Anak Kembar Genius Milik Mafia

"Nanti Aku ceritakan ketika sudah sampai di sana." Jawab Marcella yang tidak ingin ceritanya di dengar oleh Mike dan Marcell.

"Kok main rahasia segala sih." Ucap Melani penasaran.

"Hehehehe ... Yang pasti ini demi masa depan Kak Marcell dan ketiga anak kembarnya." Ucap Marcella.

"Apa tiga anak kembar Marcell? Bukannya anaknya hanya satu yaitu Grace?" Tanya Melani dengan wajah terkejut.

'Awalnya Aku begitu tapi ketika Aku ke kamar Grace tanpa sengaja Aku melihat anak laki - laki kecil yang Aku kira tuyul karena tidak memakai selembar pakaian apapun.' Jawab Marcella dengan suara berbisik.

"Apa?" Tanya Melani berteriak saking terkejutnya membuat Marcella menutup mulutnya.

'Jangan berteriak nanti Kak Mike dan Kak Marcell ke sini.' Bisik Marcella.

Melani hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju, barulah Marcella menarik tanganya yang tadi membekap mulut Melani.

'Ternyata bukan tuyul tapi kembarannya Grace yang bernama Maxi. Kata Maxi dirinya menyamar menjadi Grace di mana Grace adalah Kakak kembarnya. Grace adalah anak pertama, ke dua Max dan ke tiga Maxi.' Ucap Marcella dengan suara nasih berbisik.

"Untuk lebih detailnya Kakak akan tahu nanti malam. Jadi Kakak bisakan pergi denganku bersama ketiga anak Kakak?" Tanya Marcella penuh harap.

"Memang apa yang bisa Kakak dan ketiga anak Kakak lakukan?" Tanya Melani yang masih penasaran.

'Kakak menemani ketiga anak Kakak dan ketiga anak kembar sekaligus meminta bantuan Steven dan Stevanus untuk meretas rekaman cctv 6 tahun yang lalu bersama Max dan Maxi. Sedangkan Stela menemani Grace supaya Grace tidak kesepian.' Jawab Marcella dengan suara berbisik.

'Soalnya Aku dan dokter Gracella mau pergi ke rumah sakit milik Kakakku untuk tes dna Grace dengan dokter Gracella dan Maxi dengan Kak Marcell. Untuk memastikan apakah mereka ada hubungan keluarga.' Sambung Marcella yang masih berbisik.

"Ok. Aku paham kalau begitu kami akan pergi." Ucap Melani.

'Tapi jangan ajak Kak Mike karena kami ingin mengumpulkan bukti terlebih dahulu. Setelah terkumpul dan ternyata Max dan Maxi anak kembar Kak Marcell baru Aku akan mengatakannya.' Ucap Marcella sambil masih berbisik.

"Baik." Ucap Melani dengan singkat.

"Ada yang datang." Ucap Marcella ketika mendengar dua langkah kaki menuju ke arah mereka.

Melani hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti dan tidak berapa lama mereka melihat Mike dan Marcell berjalan ke arah mereka.

"Sudah sore, kita pulang." Ajak Mike.

"Sayang, Aku masih ingin mengobrol dengan Marcella. Kalau kita menginap di sini bagaimana?" Tanya Melani sambil berdiri begitu pula dengan Marcella.

"Aku setuju dengan perkataan Kak Melani karena kalian sudah lama tidak menginap di mansionku." Ucap Marcell.

"Baiklah, malam ini kita menginap." Jawab Mike.

"Kamu juga menginap di mansion, Kakak kan?" Tanya Marcella.

"Tentu saja." Jawab Marcella.

"Oke kalau begitu Aku akan meminta kepala pelayan untuk merapikan kamar yang biasa kalian pakai." Ucap Marcell sambil membalikkan badannya.

Mike, Marcella dan Melania berjalan ke arah ruang tamu untuk melanjutkan mengobrol sampai kamar untuk Mike bersama keluarganya rapi begitu pula dengan kamar tamu untuk Marcella dan ketiga anak kembar dari pasangan Mike dengan Melani.

xxxxxxxxxxx

Sore berganti malam Mike mengantar Grace ke mansion Gracella dengan di temani Marcella. Begitu pula dengan Mike menemani istrinya bersama ke tiga anak kembarnya.

Awalnya Mike menolaknya tapi Melani beralasan ingin bertemu dengan Gracella untuk membicarakan tentang seputar pengobatan akupuntur. Agar suatu saat bisa berguna jika ada keluarganya terkena racun berbahaya.

Singkat cerita mereka sudah sampai dan mereka di sambut oleh Gracella dan dokter Maria sedangkan Putri bersama Grace dan Max yang berada di lantai 4.

"Silahkan masuk." Ucap Gracella sambil tersenyum ketika melihat Maxi memakai pakaian perempuan.

"Mommy gendong." Pinta Maxi sambil mengulurkan tangan kanannya karena tangan kirinya memeluk leher Marcell.

"Oke." Jawab Gracella dengan singkat sambil mengambil Maxi dari gendongan Marcell.

Gracella dan dokter Maria berjalan ke arah ruang keluarga diikuti oleh Mike,Marcell dan Marcella. Sampai di ruang keluarga mereka saling berkenalan kemudian mereka duduk di sofa masing - masing.

"Mommy, Aku ingin menemui Kak Max." Ucap Maxi.

"Oke." Jawab Gracella sambil berdiri.

"Lebih baik Kakak temani mereka biar Aku temani Grace." Ucap dokter Maria sambil berdiri.

"Oke." Jawab Gracella dengan singkat sambil kembali duduk.

"Aku dan ketiga anak kembarku boleh ikut?" Tanya Melani pura - pura menawarkan diri.

"Aku juga mau ikut untuk berjaga - jaga jika penyakit Grace kambuh." Ucap Marcella beralasan.

Flash Back On

Ketika Melani setuju untuk pergi ke mansion Gracella, Marcella menemui Maxi untuk menjalankan rencananya. Maxi pun setuju kemudian menghubungi Max untuk menceritakan rencananya bersama Marcella dan Melani serta ke tiga anak kembarnya.

Max pun ikut setuju kemudian menemui Gracella, dokter Maria,Putri dan Grace untuk menjalankan rencana yang sudah di susun dengan matang ketika keluarga Marcell datang.

Flash Back Off

"Tentu saja boleh." Jawab Gracella dan dokter Maria dengan serempak.

Kemudian Melani, Marcella, dokter Maria, Grace bersama ke tiga anak kembar pasangan Melani dengan Mike berjalan ke arah lift menuju ke lantai 4. Di mana Melani dan Marcella membawa laptop untuk Steven dan Stevanus.

"Aku ikut." Ucap Mike sambil berdiri dan berjalan mengikuti mereka.

Melani sudah menceritakan ke Mike apa yang sebenarnya terjadi dan Mike mendukung apapun keputusan istrinya.

Karena itulah mereka sengaja meninggalkan Marcell dan Gracella agar Marcel dan Gracella saling mengenal. Sesuai rencana Marcella yang di dukung oleh Mike, Melani, dokter Maria, Putri, Max dan Maxi.

"Masa Aku di tinggal berdua?" Tanya Marcell dan Gracella dengan serempak.

"Lebih baik Kak Marcell dan Kak Gracella saling kenal dan tidak ribut lagi seperti yang diceritakan Grace. Apalagi Kak Gracella sudah membantu mengobati Grace." Jawab Marcella.

"Tapi ..." Ucapan Marcell terpotong oleh Mike.

"Apa perlu Kakak bilang ke Mommy kalau kamu masih ribut dan tidak tahu terima kasih karena Gracella sudah membantu mengobati Grace?" Tanya Mike.

"Aku menolong Grace dengan iklas jadi tidak perlu berterima kasih." Ucap Gracella.

"Aku tidak mau hutang budi denganmu jadi Aku akan membayarmu jadi Aku tidak perlu mengatakan terima kasih ke dokter Gracella." Ucap Marcell.

"Tidak perlu, simpan saja uang milik Tuan Marcell." Ucap Gracella.

"Mike, apa perlu Kakak hubungi Mommy?" Tanya Mike.

"Tidak .... Tidak ... Bisanya ngancam." Ucap Marcell dengan kesal.

"Baru tahu ya?" Tanya Mike.

"Huh." Marcell mendengus.

"Sudahlah Kakak mau menyusul mereka." Ucap Mike sambil berjalan menyusul ke arah lift di mana Melani menunggu dirinya.

"Silahkan di minum." Ucap Gracella setelah beberapa saat mereka terdiam.

Tanpa menjawab Marcell minum kemudian meletakkan gelas ke meja sedangkan Gracella hanya memainkan jari jemarinya yang mungil sambil berpikir.

'Mereka tega banget ninggalin Aku sama pria yang bikin Aku kesal.' Ucap Gracella dalam hati.

Ketika Mike ingin berbicara tiba - tiba ponsel milik Gracella berdering membuat Marcell tidak jadi berbicara. Sedangkan Gracella mengambil ponselnya kemudian menggeser tombol warna hijau.

("Selamat malam dokter Adrian." Sapa Gracella).

("Selamat malam." Jawab dokter Adrian).

("Tadi siang Aku membeli buku medis jaman dulu dari pelelangan di negara T. Aku membaca buku medis itu dan Aku tidak sengaja membaca artikel tentang racun yang di derita Grace." Sambung dokter Adrian).

("Benarkah? Apakah ada penawarnya untuk racun di dalam tubuh Grace?" Tanya Gracella).

("Ada penawarnya dan sekarang Aku bersama temanku lagi mencari beberapa tumbuhan untuk Aku jadikan obat dan kebetulan semuanya ada di negara ini." Jawab dokter Adrian).

("Syukurlah, Aku sangat senang jika Grace bisa sembuh total." Ucap Gracella sambil tersenyum bahagia).

("Apalagi Aku karena Grace sudah Aku anggap sebagai ponakanku." Ucap dokter Adrian).

("Kalau begitu Aku tutup teleponnya." Sambung dokter Adrian).

("Ok. Bye." Pamit Gracella).

("Bye." Ucap dokter Adrian).

Tut Tut Tut

Sambungan komunikasi langsung terputus kemudian Gracella meletakkan ponselnya di atas meja. Sedangkan Marcell sejak tadi diam - diam mendengarkan percakapan Gracella dengan dokter Adrian.

'Giliran Aku jutek pas giliran dokter Adrian senyum - senyum ngga jelas.' Ucap Marcell dalam hati.

'Aku sangat senang sekali karena dokter Adrian menemukan obat penawarnya. Dengan begitu besok pagi tidak perlu mengobati Grace karena besok Aku berencana ingin merebut perusahaan milik orang tuaku yang di rebut paksa oleh adik angkatku dan mantan kekasihku.' Ucap Gracella dalam hati.

"Dari tadi di telepon senyum - senyum sendiri kayaknya senang banget kekasihnya telepon." Celetuk Marcell dengan wajah kesal.

"Aku tentu saja sangat senang ketika mendapat kabar dari dokter Adrian." Jawab Gracella sambil tersenyum.

Marcell yang mendengar ucapan Gracella membuatnya menggenggam erat ke dua tangannya untuk menahan amarahnya. Berbeda dengan Gracella dirinya sangat senang mendapat kabar dari dokter Adrian karena sudah ada obat penawar untuk Grace.

"Oh ya. Jika seandainya Tuan Marcell bertemu dengan Ibunya Grace, apakah Tuan Marcell bahagia dan mengajaknya menikah?" Tanya Gracella.

'Aku ingin tahu apa jawaban Tuan Marcel karena jujur Aku penasaran.' Sambung Grace dalam hati.

'Aku sama sekali tidak menyangka pria dihadapanku adalah pria yang meniduri Aku.' Ucap Gracella dalam hati sambil melirik ke arah Marcell yang terlihat jelas menahan amarahnya.

'Kenapa Dia terlihat menahan amarahnya?' Tanya Gracella dalam hati.

"Jika Aku bertemu dengannya maka Aku akan membunuhnya dan membuangnya di tempat pembuangan sampah sama seperti yang terjadi pada putriku Grace yang di buang di tempat pembuangan sampah." Jawab Marcell sambil masih menahan amarahnya.

"Wanita itu tidak mungkin melakukan hal itu. Bisa saja pas lahiran bayinya di culik dan di buang di tempat pembuangan sampah." Ucap Gracella.

"Kalau seandainya memang benar putriku di culik, kenapa Ibunya tega meminum obat penggugur kandungan hingga tubuh Grace lemah dan beberapa hari harus melakukan pengobatan?" Tanya Marcell.

Gracella yang ingin menjawab ucapan Marcell dikejutkan dengan suara yang sangat familiar di telinganya begitu pula dengan Marcell.

"Gawat." Ucap seorang gadis cantik sambil berlari ke arah mereka.