NovelToon NovelToon
Kevin Dan Ade

Kevin Dan Ade

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: ade ramadhani

Kevin nama pemuda berusia 19 tahun itu,ia tinggal sendiri di dalam rumah sewa yang kecil,hal itu tidak masalah baginya.selagi tempat itu bisa melindungi nya dari panas matahari dan tetesan air hujan,itu sudah cukup.harga sewa per bulan juga terbilang murah banget.

Mengandalkan gaji tak seberapa sebagai pelayan di kedai kopi,setidaknya dengan begitu,dia masih bisa membayar biaya sewa per bulan dan kebutuhan sehari-hari.kendati dia kerap kali merasa perutnya mendadak parik karena terlalu sering mengonsumsi mi instan

Kevin berniat berjalan di sekitar taman.daripada hanya diam - diam rumah tanpa melakukan apa-apa.itu sungguh membosankan.hari ini,jadwal kerjanya masuk pagi,pulang siang.setelah istirahat sejenak,ia pun jalan - jalan.ia pria yang tidak banyak bicara.ya,bisa dibilangin pria yang dingin banget.terkadang dia bisa menjadi pria yang hangat dengan sekitar

Entahlah,dia memang sulit ditebak.

Tumbuh dia tengah-tengah keluarga yang berantakan

membuatnya merasakan jika hidup t

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ade ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ibu Terhebat untukku

Aku seorang pelajar SMP. Namaku adya azahra yang biasa dipanggil dya. Aku anak tunggal yang hidup bersama ayah dan ibu, mereka sangat menyayangiku. Setiap hari kami selalu meluangkan waktu untuk bersama.

Ketika aku mulai mengenal pergaulan dan mulai menginginkan sesuatu yang harus aku dapatkan, aku sering merasa kesal dengan ibuku tanpa sebab, aku selalu membantah ketika ibu menasehatiku, aku selalu marah-marah dengannya, apalagi jika aku minta sesuatu kepada ibu tapi ibu menundanya, aku sangat marah sampai-sampai aku mengobrak abrik barang-barang di sekitarku di depan ibu.

Tapi ibu tidak memarahiku dia hanya berkata “sabar nak, besok pasti ibu kasih” sambil merapikan.

Aku semakin jengkel kepada ibu. Lalu ayahku datang “dya kenapa kamu nak?” Tanya ayah kepadaku. “Hehe tidak apa-apa yah” sambil masuk kamar. Entah kenapa dengan ayahku aku merasa takut beda dengan ibuku.bangun dari tempat tidur aku langsung mandi untuk siap-siap ke sekolah. Sebelumnya ku lihat meja makan yang sudah ada makanan yang dimasak ibuku untuk sarapan pagi bersama ayah. Ibuku jarang ikut sarapan dengan kami, ibu hanya menyiapkan sarapan, “nanti ingin ibu masakin apa?” Hampir setiap pagi setelah sarapan ibu bertanya seperti itu kepadaku. “Terserah yang penting enak” (meringis). Kemudian ibu bergegas ke pasar untuk membeli bahan untuk makan siang dan malam nanti.

Jarang kutemui ibuku saat aku berangkat ke sekolah. Tapi ibu selalu berpesan kepadaku dan ayah sebelum aku berangkat ke sekolah dan ayah berangkat kerja supaya aku dan ayah hati-hati.

Aku hanya berpamitan dengan ayah yang juga mau berangkat bekerja.

Sepulang sekolah “assalamualaikum, assalamualaikum” aku masuk rumah, melihat ibuku yang tertidur di depan tv setelah memasak untukku dan menunggu pulangku hingga ketiduran. Ku lihat wajah ibuku yang berkeringat mungkin karena kelelahan setiap hari melakukan pekerjaan rumah sendiri.

“Oh, dya sudah pulang?” ibu tiba-tiba bangun. Aku kaget “iyaa bu” (berjalan ke kamar).

Ibu menyuruhku agar aku segera makan. Tetepi aku tertidur hingga akhirnya aku lupa makan siang. Saat ibuku membangunkanku aku malah marah-marah kepadanya. Malam harinya aku baru makan bersama ayah dan juga ibu. Aku melihat lauk makanan ibu yang dipakai hanya sedikit, tapi laukku sangat banyak padahal aku tak pernah membantu ibu memasak. Disuruh menyapu saja aku menolaknya.

Pada hari minggu yang biasa dilakukan oleh sebagian orang selama hari libur itu membersihkan rumahnya. Saat itu aku tertidur pulas sampai aku bangun siang, aku tak melakukan apapun, ketika aku keluar dari kamarku aku melihat ibu sedang membersihkan kaca dan atap rumah, lalu menyapu, mengepel lantai. “Dya, bantu ibu cepat sini jangan tidur terus” kata ibu. Aku menolak perintah ibu lalu aku berlari ke rumah nenekku yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari rumah.

Saat aku pulang aku melihat ayah dan ibuku berdua sedang bercanda di depan tv, aku tidak ingin mengganggunya. Memang aku sebel dengan ibu padahal sebenarnya ibu tidak salah, namun aku juga bahagia melihat ibu dengan ayah bahagia berdua. Aku berharap aku akan selalu besama mereka selamanya.

Tapi ternyata aku salah kebahagiaanku kini mulai berkurang saat ayah berubah menjadi orang yang tak perduli pada keluarganya. Entah kenapa ayah seperti itu, biasanya ayah tak pernah kasar denganku dan ibuku tapi sekarang selalu marah-marah dengan raut wajah yang sensitif. Ayah yang dulu baik kini sering memarahi ibuku. “Yah belikan handpone baru ya” aku memohon ke ayah, “hp sudah 2 masih kurang, kamu pikir cari uang gampang? minta ibumu sana” sambil emosi dan langsung pergikuasa menahan ucapan ayah padaku sehingga aku pun menangis. “Insya allah ibu akan belikan” ibu menghiburku. Ayah yang sekarang sering pulang malam dia juga tidak pernah makan masakan ibu, padahal ibu susah payah masak sendiri.

Ternyata handpone yang aku minta ke ayah, ibu belikan untuku padahal uang yang dipakai adalah uang pinjaman. Ibuku rela melakukannya hanya demi aku “makasih ibu” sambil tersenyum. Setelah ibu pergi aku berfikir sejenak, “betapa tulusnya ibu denganku, tapi aku tidak pernah membantunya”.

Tanpa ku sadari tiba-tiba ayah ingin menggugat cerai ibuku. Suatu hal yang tidak pernah ada dalam fikiranku itu terjadi dalam keluargaku yang dulunya tentram, kini mulai muncul masalah, setiap kali aku melihat ibu dan ayah bertengkar, ayah yang bembentak-bentak ibuku hingga ibuku tak kuasa menahan airmatanya. Aku bingung ketakutan melihat orangtuaku yang tak seakur dulu. Aku selalu berdoa agar keluargaku kembali seperti dulu. Kemudian aku pergi ke rumah temanku, di jalan ku lihat ayah dengan wanita lain sedang bercanda. aku berlari untuk kembali ke rumah dan aku menangis. “Kenapa dya” ibu bertanya. Aku hanya diam dan mengusap airmataku, aku tak mau menceritakan kepada ibu karena aku kasihan, aku tidak mau melihat ibu sedih.

Setiap kali ayah pulang ayah memasang wajah seperti orang yang mau marah, ibu berusaha perhatian dan menyapa ayah, tapi ayah malah cuek tak memperdulikan ibu. Ibu masih berusaha agar ayah tidak menggugat cerai. Entah kenapa ibu seperti itu, memperjuangkan ayah yang tidak meresponnya. Hingga aku jengkel sama ayah.

Walau begitu ibu masih terus menjalankan tugas sebagai seorang istri yang mengerjakan pekerjaan rumah sendirian, padahal di sisi lain ibu juga bekerja di luar rumah. Ibu tak pernah memperlihatkan rasa capeknya. Ibuku juga tidak pernah meninggalkan kewajibannya untuk beribadah.

Ketika aku ada masalah orang yang membantu untuk menyelesaikan adalah ibu, saat aku sakit orang pertama yang gelisah dan merawatku tanpa pamrih adalah ibu. Dan ayah menengokku dan memeriksakanku ke bidan terdekat bersama ibuku. Disitulah ayah sudah terlihat baik dengan ibu dan rukun kembali. Aku senang melihat kedua orangtuaku bersama tanpa ada masalah lagi. Dan kami hidup bahagia lagi.

Tapi belum ada satu tahun ibu dan ayah baikan, lagi-lagi masalah itu muncul, ayah kembali selingkuh dengan wanita lain hingga ayah benar-benar menceraikan ibu yang tak menginginkan perceraian itu terjadi. Aku melarang ayah agar ayah dan ibu tidak berpisah, tapi perkataanku percuma, ayah menganggap seperti angin. Karena mungkin ayah sudah terjerumus dengan wanita yang merebut ayah dari ibuku. Sehingga ayah sudah peduli padaku.

Peristiwa perceraian itu pun terjadi saat aku memasuki sekolah baruku yaitu tingkat SMA. karena aku sekolah jauh dari rumah jadi aku terpaksa kos yang seminggu sekali baru pulang.

Setiba di rumah, perasaanku tak enak, ternyata saat aku membuka pintu ayah berdua dengan wanita lain, aku mencari ibuku di semua ruangan, tapi ibu sudah pergi dari rumah tanpa membawa barang apapun. Aku tidak tahu kenapa wanita itu ada di rumahku bersama ayah padahal perceraian ayah dan ibu belum ada 2 bulan

1
Ade rama Dani
bagus
minsook123
Alur yang cemerlang, penuh kejutan. 🤩
Inari
Amat menghibur, tarik napas setelah baca 😍
Ade rama Dani: makasih
total 1 replies
Piccolo
Wahhh!!
Ade rama Dani: makasih ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!