NovelToon NovelToon
DEMI KAMU,NAK

DEMI KAMU,NAK

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sunflowsun

Pemerkosaan yang terjadi di masa lalu menciptakan trauma yang hebat dalam diri Viela.
Namun, seiring berjalannya waktu, sekali lagi semesta mempertemukannya dengan seorang pria yang menyambut dia dan tak mempersalahkan masalalunya.

Desakan orang tua dan saudaranya memaksa Viela untuk segera mengiyakan maksud dari pria itu. Namun,Viela masih meragu dan memilih untuk menjalani hubungan sebatas pertemanan dulu. Hingga suatu hari keluarga dan pria itu sekongkol untuk membuat sang pria tidur dengan Viela. Dengan begitu kedepannya tak mungkin lagi Viela bisa menolak lamaran sang pria.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunflowsun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepercayaan Terakhir

"Menikah denganku, yok? "

Vei mendekat, "Agak panas memang! " Vei menyentuh kening Peter, dan membandingkan dengan suhu di keningnya sendiri. "Harus ke rumah sakit jiwa ini! " Vei menggeleng.

"Aku serius mengajakmu untuk menikah, apa kata orang nanti jika mengetahui kamu sedang hamil, padahal kamu sendiri begini? Gimana? Apa ngak kasihan kamu sama bayimu kalau lahir malah kena hina orang? Coba pikirkan, Vei. "

"Maksudmu apa, Peter? " Vei tersinggung. "Apa kamu sedang menghinaku saat ini? " mata Vei menyala tajam. "Sudahlah! "

Belum sempat Peter menjawab, Vei melangkah meninggalkannya.

***

Lima bulan kemudian.

"Hoek... Hoekh... Hoekh... " Vei mengibas-ibaskan tangan.

Entah sudah berapa kali ia keluar masuk dari toilet.

"Vei... " Peter mengelus lembut punggung Vei.

Tangan kiri Peter membantu untuk memegang kantong infus, memastikan posisi kantong infus tidak sejajar atau lebih rendah di bandung jarum selang yang tertancap di salah satu urat tangan Vei.

Cukup sekali saja darah Vei naik ke selang saat ia memalingkan perhatiannya sejenak dari Vei.

"Terimakasih! " Ucap Vei. "Aku tak apa, pergilah, bukankah kamu ada rapat penting? "

"Tapi kamu-? "

"Peter... bukan tanggung jawabmu untuk selalu menjagaku, pernikahan kita juga pernikahan kontrak, bukan? Aku tak apa, kalau ada yang penting nanti ku hubungi kog! "

"Iyah, tahu kalau pernikahan ini pernikahan kontrak, tapi kita ini sahabat kan, Vei? Tapi kalau kontraknya selesai, bolehkan aku menjadi anakmu juga? "

"PETER... . " Pandang Vei dengan mata malas.

"HAIK... MAMA... " Ucap Peter melakukan penghormatan dengan telapak tangan kanan di dada kiri. "Big Mom... " bisik Peter pelan.

"Ngomong apa barusan? "

"Bukan apa-apa, Vei! " Peter terkekeh, "Baiklah aku akan pergi bekerja, kalau ada apa-apa cepat hubungi aku ya, Vei? " Peter mengambil langkah mundur,keluar dari kamar segera. Takut di amuk ibu hamil , Bisa-bisa jiwanya bakal di telan kalau sampai ibu hamil sampai ngamuk.

'Nyawa atau jiwa? ' Peter membayangkan pertanyaan itu akan di keluarkan Vei padanya.

Peter bergidik ngeri.

"Vei...? " kepala Peter masuk dari sela pintu yang sedikit di buka.

"Hum? Ketinggalan apa lagi? " Tanya Vei.

"Boleh aku itu... . " Peter menunjuk-nunjuk ke arah perut besar Vei.

"TIDAK.PETER! "

Peter menatap horor Vei kini, rambut Vei seperti berapi-api saat menyebutkan namanya.

Ting!

Sekejap Peter menghilang.

"Kurang asem! "

Di sinilah Vei kini.

Hidup dengan status sebagai istri Peter.

Meski, hanya sebagai pernikahan kontrak.

Dengan beberapa aturan dan syarat dari kedua insan juga.

Meski hanya sebatas kontrak, mereka bekerja sama untuk tidak memiliki hubungan asmara dengan orang luar, selama kontrak berlaku.

Baik Peter, baik Vei juga sama-sama di untungkan dalam kerja sama mereka.

Semua berjalan dengan baik hingga saat ini.

Peter sendiri adalah pribadi yang tidak mempercayai siapapun, dulunya.

Sama seperti Vei.

Namun untuk kerja sama, mereka saling mempertaruhkan kepercayaan terakhir di tahap ini.

Dikhianati dan kebaikannya selalu di manfaatkan semua orang, membuat Peter kehilangan kepercayaan. Namun, setelah Vei menolongnya dari 'kematian', melahirkan hasrat hidup baru dalam diri Peter. Pertaruhan ia mulai saat ini. Kalau pun akan di khianati atau di bohongi oleh Vei, ia berjanji takkan percaya lagi pada apapun dan siapapun di dunia ini.

Vei, yang hampir menyerah untuk percaya pada orang lain, terketuk untuk mempercayai satu insan yang saat ini bersamanya.

Namun, di semua sikap sifat Peter padanya, Ia sendiri sudah sangat siap untuk di tinggalkan kapan pun oleh Peter. Atau siapapun yang ingin meninggalkannya, Vei takkan mau untuk mencegah lagi.

Kepercayaan terakhir, ia berikan untuk Peter.

"Hoekh... Hoekh... Hoekh.... Hoekkkkkkkkh... . " Vei muntah-muntah lagi.

Untungnya Peter selalu menyediakan ember ukuran sedang untuk menampung muntahannya. Dengan keadaan Vei saat ini, cukup lemah dan pucat, membuatnya tak mampu cepat pergi ke toilet.

"HOOOOOEEEEKKKKKHHHHH... " Vei memuntahkan semua isi lambungnya.

"Pahit... Pehbbbh... Pehbbbh... " Vei kumur-kumur dan memuntahkan cairan yang membuatnya kepahitan.

Cairan kekuningan terlihat di sana.

Vei mengambil tisu, melap wajahnya yang berkeringat.

"Aduh, Nak... makan apa kita kalau muntah terus begini? " Vei menarik setengah atasannya,memperlihatkan perut besarnya. Mengusap lembut dengan sayang.

"Sehat-sehat kita ya, Nak... terberkati tumbuh kembangmu di kandungan Mama... Mama sayang kamu! " Vei tersenyum. "Terimakasih karena menjadikanku 'Mama', Terimakasih karena kamu menemaniku... . "

Air liur Vei lagi-lagi sudah memenuhi mulutnya.

Cara meludah pun Vei sudah tak tahu lagi. Entah sudah berapa dus tisu habis untuk mengelap saliva dari sana.

Dokter mengatakan kehamilannya, bukanlah kehamilan yang biasa. Dan tidak boleh dianggap enteng.

Wajah Vei tampak makin tirus, berat badannya pun tidak kunjung naik. Setiap kali ia makan apapun, selalu saja berujung jadi muntahan.

"Harusnya aku dari dulu gemuk saja,yah! " Gumam Vei sendiri memandang pergelangan tangannya yang seperti tulang dan kulit saja.

"Aku pulang! "

Peter menunjukkan kresek dengan tiga bungkus sate kambing kesukaan Vei.

"Selamat datang! " Jawab Vei, "Woahhhh... my sate... . " Vei merentangkan tangan.

"Uph... uph.... peluk... peluk... " Langkah Peter mendekat ke Vei.

"Aku mau meluk sate! Bukan kamu, Peter! " Ledek Vei.

"Jahat amat,dah! "

"Apa aku jahat? " Tanya Vei, "Aku jahat yah? Maaf... aku minta maaf... aku jahat... " Vei terisak dan menangis.

Panik sudah Peter kini. Candaan lagi-lagi malah membuat bumil itu meneteskan air mata.

"Eh? Cup... cup... Calon mama ngak boleh cengeng , loh... . Kalau Mamanya nangis, bayi kamu di dalam juga ikutan nangis loh, Vei... sudah... sudah... yah? Aku minta maaf. "

Peter membuka bungkusan sate.

"Ayok... buka mulutnya... Aaaaaaa? "

"Hap! " Vei melahap suapan dari Peter.

Lagi dan lagi Peter menyuap dengan gaya kapal terbang, dan mendaratkan sate ke mulut Vei. Bagai bayi kini Vei.

Peter menikmati setiap momen bersama Vei.

Tak ada rasa jijik atau rasa benci di matanya.

"Kamu makan juga, kalau aku sendiri yang makan ngak seru, Peter! "

"Okey! " Peter membuka bungkusan sate untuk dirinya sendiri.

Makan, sambil juga menyuapi Vei.

"Vei, gimana perasaanmu hari ini? " Tanya Peter, membersihkan serat putih dari jeruk.

"Seperti biasa, yang aku makan malah muntah lagi! "

Peter mengangguk. Menyuapkan buah jeruk pada Vei.

"Maaf ya, Peter! " Ucap Vei murung memandang tangan Peter yang membersihkan buah jeruk.

"Tidak apa-apa, jadi perempuan memang tidak mudah. Kamu tak perlu minta maaf hanya karena aku membersihkan jeruk ini, Vei! " Ucap Peter memahami sinar mata Vei.

"Tapi aku beneran ngak pura-pura Peter, kalau megang sesuatu yang beraroma sedikit saja membuatku mual.Seriusan, Peter! "

"Iya, Vei. Percaya lo, wey! " Jawab Peter tersenyum.

"Kalau cowok bisa hamil gimana, ya? " Tanya Peter berusaha membayangkan.

"Cewek hamil, sembilan bulan. Kalau kamu pernah lihat cowok hamil, itu biasanya hamil permanen! "

"Hah? Gimana, Vei? Aku ngak paham, Serius? "

"Pikir aja sendiri! Wleee... . " Ledek Vei.

1
Nurfiza Tarigan
ceritax sih seru tpi,,,,,,,,,,
Aegis Aetna
aku mampir kak, semangat.
anggita
trus berkarya tulis👏
anggita
👍👍..
anggita
like👍+ hadiah iklan☝.. utk author. smoga sukses novelnya👌.
Sunflowsun🌻
Terimakasih atas dukungan positifnya🌻
lyaa
Ini baru novel keren, author kudu bangga!!
Ryner
Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!