NovelToon NovelToon
Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa / Slice of Life
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rara_07

Elara, seorang gadis periang. Hidupnya penuh dengan kebahagiaan, dia hidup dengan penuh cinta dan kasih sayang yang melimpah. Baginya tidak ada kesedihan yang akan berkepanjangan, namun semua menjadi sirna ketika dia beranjak remaja. Ayah dan Ibu yang selalu perhatian terhadapnya, kini telah acuh. Bahkan Ayah yang dulu ia anggap sebagai seorang pangeran, kini berubah menjadi seorang iblis. Cinta merupakan hal yang paling ia hindari, tapi seorang pria bernama Estele malah tertarik pada Elara, wanita yang jarang tersenyum, selalu jutek dan keras kepala. Akankah Elara jatuh cinta kepada Estele? atau Estele akan menyerah pada Elara yang cukup sulit di buat luluh?



Please follow dan like postingan IG Author :
@Zahra_Arara07
Please follow dan like postingan Tiktok Author :
@rara_01075

Dukungan anda, teramat berarti untuk saya❤️🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rara_07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ternyata {21}

*POV ESTELE *

Sudah hampir sejam aku menunggu wanita yang sangat membuat aku merasa penasaran beberapa hari belakangan ini. Aku masih belum mendapatkan maaf dari diri nya, gantungan kunci yang telah aku rusak begitu sangat menyakiti dirinya, namun kenapa? Aku selalu bertanya-tanya. Aku sepertinya telah melakukan kesalahan besar. Aku rasa itu adalah benda yang sangat berharga dalam hidupnya. Waktu itu hati ku terasa sesak saat melihat air matanya yang menetes. Bisa aku lihat betapa besar luka di kedua bola matanya yang indah. Aku telah bersalah.

"Aku lebih baik pulang saja, besok aku akan menemui dia lagi."

Aku memutuskan untuk kembali ke tempat sekarang aku tinggal. Namun, di tengah perjalanan aku melihat wanita yang sangat aku kenal. Dia berjalan tak terburu-buru, namun juga tak santai. Aku tersenyum, aku mempercepat sedikit langkahku. Aku berjalan di belakang wanita itu, aku memandangi punggungnya yang terlihat begitu mungil.Tingginya sangat jauh berbeda dengan diriku. Hati ku berbunga-bunga saat dekat dengan dirinya, perasaan aneh macam apakah ini? Aku pun tak tahu. Aku terus mengikuti langkahnya dari belakang dengan jarak yang cukup jauh. Saat wanita itu sampai di tujuannya, aku mendengar dia mengomel, mengeluhkan pergelangan tangannya yang sakit. Aku merasa khawatir, aku terus memperhatikan dirinya dari jauh. Namun tiba-tiba....

"Paman tampan! Sedang apa disini?"

Aku tersentak, aku berjongkok sambil menempelkan jari telunjukku di bibir. Meminta agar bocah perempuan yang menyapaku untuk mengecilkan volume suaranya.

"Ada apa paman tampan?"

"Sst, jangan keras-keras. Nanti ketahuan,"jawabku.

"Baiklah, oke ...."

Aku terkekeh saat melihat bocah kecil di depan ku begitu patuh. Dia mengecilkan volume suaranya. Membuat kami seperti orang yang sedang dalam misi kepolisian yang begitu besar.

"Kamu mau bantu paman kan?"tanyaku.

Bocah itu mengangguk, "siap! Bantu apa paman tampan?"ujarnya sambil tersenyum.

"Kamu lihat kakak cantik itu? Bantu paman memberikan obat untuk kakak cantik itu,"ujarku sambil tersenyum.

"Baik paman tampan!"

...****************...

Elara berbaring di kasurnya, dia melirik kotak P3K yang ia letakkan di atas meja kecil samping ranjangnya. Di amatinya kotak itu cukup lama, memikirkan siapakah gerangan orang yang begitu peduli terhadap dirinya. Mendapatkan perhatian seperti itu, membuat hati Elara menghangat. Dia sudah lama tidak merasakan perasaan itu.

"Tidak-tidak, semua itu hanya halusinasi Elara! Perasaan yang kamu rasakan adalah sebuah halusinasi!"elak Elara.

Estele, pria itu berdiri di depan sebuah jendela. Dia terus melihat ke arah luar sambil menyingkap tirai yang membatasi penglihatannya pada suasana di luar tempat ia tinggal sekarang. Matanya tak lepas memandangi sebuah kos kecil. Dia tersenyum, hatinya merasa begitu berbunga-bunga setiap kali melihat penghuni kos itu keluar.

"Hehe, kalau mama tahu. Habis aku di omelin nih."guman Estele.

Elara merasa bosan, dia memutuskan untuk keluar mencari udara segar. Di pergelangan tangannya sudah ia oleskan obat yang berada dalam kotak P3K pemberian Bella. Untuk menyembunyikan memar merah di tangannya, Elara menutupinya dengan sedikit perban berwarna putih.

"Mau kemana dia?"guman Estele.

Estele terus memperhatikan Elara yang tiba-tiba saja keluar dari kos. Di tersenyum saat melihat Elara sudah mengobati tangannya. Hati Estele merasa lega. Pria itu sudah beberapa hari tinggal di kos yang berada di kawasan yang sama di tempat Elara berada. Dia selalu mengawasi wanita itu, dia akan berusaha melindungi Elara. Jujur, Estele tidak tahu mengapa dia melakukan semua itu, tapi dia merasa ingin saja melakukannya. Mungkin itu semua demi menuntaskan rasa penasarannya terhadap Elara.

"Elara!? Kamu juga disini?"

Elara menoleh, begitupun dengan Estele yang melotot kaget melihat siapakah orang yang telah menyapa Elara. Elara menautkan kedua alisnya, dia terkejut sekaligus bingung melihat keberadaan Astro.

"Lo kok disini?"tanya Elara.

"Gue ngekos disini."balas Astro sambil tersenyum.

"Serius!? Kos sebelah mana?"ujar Elara.

"Tuh, yang disana."balas Astro.

Elara menoleh, menatap ke depan. Sementara Estele, pria itu buru-buru menutup tabir jendelanya. Berharap semoga saja Elara tidak melihat dirinya. Elara terkejut, ternyata Astro tinggal di kos depan. Kos yang membuat Elara merasa curiga karena merasa terus diawasi. Elara kembali menatap Astro, mulai menduga-duga apakah Astro yang melakukan semua kebaikan melalui Bella? Melihat Elara yang diam sambil terus menatap dirinya, membuat Astro menjadi bingung.

"Eh? Lo kenapa lihat gue kek gitu? Naksir lo?"ujar Astro.

"Apa!? Gila lo! Mana ada gue naksir ama lo!"balas Elara.

"Hehe, ya kali kan. Gue aja bisa, masa lo gak."ujar Astro sambil terkekeh.

"Apa!? Lo bilang apa tadi?"hardik Elara sambil memicingkan mata.

"Ha? Gak ada kok, BTW. Lo mau kemana?"tanya Astro.

"Mau cari angin, bosan gue dalam kos."balas Elara.

"Oh gitu, ya udah ayo!"ajak Astro.

"Ogah! Gue mau sendirian!"jawab Elara

"Ya elah, udah ayo!"ajak Astro sambil menarik pelan kerah baju belakang Elara.

Elara terkejut, karena tindakan Astro itu membuat ia terpaksa untuk mengikuti langkah kaki pria itu. Sungguh menyebalkan sekali, Elara merasa geram karena Astro menarik kerah belakang bajunya. Dia terlihat seperti seekor kucing saja. Estele memukul dinding, dia merasa kesal ketika melihat Astro yang berani-beraninya menyentuh Elara. Tak peduli bagaimana perasaan sesungguhnya yang ia punya tehadap Elara, yang jelas ia merasa tak suka jika melihat Elara begitu dekat dengan Astro.

"Pegangan, nanti lo jatuh!"tegas Astro.

Elara berdecak sebal, niatnya hanya untuk berjalan-jalan sendirian telah hancur. Astro, pria itu telah membawanya menaiki motor sport sambil menikmati suasana jalan raya tanpa ada tujuan. Melihat Elara yang tak menjawabnya, Astro dengan sengaja megas motornya secara tiba-tiba. Membuat Elara terkejut dan reflek melingkarkan kedua tangannya di pinggang Astro.

"Lo gila ya!?"hardik Elara dengan marah.

"Hehe, iya nih."balas Astro dengan santai.

Elara merasa kesal, saat hendak menarik tangan dari pinggang Astro. Tiba-tiba saja tangan kiri pria itu menahan kedua tangan Elara. Membuat Elara kesulitan untuk melepaskan diri.

"Biar aja gini dulu, nikmati saja suasana nya."ucap Astro.

Elara berdecak, dia masih keras kepala. Dia tidak mau memeluk pria di hadapannya itu. Elara yang terus memberontak, membuat Astro kewalahan. Terpaksa pria itu membiarkan tangan perempuan itu lepas dari pinggangnya.

"Gak usah modus lo!"ujar Elara.

"Hehe, tahu aja lo kalau gue mau modus."jawab Estele sambil tertawa.

Elara berdecak sebal sambil melipat kedua tangan didepan dada. "Dasar tukang modus!"gerutu Elara.

Estele terkekeh di balik helmnya, Sementara Elara mulai melihat pemandangan sekitarnya. Hatinya berbunga-bunga saat melihat pemandangan langit sore. Dia tersenyum tipis. Melihat langit membuat dia ingat akan Haru, dia menjadi ingat tentang kebahagiaan mereka dulu. Dia ingat saat dulu duduk di belakang Haru, sementara Haru duduk di depan sambil mengayuh sepeda. Mereka sangat bahagia dulu, mereka tertawa lepas saat menikmati suasana langit sore yang mulai berwarna jingga. Mengingat semua kenangan indah itu membuat air mata Elara ingin menetes, namun dengan cepat ia menahan. Dia tidak akan pernah menunjukkan kepayahannya di hadapan orang lain. Mengingat ia menangis dihadapan Estele kala itu sudah cukup membuat dia merasa payah dan lemah.

"Ck sialan! Di suasana hatiku yang bahagia, kenapa aku harus ingat kakak tingkat menyebalkan seperti dia!?"guman Elara.

1
Arina Arina
kak tolong donggg
Arina Arina
kak tebal buku nya berapa kak
Arina Arina: ayo dongg plissss🙏🙏
Arina Arina: kak tolong bantu jawab ya
judul buku
penulis
penerbit
tahun terbit
tebal buku
media
total 3 replies
·Laius Wytte🔮·
cerita ini layak dijadikan best-seller, semangat terus!
Zahra Putri: Hallo reader, terimakasih atas dukungannya ❤️🌹
total 1 replies
Haris Saputra
ceritanya keren abis! Thor, kamu hebat!
Zahra Putri: Hallo Reader, Terimakasih atas komentarnya🌹❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!