MY HANDSOME TARZAN

Selama Thea tak ada, Jared menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya di hutan bersama para pegawainya. Baru tiga har Thea pergi ke New York tetapi Jared cukup merasakan kesepian.

Meskipun baru mengenal Thea beberapa hari saja, Thea cukup bisa membolak balikkan dunia Jared. Dan dia menyadari hal itu.

Jared biasanya menghabiskan waktunya bersama pegawainya sampai waktu menjelang malam. Seperti saat ini, menjelang sore Jared masih berada di dalam rumah hutan tempat persortiran kayunya.

"Aku akan ke dalam dulu," ucap Jared pada pegawainya.

"Baik, Tuan," jawab beberapa pegawainya.

Lalu Jared pun masuk ke dalam rumah kayunya yang mungil itu. Dia naik ke atas di mana ada kasur empuk untuk beristirahat.

Kemudian Jared mengambil buku catatan yang ada di meja nakas kecil di sebelah kasurnya. Dia ingin mencatat sesuatu tentang pekerjaannya tadi agar tak lupa.

Dan ketika membuka buku catatan itu, Jared melihat tulisan tangan Thea yang tampak dihiasi gambar-gambar lucu dan bunga. Jared menyunggingkan senyumnya dan tertawa pelan ketika melihat tulisan gadis somplak itu.

Bagaimana tak tertawa, Thea menuliskan kata-kata yang cukup vulgar dan frontal di sana.

"BE MY HUSBAND, PLEASE. Meskipun aku masih perawan, kupastikan kau akan mendapatkan pelayanan dan kepuasan yang tak kalah dari seorang pelacur" itulah kata-kata gila Thea yang ditujukan untuk Jared.

"Dasar gadis gila," gumam Jared tersenyum dan kemudian ponselnya berbunyi dan itu adalah panggilan dari Thea.

"Panjang umur sekali gadis ini," gumam Jared dan mengangkat telepon dari Thea.

"Halo, Gadis mesum," sapa Jared.

"Kau merindukanku, Honey?" tanya Thea di ujung teleponnya.

"Hmm, cepatlah kemari," jawab Jared.

"Aku senang mendengarnya. Apa kau tak titip sesuatu dari Amerika?" tanya Thea.

"Tidak, aku hanya ingin dirimu saja. Tak ada yang memasak untukku dan membantuku mencuci piring serta bajuku," jawab Jared.

"Kalau begitu nikahi aku," ucap Thea.

Jared terdiam sedikit lama hingga akhirnya menjawab ucapan Thea.

"Akan kupikirkan," jawab Jared akhirnya.

"Really? Aku akan pulang cepat agar kau bisa memikirkannya lebih cepat," ucap Thea semangat.

Jared tertawa dan tawanya terhenti ketika ada pria yang terdengar memanggil Thea.

"Thea!!" panggil pria itu.

Jared berpikir itu adalah salah saudara laki-laki Thea.

"Lucas??? Hei, kau disini? I miss you," ucap Thea dan mencium kedua pipi Lucas.

"Wait, tunggulah di sana. Nanti kita berbicara lagi. Aku sedang menelepon temanku," ucap Thea yang jelas di dengar oleh Jared.

'Teman? Oke, kita memang hanya berteman,' batin Jared.

"Halo, Honey. Nanti aku akan meneleponmu lagi. Aku baru bertemu dengan temanku," ucap Thea.

"Kau sedang di mana?" tanya Jared.

"Aku sedang di restoran dengan sepupuku," jawab Thea.

"Oke, bye Honey," ucap Thea dan menutup teleponnya.

"Hmm," jawab Jared dan dia pun menutup teleponnya.

Inilah yang Jared tak suka dari sebuah hubungan. Meskipun terlihat cuek di luar tetapi Jared adalah orang yang sangat posesif.

Dia sebenarnya tak ingin menjalin hubungan karena tak ingin keposesifannya menjadi toxic bagi hubungannya kelak.

Perlu diketahui, ayah Jared sangat posesif pada sang ibu yang akhirnya berujung dengan kematian mereka berdua.

Ibunya tak tahan dengan kelakuan ayah Jared yang terlalu mengekang dan mengawasi sang ibu hingga ibunya sangat tersiksa dengan hal itu.

Sang ibu akhirnya mengajukan gugatan cerai karena tak suka dengan keposesifan sang suami.

Ibu Jared adalah seorang model dulunya. Bisa terbayang bagaimana stressnya dia ketika dirinya sangat dikekang dan tak boleh ke manapun oleh sang suami.

Hingga akhirnya di suatu hari, sang ibu mengajukan cerai pada ayahnya dan membuat ayahnya naik pitam dan sangat marah.

Lalu sang ayah mengajak ibunya ke sebuah pulau pribadi agar mereka bisa menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.

Dan saat itu, ayah Jared lah yang mengemudikan pesawat kecilnya sendiri. Entah bagaimana ceritanya, akhirnya pesawat mereka jatuh di laut ketika perjalanan menuju pulau pribadi itu.

Banyak yang mengira bahwa ayah Jared sengaja bunuh diri bersama sang belahan jiwanya karena dia tak mau bercerai dari sang istri yang sangat dicintainya itu.