Aku Jatuh Cinta Pada Tentara Itu

Walau hanya beberapa tamu dan keluarga yang akan datang nanti, pernikahan tetaplah acara sekali seumur hidup, Lee dan keluarga nya sedang duduk di ruang tamu membahas tema yang akan Hyejin dan dirinya pakai nanti di hari pernikahan,

Semua orang membahas masalah ini, semua nya terlihat sangat senang, terutama Sanghyun, putra nya akan menikah dan juga semua jabatan yang selama ini Jinwoon usahakan akan kembali pada nya, semua nya akan kembali ke awal,

" Aku lebih suka jika acara nya dilaksanakan di ruangan outdoor, karena tidak banyak tamu juga yang akan datang? " ucap Hyejin,

Han Mira menatap putra nya yang diam saja sejak tadi " iya ibu juga suka dengan pilihan mu, bagiamana dengan mu Jinwoon? "

Jinwoon menatap Han Mira " ya ibu, apa saja, aku akan suka selama kalian suka dan nyaman " ucap nya dengan datar,

" Baju pernikahan kita akan datang besok, aku harap kau bisa mencoba nya, jika ada yang kurang katakan pada ku " ucap Hyejin kepasa Jinwoon yang duduk di sebelah nya,

Keluarga sedang duduk dan minum teh, sedang Jinwoon dia malah pergi keramaian dan memilih masuk ke dalam kamar dan duduk sendirian di sana,

Dia membuka handphone nya dan melihat ada email yang masuk, email dari Anna, isi nya adalah undangan pernikahan mereka, sedih rasa nya tidak bisa melihat sahabat sendiri naik ke altar pernikahan,

Lee membalas email dari Anna, dia mengucapkan selamat dan juga ia bertanya tentang kabar Renata, Anna langsung menjawab email yang Lee berikan, karena kebetulan ia sedang duduk di meja komputer nya,

Anna tak balas banyak, hanya ucapan terimakasih singkat dan juga foto Renata yang sedang merawat Naya,

Lee menatap foto itu sampai,

" Kau sedang melihat apa sayang? " ucap Hyejin masuk ke dalam kamar Lee,

Hyejin baru saja pulang dari rumah sakit, dia masih dalam masa pemulihan, karena mereka akan menikah lusa jadi dokter yang bergaung jawab, memberikan Hyejin ijin untuk pulang, asal dia bisa menjaga dirinya,

Lee kaget, dia dengan cepat mematikan handphone nya " kenapa kau masuk begitu tiba-tiba? " membantu Hyejin untuk duduk di sebelah nya,

" Malam ini aku akan tidur bersama mu, selama di rumah sakit aku merasa tidak nyaman dan tidak bisa tidur dengan tenang, kepala ku sakit rasa nya " menyandarkan kepala nya di bahu Lee,

Lee memperbaiki posisi kepada Hyejin, dia meletakkan nya di dalam pelukannya, dia memang baju Hyejin " iya, kau akan tidur di kasur dan aku akan tidur di sofa " ucap Lee dengan lembut,

Hyejin memegang tanggan Lee yang sudah terpasang cincin di jari manis nya " akhirnya setelah sekian lama kita akan bersama Lee " ucap Hyejin,

" Kau tidak perlu terlalu memikirkan nya, kau cukup istirahat dengan tenang dan jangan lupa untuk minum obat mu "

Hyejin tersenyum " baiklah aku akan ingat itu, dan ini lihat lah, aku memilih dekorasi ini untuk pernikahan kita " menunjukan foto yang sempat ia ambil saat memilih dekorasi tadi

Lee menatap foto itu, " sangat cantik "

Hyejin juga ikut tersenyum menatap foto itu " benar kan? Aku yakin kau akan suka, karena selera kita sama " memeluk Lee,

Ini adalah sesuatu yang sangat janggal, tetapi Lee harus mulai terbiasa saat tubuh nya di sentuh oleh Hyejin " ya sayang " ucap Lee membalas pelukan Hyejin dengan sangat lembut dan sedikit lebih lama dalam hal merespons nya,

*

*

*

Di rumah sakit tempat Renata bekerja,

" Keadaan nya sudah membaik dokter, mungkin malam ini dia bisa kembali ke panti " ucap perawat Bunga yang saat ini bekerja di tim Renata, karena Anna akan segera resign,

Renata menatap Naya, gadis kecil yang sedang tertidur di atas ranjang rumah sakit, dengan semua alat yang ada di tubuh nya " apakah akan aman untuk nya jika kembali ke panti asuhan? " tanya Renata kepada Bunga,

Bunga menatap Renata " memang tidak akan aman dokter, tetapi menurut nya itu akan lebih nyaman dari pada di rumah sakit ini " jawab Bunga,

Rafael yang tau sengaja lewat di depan kamar rawat Naya, dan melihat ada Renata di sana, dia masuk, awal nya dia ingin memberikan ucapan selamat kepada Renata, karena semua masalah nya sudah selesai, dia bisa kembali bekerja seperti biasa nya,

" Renata aku ucap kan selamat " ucap Rafael saat masuk ke ruangan Naya,

Namun walau Renata terlihat sangat murung " kenapa dia? " tanya Rafael kepada Bunga,

" Dokter Renata sedang bersedih, karena Naya akan kembali malam ini " jawab Bunga, lalu keluar dengan semua alat yang ia bawa tadi di tangan nya,

Rafael mendekati Renata " kau merasa dia tidak aman jika kembali ke panti asuhan? " ucap Rafael,

" Ya, aku merasa dia tidak seharusnya berada di sana dengan kondisi nya yang begini, kau lihat saja dia masih lemah " jawab Renata,

Rafael membawa Renata untuk keluar dari ruangan Naya, karena apa saja bisa terjadi, apa yang akan mereka bicarakan ini sebaik nya tidak di dengar oleh Naya,

" Kenapa kau membawa ku keluar? " Renata menatap Rafael,

Rafael melihat ke sekitar " jika kau ingin bersama Naya, maka kau bisa temui pengurus panti asuhan tempat Naya di rawat, kau bisa mengatakan pada nya bahwa kau ingin mengadopsi Naya " ucap Rafael,

Renata tersenyum" kau benar, tapi jika aku mengadopsi nya sebagai seorang anak, maka aku harus punya suami kan? "

" Hmm, tentu saja tidak, kau bisa mengatakan pada pengurus panti, bahwa kau akan mengadopsi nya sebagai adik mu, maka kau bisa tinggal bersama nya dan merawat nya " jawab Rafael dengan cermat,

Renata merasa sangat senang, karena Rafael memberikan nga solusi yang sangat bermanfaat, Renata memeluk Rafael " terimakasih karena kau selalu ada di saat aku merasa memerlukan bantuan Rafael " ucap nya dengan sangat bahagia,

Rafael terdiam,

" Tapi dimana aku bisa bertemu dengan pengurus panti asuhan nya? " menatap Rafael yang masih diam saja

" Rafael? " mencoba untuk membuat Rafael sadar,

Hingga,

" Maaf dokter apakah aku bisa masuk ke dalam? " ucap seorang wanita paruh baya dengan pakaian yang sangat sopan dan juga tutup kepala,

Renata menatap wanita itu " maaf tapi kau siapa nya pasien? "

" Aku adalah ibu nya, ibu untuk setiap anak yang datang ke panti asuhan " jawab wanita paruh baya itu,

Renata tersenyum, tanpa perlu usaha terlalu keras, ia sudah menemukan semua nya,

" Tentu saja kau bisa masuk ke dalam, saya adalah dokter Renata, yang bertanggung jawab atas Naya " ucap Renata dengan senyuman,

" Baiklah, dokter apakah Naya kami baik-baik saja? " tanya nya kepada Renata sebelum masuk ke dalam ruangan,

Renata menatap wanita itu " tentu saja, gadis kuat seperti Naya bisa melawan semua hal yang membuat nya merasa lemah " jawab Renata,