Li Ya Ya si gadis matrealistik, meninggal karna di bunuh oleh para mantan kekasihnya yang pernah ia ploroti hartanya untuk memenuhi gaya kehidupannya, sayangnya jiwa Li Ya Ya bukannya pindah ke alam baka, malah pindah ke dalam novel, menjadi pemeran si antagonist yang memiliki akhir hidup yang mengenaskan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Setelah mematikan sambungan telfonnya dengan Fu Sihan, Zhou Yi menyimpan kembali ponselnya ke dalam tas selempangnya, dan melanjutkan melihat lihat deretan pakaian yang sempat tertunda, dia tidak tahu kalau di sana Fu Sihan menggerutu kesal karna di katai tua olehnya.
'' Yi yi, sepertinya Tuan Muda sedang merindukanmu '' ujar Nana, karna saat ini mereka hanya berdua jadi Nana bersikap sebagai teman untuk Zhou Yi, bukan sebagai pelayan.
Zhou Yi menoleh dengan alis terangkat. '' Cih, mana mungkin suami Tuaku itu merindukanku ''
'' Ya buktinya barusan aku mendengar Tuan Muda bilang sulit menghubungimu, berarti dari tadi Tuan terus menghubungimu, dan apa namanya itu kalau bukan sedang merindukanmu '' ucap Nana menjelaskan.
Zhou Yi terdiam sejenak, memang ada bekas puluhan panggilan tak terjawab dari Fu Sihan, tapi menurutnya Fu Sihan tidak mungkin merindukannya, karna yang dia cintai itu Lin Mie Mie bukan raga yang dia tempati saat ini.
'' Ah,, terserahlah, aku tidak akan pernah percaya kalau Paman Sihan merindukanku, itu hanya pikiranmu saja ''
Nana mencebikkan bibirnya. '' Terserah kamu saja lah ''
Zhou Yi baru kembali ke mansion Zhou setelah jam makan malam, dia meminta Nana untuk ikut tinggal di mansion Zhou bersamanya, lagian Tuan Mudanya juga sedang tidak ada di villa.
'' Tidur di sini saja, Paman Sihan tidak akan melarangmu, lagian ini sudah hampir larut, aku khawatir kalau kamu pulang sendirian '' tukas Zhou Yi panjang lebar.
Nana menganggukkan kepalanya. '' Baiklah Nona ''
Nana berfikir kalau para pelayan senior di villa sijin pasti tidak akan ada yang memarahinya, kalau dirinya ikut bersama Nona Mudanya menginap di mansion keluarga Zhou, terlebih Tuan Mudanya sudah berpesan pada dirinya, agar selalu menemani Nona Mudanya kemanapun perginya.
Zhou Yi tersenyum saat Nana menyetujui permintaannya untuk ikut menginap di mansion Zhou, dan alasan sebenarnya bukan karna menghawatirkan Nana yang akan pulang sendirian di tengah malam, melainkan karna dia ingin mengajak Nana menonton drama china favoritnya.
'' Yi yi, Nana, kalian sudah pulang '' ucap Nyonya Zhou yang sedang bersantai di ruang tengah bersama suaminya.
Zhou Yi tersenyum dan menghampiri kedua orang tua pemilik tubuh asli yang masih terlihat romantis itu.
'' Ayah, Ibu, kenapa kalian belum tidur? '' tanya Zhou Yi duduk di tengah tengah kedua orang tuanya, dan menyandarkan kepalanya di bahu Tuan Zhou dengan manja, sedangkan Nana dia pergi ke lantai dua, sembari membawa semua barang belanjaan Zhou Yi dan dirinya kamar Zhou Yi.
'' Kami menunggumu, memastikan kamu kembali dengan selamat '' jawab Nyonya Zhou.
'' Yi yi, apa hari ini kamu sudah menghubungi suamimu? '' tanya Nyonya Zhou.
Zhou Yi menganggukkan kepalanya. '' Sudah ''
'' Ingat ya, dalam rumah tangga, itu harus selalu komunikasi, kalau suamimu sering menghubungimu jangan kamu cueki, nanti kalau dia kecantol sama wanita wanita di luar Negri sana kamu pusing sendiri '' tutur Nyonya Zhou dengan lembut.
Zhou Yi mengerutkan dahinya, merasa perkataan Ibunya seperti sedang menyindir dirinya.
'' Bu, jangan bilang kalau Paman Sihan mengadu sama Ibu ?'' tanya Zhou Yi menatap Ibunya penuh selidik.
Nyonya Zhou tersenyum. '' Dia tidak mengadu sama Ibu, suamimu tadi menghubungi Ayahmu, dia tanya kamu sudah kembali apa belum, katanya kamu sulit sekali di hubungi ''
'' Ngapain Paman Sihan tanya sama Ayah? '' kini beralih menatap sang Ayah.
'' Mungkin dia sudah sangat merindukan istri nakalnya kali '' sahut Tuan Zhou santai.
Zhou Yi mencebikkan bibirnya, dia tidak percaya dengan perkataan Ayahnya, tadi Nana juga menyimpulkan kalau Fu Sihan merindukannya.
'' Yi yi, apa Ibu boleh tanya sama kamu? ''
'' Boleh, Ibu mau tanya apa? ''
'' Tapi kamu jawab yang jujur ya '' Zhou Yi menganggukkan kepalanya.
'' Apa sampai saat ini kamu masih mencintai Gu Yancheng? ''
Zhou Yi dengan cepat menggelengkan kepalanya. '' Tidak, aku sudah tidak mencintai dia lagi ''
Nyonya Zhou tersenyum, mendengar perkataan Zhou Yi yang penuh kesungguhan.
'' Lantas, apa kamu sudah mencintai suamimu ?'' kini Tuan Zhou Yang bertanya.
Zhou Yi menghela nafasnya, masa dia harus berkata jujur kalau hanya mencintai kekayaan Fu Sihan saja.
'' Yi yi tidak tahu Ayah, yang jelas Yi yi sudah merasa nyaman berada di dekat Paman Sihan '' jawab Zhou Yi apa adanya, karna memang kenyataannya dia merasa nyaman menikmati kekayaan yang di berikan Fu Sihan padanya.
'' Ayah, Ibu, Yi yi ke atas dulu ya, Yi yi mau tidur ''
'' Ya sudah sana ''
'' Ibu sama Ayah juga cepat tidur, ini sudah hampir larut '' ucap Zhou Yi yang tanpa sadar mencium pipi Ayah dan Ibunya secara bergantian.
'' Iya '' sahut Tuan dan Nyonya Zhou bersamaan.
Yi yi segera bangkit dan berjalan ke arah tangga dan naik ke lantai dua dimana kamarnya berada.
'' Ayah, sepertinya Yi yi kita benar benar sudah kembali '' ucap Nyonya Zhou saat Zhou Yi sudah naik ke lantai dua.
'' Hem, kamu benara Sayang '' sahut Tuan Zhou.
Dulu saat masih kecil Zhou Yi di kenal sangat manja pada kedua orang tuanya, mungkin karna dia hanya anak satu satunya pasangan itu, selain itu Zhou Yi juga menjadi satu satunya calon pewaris keluarga Zhou.
Tapi saat beberapa tahun yang lalu, Zhou Yi yang sempat mengalami koma karna tidak sengaja memakan keju yang membuat alerginya kambuh, dan saat Zhou Yi bangun dari komanya, sifat dia terlihat sedikit berbeda, saat itu Tuan dan Nyonya Zhou berfikir mungkin karna efek dari koma yang di alami Zhou Yi, tapi semakin hari perubahan Zhou Yi semakin terlihat jelas, gadis itu tidak pernah bersikap manja lagi pada mereka berdua, dan Nyonya Zhou sebagai seorang Ibu bisa merasakan tatapan Zhou Yi berbeda dengan yang sebelumnya, dia merasakan perasaan asing dengan putrinya, namun Nyonya Zhou menyimpannya dalam hatinya saja, dia tidak berani mengutarakannya pada siapapun termasuk suaminya.
Dan tak hanya itu, mereka berdua juga merasakan sejak bangun dari koma dan kembali bersekolah lagi nilai Zhou Yi terlihat semakin menurun, bahkan Zhou Yi terlihat seperti tidak paham dengan pelajaran sekolahnya, dan lagi lagi mereka berfikir mungkin itu semua karna efek dari koma dua bulan yang di alami Zhou Yi.
Sedangkan di kamar Zhou Yi saat ini, sebuah layar proyektor memenuhi dinding, seperti yang di katakan Zhou Yi, dia ingin mengajak Nana untuk menemaninya menonton drama China favoritnya, bahkan tadi Zhou Yi sudah membeli beraneka cemilan dan minuman untuk persiapan nobar bersama Nana.
'' Nona Muda, ternyata anda juga suka nonton drama China ''
'' Hem tentu, karna aktornya tampan tampan '' sahut Zhou Yi tertawa, begitu juga dengan Nana yang juga ikut tertawa.
'' Lalu, Tuan Muda menurut anda bagaimana? ''
Zhou Yi mengetuk ngetuk dagunya, terlihat berfikir.
'' Tampan sih, tapi sayang dia sudah Tua ''
Perkataan Zhou Yi membuat seseorang yang sedang berada di jauh sana bersin.
Hacchim
Hacchim
'' Ck, siapa yang sudah berani mengumpatiku ''
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊💪
semangat Thor up nya 🤗🤗
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat Thor up nya 🤗🤗