SUAMI IDAMAN BOCAH SMA

Siang harinya sekitar pukul satu mira bangun dari tidurnya, saat dirinya membuka matanya Mira disuguhi oleh pemandangan wajah suaminya yang masih tertidur.

Mira langsung Tersenyum harus ia akui bahwa suaminya ini adalah pria yang tampan, andai saja kelakuan adit disekolah tidak nakal mungkin mira akan cepat memiliki perasaan terhadap adit.

Tapi mau bagaimana lagi, karena itu sudah karakter adit, akan tetapi akhir-akhir ini adit sedikit demi sedikit mulai berubah tentu saja itu juga tidak lepas dari peran mira yang selalu mengawasi adit.

Setelah puas mengagumi dan memandang wajah suaminya, mira mulai melepaskan pelukannya dan bergegas pergi ke kamar mandi, mira merasa tidurnya pagi ini begitu nyaman sekali.

Entah itu karena ia tidur didalam pelukan adit atau memang itu efek karena abis bergadang.

**Selesai mandi dan berganti pakaian mira kini bingung harus ngapain, mau kebawahpun ia masih malu untuk bertemu dengan mertuanya atas kejadian memalakukan dirinya tadi pagi**.

**Akhirnya kini dia hanya duduk di sofa sambil memainkan ponselnya sesekali sembari ia juga melirik suaminya yang masih tertidur pulas**.

**Saat sedang bermain ponsel, mira tiba-tiba kepikiran dengan mamihnya ia sudah lama sekali tidak bertemu dengan mamihnya**.

**Karena sangat kangen mira langsung mendekati suaminya yang masih tertidur, dan mencoba membangunkan adit untuk meminta suaminya mengantarnya kerumah mamih dan papihnya**.

" *Adit, Bangun dit*." **panggil mira sembari menggoyang-goyangkan tubuh adit**.

**Adit yang sedang enak tertidur pun langsung terbangun karena terganggu dengan suara istrinya**.

" *Apa sih mir? gue masih ngantuk*." **ucap adit sambil menggosok matanya**.

" *Anterin gue kerumah mamih yuk*!." **pinta mira**.

" *Entar aja gue masih ngantuk nih*." **ucap adit yang berniat untuk kembali tidur**.

**Namun saat melihat wajah istrinya yang seperti ingin menangis adit langsung panik, kemudian dia langsung buru-buru bangkit dari kasur**.

" *Yaudah tunggu gue mandi dulu*." **ucap adit langsung berlari ke arah kamar mandi**.

**Mira yang melihat wajah panik suaminya itu langsung terkekeh, padahal tadi mira hanya mengetes adit saja, dan ternyata cara itu berhasil membuat adit mau mengantarkanya ke rumah mamihnya**.

**Lima belas menit kemudian adit sudah selesai mandi, Adit keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk yang menutupi bagian perut dan bawahannya saja**.

**Mira yang melihat keadaan suami yang setengah telanjang itu terekspos pun langsung melotot sempurna karena lagi-lagi dia harus melihat suaminya yang bertelanjang dada**.

" *Mir, lo kenapa*?." **tanya adit yang melihat mira terdiam sambil memandang perut nya yang kotak-kotak seperti roti sobek**.

**Melihat itu adit jadi memiliki ide jahil, dia kini langsung menghampiri istrinya dan langsung memegang tangan mira sembari meletakkan tangan istrinya di perut kekarnya**.

**Sekujur mira langsung merinding begitu menyentuh perut kotak-kotak milik suaminya, ini pertama kalinya mira menyentuh perut adit secara langsung**.

**Bukanya menyingkirkan tanganya mira justru malah terus meraba-raba perut suaminya itu**.

" *Gimana?, bagus yah perut gue*." **ucap adit sambil tersenyum**.

**Dan ucapan adit membuat mira langsung tersadar kemudian dia segera menjauhkan tanganya dari perutnya adit**.

" *Kenapa?, kok gak dipegang lagi*?." **goda adit kepada mira**.

" *Apa sih dit*." **ucap mira yang langsung memalingkan wajahnya, dia tidak ingin memandang perut suaminya apalagi wajahnya kini sudah memerah kala ia malah meraba-raba perut kekar adit tersebut**.

**Bisa-bisa Mira bisa terhipnotis jika terus-terusan melihat perut adit**.

" *Kalau mau pegang lagi, bilang yah*." **bisik adit ditelinga istrinya dengan lembut**.

**Dan bisikan itu sukses membuat wajah mira semakin memerah seperti kepiting rebus, adit yang melihat itu langsung terkekeh kala melihat wajah malu-malu dari mira**.

**Setelah adit berganti pakaian dan semuanya telah siap adit dan mira langsung segera berangkat, tetapi sebelum berangkat mereka menyempatkan makan terlebih dahulu karena mereka memang belum makan sejak pagi**.

" *Kak, mau kemana*?." **ucap alvin yang tiba-tiba menghampiri adit dan mira di meja makan**.

" *Kepo*." **jawab adit ketus**.

**Alvin yang mendengar jawaban ketus kakanya langsung mendengus kesal karena kakanya itu tidak mau memberitahunya**.

" *Mau kemana sih kak?, kok udah rapih gitu*?." **tanya kembali adit namun kali ini alvin bertanya kepada kaka iparnya, karena yakin pasti mira akan memberitahukannya**.

" *Kita mau kerumah mamih, al*." **jawab mira**.

**Dan ternyata benar saja dugaan alvin, mira pasti akan memberitahukanya tidak seperti adit yang malah mengatainya kepo**.

" *Aku boleh ikut enggak kak*?."

" *Gak, lo jagain rumah aja*." **timpal adit**.

" *apa sih gue enggak nanya sama lo*." **jawab alvin dengan kesal**.

"Enggak usah dengeri kaka kamu mah, kamu boleh ikut kok." **ucap mira yang mengizinkan adit untuk ikut bersama mereka kerumah mertuanya adit**.

" *Beneran nih kak*?!."

**Mira langsung menganggukan kepalanya, alvin yang melihat itu langsung bersemangat karena mira menginginkanya untuk ikut**.

" *Eh iya, tapi aku kesananya naik apa*?." **ucap alvin yang baru teringat jika dia masih belum memiliki kendaraan seperti adit**.

**Dan alasan alvin masih belum memiliki kendaraan adalah karena umurnya yang masih dibawah 17 tahun jadi dia belum diizinkan dan dibelikan kendaraan oleh orangtuanya**.

**Sebenarnya dirumah adit sendiri ada 3 mobil, dan ketiga mobil itu milik adit yang jarang sekali dipake karena adit lebih sering memakai motor sport kesayanganya**.

" *Udah gue bilang, lo jaga dirumah aja*." **ucap adit**.

" Gue bosen kak dirumah terus, emang lo kesananya naik apa?." **Tanya alvin**.

" *Motor*."

" *Yah kok bawa motor sih, bawa mobil dong kak biar gue bisa ikut*." **ucap alvin dengan wajah memelas**.

" *Ogah, ayo mir kita berangkat*."

**Adit langsung mengandeng mira untuk berangkat, Adit sangat malas sekali meladeni adiknya**.

" *Kak!, dimobil dong kak*." **rengek alvin supaya adit membawa mobil untuk pergi**.

**Namun adit tidak menggubris rengekan adiknya dan tetap pergi menggunakan motornya bersama mira, alvin yang ditinggal oleh kedua kakanya itu menjadi kesel sendiri**.

" *Sialan banget sih, masa gue dirumah terus*." **gerutu alvin melihat kedua kakanya itu sudah pergi**.

**Dan alvin sempat berpikir untuk menyusul menggunakan mobil adit, namun dia tidak tau dimana adit menyimpan kunci mobilnya**.

**Akhirnya alvin hanya bisa pasrah, dia menerima nasibnya sebagai penjaga dan pelindung rumah**.

**Sedangkan adit dan mira yang sudah ditengah jalan, adit menepi sebentar untuk membeli oleh-oleh atau tentengan tangan lebih dahulu untuk mertuanya, meskipun mira sebenarnya melarang adit untuk membawa oleh-oleh namun adit tetap memaksa ingin membawanya**.

**Mira yang melihat adit begitu keras kepala hanya bisa pasrah, setelah mereka selesai membeli oleh-oleh merekapun Langsung melanjutkan perjalanan mereka**.

**Jarak dari rumah adit kerumah mertuanya lumayan cukup jauh, kira-kira mereka membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam untuk sampai**.

**Didalam perjalan mira mengatakan kepada adit kalau dirinya ingin belajar membawa motor, karena sedari kecil mira belum pernah sekalipun belajar motor**.

" *Lo, mau benget belajar motor*?." **tanya adit**.

" *iyah, gue pengen banget*." **jawab mira yang begitu bersemangat**.

" *Yaudah kalau gitu nanti kalau ada waktu gue ajarin*."

" *Yey!, awas ya lo kalau bohong*." **ucap mira begitu senang sekali saat adit mau mengajarinya mengedarai mesin beroda dua Tersebut**.

**Dan Adit yang melihat istrinya begitu bahagia juga ikut bahagia bisa melihat istrinya senang seperti ini**.

( *Apapun yang bikin lo bahagia gue akan wujudkan mir, asal jangan perpisahan*) **ucap adit di dalam hati**.

**Dia akan berusaha mewujudkan semua keinginan istrinya asalkan itu bukanlah perpisahan diantara mereka, karena prinsip adit sekarang adalah untuk membahagiakan istrinya**.

**TO BE CONTINUE**.