NovelToon NovelToon
Dia Yang Mencintaiku

Dia Yang Mencintaiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Teen School/College / Bullying di Tempat Kerja
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lovely 12345

Cerita cinta tentang anak SMA yang terjadi karena tindakan bullying terhadap Hani si siswi gendut tapi manis dan cantik.
Nindy yang merasa mudah memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan dari Hani. Sengaja meminta ganti rugi kepada Hani atas kerusakan HP yang tidak Hani lakukan.
sejak saat itu Hani menjadi target pembullyan, beruntunglah Hani ada seorang kakak kelas Yang mau menolongnya.
Bagaimana kelanjutan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovely 12345, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surat Ijin Pacaran

Hani yang saat ini sudah duduk manis di mobil Bimo, masih penasaran dengan latar belakang pemuda tampan di sisinya. Karena Bimo yang dia tahu adalah anak yang sederhana tampilannya dari atas kepala sampai ke kaki biasanya outfit yang dikenakan tidak lah mahal, tas yang dia pakai sehari hari untuk membawa buku pelajaran pun hanya tas murahan, bahkan kendaraan yang dia kenakan dari awal masuk sampai kemarin, masih tetaplah sama yaitu motor butut tua yang sangat antik meski terawat.

Namun seketika semuanya berubah, kak Bimo yang datang menjemputnya pagi ini terlihat dengan penampilan berbeda. Mulai dari outfit yang terlihat branded, tas sekolah branded, sepatu sekolah dengan merek yang terkenal mahal, jam tangan Rolex edisi terbatas, sampai pada mobil yang mereka naiki saat ini. Hani berpikir keras tentang perubahan Bimo namun, dia belum mempunyai petunjuk apa pun. Ingin bertanya tapi malu malu, hatinya serba salah antara penasaran dengan rasa malu dengan kak Bimo tiap kali mengingat apa yang mereka lakukan kemarin.

Karena Hani melamun saat Bimo tegur, sontak saja membuat Bimo memajukan dirinya seperti akan memeluk Hani, Hani reflek memundurkan tubuhnya. "Eh kakak jangan cium di sini aku... Aku malu kak, takut ada ayah sama bunda lihat", ucap Hani mencicit malu malu sambil menutup mulutnya.

"Ha... Ha... Ha... Hani kamu itu lucu sekali", tawa Bimo meledak sambil memegang perutnya yang masih merasa sedikit kram.

"Jadi dari tadi kamu diam itu lagi mikirin kapan aku mau cium kamu?", tanya Bimo sambil melanjutkan gerakannya untuk mengambil safety belt Hani dan mengancingkannya.

"Honey.. saat ini belum bisa soalnya tuh... Kamu lihat pak supir lagi lihatin mobil kita, nanti kalau sudah aman yah.. boleh..", ucap Bimo sambil mengoda Hani.

"Iiihhh..... Kakak mah bukan itu maksud Hani..", jawab Hani dengan gemas.

Akhirnya untuk mengalihkan pembahasan mengenai bibir dan ciuman, Hani memberanikan diri untuk bertanya kepada Bimo tentang hal hal yang dari tadi membuatnya cukup penasaran.

"Kak... Hani boleh tanya gak sama kakak?", tanya Hani malu malu dan mencicit.

"Apa Honey ku?... Ada hal apa yang membuat kamu ingin bertanya?", ucap Bimo sambil tersenyum menggoda.

"Eh.. itu... Itu... Tentang tampilan kakak hari ini ada apa? Kenapa beda dari biasanya?", tanya Hani berusaha mengalihkan perhatian.

"Eh... Memang yang seperti biasanya bagaimana?" Tanya Bimo penasaran dengan pendapat Hani. Karena memang selama ini dia tidak ingin menjadi pusat perhatian dari teman temannya hanya karena materi saja, jadi sebisa mungkin dia menutupi jati dirinya selama ini dan sengaja membuat warna kulitnya yang aslinya putih menjadi cokelat.

"Itu.. maaf kalau aku salah... Karena aku selalu lihat kakak dengan tampilan sederhana... tapi sekarang, kenapa full branded begini?" Tanya Hani penasaran sambil menatap Bimo.

Bimo dia tidak langsung menjawab pertanyaan Hani, sampai saat mobil mereka berhenti di lampu merah, tiba tiba Bimo menarik tengkuk Hani dan menempelkan bibirnya sesaat. Hani terkejut mukanya kembali merah merona.

Cup....

"Ciuman itu, sesuai dengan permintaanmu tadi" ucap Bimo santai.

Hani masih mencerna kejadian tadi, namun belum sempat dirinya bereaksi Hani kembali di cium oleh Bimo dan kali ini lebih lama durasinya.

"Dan yang ini hadiah dari kakak untuk honeyku yang cantik", jawab Bimo kembali sambil mencubit pucuk hidung Hani.

"Iiihhh... Kakak kok sekarang jadi m*sum gini sih!" Ujar Hani sambil memanyunkan bibirnya.

"M*sum gimana maksudnya Honey", ucap Bimo menggoda Hani. Setelahnya kemudian dia tertawa lepas.

"Dulu itu di mata aku kakak itu sosok yang pendiam, dingin, sopan, dan sederhana apa adanya. Tapi kok sekarang kakak mulai nakal? Sukanya cium cium bibir Hani? Trus ini... Ini mobil siapa kak?", ucap Hani gemas karena Bimo yang menggodanya sejak tadi.

"Kamu itu lucu sekali, memang kakak akui kakak berubah, entah kenapa kalau kakak dekat Hani bawaannya maunya m*sum terus dan bibir kamu yang pink itu, selalu aja godain kakak", ucap Bimo gemas dengan Hani.

"Kalau masalah sikap, memang kakak tidak terlalu suka berbaur karena banyak teman teman kakak yang akan hanya mendekati karena status saja", ucap Bimo menjelaskan.

"Terus...", ucap Hani tidak sabar.

"Terus...?", tanya Bimo.

"Terus mobil!! kakak dapet darimana?" Tanya Hani penasaran.

"Oh... Mobil.. kalo ini emang punya kakak..", jawab Bimo singkat.

Hani merasa gemas dengan jawaban Bimo yang tidak menjawab rasa penasarannya. Dia memukul pelan bahu Bimo.

"Apa... Honey..?", tanya Bimo sambil memarkirkan mobil mereka di parkiran sekolah.

"Mobil ini mahal loh kak, karena setahu aku kakak biasa naik motor jadul yang antik" Hani penasaran karena penjelasan singkat yang Bimo berikan.

Lalu setelahnya Bimo melepaskan safety belt mereka berdua, lalu menggenggam tangan Hani dengan lembut.

"Dengar Honey, ini memang mobil kakak. Salah satu mobil yang kakak koleksi dari hasil kerja keras kakak sendiri. Dan jangan salah kira, harga motor yang kamu bilang antik itu bisa beli 5 jam tangan kamu", ucap Bimo sambil menunjuk jam tangan mewah punya Hani.

"Apa...!!! Ya.. ampun tuh motor antik, masa mahal banget harganya?" Ucap Hani terkejut, karena tidak menyangka mendengar harganya.

"Berarti kak Bimo kaya dong?", ucap Hani.

"Iya kamu tahu keluarga Pramudia?", tanya Bimo penasaran.

"Pramudia siapa yang tidak kenal, itukan kawan bisnis ayah sejak lama", jelas Hani. Sesaat dia terkejut dengan ucapannya sendiri.

"Honey perkenalkan nama lengkap kekasihmu ini Bimo Pangestu Pramudia", ucap Bimo sambil mencium tangan Hani yang wangi vanila.

"Yah ampun kakak ternyata sultan? Terus bagaimana bisa orang orang pada gak sadar kalo kakak sultan?", ucap Hani takjub.

"Kemampuan kakak tidak terbatas kakak bisa menekan semua berita tentang kakak, untuk sementara memang kemarin kemarin kakak tidak mau orang orang tahu cerita yang sebenarnya. Namun, siapa pun kita, sekaya apa pun kita, jangan pernah sombong dan membanggakan harta titipan Tuhan. Sebisa mungkin kita harus rendah hati dan perduli kepada sesama. Meski kakak selama ini diam dan cendrung menyendiri tapi diam diam kakak senang membantu teman teman yang kesulitan siapa pun mereka asalkan perilaku mereka baik", ucap Bimo menjelaskan.

"Lalu kenapa sekarang kakak menunjukkan tampilan kakak yang begini?", ucap Hani kesal ada sedikit nada cemburu terdengar di dalamnya.

"Jangan cemburu dulu, karena kak Bimo hanya milik Honeyku seorang. Semua kakak lakukan agar kakak dianggap pantas untuk menjadi kekasihmu yang cantik", ucap Bimo tulus.

"Pantas? Tapi Hani rasa, Hani yang gak pantas untuk Kak Bimo", ucap Hani sedih.

"Hei... Ada apa sayang, siapa yang bilang begitu? Justru aku yang merasa minder", ucap Bimo sungguh sungguh.

"Kak.. kakak minder? Kakak sadar gak kalau kakak itu punya segalanya, pintar, tampan, macho, dan sekarang sultan pula ternyata?", ucap Hani serius dengan kata katanya.

"Terus aku, kakak lihat aku seperti apa? Bagaimana orang menilai aku yang jalan berdua dengan kakak?", ucap Hani menunduk sedih.

"Kok... Honey ngomongnya gitu? Hani lihat mata kakak.. bagi kakak kamu adalah wanita tercantik yang hebat dan kuat, keberanian kamu membuat kakak tersentuh, kecantikan kamu membuat kakak terpesona, dan kakak entah sejak kapan sudah merasa sayang kepadamu. Entah sejak kapan kakak merasa tidak ingin jauh jauh darimu, bahkan kalau bisa kakak selalu ingin melihatmu, mendengar dan menggenggam tanganmu. Kamu tidak perlu khawatir tentang perkataan orang lain honey karena yang menjalankan hubungan ini kita, dan mereka tidak punya hak untuk mengatur cinta kita. Dan ada hal yang perlu kamu tahu kakak sudah mengurus SIP kita...", ucap Bimo menjeda.

"SIP... Apa kak?", tanya Hani bingung.

"Surat Ijin Pacaran, dan ayah Danu setuju", ucap Bimo sambil menangkup wajah Hani agar fokus melihat ke arahnya.

"Jadi... Jadi... Ayah Danu sudah tau hubungan kita kak?", ucap Hani terkaget kaget.

"Iya... Tentu saja sudah... Beliau mengijinkan kakak berpacaran denganmu tapi dengan syarat....", ucap Bimo menggantung.

\=\=\=\=

TBC

1
Lovely 😍
Bantu Author dengan komentar di setiap bab nya yah kak 🙏 matur suwun sanget nggeh
Lovely 😍
Semoga kakak pembaca semua suka dengan karya author 🤲🙏
Lovely 😍
Mohon Bantu dukungannya kak 🥰🙏
jangan lupa berikan ulasan positif dan ikuti akun author yah kak 🤲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!