Tuan Renzo yang terkenal dingin dan sangat Arogan itu sekarang lagi di landa keresahan karena seorang gadis muda yang dia liat sesaat.
Seika gadis muda yang berhasil memikat hati tuan muda Renzo
Mereka di pertemukan dan menikah dalam keadaan terpaksa karena sesuatu hal yang mengharuskan Seika menerima pernikahan ini
Apakah pernikahan mereka bisa di pertahankan atau jalan perpisahan yang harus mereka tempuh?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB -1
Terlahir dari keluarga biasa, Seika tumbuh menjadi anak yang pintar dan rajin, dengan wajahnya yang sangat cantik, ceria dan ramah dia menjelma menjadi idola di sekolah menengah atas dimana dia mencari ilmu saat ini.
Berkat kepintaran dan sifat ramah yang dia miliki Seika menjadi kesayangan guru dan teman temannya.
Seika dan adiknya Fatir mendapatkan beasiswa disekolah mereka masing sehingga meringankan beban biaya yang harus di tanggung kedua orang tua mereka.
Pak Ilham ayahnya yang seorang pegawai biasa di sebuah perusahaan yang penghasilannya hanya cukup buat makan sehari hari.
Untung saja istrinya buķ yati berjualan makanan yang bisa membantu ekonomi keluarga mereka.pak ilham kalau pulang kerja suka sampingan jadi ojol sampai jam 10 malam. lumayan untuk tambahan kata pak Ilham setiap ditanya.
Akhir akhir ini pak ilham kesehatannya kurang baik sehingga dia di keluarkan dari pekerjaannya karena sering izin untuk berobat.
Seika saat ini tengah melaksanakan ujian kelulusan
disekolahnya ini hari terakhir dia ikut ujian setelah itu Seika akan libur sampai pengumuman kelulusan nya.
Sesampai dirumah Seika melihat ibu dan Fatir adiknya sedang duduk menemani ayah nya yang sedang sakit diruangan tengah.
"ayah kenapa buk?" tanya Seika sambil meletakkan tasnya dilantai
"ayahmu penyakitnya kumat lagi Sei dan baru dapat
berita kalau ayah di keluarkan dari pekerjaan karena sakit sakitan dan suka izin tidak masuk kerja" jawab bu yati dengan tatapan letihnya.
Seika hanya mampu diam dia hanya termenung saat ini, memikirkan nasib keluarga mereka kedepannya, untung dia sudah tamat sekolah.
Fatir masih butuh biaya dan ayahnya juga memerlukan biaya untuk berobat, sedangkan dagangan ibu nya hanya bisa buat makan sehari hari.
"aku harus mencari kerja agar bisa membantu keluarga ku yang sedang membutuhkan biaya banyak" gumam Seika dalam hati.
"tadi orang kantor ayah sudah memberikan semua hak hak ayah selama bekerja disana, dan uangnya bisa untuk berobat ayahmu nak" ucap buk yati dia memberitahukan kalau pak ilham masih dikasih hak haknya sebagai karyawan.
"disimpan saja uangnya buk untuk biaya ayah dan sekolah fatir, nanti Sei akan coba cari kerja, tadi di supermarket depan ada lowongan kerja, Sei mau kesana sebentar buk" ucap Seika lalu dia berdiri dari
duduknya.
Dia berjalan keluar rumah mengambil sepeda yang biasa dipakai adiknya Fatir untuk ke sekolah.
Sesampai di minimarket itu Seika mencatat syarat dari pekerjaan itu, lalu dia pun balik pulang kerumahnya untuk mempersiapkan semuanya.
"makan dulu nak habis itu baru kerjakan CV nya untuk melamar pekerjaan tadi" ucap buk yati
"iya buk ini nanggung Sei kirim lamaran dulu, biar tidak telat buk " jawab Seika dari dalam kamarnya.
Setelah mengerjakan sarat untuk melamar pekerjaan untuk administrasi keuangan di salah satu perusahaan Seika pun mengirim ke alamat email yang dia catat tadi.
"selesai...mudah mudahan aku bisa diterima disana"
ucap Seika dalam hati
Setelah itu dia keluar dari kamarnya dan mengambil makan yang sudah ada di meja makan yang menyatu dengan ruangan tamu.
Rumah yang dimiliki keluarga Seika termasuk sederhana dengan dua kamar untuk mereka berempat, Seika bersukur mereka tidak mengontrak jadi ayah dan ibu nya tidak begitu pusing untuk mencari uang kontrakan.
Rumah sederhana hasil mencicil selama pak ilham kerja dan itu sangat mereka sukuri.
"ayah tidak dibawa kerumah sakit saja buk?" tanya
Seika
"besok Sei tadi ibu sudah daftar online katanya dokter yang biasa periksa ayah prakteknya besok" jawab bu yati
"tapi obat ayah masih ada kan buk?" tanya Seika lagi
"masih nak" balas ibu yati
Besok harinya bu yati mengantarkan suaminya berobat ke rumah sakit yang ada di dekat daerah mereka tinggal.
Sedangkan Seika menggantikan ibunya berjualan nasi dan lontong serta berbagai gorengan.
"Neng Seika tidak sekolah?" tanya bu rt yang sering belanja tiap pagi kesini
"sudah selesai ujian buk rt" jawab seika sambil membungkus makanan yang di beli buk rt
"mau nyambung sekolah kemana neng?" tanya bu rt lagi
"Seika mau cari kerja dulu saja buk, nanti kalau sudah ada uang baru melanjutkan kuliahnya" jawab Seika ramah
"sayang sekali ya neng , padahal neng seika pintar loh" ucap buk titin yang baru datang untuk membeli gorengan di warung Seika
"terima kasih buk , mungkin belum rezeki nya Sei buk,
minta doanya saja mudah mudahan Sei bisa dapat uang banyak untuk biaya kuliah" balas Seika dengan senyum manisnya.
"amin neng ...semoga terkabul ya" ucap buk rt dan
buk titin, mèreka pun mengambil makanan yang sudah dibungkus seika lalu membayarnya.
Seika masih sibuk melayani pembeli yang tiap pagi banyak yang belanja makanan bu yati yang terkenal enak.Dagangan Seika sudah mulai habis hanya tinggal beberapa lagi
Seika pun duduk beristirahat karena dari tadi dia berdiri terus melayani pembeli.
"alhamdullilah dagangan hari ini hampir habis" ucap Seika dalam hatinya.
Tidak berapa lama ibuk dan ayahnya sudah pulang dari rumah sakit
"Dagangannya bagaimana Sei habis tidak" tanya buk yati pada anaknya itu
"masih ada gorengan buk yang lain sudah habis" jawab Seika yang saat ini sedang beberes dan membersihkan warung tempat dia berdagang.
Setelah selesai beberes ada orang yang datang memborong habis gorengan jualan Seika karena memang tinggal beberapa saja.
Hari kelulusan pun tiba Seika datang ke sekolahnya dan seperti biasa Seika mendapatkan nilai yang bagus.dan mereka semua terlihat bahagia karena tidak ada yang gagal semua lulus.
mereka pun bergembira menyambut kelulusan disekolah. Seika dan Nala sahabatnya sedang duduk di bangku taman yang ada di sekolah mereka.
"kamu mau kuliah dimana Sei, sayang loh itu ada undangan dari beberapa universitas tinggal masuk saja Sei" ucap Nala
"belum tau Nala mau kuliah atau keja dulu , sepertinya aku mau cari kerjaan saja dulu Nal, karena ayah sudah tidak bekerja lagi dan sekarang sakit lagi" terang Seika pada Nala sahabatnya itu.
"mau kerja di mana Sei? memang sudah dapat kerjaan" tanya Nala
"belum dapat Nala aku baru melamar, belum ada panggilan" jawab Seika lesu
Nala menatap sedih pada sahabatnya itu tapi dia bisa apa sedangkan dia juga masih sama sama baru tamat sekolah. Mereka berdua terdiam sibuk dengan pikiran masing masing
"Nala balik yuk sudah siang, aku mau bantu ibuk masak untuk jualan besok" ucap Seika lalu berdiri dari duduk nya di ikuti Nala.
"kita makan bakso dulu yuk Sei...aku yang traktir itung itung kita lagi merayakan kelulusan ini" ajak Nala
"aku tidak enak Nala makan di bayarin kamu terus"
ucap Seika
"nanti kalau kamu sudah kerja gantian kamu yang traktir aku Sei, gimana setuju" balas Nala
Dan mereka pun tertawa dan segera berjalan ke gerbang sekolah menuju warung bakso kesukaan mereka.