Berbentuk rumah biasa namun memiliki banyak kamar, karena rumah ini memang untuk kamar kost khusus untuk wanita saja. entah itu mahasiswi atau wanita yang sudah selesai kuliah, harga yang murah membuat banyak yang antri di kost milik Pak Manto.
Namun di balik itu semua ada misteri, sebab satu persatu banyak anak kost yang menghilang entah kemana dan tidak bisa untuk di temukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25. Siap berangkat
"Mau kemana kok sudah siap siap?" Zidan bertanya pada sang istri.
"Aku izin pergi ke kota ya, ada sesuatu yang mau di urus dulu." pamit Purnama.
"Mau berapa lama di sana, sayang ku?" tanya Zidan lagi.
"Sebulan paling lama lah, kan aku tidak tahu kawasan sana sehingga nanti pasti membutuhkan waktu untuk menyelidiki apa yang telah." jelas Purnama.
Zidan mengangguk setuju dengan ucapan sang istri karena nanti bila dia sudah rindu kepada Purnama maka bisa saja menyusul, sebab selama ini Zidan juga banyak memiliki bisnis di kota karena memiliki kontrakan yang cukup banyak sehingga menghasilkan uang dari sana.
Purnama akhirnya menerima permintaan Sadewa untuk mengurus tentang bakso dari daging manusia ini karena dia juga penasaran siapa yang sudah membuat masalah sampai sangat besar seperti sekarang, kalau di dalam pikiran Purnama tentu saja dia sudah terbayang bahwa yang sedang mengurus atau membuat masalah tersebut adalah seorang iblis karena pasti hanya iblis yang ingin tubuh manusia.
Dulu Purnama juga sangat gila dengan jeroan atau bahkan bola mata manusia sehingga dia banyak membunuh dan memakan dengan lahap, jadi sekarang Purnama ingin memastikan terlebih dahulu apakah itu memang murni manusia atau ada iblis yang sedang menyerupai manusia untuk membuat kehebohan besar sehingga banyak memakan nyawa.
Tadi ketika Sadewa datang Purnama masih sempat ragu karena dia sibuk juga mengurus berbagai macam hal yang kadang mendadak saja datang di desa ini, tapi setelah di pikirkan kembali maka Purnama akhirnya menerima permintaan Sadewa dan akan segera berangkat ke kota untuk menyelidiki apa yang telah terjadi sekarang ini di sana.
Bagaimana bisa seorang manusia di jadikan tumbal untuk makanan kemudian dijual kepada manusia lain, Purnama sempat mengurus kasus yang hampir serupa tapi itu hanya mengambil darahnya saja untuk di jadikan pelaris yang sangat dahsyat dan manusia itu bekerja sama dengan iblis yang sangat jahat sehingga Purnama sempat kewalahan juga menghadapinya.
Tapi kalau yang ini memang murni daging manusia dan Purnama juga bisa mencium aroma yang sama, terbiasa dulu memakan daging atau jeroan manusia membuat Purnama tidak bisa lupa dengan aroma itu sehingga satu kali cium saja dia sudah bisa menebak bahwa itu memang terbuat dari daging manusia yang pasti telah di bunuh terlebih dahulu.
"Siapa yang mau di ajak untuk perjalanan kali ini?" Arya bertanya kepada Purnama.
"Julia dan Maharani, mereka adalah dulu manusia kota jadi mungkin saja sudah hafal dengan gerak-gerik yang ada di kota." jawab Purnama.
"Aku berarti tidak usah ikut ya?" Arya memang tidak ingin ikut dengan Purnama.
"Tidak usah lah, kau jaga saja rumah dan lindungi apa saja yang dalam bahaya." pesan Purnama kepada sang adik.
"Jangan bertengkar dengan Nolan karena kami di sana nanti akan mengurus masalah, jangan sampai lagi pusing memikirkan masalah tapi malah kau sibuk bertengkar dengan Nolan!" Maharani juga memberi pesan kepada Arya.
Arya hanya mengangguk sekilas karena dia merasa tidak akan mungkin bertengkar dengan Nolan karena itu tidak ada dalam kamus, menurut Arya itu adalah hal yang sangat kekanak-kanakan sehingga dia tidak akan pernah melakukan hal itu, sebab Arya merasa bahwa dirinya adalah pria dewasa yang tidak pantas lagi melakukan hal konyol.
"Xiela ingin sekali pergi ke kota jadi ajak saja lah dia." Arya ingat karena gadis itu memang berencana akan pergi ke sana.
"Ya, nanti akan ku ajak juga tapi apa tidak terlalu banyak kalau sampai mengajak tiga member?" Purnama menatap Arya.
"Tidak lah, mereka juga tidak kelihatan sehingga tidak mungkin bisa membuat ruangan menjadi penuh." sangkal Arya.
"Ya sudah kalau begitu aku nanti akan segera berangkat, mau pakai motor atau mobil ya?" Purnama sedang memikirkan kendaraan yang akan dia pakai.
"Jangan pakai mobil dong kan karena Kakak mau cari tempat tinggal yang murah, nanti yang ada dia curiga kalau kamu pakai mobil." sengit Arya.
Purnama tertawa karena dia memang baru ingat bahwa misi kali ini adalah menjadi orang susah, jadi tidak mungkin mau pakai mobil mewah agar bisa bersenang-senang. harus pakai motor yang jelek sehingga pemilik kos tidak mungkin curiga bahwa Purnama adalah orang kaya yang sedang menyamar untuk mengungkap masalah.
"Jadi aku di ajak juga nih?" Julia senang karena ini adalah misi pertama dia setelah jadi member Purnama.
"Ya, kau kan bekas orang kota jadi pasti agak paham tentang yang ada di sana." Purnama mengangguk pelan.
"Siap, aku sudah tidak sabar untuk memulai perjalanan ku kali ini." Julia sangat girang.
"Kalau mau pergi mengurus sesuatu jangan terlalu senang seperti itu, karena kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi nanti di sana." Maharani memberi nasihat kepada Julia.
"Oh gitu ya, maaf aku terlalu antusias karena ini misi pertama." Julia jadi mengkerut ketika di nasehati oleh Maharani.
Julia memang sama sekali tidak tahu bahwa nanti yang akan dihadapi bukan hal biasa dan tentu harus mempertaruhkan segalanya, wajar saja karena Julia memang masih member baru sehingga tidak seberapa paham tentang apa yang akan dia temui nanti ketika sedang mengurus masalah demi masalah yang di terima oleh agensi Purnama.
Maharani adalah member lawas sehingga dia pasti sudah paham apa yang telah terjadi nanti bila di awal saja sudah terlalu antusias seperti itu, selama ini dia telah banyak memakan asam garam tentang bagaimana perjalanan para member saat sedang menghadapi musuh yang memiliki kekuatan besar atau bahkan kekuatan kecil.
Bila sampai ada yang sembrono maka bisa saja kemusnahan akan terjadi seperti yang telah di alami oleh member sebelumnya, sudah ada beberapa member yang harus musnah karena mereka tidak sanggup menghadapi lawan yang sangat kuat dan juga kekuatan mereka yang belum sempurna, kadang malah salah member juga karena terlalu menyepelekan lawan.
"Tetap tenang dan tidak perlu untuk terlalu girang." Purnama juga setuju dengan ucapan Maharani.
"Iya, maafkan aku karena tadi tidak tahu." Julia mengangguk paham.
"Oke kalau begitu kita berangkat sekarang, ini Sadewa benar atau tidak saat memberikan alamat." Purnama memperhatikan dulu alamat yang sudah di kirim oleh Sadewa.
Nanti yang ada ratu ular malah nyasar ke mana-mana karena salah alamat dan tidak tahu mana alamat yang akan segera dia tuju, sebab kadangkala ratu ular juga memiliki sifat gila sama seperti member yang tidak ada waras walau hanya sedikit saja.
Selamat sore besti, terima kasih untuk hari ini dan lengkap sudah lima bab ya. hari Senin akan meluncur yang baru lagi, kuntilanak merah sudah selesai.
kau tak kn bisa mencari tau dan mengungkapkan semua mending pergi deh dari kos itu
makan hati purnama dalam kasus ini dia harus bisa mehan diri😁😁
kudu pke tenaga dalam dulu pur 🤣🤣