SHABRINA

Sabrina hari ini merasa sangat malas sekali untuk pergi kesekolah mungkin karena hujan terus mengguyur dari semalam sampai pagi tidak berhenti menyebabkan sabrina enggan untuk beranjak dari tempat tidurnya, apalgi cuaca pagi ini terasa sangat dingin sekali, sabrina lopun melihat jam di HPnya sudah pukul 6 pagi, mau tak mau pun sabrina bangun dan bergegas kekamar mandi setelah aktifitas dikamar mandi selesai sabrina pun buru buru memakai seragam sekolahnya, tapi dia hari ini bingung bagaimana berangkat kesekolah kalau masih hujan begini, mau pake sepeda motor pun sabrina malas menggunkan jas hujan karena pasti tetap saja akan basah sedikit, berangkat bersama sherina pun sabrina enggan apalagi nanti harus mendengar omelan dari mama nya, karena shofia sangat tidak suka kalau sabrina dan sherina bersaman, sabrina pun berfikir nanti sehabis sarapan dia mau pesan grab aja buat ke sekolah lalu dia pun bergegas keluar dari kamarnya tapi pada saat akan melewati kamar orang tuanya, sabrina pun mendengar perdebatan antara mama dan papa nya karena pintu kamar mereka sedikit terbuka , sayup sayup sabrina mendengar mama nya mengatakn sebuah nama "𝘒𝘪𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 " dan terus saja mengatakan nama itu, sabrina pun sedikit penasaran siapa kinanti kenapa mama nya terlihat sangat marah sekali menyebut nama itu tpi karena tidak ingin dibilang menguping sabrina pun buru buru turun kebawah dan dimeja sherin pun sudah duduk dengan manis sambil memakan sarapanya

"Pagi sab " sapa sherina ketika melihat sabrina datang, sabrina pun cuma menoleh tanpa membalas sapaan sherina

" kamu tadi denger gak mama dan papa lagi ribut? " tanya sherina, sebelum sabrina menjawab sherina pun melanjutakan omongannya

"Aku gak tau siapa itu kinanti tapi yang aku dengar mama menyebut terus nama itu bahkan mama bilang kinanti gundik, bukannya gundik itu semacam istilahnya simpanan ya? terus kinanti itu simpanan siapa? apa wanita simpanan papa " sabrina kaget mendengar omongan sherina, dirinya memang mendengar mama ny berapa kali menyebut nama kinanti

"Nggak mungkin papa seperti itu, mungkin mereka cuman salah paham saja " jawab sabrin

" lihat aja sekarang mereka masih belum turun pasti masih berdebat " sahut sherina.. dan sekitar 10 menitan papa dan mama nya pun turun kebawah, terlihat muka mereka sama2 tegang apalgi shofia mukanya sedikit mengeras terutama setelah melihat sabrina, sabrina pun marasa aneh dengan mama nya kenapa mama nya terus memperhatikn sabrina dengan tatapan seperti itu sabrina pun merass risi sekali

"Mah are u oke? " Tanya sherina sambil memegang tangan mamanya, shofia pun menoleh kearah sherina dan berusaha tersenyum sambil mengelus balik tangan sherina

"Mama baik baik saja sayang, ayo lanjutkan sarapannya " sherina pun mengangguk tanpa bertanya lagi, sedangkan sabrina dia memilih diam sudah pasti kalau dia yang bertanya mama nya nggak akan pernah merespon sementara erlangga dia pun terlihat tenang dengan sarapannya seakan semua baik baik saja

"Aku udah selesai, aku pamit pergi sekolah dulu " sahut sabrina

"Sayang diluar hujan kamu mau pake sepeda motor kesekolah? " tanya papahnya

"sabrina udah pesan grab pah, papah tenang aja" jawab sabrina sambil mencium pipi papany, shofia pun memalingkan mukanya dengan kesal

"Kenapa tidak bareng dengan sherina saja, " ujar erlangga

"Sabrina mendingan kamu buruan keluar siapa tau grab kamu sudah datang " sebelum sabrina menjawab, shofia sudah menyuruh sabrina untuk segera pergi tentu saja shofia tidak mau sabrina berangkat dengan sherina, sabrina pun cuma mengangguk lalu berlalu keluar, erlangga cuma menghela nafas dengan kasar dan melanjutkan sarapanya , shofia pun semakin kesal dengan sikap acuh erlangga melihat suasana yang kembali tegang sherina pun cepat2 menghabiskan sarapanya

"Mah pah sherina berangkat dulu ya.. daahh " Setelah mencium papa dan mama ny sherina pun juga berlalu keluar, setelah sabrina dan sherina pergi tidak ada pembicaraan diantara shofia dan erlangga, setelah sarapan selesai erlangga membreskan tas kerjanya

"papa pergi dulu mah " tanpa mencium shofia. erlangga pun juga berlalu pergi keluar, melihat suaminya yang cuek begitu shofia mun membanting sendok dengan kasar

"Kinanti.. sudah mati pun kau tetap mengusik rumah tanggaku " desis shofia dengan amarah...

*****

"Halo Ge, gue ijinin sama pak lukas ya, gue kaynya masuk telat, iya ini grab mobil yg gue tumpangin mendadak mati nggak tau kenapa, ini gue lagi pesen grab lain susah banget makany sekalian nunggu taxi" Sabrina pun mematikan telponnya, lalu sabrina mencoba memesan grab lagi disaat dia lagi bingung tiba tiba saja ada sebuah mobil mewah berenti didepan dia, sabrina pun memicingkan matanya melihat kemobil itu sambil bertanya dalam hatinya siapa pemilik mobil itu, lalu tidak berapa lama keluarlah seseorang yang wajahnya sudah tidak asing buat sabrina,

"loe..? " seru sabrina, cowok itu pun menghampiri sabrina

"Ngapain loe disini, loe mau bolos kan ngaku aja loe" sabrina pun mendelik kesel mendengarnya

"Grab yang gue tumpangin tadi mati, makany gue lagi mau pesen gojek lagi " jawab sabrina sambil terus sibuk dengan HP nya.

"Gue Alex.. " ternyta cowok itu adalah Alex , sabrina pun menatap kearah tangan Alex lalu dengan malas sabrina membalas uluran tangan Alex

"Sabrina " Alex pun senang bisa akhirnya bisa berkenalan dengan sabrina seakan pagi ini sedang berpihak kepadanya

"ini sudah mau jam 7,kayanya loe nunggu gojek pun bakalan lama, gimna kalau gue antar aja loe kesekolah " ajak Alex

"Nggak usah, terima kasih. sebaiknya loe cepet pergi kesekolah nanti loe telat " penolakan sabrina semakin membuat alex jadi penasaran dengan sabrina, baru kali ini ada cewek yang bersikap acuh kepadanya

"Kalau gitu gue tunggu loe sampe loe dapat gojek setelah itu gue juga pergi, jangan salah paham dulu, loe liat sekarang hujan begini sepi lagi gimana kalau ada orang jahat coba " perkataan Alex memang ada benarnya , lalu dengan berbagai pertimbangan Sabrina menerima tawaran Alex diantarkan kesekolah tentu alex sangat senang sekali

Selama diperjalanan pun sabrina lebih banyak diam, dia akan bicara ketika Alex bertanya

"Kapan kapan boleh gue main kerumah loe sab? "

"Buat apa? " Sabrina pun balik bertanya

" Ya maen aja"

" nanti gue fikir fikir lagi " jawab sabrina asal

sabrina pun kembali sibuk dengan gawainya

lalu Alex menyebutkan sebuah angka sabrina pun mengerutkan keningnya tidak mengerti

"itu no gue. tolong loe simpen ya " sahut alex sambil nyengir, sabrina pun cuma menggelangkan kepalanya baru sekarang ada cowok aneh kaya dia

"Loe miscall gue dong biar gue save " Sabrina pun call ke no Alex, dan Alex benar benar sangat senang bisa kenalan dan mendapatkan no sabrina, Sesampainy disekolah sabrin, saat sabrina turun dari mobil Alex kebetulan Raka cs pun mereka baru datang, sontak saja Raka merasa cemburu melihat sabrina diantar oleh Alex

"Thanks ya buat tumpanganya"

"See u sab " lalu Alex pun pergi. Tanpa sabrina sadari didalam mobil Alex ada sebuah camera, tentu saja Alex pun langsung memosting vidio dirinya yang sedang bersama sabrina diakun sosial medinya dengan caption " 𝑷𝒂𝒈𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉... "

sontak saja postingan Alex pun membuat fans Alex dan anak2 disekolah heboh terutama Dinda dia sampai melotot tidak percaya karena sampe sekarang dinda masih merasa pacaran dengan Alex, Dinda pun semakin merasa penasaran dengan Sabrina dan harus mencari tau soal sabrina..

"Sher... sheriinaaaaa.. " Yola terlihat sangat heboh sambil menghampiri sherina dikelasnya

"kamu kenapa yo? " tanya sherina heran

"kamu udah lihat hp belum sher" yola malah balik bertanya, sherina pun menggeleng

"kamu ambil hp kamu dan kamu lihat postingan Alex terbaru.. "

"memang ada apa yol? " sherina pun penasaran sambil mengambil hpnya, sementara yola dia sedang mengatur nafasnya karena kaget melihat postingan Alex ..

"i.inikan sabrina.. " desis sherina kaget, sherina merasa jantungnya diremas remas melihat postingan Alex,

"Emangny kamu nggak tau sabrina pergi kesekolah dengan alex sher? kan kalian satu rumah " seru yola, sherina pun teringat tadi dirumah sabrina bilang dia sudah pesan grab dan berarti grab yang dia maksud adalah Alex, tapi kenapa sabrina harus bohong apa dia takut kalau dirinya nanti mau ikut kesekolah bareng, beberapa pertanyaan pun memenuhi kepala sherina, melihat sherina diam aja yola pun merasa khawatir

"Sher.. kamu baik baik aja kan? " tanya yola cemas.. sherina cuma mengangguk...