NovelToon NovelToon
Pangeran Sampah Yang Menyembunyikan Kemampuannya

Pangeran Sampah Yang Menyembunyikan Kemampuannya

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Akademi Sihir / Harem / Romansa / Menyembunyikan Identitas / Slice of Life / Barat / Light Novel
Popularitas:28.8k
Nilai: 5
Nama Author: Katsumi

Kalian Bisa Dukung aku di link ini :

https://saweria.co/KatsumiFerisu

Seorang pengguna roh legendaris, yang sepanjang hidupnya hanya mengenal darah dan pertempuran, akhirnya merasa jenuh dengan peperangan tanpa akhir. Dengan hati yang hancur dan jiwa yang letih, ia memutuskan mengakhiri hidupnya, berharap menemukan kedamaian abadi. Namun, takdir justru mempermainkannya—ia terlahir kembali sebagai Ferisu Von Velmoria, pangeran ketiga Kerajaan Velmoria.

Di dunia di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk menjalin kontrak dengan roh, Ferisu justru dikenal sebagai "Pangeran Sampah." Tidak ada roh yang mau menjawab panggilannya. Dipandang sebagai aib keluarga kerajaan, ia menjalani hidup dalam kemalasan dan menerima ejekan tanpa perlawanan.

Tetapi saat ia masuk ke Akademi Astralis, tempat di mana para ahli roh belajar tentang sihir, teknik, dan cara bertarung dengan roh, sebuah tempat terbaik untuk menciptakan para ahli. Di sana Ferisu mengalami serangkaian peristiwa hingga akhirnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Katsumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 24 : Mau Dipikir Bagaimanapun Itu Tidak Masuk Akal

Di kediaman Duke Estonia, suasana sunyi menyelimuti perpustakaan yang luas. Cahaya matahari menyelinap melalui jendela tinggi, memantulkan bayang-bayang rak buku yang menjulang. Seorang gadis berambut biru sepanjang bahu berjalan perlahan di antara rak, matanya tajam memindai deretan buku.

"Kurasa ada di sekitar sini," gumamnya dengan nada datar, jemarinya menyusuri punggung buku-buku berdebu.

Dia adalah Noa Estonia, putri kedua keluarga Estonia. Biasanya, Noa datang ke perpustakaan untuk memperdalam pengetahuan tentang sihir atau sejarah, tetapi kali ini berbeda. Kata-kata Ferisu yang menyebut nama "Laura" terus berputar di pikirannya, menimbulkan rasa penasaran yang tak biasa.

"Laura... aku yakin pernah mendengar nama itu, tapi di mana?" batinnya, berusaha mengingat.

Langkahnya terhenti di rak buku yang dipenuhi literatur sejarah. Ia mulai memeriksa satu demi satu judul hingga pandangannya tertuju pada sebuah buku tebal berjudul "Pertempuran di Lembah Iblis." Sebuah kilasan ingatan muncul.

"Ah, ini dia!" ujarnya pelan namun penuh semangat. Dengan cepat, ia menarik buku itu dari rak, membawanya ke meja, dan membuka halaman demi halaman dengan antusias.

...----------------...

...Pertempuran di Lembah Iblis...

^^^Tanggal 15 Bulan Juli Tahun 1300^^^

^^^Kalender Kekaisaran Asylum^^^

Dua abad yang lalu, dunia masih diliputi kobaran api perang. Sebuah konflik besar terjadi antara dua faksi pengguna roh: Pengguna Roh Iblis melawan Pengguna Roh Murni dari Astral Zero.

Kala itu, lima kerajaan bersatu membentuk pasukan besar untuk melawan faksi Roh Iblis yang mengancam dunia. Pasukan ini dipimpin oleh Kaisar pertama Kekaisaran Asylum, Light von Asylum, seorang pemimpin legendaris yang memiliki tujuh roh kontrak yang masing-masing mewakili elemen alam.

Namun, di sisinya selalu ada seorang wanita, bukan bangsawan, tetapi rakyat biasa. Namanya Laura.

Laura dikenal dengan rambut birunya yang berkilau seperti langit cerah dan wajah yang rupawan. Di balik penampilan lembutnya, ia adalah pejuang luar biasa yang mampu berdiri sejajar dengan para bangsawan dan ksatria terbaik. Berkat kemampuan dan dedikasinya, ia diangkat sebagai salah satu komandan kesatria dan orang kepercayaan terdekat Kaisar.

Pertempuran di Lembah Iblis berlangsung selama tiga hari tiga malam tanpa henti. Malam ketiga menjadi puncak pertempuran ketika Light dan Laura menghadapi pemimpin faksi Roh Iblis, seorang pria dengan julukan Pride—Kesombongan.

Pertarungan itu berlangsung intens. Serangan demi serangan dilancarkan, tetapi musuh terlalu kuat. Namun, Laura menemukan celah dalam strategi Pride. Tanpa ragu, ia menyerang langsung ke jantung pertahanan musuh, mengabaikan semua luka yang ia terima.

Dengan teknik roh tingkat tinggi, Laura berhasil menyegel kekuatan Pride, memberikan peluang bagi Kaisar Light untuk melancarkan serangan pamungkas.

Musuh berhasil dikalahkan. Namun, kemenangan itu harus dibayar mahal. Laura menerima luka fatal di perutnya, dan meskipun ia mencoba bertahan, nyawanya tak terselamatkan.

Pengorbanan Laura menjadikan kemenangan itu mungkin. Ia dikenang sebagai pahlawan sejati, sosok yang membawa harapan bagi dunia.

...----------------...

Kembali ke Perpustakaan

Noa menutup buku itu perlahan, memandang ke arah jendela dengan tatapan menerawang.

"Sungguh kisah yang memilukan...," gumamnya, suaranya nyaris berbisik. Bayangan Laura yang diceritakan dalam buku itu terus terbayang di pikirannya.

"Mungkinkah Pangeran... tahu lebih banyak tentangnya?" pikir Noa. Pertanyaan itu menggantung dalam benaknya, membangkitkan rasa ingin tahu yang semakin mendalam.

Namun, setelah beberapa saat, Noa menggelengkan kepalanya perlahan, seolah menepis pikiran yang melintas.

"Mau dipikirkan bagaimanapun, itu tidak masuk akal. Ini adalah kisah dari dua abad silam," gumamnya, nada suaranya mencerminkan keraguan dan logika yang bertarung dalam pikirannya.

Ia memejamkan mata sejenak, mencoba mengatur ulang pikirannya. Bayangan tentang Laura, kisah heroik dalam buku itu, dan Ferisu—semuanya berputar-putar, membuat hatinya resah.

"Kemungkinan besar Laura yang disebutkan oleh Pangeran adalah orang lain," ucapnya lirih, mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

Tatapannya beralih ke buku yang kini tergeletak diam di atas meja. Meski ia mencoba untuk mengabaikannya, ada sesuatu dalam cerita itu yang seolah memanggilnya untuk menggali lebih dalam.

Noa berdiri dari kursinya, melangkah perlahan untuk mengembalikan buku itu ke tempat semula. Namun, rasa penasaran yang terus menghantui membuat hatinya tak sepenuhnya tenang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...----------------...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keesokan harinya, saat jam istirahat di Akademi Astralis, Noa berjalan menuju perpustakaan seperti biasanya. Tempat itu adalah pelariannya dari keramaian, sebuah ruang di mana ia bisa tenggelam dalam dunia buku tanpa gangguan.

Namun, saat memasuki ruangan yang sunyi itu, matanya segera menangkap sosok yang sudah tidak asing lagi. Seorang pria dengan rambut hitam berantakan sedang tertidur di atas meja, menggunakan beberapa buku sebagai bantal.

"Dia di sini lagi?" gumam Noa pelan, alisnya sedikit berkerut.

Langkahnya terhenti sejenak. Dalam hati, ia merasa jengkel melihat Ferisu kembali menggunakan perpustakaan untuk hal yang sama sekali tidak sesuai fungsinya. Namun, ada sesuatu yang membuatnya tetap diam di tempat, memperhatikan wajah Ferisu yang tertidur lelap.

"Bagaimana mungkin seseorang bisa begitu santai di tempat seperti ini?" pikirnya, sembari menghela napas kecil.

Noa mendekat perlahan, lalu berhenti di depan meja tempat Ferisu tertidur. Dengan ekspresi dingin seperti biasa, ia menatap pria itu, mencoba memutuskan apakah akan membangunkannya atau membiarkannya tidur lagi.

Namun, sebelum Noa sempat memutuskan apa yang harus dilakukan, Ferisu perlahan membuka matanya. Tatapannya masih sayu, seperti seseorang yang baru saja bangun dari tidur panjang. Ia menatap Noa dengan ekspresi datar, seolah kehadiran gadis itu hanyalah bagian dari rutinitasnya.

"Ah, kau lagi," ujarnya malas sambil menguap, tanpa sedikit pun rasa terganggu.

Noa mengerutkan alisnya sedikit, tetapi ekspresinya tetap dingin. "Seharusnya itu kata-kata saya," balasnya dengan nada sopan, meskipun dalam hati ia merasa ingin menyindir lebih tajam. Bagaimanapun, orang di depannya adalah seorang Pangeran, meskipun ia tahu betul julukan yang disematkan padanya: Pangeran Sampah.

Ferisu hanya mengangkat bahu dan kembali memejamkan matanya, seolah percakapan mereka tidak pernah terjadi. Noa memandangnya sejenak, menimbang apakah harus membangunkannya lagi atau membiarkannya.

Namun, di balik ketenangannya, Ferisu bergumam dalam hati. "Ah... dia memang mirip dengannya."

Noa yang berdiri di depannya tidak menyadari kegelisahan kecil di balik wajah datar Ferisu. Ia hanya menghela napas panjang sebelum melangkah menuju rak buku, mencoba mengalihkan pikirannya dari Pangeran yang tak biasa itu.

Setelah memilih beberapa buku dari rak, Noa kembali ke meja yang sama dan duduk di kursi berseberangan dengan Ferisu. Ia membuka salah satu bukunya dengan tenang, tetapi rasa penasaran yang mengusik pikirannya akhirnya membuatnya berbicara.

"Oh iya, di mana kedua tunangan Anda? Bukankah biasanya Anda selalu bersama mereka?" tanyanya dengan nada datar, meskipun ada sedikit rasa ingin tahu dalam suaranya.

Ferisu membuka sebelah matanya, sekilas menatap Noa sebelum kembali menutupnya. "Hmm? Aku tak bisa tidur seperti ini kalau ada mereka," jawabnya malas, seolah kata-katanya sudah cukup untuk menjelaskan semuanya.

Noa terdiam sejenak, memandang Ferisu dengan tatapan yang sulit diartikan. "Anda benar-benar mengutamakan tidur di atas segalanya, ya?" sindirnya ringan, meskipun tetap mempertahankan nada sopannya.

Ferisu hanya mengangkat bahu tanpa membuka matanya. "Tidur itu penting, terutama di dunia yang penuh kebisingan seperti ini," balasnya sambil mengubah posisi kepalanya yang bersandar pada buku-buku.

Noa mendesah pelan, merasa heran dengan sikap santai Ferisu yang bertolak belakang dengan statusnya sebagai seorang pangeran. Meski begitu, ia tak bisa menahan sedikit rasa kagum terhadap cara Ferisu menghadapi hidupnya dengan begitu sederhana—atau mungkin terlalu sederhana.

1
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
yeahhh, akhirnyaa😆😆
Frando Wijaya
oke next Thor 😃
Nani Kurniasih
beyond the imagination
raja sihir gitu lho 🤩
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
awpkapwka😭
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
yeeahhh akhirnyaa😆😆
Didik Por
Biasa
Nani Kurniasih
rindu sama Laura tanpa sadar memperlakukan noa seperti ketemu Laura.
Nani Kurniasih
namanya apa ya.. putus asa kah viana karena kalah terus
Mizuki
Sekumtum bunga untuk Author
Mizuki
berapa kata bjir kok gak kerasa
Katsumi: 1-1,5k
total 1 replies
Mizuki
tiba-tiba udah ilang lagi aja masalah kontrak sucinya, padahal w pingin lihat penyelesaian masalahnya🗿
Katsumi: nda ada, sekali lewat aja itu kontrak
total 1 replies
Nani Kurniasih
keren banget sih MCnya
Nani Kurniasih
😄😄😄😄 alasan yg gazebo banget
Z Uli
calon heroine
Nani Kurniasih
latihan fisik dikitlah biar kakaknya anteng 😁
Nani Kurniasih
tetaplah kekuatannya jadi rahasia agar musuh jadi lengah
Nani Kurniasih
sebenernya gak mau repot sama hal yg remeh temeh. tapi klo ada masalah yg terlampau pelik baru dech MC yg maju
Nani Kurniasih
deg degan khan. emang sekece itu MC klo udah beraksi gak ada lawan 👍🏻
Nani Kurniasih
segitu gak pake kekuatan sihir ataupun roh. gimana klo pake ya.
Nani Kurniasih
tunjukan keahlianmu ferisu . ganbatte
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!