeluk siapa?
Dengan menanggalkan rasa sungkan, gadis cantik anak kuliahan itu memeluk Andreas dengan erat, lantaran merasakan kegembiraan serta keharuan sekaligus rasa syukur yang begitu mendalam.
Sungguh, kehadiran Andreas di tengah-tengah keluarganya, benar-benar membawa keberkahan dan keberuntungan.
Bayangkan saja pemuda tampan yang hebat itu berhasil menggugah hati kedua orang tuanya untuk memaafkan kesalahan fatal yang pernah dibuat oleh Keysha.
Padahal mendiang Andre Barnett, kakak keduanya dan dia sendiri belum pernah berhasil membujuk kedua orang tua mereka agar mau memaafkan kakak pertama mereka.
Bahkan lebih dari pada itu, Andreas telah berhasil pula membawa pulang kembali Keysha ke rumah mereka ini.
Sungguh, Natasha merasa rumah besarnya ini seperti dilingkupi cahaya kedamaian dan kenyamanan. Entah itu karena kepulangan Keysha ke rumah besar mereka? Atau karena kehadiran Andreas di tengah-tengah keluarga Anderson Barnett?
Sedangkan Andreas tentunya ikut merasa bahagia melihat keluarga Anderson Barnett dapat berkumpul kembali dengan penuh suka cita dan kedamaian.
Di samping itu juga, dengan hadirnya kembali Keysha di tengah-tengah keluarga Anderson Barnett, dengan kejeniusan dan kepintarannya, tentu akan membantu kemajuan salah satu perusahaan Barnett Group yang dikelolah oleh Pak Anderson, dulunya bersama mendiang Andre Barnett.
Tentu saja Andreas akan membimbing Keysha untuk menempati sebuah jabatan penting di perusahaan, sebagai pengganti posisi mendiang Andre Barnett, sang adik.
Bukan sebagai Andre Barnett, melainkan sebagai Keysha Barnett, dirinya sendiri dengan kecerdasan dan kepintaran yang ada padanya.
Satu masalah sudah selesai.
Masalah berikutnya apa lagi?
Pekerjaan berikut yang harus Andreas selesaikan adalah menuntaskan pemutusan hubungan dirinya dengan keluarga aslinya, keluarga Grayden.
Yaitu membuat surat pernyataan resmi secara tertulis, hitam di atas putih, di bawah tanda tangan dirinya dan Pak Hendrick Grayden.
Yang menyatakan bahwa Andreas sudah berlepas diri dan memutus hubungan dengan keluarga Grayden, terkhusus dengan keluarga Hendrick Grayden.
Setelah selesai masalah di antara masalah yang terbesar itu, Andreas akan fokus membangun dan menciptakan sebuah gebrakan besar dalam dunia bisnis dengan kejeniusan dan kepintaran yang dia miliki.
Dia mempunyai rencana besar untuk membangun lebih besar dan lebih luas lagi jaringan bisnis pada perusahaan keluarga Robert Group dengan sistem yang sudah dia rancang.
Hal serupa pula akan dilakukan terhadap salah satu perusahaan keluarga Barnett Group yang dikelolah oleh Pak Anderson Barnett.
Bahkan dia mempunyai rencana untuk memisahkan perusahaan Pak Anderson dengan perusahaan induk keluarga Barnett Group. Setelah itu membentuk basis perusahaan sendiri atas nama dan atas kuasa Pak Anderson Barnett.
Nantinya perusahaan itu akan bersaing dengan perusahaan induk, terutama bersaing melawan Pak William Barnett sebagai penguasa tertinggi dan utama Barnett Group.
★☆★☆
Malam itu di kediaman atau di mansion keluarga Hendrick Grayden, selaku Kepala Keluarga Grayden sekarang....
Tampak Andreas melajukan sedan mewahnya dengan perlahan memasuki pelataran cukup luas kediaman mewah dan megah itu.
Perlu diketahui bahwa, mansion ini adalah kediaman induk keluarga Grayden dari turun temurun, awalnya. Kemudian dipugar hampir secara total oleh Pak Hendrick hingga menjadi megah dan indah seperti sekarang ini.
Ada sebuah bangunan cukup besar dan luas yang masih menempel dengan rumah induk yang disebut Aula Keluarga Grayden. Di aula itulah tempat yang selalu diadakan pertemuan keluarga atau pesta bagi keluarga Grayden.
Andreas sempat melihat sekilas ke arah Aula Keluarga Grayden. Di tempat itu tampak ramai sekali seperti tengah berlangsung sebuah perta.
Atau... apakah malam ini ada pertemuan keluarga Grayden?
Ada sebuah fakta yang sungguh miris yang terjadi pada Andreas. Dia sama sekali tidak pernah tahu siapa-siapa saja orangnya yang ada dalam keluarga Grayden, selain yang sudah dia ketahui yang selama 4 tahun beramai-ramai menindasnya.
Termasuk tidak pernah tahu dan melihat siapa kakek dan neneknya.
Fakta yang sungguh miris!
Atau lebih tepatnya Pak Hendrick Grayden tidak pernah memberitahukan kepadanya, bahkan tidak boleh tahu.
Seakan-akan dirinya adalah aib bagi keluarga Grayden, yang jika mereka tahu tentang keberadaan dirinya, keluarga Grayden akan tertimpa kesialan dan malapetaka.
Oleh karena itu jangan pernah bermimpi Andreas akan diajak pada pertemuan keluarga Grayden. Bahkan dia tidak pernah menginjakkan kakinya di gedung itu selama 4 tahun tinggal di kediaman itu.
Jika tiba saatnya pertemuan keluarga Grayden, Andreas langsung dibentak dan dihalau masuk ke dalam kandangnya, di gudang bawah tanah yang cukup sempit.
Bayangkan! Kediaman yang megah dan besar ini, tapi dia cuma dikasi tinggal di tempat yang tidak layak untuk dijadikan tempat tinggal, di bunker cukup sempit, selama 4 tahun lamanya....
Sementara Leonard yang statusnya cuma anak angkat, dikasi tempat tinggal yang bukan saja layak, melainkan mewah, tidur di tempat tidur yang empuk.
Bayangkan...!
Setelah memarkirkan sedan mewahnya dengan baik di tempat parkir, segera keluar dari mobilnya, lalu menutupnya kembali. Namun belum juga dia beranjak dari mobilnya.
Sejenak dilayangkan pandangannya ke sekelilingnya, memandang mobil-mobil mewah kelas atas yang terparkir rapi di tempat parkir. Terus memandang orang-orang yang berpenampilan rapi dan elegan yang menuju dan masuk ke dalam Aula Keluarga Grayden.
"Apakah ada pesta malam ini di Aula Keluarga Grayden?" gumam Andreas cukup pelan sambil masih mengamati orang-orang itu. "Atau ada pertemuan keluarga?"
"Alaahhh..., apa juga urusannya denganku...," ucap Andreas membuyarkan pikirannya sendiri.
Toh dia datang kemari bukan untuk menghadiri pesta atau menghadiri pertemuan keluarga Grayden. Dia hanya mengurus urusannya yang belum kelar dengan Hendrick Grayden, Setelah itu cepat-cepat meninggalkan tempat yang amat menyakitkan baginya ini.
Kemudian dia segera melangkah cukup lebar dan cepat menuju rumah induk yang bersebelahan dengan Aula Keluarga Grayden.
Jalannya begitu tegap penuh ketenangan yang berpadu dengan keeleganan. Pandangannya lurus ke depan, hanya menatap arah tujuannya. Tidak lagi memandang keadaan sekitarnya, bahkan seperti tidak perduli.
Bahkan seperti tidak tahu dan tidak menghiraukan kalau ada sekumpulan 4 orang cewek cantik yang mengkasak-kusukkan dirinya. Salah seorang dari keempat gadis cantik itu adalah Nayshilla.
Tampak Nayshilla menyunggingkan senyumnya yang amat mempesona ketika sepasang mata indahnya telah menangkap sosok gagah seorang Andreas.
"Eh, siapa cowok genteng itu...?"
"Bukankah itu Andre ya....?"
"Iya bener..., Andre.... Iiih... kok dia makin ganteng aja deh...."
"Kalau penampilannya kayak gitu, kayaknya aku jadi suka deh sama dia...."
"Udah, udah, udah! Kalian masuk duluan....! Cepetan...!"
Nayshilla langsung mengusir ketiga sahabatnya itu untuk segera masuk, jelas tidak senang mendengar mereka membicarakan Andreas, pemuda tampan yang sudah membuatnya....
"Ihhh, galak amat sih...," goda salah seorang teman Nayshilla. "Baru sebatas teman 'kan?"
"Belum juga jadian 'kan?" sambung yang satu.
"Kamu jangan sensi kayak gitu, Andre belum jadi pacarmu...."
"Udah, kalian masuk duluan...! Cepet!"
Ketiga temannya langsung cekakak-cekikik melihat Nayshilla merajuk. Tapi mereka langsung segera melangkah menuju Aula Keluarga Grayden dengan berlari kecil, sambil ber....
"Hahaha...! Hihihihi...."
★☆★☆
Nayshilla tidak perduli lagi pada ketiga temannya yang masih menggodanya. Dia segera melangkah cepat setengah berlari mengejar Andreas yang terus saja melangkah yang seakan tanpa memperdulikan akan keadaan sekitar.
"Andre!" panggil Nayshilla begitu sudah dekat di belakangnya.
Namun Andreas cuma melirik sebentar. Tapi terus saja melangkah tanpa henti, tanpa menunggu Nayshilla sampai. Membuat gadis cantik berambut panjang itu merajuk kesal, mempercepat langkahnya.
"Andre..., tungguin...!" panggil Nayshilla lagi merajuk manja yang cukup menggemaskan.
Nayshilla makin mempercepat lari kecilnya sambil menjulurkan tangan kanannya ke depan, ke arah tangan kiri Andreas. Dan akhirnya....
Tap!
Dia berhasil menangkap lengan Andreas, lalu sedikit menariknya agar Andreas memelankan langkahnya. Dan Andreas terpaksa memelankan langkahnya karena perbuatan Nayshilla barusan.
"Ndre, kok kamu juga ada di sini?" tanya Nayshilla yang tidak menghiraukan ekspresi Andreas yang tampak sedikit kesal. "Kamu diundang ke acara ini ya?"
"Kenapa kamu mengikutiku, Nayla?" Andreas malah bertanya setengah marah. "Tidakkah sebaiknya kamu masuk ke Aula Keluarga Grayden saja, ketimbang mengikutiku?"
"Kamu belum jawab pertanyaanku!" kata Nayshilla cemberut manja.
Keakraban yang sudah terjalin selama hampir dua tahun bersama Andreas, membuatnya tidak bisa begitu mudah melupakan pemuda tampan itu, walau Andreas sudah memperingatkannya agar menjauhinya.
Andreas yang sudah begitu paham karakter nona muda di dekatnya itu memilih diam dan terus melangkah.
Begitu kebetulan bertemu dengan salah seorang maid wanita di depan rumah, Andreas langsung bertanya.
"Papa sama mama ada di mana, bibi?"
"Tuan Besar dan Nyonya sudah berada di gedung Aula Keluarga Grayden, Tuan Muda," sahut maid wanita itu penuh rasa hormat sambil menunduk.
"O iya, terima kasih, bibi."
Setelah mengetahui di mana beradanya Pak Hendrick dan Nyonya Victoria, Andreas kembali melangkah yang kali ini hendak menuju ke gedung Aula Keluarga Grayden.
Sedangkan Nayshilla yang terus mengikuti ke mana Andreas melangkah, tidak bisa menahan rasa terkejut herannya mendengar percakapan singkat barusan.
"Kamu anaknya Oom Hendrik dan Tante Victoria, Andre?"
★☆★☆★
Semoga berkenan....