NovelToon NovelToon
Dewa Petir Kehancuran

Dewa Petir Kehancuran

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:266.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Jago

Di sebuah keluarga kultivator hidup anak bernama Lei Nan, meskipun dirinya dulu di agung-agungkan sebagai seorang jenius, namun terjadi kecelakaan yang membuat lenganya lumpuh, karena hal itu dirinya menjadi bahan cemohan di keluarganya, tapi hal itu berubah ketika dirinya tidak sengaja tersambar petir yang langsung mengubah hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Serigala Hutan

Lei Nan, Zhang Wei, dan Mei Ling mendengarkan dengan seksama saat Zhang Wei membaca isi gulungan itu. Misi pertama mereka adalah menangkap seorang bandit hidup atau mati dan melaporkannya kepada walikota untuk konfirmasi. Setiap misi yang berhasil akan memberi mereka poin tim yang bisa ditukar dengan bahan kultivasi atau senjata.

Lei Nan mengangguk. "Ini misi pertama kita. Kalau seperti itu Kita harus memastikan setiap langkah kita diperhitungkan dengan baik."

Zhang Wei menyetujui. "Kita perlu menyusun strategi yang matang. Menangkap bandit bukan hal yang mudah, terutama jika dia berbahaya."

Mei Ling menambahkan, "Kita juga harus mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan. Perlengkapan, persediaan, dan informasi tentang bandit tersebut sangat penting."

Mereka bertiga kemudian mulai merencanakan langkah-langkah mereka. Lei Nan bertanggung jawab untuk mencari informasi tentang bandit tersebut dari sumber-sumber yang ada di Aula Informasi. Zhang Wei mengatur perlengkapan yang diperlukan untuk misi, sementara Mei Ling mencari peta dan mempelajari wilayah tempat bandit tersebut terakhir terlihat.

Malam itu, setelah semua persiapan selesai, mereka berkumpul kembali di tempat yang telah mereka sepakati. Lei Nan membawa beberapa dokumen yang berisi informasi tentang bandit tersebut. "Namanya Feng Hao, dikenal sebagai 'Serigala Hutan'. Dia terkenal licin dan sangat berbahaya. Terakhir terlihat di desa kecil di pinggir hutan sebelah utara Kota Besi Perak," jelas Lei Nan.

Zhang Wei mengecek perlengkapan mereka. "Kita sudah memiliki bekal. Kita harus berhati-hati dan memastikan tidak ada yang terluka dalam proses menangkapnya."

Mei Ling menunjukkan peta wilayah tempat Feng Hao terakhir terlihat. "Kita harus bergerak cepat dan hati-hati. Hutan itu penuh dengan jebakan alamiah dan mungkin juga jebakan buatan yang dipasang oleh Feng Hao."

Pagi harinya, mereka berangkat menuju desa yang dimaksud. Perjalanan mereka melalui hutan lebat. Mereka harus melintasi sungai deras dan mendaki bukit terjal.

Setelah beberapa hari perjalanan, mereka akhirnya tiba di desa yang disebutkan dalam dokumen. Desa itu tampak tenang, tetapi Lei Nan merasakan ketegangan di udara. Warga desa terlihat waspada dan curiga terhadap orang luar.

Lei Nan, Zhang Wei, dan Mei Ling memasuki desa dengan hati-hati. Mereka memutuskan untuk mengumpulkan informasi dari warga setempat. Lei Nan mendekati seorang pria paruh baya yang sedang duduk di depan rumahnya.

"Maaf, tuan. Kami sedang mencari seseorang yang mungkin anda kenal. Namanya Feng Hao. Apakah tuan tahu sesuatu tentang dia?" tanya Lei Nan dengan sopan.

Pria tua itu menatap mereka dengan tatapan ketakutan sebelum akhirnya berbicara. "Feng Hao... kenapa kalian mencarinya?," katanya dengan suara bergetar.

Lei Nan yang sepertinya tahu mencoba bertanya kembali,"Maaf tuan, sebenarnya kami memiliki tugas untuk menangkap komplotan Feng Hao."ucap Lei Nan.

Setelah bingung akan berbuat apa segera pria itu mengajak Lei Nan, Zhang Wei, dan Mei Ling untuk Menuju rumahnya.

Sesampainya dirumah pria itu saat membuka pintu ketiga orang itu terkejut melihat seorang wanita yang terlihat sangat menyedihkan duduk dengan tatapan kosong.

"Perkenalkan dia adikku, jika bukan karena anjing biadab itu mungkin adikku tidak akan menjadi seperti ini."ucap pria itu dengan sedih.

"Tuan sebenarnya apa yang terjadi?"tanya Mei Ling yang prihatin saat melihat kondisi perempuan itu.

"Kalian bisa memangilku Gu Tian, setiap bulanya kelompok Feng Hao selalu datang kebeberapa desa di dekat sini untuk mencari seorang gadis untuk memuaskan nafsu mereka dan adikku.."ucap Gu Tian yang tidak kuat berbicara.

Gu Tian menghentikan kata-katanya sejenak, menarik napas panjang sebelum melanjutkan dengan suara yang bergetar. "Adikku, Gu Mei, adalah korban mereka bulan lalu. Sejak itu, dia tidak pernah sama lagi. Mereka membawa gadis-gadis muda dan memperlakukan mereka seperti binatang, kemudian melepaskan mereka kembali setelah puas."

Lei Nan, Zhang Wei, dan Mei Ling saling berpandangan dengan penuh rasa iba dan amarah. Mereka merasa simpati terhadap penderitaan Gu Mei dan marah pada kekejaman yang dilakukan oleh Feng Hao dan komplotannya.

Lei Nan mencoba menenangkan Gu Tian. "Kami akan menangkap Feng Hao dan menghentikan kekejaman ini. Kami butuh bantuanmu tuan untuk menemukan tempat persembunyian mereka."

Gu Tian mengangguk pelan. "Aku tahu di mana mereka biasanya bersembunyi. Ada gua di tengah hutan, tidak jauh dari sini. Mereka sering berkumpul di sana."

Lei Nan tersenyum tipis, merasa lega mendapat informasi berharga ini. "Terima kasih, Tuan Gu. Kami akan segera bergerak. Kami janji akan membawa Feng Hao keadilan."

Setelah itu mereka keluar dari kediaman Gilu Tian, mereka merenung langkah apa yang harus di perbuat.

Zhang Wei mengeluarkan peta dan menunjukkan lokasi gua yang dimaksud oleh Gu Tian. "Kita harus merencanakan serangan dengan hati-hati. Jika mereka berbahaya seperti yang dikatakan, kita tidak bisa bertindak gegabah."

Mei Ling menyetujui. "Kita harus memastikan mereka tidak punya waktu untuk melarikan diri atau melawan. Mungkin kita bisa menggunakan jebakan untuk mengurung mereka di dalam gua."

Lei Nan mengangguk setuju. "Baiklah, kita akan menyusun strategi kita malam ini dan bergerak saat subuh. Kita harus memastikan misi ini berhasil."

Malam itu, mereka bertiga merencanakan langkah demi langkah serangan mereka. Mereka mempelajari peta dengan seksama, menentukan titik masuk dan keluar, serta mempersiapkan jebakan yang bisa digunakan untuk menangkap Feng Hao dan komplotannya.

Ketika fajar menyingsing, mereka bergerak menuju gua yang disebutkan oleh Gu Tian. Perjalanan melalui hutan yang lebat dan penuh jebakan alami memaksa mereka untuk tetap waspada setiap saat. Setelah beberapa jam, mereka akhirnya mencapai gua yang dimaksud.

Lei Nan memberi isyarat untuk berhenti dan berbicara dengan suara pelan. "Kita akan memasang jebakan di sekitar pintu masuk dan memastikan tidak ada jalan keluar bagi mereka. Kita juga harus siap menghadapi kemungkinan adanya penjaga di sekitar gua."

Zhang Wei mulai memasang jebakan dengan hati-hati, memastikan setiap langkah diperhitungkan dengan baik. Mei Ling mengawasi sekeliling, memastikan tidak ada yang mendekat. Lei Nan memimpin tim dengan tenang dan penuh keyakinan.

Setelah semua persiapan selesai, mereka bergerak mendekati pintu masuk gua. Lei Nan memberikan isyarat untuk maju. Mereka melangkah perlahan, memasuki gua dengan hati-hati. Suara langkah kaki mereka bergema di dalam gua yang gelap dan suram.

Tiba-tiba, suara gaduh terdengar dari dalam gua. Lei Nan memberi isyarat untuk berhenti dan bersembunyi di balik bebatuan. Mereka mengintip dari balik persembunyian, melihat sekelompok pria bersenjata berkumpul di sekitar api unggun.

"Hahaha, hei dengar apa kau tahu aku barusan mendapatkan wanita yang sangat cantik."ucap salah satu pria bejat itu.

"Hahaha, apakah aku juga boleh ikut bermain nanti."ucap pria lainya dengan wajah mesum.

"Hahaha, tenang saja kawan wanita itu untuk kita semua."ucap pria itu dengan senyum mesum.

Lei Nan mengepalkan tanganya Begitu keras tak tahu jalan pikir orang di depanya mereka begitu kejam, dirinya bisa melihat di sisi goa terlihat penjara yang di isi oleh wanita dan gadis-gadis, mereka tampak lesu dan ketakutan.

Namun belum sempat dirinya ingin memenggal kepala pria bejat itu langkahnya terhenti saat merasakan aura yang sangat kuat.

"Kalian diam!"ucap orang itu yang barusan datang.

"Maaf tuan."ucap pria itu ketakutan.

Dari jauh terlihat seorang pria berbadan tinggi mengarah ke kawanan bandit itu, dengan dingin dirinya melihat komplotan bandit itu.

...Ilustrasi Mei Ling...

1
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Njoooooost pokok'é ❤️
Asiyah Asiyah
hub mc dg ayahnya krg dkt..ini sdh bbrp episode tp tdk prnh ada pembicaraan diantara ayah anak
Asiyah Asiyah
klo reinkarnasi hrsnya mc sdh menguasai teknik2 n jurus brtarung ,pengalaman yg matang
Asiyah Asiyah
beh aneh sj pelayan tdk ada gunanya dijak mc , cm akan ikt campur ursn sj..
Asiyah Asiyah
hmmm hrs nya meningkatkan kekuatan dl dirumah ,jgn kluyuran tdk guna yg akhirnya cm dpt mslh
Asiyah Asiyah
hah sdh sakti msh bs nabrak org spt org awam sj
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
Peri Harianto
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/lanjutkanthorrlanjutkanthorrlanjutkanthorrlanjutkanthorrlanjutkan

/Drool//Drool/
Derajat
Apakah Ada hub dg Aliran hitam yg mulai bergerak
bogel
teyuuuz
bogel
lanjuuuut
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
Derajat
Bocah Nakal... bagaimana tidak Hanton berpakaian seperti Biksu tapi suka Mabuk kepayang
bogel
gasss
bogel
tooop
algore
joz
algore
jos
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!