NovelToon NovelToon
Cinta Annisa

Cinta Annisa

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:193.5k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Fia

Cerita ini hanya khayalan Author semata ya...

Menerima kritik dan saran ya namun yang membangun bukan menjatuhkan.

Bercerita tentang Cinta Annisa (36 tahun) harus menikah dengan Rafael Ibrahim (27 tahun) karena sebuah keadaan.

Keadaan seperti apa yang mengharuskan mereka menikah?.

Apa saja yang harus mereka lalui untuk bisa hidup bahagia bersama?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Fia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 Episode 4

Rafael sudah duduk di kursi kebesarannya setelah dari rumah sakit. Sudah hampir menjadi sebuah rutinitas untuk dilakukannya demi cepatnya kesembuhan Nesha. Dihadapannya kini sudah ada Papa nya dan asisten.

"Ada beberapa klien dari Nesha meminta uang mereka kembali." Papa buka suara.

"Iya, aku tahu, Pa. Aku juga sudah menerimanya."

"Berapa yang harus dikembalikan pada mereka?."

Rafael menyodorkan angka yang sangat fantastis.

"Kamu sudah cek rekening Nesha?."

Rafael menggeleng, "Ini urusan aku, Pa. Sebagai suaminya."

"Papa tidak masalah kalau kamu mau mengambil tanggung jawab itu sebagai suami. Sebagai suami juga kamu harus tahu keuangan Nesha, apalagi ini menyangkut banyak pihak yang meminta uang mereka dikembalikan."

Papa merasa ragu kalau uang itu masih ada, pasti Nesha sudah menghabiskannya dan Rafael tahu itu. Hanya saja tidak mau bicara.

"Iya, Pa. Nanti aku cek."

"Ok, Papa balik ke ruangan. Jangan bertindak gegabah mengembalikan uang para klien."

"Iya, Pa" Papa bangkit berdiri lalu keluar dari ruangan Rafael.

Rafael menatap beberapa surat dari para klien Nesha. Lalu tatapannya berpindah pada asistennya yang sejak tadi hanya menyimak.

"Atur kan jadwal untukku menemui mereka, ada yang ingin aku bicarakan terlebih dahulu bersama mereka."

"Baik, Pak Rafael. Nanti saya informasikan lagi."

"Aku tunggu secepatnya."

"Baik, saya permisi."

"Hmmm."

Asisten Indra pun keluar dan menutup pintunya rapat.

Rafael bangkit lalu berdiri di depan jendela, pemandangannya langsung menghadap lapangan golf yang biasanya mereka gunakan kalau memiliki waktu senggang. Kini di sana hanya ada hamparan rumput warna hijau.

Rafael memang tidak pernah ikut campur masalah keuangan Nesha yang dihasilkannya sendiri. Rafael selalu percaya pada apa yang dilakukan Nesha selama wanita itu menjadi pacar hingga menjadi istri.

Terakhir kali Rafael mengecek ATM itu saldo Nesha tidak sampai satu juta rupiah. Dari hasil mutasi rekening Nesha pun tidak ada yang mencurigakan selain aliran dana Nesha keluar untuk Mama Nur.

.

.

.

.

Annisa sedang merapikan lemari pakaian Hasan dan Husein ketika Mama mertua dan Yulia mendatangi kamarnya. Kedua wanita itu mau membawa keluar Hasan dan Husein.

"Siapkan keperluan Hasan dan Husein, aku dan Yulia akan mengajaknya jalan-jalan."

"Iya, Ma." Annisa segera menyiapkan mulai dari diapers, tissue kering dan basah, bedak, minyak wangi dan minyak telon, baju ganti serta susu. Lalu memasukkannya ke dalam tas kecil yang biasa digunakan untuk menampung kebutuhan si kembar.

"Kalau boleh kasih saran, Mbak. Mending minta pisah sekarang dari Rafael. Yang pantas menggantikan Nesha itu aku. Aku cantik, seksi, model juga seperti Nesha, yang terpenting umur kami sama. Kalau sama Mbak udah seperti Mbak sama adiknya." Yulia mengejek Annisa, menurutnya Annisa sangat tidak cocok dengan Rafael.

"Iya, nanti saya bicarakan dulu dengan suami saya." Ucapan Annisa membuat hati Yulia kesal dan dongkol. Dengan cepat ia langsung menggendong salah satu si kembar dan satunya lagi diberikan pada Mama mertua. Rasanya enek juga lama-lama di dekat perempuan tua itu.

"Ayo, Tante!" Yulia mengajak Mama mertua keluar dari kamar. Tujuan mereka sebuah mall, mereka ingin makan dan bicara lebih leluasa lagi.

Usai kepergian Mama mertua dan Yulia yang membawa Hasan dan Husein. Annisa juga segera siap-siap untuk ke rumah sakit. Ia akan mengajak Mama Nur lagi. Ia pun segera mengirimkan pesan pada Rafael meminta izin. Tidak berselang lama Rafael pun membalas pesan Annisa dan memberinya izin keluar.

Annisa segera keluar dari kamar dan berjalan menuruni anak tangga. Menaiki sebuah taksi menuju rumah Mama Nur. Sesampai di sana, Mama Nur yang sudah siap langsung naik taksi dan taksi pun meluncur ke rumah sakit.

Mama Nur menanyakan keberadaan Hasan dan Husein yang kali ini tidak ikut menjenguk Nesha. Annisa pun menjawab memberitahu Mama Nur.

Setibanya di rumah sakit, Annisa berjalan pelan sambil memapah Mama Nur. Sebenarnya Mama Nur sudah tidak kuat berjalan dengan jarak yang cukup jauh. Sebab ada masalah dengan kedua lututnya. Dokter yang memeriksanya mengatakan ada peradangan sendi yang cukup serius, makanya Mama Nur harus secepatnya dioperasi.

Sebelum Nesha koma seperti sekarang ini, tadinya Nesha yang akan membiayai semua operasi yang akan dilakukan Mama Nur bulan kemarin. Namun sayang harus batal karena keadaan Nesha.

Annisa meminjam kursi roda pada satpam yang berjaga, Mama Nur sudah tidak sanggup lagi berjalan. Mama Nur dan Annisa sebentar lagi mencapai kamar Nesha, dari tempat mereka saat ini. Mereka melihat ada seorang pria yang tidak mereka kenal keluar dari kamar rawap Nesha. Lalu secepat kilat menghilang di balik dinding tembok.

"Nis, kamu lihat itu?."

"Iya, Ma."

"Siapa yang datang menjenguk Nesha?."

"Mungkin teman modelnya, Ma."

"Tapi, apa kamu tahu? Biasanya kita kenal siapa aja yang suka datang ke rumah kalau Nesha bikin acara."

Annisa menggeleng sebab belum pernah melihatnya.

Keduanya sudah berada di dalam ruangan Nesha. Mama Nur cukup terganggu dengan pria tadi. Tapi tidak bagi Annisa, sebab Nesha memang memiliki banyak teman-teman pria.

Di tengah lamunannya, seorang perawat datang dan mengecek denyut nadi Nesha sehingga mengalihkan perhatiannya.

"Bagaimana keadaan, Nesha?."

"Semuanya bagus, hanya tinggal menunggu waktu saja kapan Ibu Nesha bisa sadar." Perawat itu tersenyum sembari mencatat hasil pemeriksaannya.

"Permisi" pamit perawat.

"Iya" sahut Mama Nur dan Annisa.

Annisa dan Mama Nur duduk mengapit Nesha yang masih betah dalam tidurnya. Mama Nur selalu memanjatkan doa di depan Nesha, jangan tanya lagi disetiap sujud Mama Nur nama Nesha menjadi prioritas doa-doanya sekarang ini.

Usai mengusap wajah setelah mengucap aamiin. Mama Nur bertanya pada Annisa.

"Bagaimana hubunganmu dan Rafael?."

"Baik" sahut Annisa singkat.

"Rafael sama anak-anak."

"Lebih baik lagi. Rafael sangat menyayangi Hasan dan Husein."

"Alhamdulillah" Mama Nur mengangguk.

Annisa mengantar Mama Nur kembali ke rumah setelah habis jam besuk Nesha. Rasanya sangat kurang untuk berbicara dengan Nesha. Namun Annisa masih memiliki waktu esok hari lagi.

Dalam perjalanan pulang ke rumah Mama mertuanya, sekilas Annisa melihat sosok pria yang tadi keluar dari ruangan Nesha melintas di depan taksinya yang berhenti karena lampu merah.

Annisa mengikuti arah pria itu sampai menghilang masuk ke dalam Mall yang kemarin didatangi Rafael. Mobil taksi pun kembali berjalan, meninggalnya rasa penasaran bagi Annisa.

Annisa tiba di rumah bersamaan dengan Rafael yang baru juga tiba di rumah. Kening Rafael berkerut melihat Annisa jalan melenggang sendiri.

"Kamu ke rumah sakit tanpa Hasan dan Husein?" Rafael mendekati Annisa.

"Iya, saya kan udah bilang tadi pas minta izin" Rafael mengecek lagi pesan yang dikirim Annisa dan benar.

"Lalu dimana Hasan dan Husein sekarang?" tanyanya pada Annisa. Belum sempat Annisa menjawab, handphone Annisa sudah berbunyi. Panggilan masuk dari Mama mertua.

"Assalamualaikum, Ma."

Terdengar suara tangisan yang cukup kencang. Annisa menekan tanda pengeras suara supaya Rafael bisa mendengarnya juga.

Rafael melihat Annisa saat tahu itu suara Mama nya yang sedang menangis.

"Ma, kenapa?." Tanya Annisa.

"Hasan hilang, enggak tahu dimana."

Deg

Annisa dan Rafael saling pandang, Rafael begitu panik dan rahangnya mengeras dengan tangan yang mengepal kuat.

Bersambung

Jangan lupa like, komen, gift dan vote. Terima kasih 🙏🙏

1
Novi Fajarsusianti
hasan Husain sama siapa ya
Rono Kustomo
perjalan hidup usahakan akad nikah untuk pertama kali nya untuk laki laki akan mendapatkan perempuan jodoh nya.
Sugiarti
Luar biasa
mahira
terima kasih kk di tunggu cerita selanjutnya
Atik Rahma
nggak ada ekstra part ka,udah Ending aja.....
mahira
siapa ya🤔
Endang Supriati
kenapa ya anisa diam aja tdk klarifikaai!
bodohhh
Endang Supriati
kenapa anisa tdk mati aja ya,, ketabrak container saking tololnya.
Endang Supriati
bisa batal pernikahan itu, klu faisal dan anisa blom melaksanakan ritual suami istri!!! goblog nih penulis!
Retno Harningsih
up
Watinih
selmt atas pernikahannya darwin dan fauziyah samawa sell
Maz Andy'ne Yulixah
Alhamdulilah,semoga bahagia selalu ya Fauzia😇😇
Maz Andy'ne Yulixah
Rina banyak yang suka juga Kakak Adik juga,sama Fero😅😅
Lala Fitriana
Luar biasa
Watinih
salsa bahgia punya papa seperti darwin
Retno Harningsih
up
Atha 😘😘
💪💪💪💪💪👍👍👍👍👍😘😘
Asri Anna
lanjut kk jgn lama"👍👍
Riska Desi
bagus banget ceritanya ,,,
Watinih
sama fauziya aja darwin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!