AREKSA ( Pacar Antagonis )

££££££££

Sejak kejadian di rooftop kemarin , sudah tiga hari ini Keyvara ijin dari sekolah , entah karena apa dia tidak ingin pergi ke sekolah , hingga hal itu membuat Mila merasa aneh dengan sikap nona nya yang sering melamun saat berada di rumah.

"Nona"panggil Mila pada Keyvara yang sekarang sedang duduk di ayunan gantung yang ada di teras samping kediamannya.


"Kenapa Mila?"sambil melihat Mila yang berdiri di sebelah ayunan.

"Nona kenapa? apa nona ada masalah , sejak kemarin saya perhatikan nona sering melamun dan sudah beberapa hari ini nona juga tidak sekolah?"tanya Mila yang sangat penasaran dengan sikap Keyvara belakangan ini.

"Mungkin karena aku sedang merindukan Mommy dan Daddy jadi aku tidak semangat ke sekolah , kenapa mereka tidak pernah menghubungi ku Mila?"tanya Keyvara yang merasa penasaran dengan kedua orangtua Keyvara yang asli yang belum pernah dia jumpai , bahkan sampai sekarang dia tidak tahu seperti apa rupa orangtua Keyvara barusan.

"Bukankah nona tidak suka jika tuan dan nyonya menghubungi nona , karena itu tuan maupun nyonya selalu menghubungi saya jika menanyakan kabar nona"jelas Mila.

"*Jadi begitu , apa hubungan Keyvara dan orangtuanya tidak harmonis*? *tapi kenapa? ck .. kenapa banyak banget misteri di hidup Keyvara*" batin Keyvara yang bertanya pada dirinya sendiri.

"Apa nona ingin bicara dengan tuan atau nyonya?"tanya Mila kemudian.

"Aa .. tidak , mungkin lain kali"tolak halus Keyvara , karena sebenarnya dia sendiri masih belum tahu bagaimana sikap Keyvara pada kedua orangtuanya , makanya untuk sekarang mungkin Keyvara akan membiarkan saja hal itu.

Hingga sesaat kemudian mereka mendengar seseorang datang memanggil nama Keyvara.

"Key ..!"panggil orang itu dengan meninggikan suaranya.

"Maaf nona , nona ini memaksa masuk"ucap seorang pelayan yang datang bersama dengan gadis cantik yang sekarang berdiri di hadapan Keyvara.

"Tidak apa apa , kamu boleh kembali dan .. Mila , tolong buatkan minuman untuk sahabat saya"ucap Keyvara.

"Baik nona"jawab Mila yang kemudian pergi dari tempat itu bersama dengan pelayan yang datang bersama gadis tadi.

"Duduk dulu Maudy"sambil menepuk ruang kosong di sebelahnya.

Maudy menurut dan duduk dengan kesal di sebelah Keyvara yang tersenyum melihat sikap Maudy barusan.

"Kenapa marah?"tanya Keyvara.

"Justru gue yang seharusnya tanya , lo itu kenapa sih belakangan hari ini enggak masuk sekolah , lo juga mengabaikan pesan dan panggilan gue , lo udah enggak mau jadi sahabat gue lagi , lo jijik sama gue karena kejadian waktu itu , lo ..."

"Stop .."ucap Keyvara yang menghentikan perkataan Maudy yang membuat Keyvara menjadi pusing karenanya.

"Lo kalau mau tanya satu satu , gue pusing dengernya tau enggak .."ucap Keyvara lagi.

"Iya .. sorry"jawab Maudy sambil mengerucutkan bibirnya.

"Gue lagi enggak enak badan , makanya gue enggak masuk sekolah , gue enggak bales chat lo dan panggilan lo karena lagi lemes aja , ini juga gue baru punya tenaga buat keluar dari kamar"ucap Keyvara memberi alasan pada Maudy.

Karena dia tidak mungkin mengatakan jika dia sedang berusaha untuk menghindari Areksa , karena itu Keyvara memberikan alasan seperti itu pada Maudy.

"Lo sakit , maafin gue .. gue enggak tahu , seandainya kemarin gue langsung ke sini , mungkin gue bisa ngerawat lo"sesal Maudy.

"Udah .. enggak perlu di bahas lagi , lagian sekarang gue sudah enggak apa apa"

"Terus lo ngapain kesini? mau marah sama gue?"tanya Keyvara kemudian.

"Tadinya begitu"aku Maudy.

"Terus kenapa enggak jadi marahnya?"

"Gue tahu itu enggak akan ada gunanya , lagian kayaknya lo masih sama , dan enggak ngehindarin gue"

"Kenapa gue harus ngehindarin lo?"bingung Keyvara.

"Mungkin lo malu punya temen kayak gue yang hampir .."

**Tak**

"Aduh .. sakit Key"sambil memegang pelipisnya yang kena jitakan maut Keyvara.

"Lagian otak lo mikir apa sih ... , lo pikir gue orang yang hanya senang aja sahabatan sama lo , terus kalau susah gue jauhin , kalau gue orangnya kayak gitu .. lo enggak mungkin sekarang duduk di sini"kesal Keyvara.

"Iya .. maaf , maaf karena sempet berpikir kayak gitu"sesal Maudy.

"Gue itu tulus kalau temenan sama orang , dan gue juga enggak pernah merasa jijik sama lo atau apalah yang lo omongin tadi , jadi buang jauh jauh pikiran buruk lo , ngerti"

Maudy hanya mengangguk mengerti dengan perkataan Keyvara tadi , dan setelahnya mereka berdua menghabiskan waktu saling bercanda sampai sore hari.

Hingga disaat Maudy pamit untuk pulang , Keyvara juga berniat untuk pergi keluar setelah Maudy pergi.

"Nona mau kemana?"tanya Mila yang melihat Keyvara mengenakan hoddie dan celana jeans yang berjalan menuju pintu keluar.


"Mau ke minimarket sebentar Mila"jawab Keyvara sambil menoleh ke belakang.

"Nona mau beli apa , biar saya saja yang belikan"ucap Mila menawarkan diri.

"Tudak perlu , aku mau sekalian jalan jalan sebentar , lagian enggak jauh kok , cuman ke minimarket di dekat sini aja"tolak halus Keyvara.

"Tapi .."

"Aku pergi dulu Mila , aku enggak akan lama"ucap Keyvara yang kemudian berlalu , meninggalkan Mila yang masih diam di tempatnya.

Sedangkan Keyvara sudah berlalu menuju minimarket dengan mengunakan hoverboard yang barusaja dia beli.


Hingga lima belas menit kemudian , Keyvara sudah sampai di minimarket yang tidak jauh dari wilayah kediamannya.

Setelah menitipkan hoverboard miliknya pada penjaga parkir di minimarket tersebut , Keyvara kemudian masuk kedalan minimarket dan menuju tempat snack yang sedang dia cari.

Dan setelah mendapatkan apa yang dia inginkan , Keyvara kemudian ingin menuju ke kasir , namun dia tidak sengaja menabrak seseorang yang akan menuju rak tempat dia mengambil snack tadi.

**Bruk**

"Astaga , maaf"ucap Keyvara yang tidak sengaja menabrak seseorang di depannya itu.

"*Buset dah .. ini orang kenapa tinggi amat , hampir sama kayak Areksa , tapi kenapa gue jadi merinding begini ya .. , auranya juga sama kayak Areksa*" batin Keyvara sambil memperhatikan pemuda jangkung di hadapannya itu.


"Tidak masalah"ucapnya tersenyum ramah pada Keyvara.

"Baiklah kalau begitu , gue duluan"ucap Keyvara yang kemudian berlalu dari hadapan pemuda tadi.

Sebab Keyvara merasakan alarm bahaya jika terus berlama lama dengan pemuda itu , dan di sepanjang apa yang di lakukan Keyvara , sepertinya selalu diperhatikan oleh pemuda itu.

Bahkan sampai Keyvara selesai membayar belanjaanya dan pergi keluar pun selalu diperhatikan oleh pemuda tadi , hingga tatapan mereka yang kembali bertemu , pemuda tadi terlihat kembali tersenyum.

Namun bagi Keyvara , senyum itu menyimpan sebuah arti yang entah apa itu , hingga setelahnya Keyvara bergegas meninggalkan minimarket tadi , setelah mengambil hoverboard yang dia titipkan tadi dan memberikan imbalan pada si penjaga parkir.

Keyvara kemudian bergegas pergi meninggalkan minimarket itu , meninggalkan pemuda itu yang masih tersenyum penuh arti pada Keyvara yang sudah menghilang dari pandangan nya.

"Kita akan bertemu lagi cantik , dan aku akan merebutmu dari si Areksa sialan itu"

**££££££££**