NovelToon NovelToon
Rahasia Bos Muda

Rahasia Bos Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: elinazy

Naya terjebak ke dalam situasi yang rumit bersama dengan bos muda yakni Gavin. Mereka difitnah telah melakukan perbuatan zina hingga membuatnya harus berusaha keras membuktikan kebenaran yang sebenarnya. Apalagi mereka berdua tidak saling mencintai dan enggan menikah karena paksaan. Perjuangan kedua nya menjadi lebih sulit akibat karakter yang berbeda 180 derajat.
Akankah mereka berhasil keluar dari masalah tersebut atau justru harus pasrah menerima pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elinazy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembalasan (4)

Naya bersiap pergi ke GV masakan jawa bersama dengan supir baru nya, Anto. Ia merasa gugup karena pertama kali akan memimpin sebuah restoran yang cukup besar dan mewah. Meskipun menu yang ditawarkan terbilang makanan rumahan, namun harga yang dibandrol cukup mahal. Setelah sampai di restoran, Ia bersiap masuk.

"Pak Anto tolong tunggu sebentar ya, setelah dari sini, aku mau ke tempat lain" Ujar Naya sambil merapikan baju nya.

"Gak usah disuruh juga pasti saya tungguin non, namanya supir pribadi ya harus mengikuti kemanapun bos nya pergi" Balas Anto tertawa kecil.

Naya sedikit merasa malu karena baru pertama kali memiliki supir pribadi yang tidak ia ketahui seperti apa kerja nya.

Ketika baru berjalan masuk, sambutan meriah diberikan oleh para karyawan. Kalung bunga disematkan di leher dan sebuah buket bunga diberikan. Semua karyawan melebarkan senyum kepada Naya.

"Cantik sekali ya bos baru kita"

"Iya pantas saja bos muda memilih dia untuk menggantikan nya"

Perkataan beberapa karyawan terdengar merdu di telinga Naya. Ia tidak pernah menyangka kalau akan mendapatkan sambutan semeriah ini. Hingga rasa gugup menjadi luntur karena sikap hangat dari mereka semua.

"Selamat datang di GV masakan jawa bu Naya. Saya Lukman, selaku pengelola restoran ini memohon maaf atas sambutan yang kurang meriah untuk bu Naya" Lukman menundukkan badan diikuti oleh karyawan lain.

"Ini sudah lebih dari cukup karena... " Naya menghentikan ucapan nya karena teringat dengan pesan Gavin yang mengatakan jika ia harus menyembunyikan identitas asli dari para karyawan. Ia harus bersikap biasa seolah menjadi orang yang berstatus sosial tinggi.

"Ehem, terima kasih atas sambutan nya. Ini akan sangat berkesan di hati saya" Sambung Naya melemparkan senyum manis.

Satu persatu karyawan membubarkan diri untuk melanjutkan pekerjaan mereka. Lukman mengantarkan Naya menuju ke ruangan pemilik restoran ini.

"Silahkan dilihat dulu ruangan nya bu, kalau ada yang harus didesain ulang maka sampaikan saja kepada saya" Ujar Lukman membukakan pintu.

Naya melihat ke sekeliling ruangan yang memiliki ukuran cukup luas. Desain ruangan serba berwarna gelap itu menjadi favorit dari Gavin. Ia pikir jika tidak perlu dirubah karena mampu menciptakan suasana yang tenang, terutama saat bekerja.

"Cukup pak Lukman, tidak ada yang perlu dirubah. Saya minta semua laporan untuk satu tahun ke belakang. Tolong disiapkan hari ini juga ya" Ujar Naya menjelma sebagai seorang bos.

"Baik bu Naya, tetapi sebelumnya saya minta maaf kalau butuh waktu yang lama untuk menyiapkan nya karena selama ini laporan tersebut terpisah dari tempat nya, mengingat bos muda yang jarang datang kesini untuk mengecek laporan"

Naya mengerutkan dahi terkejut karena ternyata Gavin jarang mengurusi restoran ini. Lalu kemana pergi nya dia yang jarang berada di rumah. Mungkin ada pekerjaan lain yang tidak diketahui.

"Memangnya bos muda pergi kemana? Apa yang dilakukan hingga tidak sempat mengurusi restoran ini? " Naya berusaha menggali informasi dari Lukman. Siapa tahu bisa mendapatkan jawaban nya.

"Saya tidak tahu bu, bos muda tidak pernah mengatakan apapun kepada saya. Dia hanya memberikan perintah dan saya hanya menjalankan perintah, tidak lebih dari itu"

"Baiklah, saya mau pergi sebentar karena ada urusan. Tolong lakukan pekerjaan dengan baik" Naya berjalan pergi meninggalkan ruangan nya.

Ia menyuruh Anto untuk mengantarkan nya ke sebuah kos an.

"Bu Naya gak salah tempat kan? " Ujar Anto yang mengetahui fungsi tempat tersebut.

"Tunggu disini, saya gak lama" Naya turun dari mobil dengan tergesa gesa. Ia berjalan cepat karena tidak ingin terlalu lama berada di kos an yang menyimpan kenangan buruk. Langkah nya terhenti saat melihat madam Jeli yang sedang duduk bersama dua orang perempuan.

"Halo madam, boleh minta waktu nya sebentar" Ujar Naya tersenyum manis.

Madam Jeli bahagia dengan kedatangan Naya yang pasti akan menjadi sumber uang nya. Ia langsung menyuruh dua orang perempuan itu untuk pergi lalu mempersilahkan Naya duduk.

"Ada tujuan apa nyonya muda datang kesini? " Ujar madam Jeli bersikap sopan.

"Ini uang sepuluh juta untuk sebuah informasi" Naya menyodorkan amplop cokelat yang disiapkan tadi malam. Ia tahu betul jika madam Jeli tidak akan mau berbicara kalau tidak ada uang nya.

"Wah dengan senang hati saya terima. Apa yang mau nyonya tanyakan? " Madam Jeli terfokus menghitung lembaran merah untuk memastikan jumlah nya pas.

"Dimana Ratih? Aku mau bertemu sama dia"

"Ratih udah gak ada disini, dia pergi begitu saja sejak kejadian waktu itu"

Naya sedikit kesal dengan jawaban madam Jeli. Padahal ia berharap kalau Ratih aman berada disini daripada harus menjadi santapan Gavin.

"Tinggal dimana dia sekarang? " Tanya Naya lagi.

"Saya gak tahu, terakhir dia datang kesini untuk meminjam uang lalu pergi gak tahu kemana. Mungkin saja sudah berada di tangan bos muda"

Naya refleks berdiri saat mendengar perkataan madam Jeli yang mungkin benar adanya. Ia curiga jika Ratih tertangkap saat bersembunyi diluar jendela. Lagipula pada saat itu pun Gavin memaksa nya untuk keluar lalu tiba tiba ketika kembali ke kamar, Gavin sudah tidak ada. Ia teringat perkataan Gavin kalau dirinya memang cerdik tetapi tidak lebih cerdik dari Gavin.

"Kenapa nyonya muda khawatir? Harusnya senang dong karena target sudah tertangkap, jadi tidak perlu susah payah untuk mencari nya lagi"

"Permisi" Naya beranjak pergi tanpa mengatakan apapun lagi. Ia bingung harus berbuat apa, kalau mendesak Gavin untuk melepaskan Ratih maka itu tidak akan dituruti. Satu satunya cara adalah mencari tahu sendiri keberadaan Ratih yang sudah pasti ada di rumah.

Anto melajukan mobil kembali ke rumah, sesuai dengan perintah Naya.

Saat sudah sampai, Naya melihat Gavin yang berada di depan rumah sambil menikmati segelas kopi dan sebuah roti.

"Kamu belum pergi? " Tanya Naya.

"Bentar lagi, nunggu roti sama kopi nya habis. Kamu ngapain pulang secepat ini, gak diam di restoran? " Balas Gavin merasa curiga kepada sikap Naya yang sepertinya menyembunyikan sesuatu.

"Nanti aku kesana lagi" Naya masuk ke dalam rumah.

Gavin menghampiri Anto yang sedang berdiri di dekat mobil.

"Naya pergi kemana aja pak Anto? "

"Tadi ke kos an madam Jeli bos, tapi saya gak tahu non Naya ngapain aja di dalam. Soalnya saya disuruh nunggu diluar" Balas Anto jujur.

"Kamu pantau Naya terus, kalau ada apa apa langsung bilang ke aku. Ingat, jangan bilang sama Naya kalau kamu selalu laporan sama aku, ngerti? "

"Baik bos"

Gavin mengerti maksud kepergian Naya yang bukan nya mengurusi restoran tetapi malah mengurusi Ratih. Ia menyusul Naya ke dalam rumah dan berniat memarahi nya agar tidak melakukan hal itu lagi.

1
konyonyod an-club
Luar biasa
∆ri/ᐠ。_。ᐟ\
Pas baca endingnya, kerasa kayak kehilangan teman baik. Pokoknya cinta banget sama cerita ini!
elinazy: makasih banget udah baca, ditunggu kelanjutan nya ya luv❤
total 1 replies
Laqueno Sebaña
Kebayang terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!