Cerita ini mengisahkan hubungan antara Narendra ibrahim putra dari zein dan kimmy. dengan dr cantik bernama RAISHA putri cahyani, putri dari pasangan Syarief dan cahaya.
hubungan mereka berawal dari sebuah kecelakaan yang membuat Rendra lumpuh, kesempatan sembuhnya cuma 20%. Raisha harus bertanggung jawab dan menikah dengan Rendra.
Baca kisah mereka disini.
❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22
Raisha berjalan menelusuri lorong rumah sakit, menuju kantin khusus untuk dokter. Di jalan Salman menghadangnya.
"Rei, tunggu Re, aku mau bicara?" panggil Salman dari belakang, dia berlari mengejar Raisha, Dr cantik itu tetap berjalan tanpa mempedulikan panggilan Salman.
Salman meraih tangan Raisha dengan segera.
"Rei aku mau bicara, apa yang kamu lihat itu tidak seperti yang kamu bayangkan, aku di jebak Rei." Salman mulai membela diri dan menyakinkan Raisha.
Raisha segera menepis tangan Salman
"maaf kita bukan muhrim dan tidak ada hubungan apa apalagi, jadi tidak ada yang perlu di jelaskan lagi." Jawab Raisha dengan tegas.
"Tapi Rei, aku mencintaimu, aku tidak bisa hidup tanpamu." Kata Salman dengan nada memelas.
"Maaf Dr Salman, simpan saja rayuanmu itu untuk Dr Ratu atau wanita yang lain, saya akan ke kantin, dan membelikan makan siang untuk pasien saya." Raisha segera berlalu, tapi Salman masih mengikutinya.
"Pasien kamu yang lumpuh itu kan, oh ternyata cewek sok alim ini ternyata pinter juga ya, memang benar kamu sudah menikah, atau menjadi simpanan pemilik Rumah sakit ini." Mulut Salman sangat pedas dan memfitnah orang lain.
"plok plok plok" dr Salman bertepuk tangan menyindir Raisha, tapi dia mendapatkan ganjaran yang setimpal, sebuah hadiah tamparan dia dapatkan.
Sebenarnya, di sekitar Raisha ada pengawal bayangan, mereka melaporkan kejadian itu pada Rendra.
tapi Rendra berpesan untuk membiarkan Raisha menyelesaikan masalahnya sendiri, baru kalau dia dalam bahaya, mereka akan bertindak.
"kalian lihat saja dulu, biarkan istriku menyelesaikan masalahnya sendiri, dia harus belajar kuat."
Begitulah kira kira pesan dari Rendra.
Salman memegangi pipinya yang panas.
"Ternyata ini sifat asli Dr Jantung terkenal di rumah sakit ini, dengar ya Dr Salman yang terhormat, mau saya menikah dengan siapapun itu bukan urusan anda, jadi anda tidak perlu ikut campur masalah pribadi orang lain." jawab Raisha dengan kesal. Salman tersenyum miring.
"Dengar ya Rei, aku menyimpan rahasiamu, bagaimana kalau kita buat kesepakatan, rahasia kamu akan aman di tanganku." Salman membuat sebuah penawaran.
"Maaf, dr Salman saya tidak punya rahasia apapun juga, jadi tidak perlu ada kesepakatan apapun juga." jawab Raisha dengan tegas.
"Haha, Raisha Raisha, aku kira kamu itu cupu ternyata suhu, oke baiklah akan aku sebarkan ke seluruh rumah sakit ini, dan seluruh dunia, kalau kamu adalah simpanan pria lumpuh, kaya raya, untuk ketenaran dan kekayaan, kamu pura pura bertanggung jawab atas kecelakaannya, tapi akan mengeruk hartanya, iya kan? hahaha." Salman tertawa penuh kemenangan, dia yakin kalau Raisha bakal setuju dengan penawarannya.
"Maaf, itu adalah berita hoax, saya tidak pernah menggunakan orang dalam untuk ketenaran, bangkat bahkan harta, sebaiknya anda menoleh pada diri anda sendiri, anda mendekati saya untuk memanfaatkan saya, bahkan meminjam uang ke ayah saya sebagai bekal ke Jakarta, dengan berbagai macam alasan, bahkan orang tua kamu sering meminta jatah bulanan ke saya, lalu apa yang anda katakan saat saya cerita semua itu. Anda pasti akan bilang, beri saja dulu Raisha sayang, nanti pasti akan aku ganti kalau sudah gajian, dan kamu kan calon istriku, jadi wajar ibu meminta sedikit uang, toh nanti kalau kita sudah menikah semua uangku kerahkan kepadamu." Sindir Raisha menirukan kata kata Salman jika Raisha mengeluh tentang orang tua Salman.
" Trus dengan teganya anda menipu saya mengajak makan di restoran mewah, tapi apa yang terjadi ha." Raisha meninggikan nada suaranya yang sudah jengah dengan bualan Salman selama ini.
"Tapi semua itu benar Rei, aku masih menabung untuk biaya pernikahan kita, dan aku sudah catat semuanya, cuma menunggu moment yang pas saja." Salman mengelak dan mencari seribu alasan.
"Tapi sekarang aku sadar, kalau selama ini ternyata aku Dr Raisha sudah begitu bodoh dan mempercayai ular berbulu domba seperti anda." ungkap Raisha.
"oke baiklah kalau kamu sudah tahu semuanya, dan asal kamu tahu Dr Raisha, kamu memang cantik dan bodoh, dan sekarang kamu sudah tahu, jadi aku tidak perlu memikirkan kata kata yang pas, dengar ya Rei, aku akan menyimpan rahasia besar mu itu asal kau mau membagikannya juga padaku, tidak banyak hanya 100juta perbulan, maka semua akan beres." ucap Salman penuh dengan keyakinan.
Raisha malah tersenyum geli, menganggap lucu perkataan Salman.
"Maaf Dr Salman, tapi rahasia besar apa yang sebenarnya anda pegang?" tanya Raisha.
"Mau dengar, aku sudah tahu kalau kamu menikah dengan tuan Rendra karena uang, dan bahkan rela menjadi istri atau simpanan orang lumpuh, kalau seluruh rumah sakit tahu, mereka tidak cuma membencimu tapi juga mendepak kamu dari sini, dengar itu!" kata Salman ngotot.
" Oh itu, bilang saja kalau berani, anda tahukan seperti apa keluarga Ibrahim itu, mereka itu juga Mafia." bisik Raisha menakuti Salman. Raisha tahu kalau Salman itu cuma pandai bicara tapi nyalinya akan menciut jika berhadapan langsung dengan penjahat ataupun mafia
"Kalau kamu ingin mencobanya silahkan!" tantang Raisha.
" Jangan menakut nakuti, kamu fikir mereka menyukaimu, mereka hanya butuh tenagamu untuk merawat si narsis itu daripada menyewa pembantu, makanya cari istri. lihat saja kalau dia sudah sembuh, kamu akan di kirim ke kampung." kesal Salman.
Raisha Segera meninggalkan Salman di lorong itu sendirian, dia segera melangkahkan kakinya menuju ke kantin, tapi di dalam? hatinya ada sedikit dilema tentang perkataan Salman yang terakhir.
"Apa benar mereka hanya memanfaatkan tenagaku untuk merawat mas Rendra saja, ah sudahlah kalau memang iya biarkan saja, anggap saja sebagai rasa tanggung jawabku atas kec Mas Rendra, Rei kamu jangan menggunakan perasaan, anggap saja kamu bekerja di keluarga itu." Batin Raisha.
Raisha menepis fikiran fikiran aneh yang mengganggu pikirannya, dan segera memesan makan untuk dia dan juga Rendra.
Sementara itu, Rendra memerintahkan anak buahnya untuk membawa Salman ke markas dan memberinya pelajaran.
"Bawa pengecut itu ke markas, gue mau tahu seberapa besar nyali dr cabul itu!" perintah Rendra melalui ponselnya
Salman di tangkap oleh dua orang tinggi dan kekar. Salman mencoba meronta dan berteriak, tapi tenaganya tidak ada apa apanya di banding dua orang tersebut, mereka memasukkan dr Salman ke dalam karung dan menggendongnya ala karung beras, melewati jalan rahasia, jadi tidak ada yang curiga sama sekali, membawa lelaki lebay itu ke markas milik Rendra sendiri. Tempat tersebut biasanya di gunakan untuk mengeksekusi musuh musuh dia dan pusat jaringan teknologi setelah Ibrahim Tek, tapi disini mereka bergerak di bawah tanah, dan tersembunyi. bahkan sebagai tempat perakitan senjata.