NovelToon NovelToon
Codex Of Fantasy

Codex Of Fantasy

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Akademi Sihir / Dan perjuangan hegemoni / Perperangan / Summon
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Ningrum, seorang gadis desa yang hidup ditengah diskriminasi, terjebak dalam pertempuran dahsyat antara dua makhluk raksasa yang dikenal sebagai Monarc. Di tengah kekacauan dan ledakan yang memekakkan telinga, Ningrum mendapati dirinya bersama pulau tempat kedua monster bertempur dipindahkan ke luar angkasa. Di antara bintang-bintang dan planet-planet asing, Ningrum harus menemukan cara untuk bertahan hidup di dunia baru yang penuh misteri dan bahaya. Dengan bantuan makhluk-makhluk aneh dan teknologi canggih, ia memulai petualangan epik untuk menemukan jalan pulang, sembari menguak rahasia Monarc yang dapat menentukan nasib galaksi. Mampukah Ningrum mengatasi segala rintangan dan menemukan takdir sejatinya di tengah galaksi yang luas dan penuh intrik? Temukan jawabannya dalam kisah fantasi isekai yang menegangkan ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Gadis dengan wajah datar

Rudi awalnya sangat waspada terhadap gadis yang tiba-tiba muncul tanpa seorangpun sadari. Akan tetapi begitu melihat seragam akademi Bakti Luhur yang gadis itu kenakan, seketika membuat kecurigaannya menurun. Beberapa anggota guild Garuda merasa kesal karena sempat ketakutan saat melihat kemunculan gadis itu.

"Nona, apa kau baru saja memanen herbal?." Rudi bertanya dengan sopan, sangat berbeda dengan kebanyakan bawahnya yang memandang rendah gadis itu.

“Benar.” balas Ningrum singkat dan datar, wajahnya sama sekali tidak menunjukkan ekspresi layaknya sebuah foto pada KTP.

Sikap yang ditunjukkan Ningrum membuat ketidaksukaan anggota guild semakin memburuk. Sebagian anggota berpikir Guild Garuda adalah persekutuan yang mulia, sehingga membuat harga diri mereka menjadi terlalu tinggi dan mengaggap sikap hormat sudah selayaknya mereka dapatkan dari kelompok yang dianggap lebih rendah.

“Beraninya kamu menunjukkan wajah seperti itu pada petinggi guild Garuda.” hardik salah satu bawahan Rudi.

“Eh? Apa ada yang salah dengan wajahku?.” balas Ningrum dengan wajah yang masih datar. Dia seakan tidak memiliki emosi sedikitpun.

Rudi sontak membentak bawahannya yang dianggap berperilaku tidak sopan. Ningrum yang tidak peduli dengan pasukan guild Garuda, hendak melanjutkan perjalannya keluar dari hutan, tetapi Rudi segera menghentikannya karena ingin bertanya beberapa hal.

Ningrum yang tidak ingin memperpanjang masalahnya berakhir meladeni pertanyaan Rudi.

“Aku mendengar kau masuk ke hutan ini ditemani oleh beberapa Hunter.” Rudi membahas para Hunter yang mengikuti Ningrum secara diam-diam.

“Tudak, aku masuk kedalam hutan ini sendirian.” balas Ningrum dengan wajah yang datar.

Rudi diam saat mencoba berpikir. Dari informasi yang dia dapat ada seorang gadis dengan seragam akademi Bakti Luhur yang awalnya masuk kedalam hutan seorang diri, tetapi tidak lama setelahnya empat Hunter mengikutinya kedalam hutan.

‘Sudah pasti para Hunter itu memiliki niat jahat. Tetapi melihat gadis itu kasih hidup berarti ada sesuatu yang membuat keempat Hunter mengalahkan target mereka, sesuatu yang dianggap lebih berharga dari seorang gadis yang bisa mereka permainkan.’

Melihat Rudi yang tenggelam dalam pikirannya, membuat Ningrum merasa telah memenuhi permintaan pemimpin pasukan bantuan. Dia berniat meninggalkan tempat itu, tetapi dua orang segera mengangkat senjata padanya.

Melati dan Alex yang sejak tadi memperhatikan, merasa aneh pada ekspresi Ningrum. Wajah tanpa emosi itu sangat berbeda dari Ningrum yang sebelumnya mereka bertemu.

Setelah meminta anak buahnya untuk menurunkan senjata, Rudi kembali melontarkan beberapa pertanyaan yang membuat Ningrum merasa tidak nyaman. Tetapi karena ingin semuanya berakhir dengan tanpa menimbulkan masalah, Ningrum pada akhirnya memilih bertahan.

“Seberapa jauh kau pergi?.”

“Aku pergi sampai ke perbatasan area pertama.”

“Apa kau melihat sesuatu di tempat itu?.”

“Ya, banyak mayat anggota kalian di sana.”

Balasan Ningrum membuat marah beberapa anggota guild. Ningrum yang merasa tidak melakukan kesalahan menjadi heran.

Selanjutnya Rudi bertanya apakah Ningrum melakukan pengecekkan terhadap area dimana terdapat mayat anggota guild Garuda, Ningrum menjawab tidak dengan alasan dia hanya Hunter peringkat F yang tidak memiliki izin untuk memasukkan area ke dua.

Pernyataan Ningrum dianggap sebagai kebohongan orang anggota yang tidak menyukainya, mereka menyarankan untuk menggeledah tas penuh Herbal yang Ningrum bawa, karena berpikir gadis itu pasti menyembunyikan jarahan milik guild di sana.

“Cukup!.” seru Rudi dengan suara dalam, membuat semua orang diam seketika. Setelahnya dia kembali menatap Ningrum.

“Apa kau ingin memeriksa tasku? Aku tidak masalah jika kau ingin melakukan itu.” ucapnya dengan ekspresi wajah yang masih datar.

“Tidak perlu, sekarang pertanyaan terakhir. Apakah kau mendengar sesuatu yang tidak wajar selama berada di hutan?.”

“Sesuatu yang tidak wajar, huh.” Ningrum diam dan datar, “Aku rasa aku mendengar suara dentuman keras beberapa kali dari arah jurang. Sepertinya terjadi perkelahian di sana.”

Rudi mengangguk pelan setelah mendengar jawaban Ningrum, setelah berterimakasih atas informasi yang dia dapat, Rudi kembali melanjutkan perjalannya bersama pasukannya. Begitu juga dengan Ningrum yang melanjutkan perjalan ke arah yang berlawanan.

***

Selama perjalanan menuju area kedua, Rudi terus memikirkan perkataan Ningrum. Pemuda tampan itu merasa curiga dengan pernyataan Ningrum mengenai suara dentuman keras dari arah jurang.

Rudi menduga itu adalah suara dari Radita yang berusaha mengakhiri hidupnya karena pengaruh kutukan Amarah. Meskipun tidak ada bukti yang dapat membenarkan dugaannya, tetapi Rudi masih tetap ingin memastikannya.

Dia pun memerintahkan salah satu pengintaian untuk memeriksa area jurang. Anggota guild yang lain beranggapan jika apa yang Rudi lakukan adalah sesuatu yang tidak berarti karena mempercayai murid akademi Bakti Luhur.

Tetapi Rudi tidak mengindahkan semua dengungan itu dan memilih tetap mengutus pengintai lalu melanjutkan perjalanan.

Sesampainya di batas antara area pertama dan area kedua, semua orang dikejutkan dengan banyaknya mayat yang tergeletak di sana. Beberapa anggota guild yang terpikat oleh harta diantara tumpukan mayat hampir saja menimbulkan masalah besar.

“Jangan gelap mata, saat ini kita masih belum tahu keberadaan Berung Gila.” Rudi memberikan peringatan.

Akan tetapi salah satu bawahannya justru meremehkan peringatan itu. “Hemp, ketua apa yang kau takutkan? Sudah jelas Beruang itu sudah pergi. Tidak mungkin bukan monster belaka memiliki kecerdasan untuk menjebak kita?.”

Perkataan anggota itu disetujui oleh sebagian besar pasukan. Mendengar peringatannya tidak diindahkan membuat Rudi tidak mengatakan apapun, dua hanya memejamkan mata lalu dengan tenang berkata.

“Baiklah terserah kalian.” perkataan pemimpin pasukan itu membuat bawahannya menjadi sangat senang. “Tapi ingat apapun yang terjadi kalian harus menanggungnya sendiri.” ucapan itu terdengar seperti sebuah peringatan.

Pasukan yang sudah tidak tahan melakukan penjarahan tanpa ragu memasuki area kedua, tujuan mereka adalah mengambil setiap peralatan yang dimiliki oleh rekan yang telah gugur.

Melihat apa yang terjadi menimbulkan berbagai reaksi dari murid akademi Garuda, ada yang merasa tindakan anggota guild tidak pantas dan ada juga yang mereka bersemangat ingin ikut melakukan penjarahan.

Rudi terus mengawasi murid akademi, dia melarang mereka untuk masuk ke dalam area kedua. Perhatiannya kemudian teralihkan pada beberapa mayat yang bukan bagian dari pasukan Guild Garuda. Dia segera menyadari jika mayat-mayat itu adalah para Hunter yang mengikuti Ningrum.

“Masalah sebentar lagi akan muncul.” ungkapnya.

Melati sangat cemas ketika melihat banyaknya mayat anggota guild, dia merasa sangat khawatir jika diantaranya adalah mayat dari gurunya. Hingga tiba-tiba suara dentuman keras terdengar dengan guncangan yang terasa semakin kuat.

“Kalian semua cepat kembali!.” seru Rudi.

Namun para anggota guild yang sudah gelap mata oleh harta rampasan tidak mendengar teriakan pemimpin mereka, hingga akhirnya bencana itu datang dengan tiba-tiba menyebabkan kehancuran bagi mereka yang tidak memperdulikan peringatan.

1
arfan
semangat up terus bos
rachmat hidayat
/Drool/ siiiip ceritanya asyik. seru.
rachmat hidayat
makin seru
Nresyaa$$
Thor semangat untuk up ok
Orpmy: terimakasih
total 1 replies
Nresyaa$$
Thor terus up detya supaya aku boleh terus membaca cerita ini di sangat menarik
Nresyaa$$
Thor menarik aku akan selalu menantikan kelanjutannya 🥰
semangat 😘
Nresyaa$$
Luar biasa
Fiorentina' EVRENZAN
(O_o)?? WTF
siro
👍
Adrian Syifa
lama gk buka mangatoon eh author gw up walapun beda novel
Fiorentina' EVRENZAN
👉💀👌
Fiorentina' EVRENZAN: wkwkwkwk
Orpmy: hah?........
total 2 replies
Fiorentina' EVRENZAN
Thor, lu buat lagi ya
yang kemarin aja belum selesai😑
Masda Alfarisi
lanjutkan min
Fiorentina' EVRENZAN: novel mu yang kemarin gak dilanjutkan tor/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!