NovelToon NovelToon
Di Balik Cadar (Aisha)

Di Balik Cadar (Aisha)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat
Popularitas:18.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Almaira

“Addunya kulluhaa mata', wa khoyru mata’uddunya al mar’atushshalehah”

“Dunia seluruhnya adalah perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan adalah istri yang shalihah."

Kelanjutan cerita di Balik Cadar Aisha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Matahari

Ummi memeluk Lela dengan erat saat putrinya itu berpamitan untuk ikut dengan suaminya. Wanita dengan tubuh renta itu tak kuasa menahan tangisnya karena akan ditinggalkan oleh sang putri.

Sama seperti Ummi, Lela juga tak kuasa menahan tangisnya, dia terus memeluk sang ibunda dengan erat seolah tak ingin terpisahkan.

"Pergilah Nak. Ikut suamimu. Sekarang dia yang lebih berhak atas dirimu." Ummi melepaskan pelukannya. Dia lalu membelai kepala putrinya dengan penuh kasih sayang.

"Jangan lupa semua nasihat Ummi, jadilah istri yang shalihah, ingat jika surgamu ada pada keridhaan suamimu."

Lela mengangguk. SIti dan Zainab lalu menghampiri dan memeluknya bergantian.

"Semoga di pernikahan ini, kamu akan mendapatkan kebahagiaan." Zainab memeluk erat adiknya.

"Aamiin." Orang-orang yang mendengar serentak menjawab.

Kini giliran Zayn berpamitan pada ibu mertuanya.

"Ummi serahkan dia padamu, tolong ingat semua pesan-pesan Ummi, nak." Ummi berkata dengan penuh harap.

Zayn mengangguk.

"Insyaallah Ummi. Semua pesan Ummi akan selalu aku ingat." Zayn mencium tangan mertuanya.

Setelah keduanya, disusul oleh Aisha dan Alvian yang kini berpamitan pada Ummi dan yang lainnya.

Setelah itu mobil keduanya lalu beriringan meninggalkan halaman parkir Pondok Pesantren.

Ummi dengan di papah oleh Siti juga Zainab kembali masuk ke dalam rumah.

Sementara itu.

Lela tampak berusaha untuk menghentikan air mata yang terus berderai dengan sendirinya, Zayn yang menyetir sesekali melirik sang istri hanya bisa terdiam seolah merasakan kesedihan yang tengah dialaminya.

Sudah setengah perjalanan dan keduanya hanya terus terdiam, Lela terlihat sibuk dengan tasbih yang senantiasa ada di tangannya sementara Zayn sibuk menyetir di sampingnya.

"Boleh aku tanyakan sesuatu?" tanya Zayn tiba-tiba mengagetkan Lela.

Lela awalnya hanya terdiam tak menjawab, lalu dia menjawab pertanyaan suaminya dengan anggukan kecil.

"Apa berbicara denganku membuatmu takut?" tanya Zayn ragu-ragu.

Lela tak lantas menjawab, namun kemudian dia menggelengkan kepalanya pelan.

Semenjak mengetahui jika sang suami tahu akan kondisinya yang sebenarnya, entah mengapa itu membuat dirinya sedikit nyaman, walaupun masih agak sedikit ketakutan namun dia masih bisa mengatasi rasa takut itu.

"Bisa tolong beritahu aku apa yang boleh dan tidak boleh aku lakukan asal itu membuatmu nyaman."

Lela terdiam. Dia bingung untuk menjawabnya.

"Aku akan melakukan apapun agar kamu bisa nyaman saat kita di rumah nanti."

Lela tak jua menjawab, dia hanya terus terdiam.

"Kamu tahu konsep menjauh untuk menjaga, perumpamaannya adalah matahari yang mencintai bumi dengan jaraknya." Zayn melirik Lela.

"Itu terdengar tegar dan dewasa memang, namun tetap menyedihkan." Lela menjawab dengan pelan.

Zayn kaget dengan jawaban istrinya.

"Menjauhiku untuk menjagaku? Sampai kapan kamu akan tahan?"

"Sampai kamu sendiri yang datang padaku," jawab Zayn cepat.

Lela terdiam.

***

Anita tampak lega mendengar kabar jika Lela dan Zayn sedang dalam perjalanan menuju kota berbarengan dengan Aisha dan suaminya.

"Setelah berada di sini, maka Lela bisa rutin berkonsultasi dengan psikiater, dan aku harap itu akan cepat membantunya untuk sembuh." Anita melihat suaminya yang sedang menyetir.

Zaidan hanya mengangguk saja, karena sebenarnya dia sedang mengingat kembali ketika dulu dia sering melihat Lela disiksa oleh suaminya sehingga dirinya berpikir jika wajar saja Lela mengalami trauma yang berat akibat dari penyiksaan itu

"Suaminya dulu menyiksanya dengan sangat kejam, Lela pernah bercerita jika setiap malam dia selalu disiksa dan dianiaya suaminya hanya karena kesalahan kecil saja, bahkan bisa saja tanpa sebab dan alasan dirinya disiksa begitu saja," lanjut Anita lagi dengan kesal.

"Wajar saja jika ketakutan Lela muncul jika dia berada dalam satu ruangan dengan laki-laki di malam hari, hal itu pasti mengingatkannya pada saat dia di siksa dulu." Anita mengingat kejadian tadi malam.

"Dasar psikopat, laki-laki kejam, tidak berperasaan." Anita terlihat semakin geram dan kesal ketika teringat kembali wajah Ammar, mantan suami Lela.

Tiba-tiba Zaidan memegang tangan istrinya, membuat Anita kaget dan langsung melihat suaminya.

"Ketika keburukan orang lain ditunjukkan kepada kita, bukan untuk kita gunjingkan, tapi untuk kita pelajari agar kita tak melakukan keburukan yang sama." Zaidan menghentikan mobilnya karena kini mereka telah sampai di parkiran klinik. Dia lalu menatap wajah sang istri.

Keduanya saling menatap mesra.

"Aku yakin jika kamu tak akan pernah melakukan hal itu," ucap Anita sambil terus menatap sang suami.

"Kamu adalah suami yang baik, suami yang sikap dan ucapannya selalu lemah lembut, yang tidak pernah berkata dan bersikap kasar padaku."

Zaidan tersenyum, dia lalu semakin mendekatkan dirinya pada sang istri kemudian mengecup keningnya perlahan dan cukup lama.

"Kening adalah saksi ketaatan kita kepada Allah SWT sebagai alat perantara tunduk makhluk pada Sang Pencipta-Nya dan bagi seorang suami mencium kening istri adalah sumber semangat dan ketenangannya dalam mencari nafkah dan menjalani hari," ucap Zaidan sambil membelai pipi istrinya.

Anita lalu tersenyum sambil mengambil tangan kanan suaminya. Dia lalu mencium punggung tangan suaminya cukup lama.

"Dengan tangan ini suamiku bekerja mencari nafkah, lewat ciuman ini aku menitipkan doa agar Allah menjaga kasih sayang suami dan tidak membawa pulang apa yang bukan haknya, lewat ciuman ini juga aku menitipkan doa agar Allah senantiasa menjaga suamiku."

1
Imam Mutakin
Luar biasa
Marlina Prasasty
di tunggu kelanjutannya
Desi Hernawati
ko aki yg salting yak..wkwkw
Desi Hernawati
weh..d dunia nyata ada gk yg kaya gtu....😭
Ummi Warni Ani
ditunggu kelanjutannya ya Thor.smoga sehat selalu dan dapat lanjut menulis ceritanya.penasaean dgn operasi siti.dan apa yg akan terjadi dgn Anita & indira.pasti lagi² Indira malu
julia sorong
ternyata...
julia sorong
Luar biasa
Siti Ss
Lepas yg baik hati
Siti Ss
hatinya berbunga bahagia
Siti Ss
leha berhati berlian
Siti Ss
hmmmm/Smirk/
Siti Ss
/Facepalm/
Siti Ss: bibik..bibik.. /Facepalm/
total 1 replies
Siti Ss
manusia berhati batu
Siti Ss
Allahuakbar Alhamdulillah
Siti Ss
Allah bayar cash
Siti Ss
Allah Maha Adil
Siti Ss
aku geram dgn si misiya
Siti Ss
mesti ula si m
Nyonya Rai
see Lela msih boleh simpan aib mu Ammar...jika dri awal kau jujur akan kelemahanmu xkan terjdi bgini..Namun yaa ujian mu juga ujian lela sdh tertulia juga kmu memang tdk berjdoh dgn lela...maka insyaf laa beralik pd Allah
Siti Ss
untung saja dlm novel klau tidak pasti aku tinju2 si miesya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!