Bayi Rahasia Yang Di Tinggalkan

Beny tercengang melihat tulisan sale di pintu depan rumah yang di cari nya. Kemudian Beny melangkah ke rumah yang tidak terlalu jauh dari rumah tersebut.

Tok tok tok

Tok tok tok

Kreek

Pintu dibuka oleh seorang wanita paruh baya

"Cari siapa ? Tanya yang punya rumah

"Rumah yang disana kenapa ada tulisan sale nya ? Tanya Beny menunjuk arah rumah Nata

"Rumah itu memang sudah terjual.."Sahut nya lagi

"Apa anda tau kenapa pemilik lama menjual rumah tersebut?

"Karena suaminya sudah meninggal jadi mereka memutuskan untuk pindah ketempat baru.. anda siap yang punya rumah ?

Wanita paruh baya itu menelusuri penampilan Beny dari atas sampai bawah.

"Saya kenalan jauh nya nona Nata..

Jawab Beny meyakinkan wanita itu. Karena merasa tidak mendapatkan informasi yang berguna Beny segera meninggalkan daerah tersebut dan kembali untuk melaporkan hasilnya kepada Saga.

****

"Kak... Kak Nata...

Jona menepuk halus pundak Nata agar segera terbangun..

"Hhmmm..

Nata mengucek matanya untuk menetralkan penglihatan nya.." apa kita sudah sampai ?

"Sudah kak.. ayo kita turun..

Nata mengikuti langkah Jona dari belakang. Maya sudah lebih dulu turun danmenunggu mereka di bawah.

"Apa perut mu sakit atau merasa tidak enak ?

Maya memeriksa keadaan Nata

"Tidak ma.. aku sangat baik..

"Ayo kita pergi..

"Kita akan kemana ma ? Tanya Jona mengambil alih koper yang di dorong Nata.

"Mama sudah mendapatkan tempat tinggal untuk kita..

"Kapan mama mendapatkannya..? Kenapa kami tidak tau..

"Baru saja, saat kalian tidur di pesawat mama mencari beberapa rumah yang sesuai dengan kondisi keuangan kita makanya mama memilih rumah yang ini.

"Ternyata mama bergerak sangat cepat. Kami mengira kita akan menginap di hotel sampai menemukan rumah yang cocok. Ternyata mama sudah menyiapkan semuanya.." Jona menatap mamanya penuh haru.

Maya menghentikan sebuah taxi yang akan mengantarkan mereka ke tempat baru mereka..

****

Taxi berhenti di depan sebuah rumah minimalis sederhana.

"Ayo turun.. kita sudah sampai..

Mereka segera turun dan membayar ongkos taxi. Mereka di hampiri oleh dua orang laki- laki dan perempuan.

"Halo nyonya Maya, saya Janet pemilik rumah, dan ini suami saya" ucap perempuan yang seumuran dengan Maya

Maya membalas uluran tangan perempuan di depan dengan ramah.

"Halo nyonya..saya Maya, mereka adalah putri saya.." Nata dan Jona tersenyum ramah pada pasangan suami istri tersebut.

Janet dan suami nya membawa Maya dan kedua putri nya duduk di kursi depan rumah untuk menyelesaikan prosedur jual beli rumah.

Setelah selesai, mereka saling berjabat tangan.

"Terima kasih nyonya Janet, saya dan kedua putri saya sangat menyukai rumah anda.." ucap Maya senang.

"Sama- sama nyonya, sekarang rumah ini sudah milik anda. Ini kunci nya.." Janet menyerahkan kunci rumah pada Maya.

Maya menerima nya dengan perasaan haru, Maya dan kedua putri nya masuk ke rumah baru mereka.

"Waaaaah... Rumahnya sangat bagus, terlihat sangat nyaman.." sahut Nata menatap kagum pada bangunan di depannya.

"Ayo masuk.. diluar sangat dingin..

Saat pintu terbuka hal pertama yang mereka lihat adalah ruangan yang sudah di bersihkan. Tidak ada perabotan yang mahal di dalam rumah. Hanya ada satu buah sofa di sudut ruangan.

"Ruangannya cukup luas untuk kita bertiga,,

"Kalian bisa memilih kamar yang cocok buat kalian..

Mereka masuk kedalam dan melihat-lihat. Dapurnya bersih ada meja makan kecil dan sedikit alat masak.

Maya sengaja mencari rumah yang siap huni karena mereka masih baru jadi belum terlalu paham dengan situasinya.

Jangan tanya dari mana Maya mendapatkan uang. Itu adalah hasil penjualan rumah lama mereka dan sepetak tanah dan uang pesangon suaminya di tambah sedikit tabungannya.

Selain meja ada juga kulkas kecil yang bisa mereka gunakan untuk menyimpan bahan makan mereka.

Mereka lanjut memeriksa kamar. Ada tiga kamar dengan ukuran yang tidak terlalu kecil yang sudah di lengkapi dengan tempat tidur kecil juga. Dari tiga kamar mandi hanya satu yang memiliki kamar mandi di dalam.

Jadi di putuskan untuk di tempati oleh Nata yang sedang hamil. Maya dan Jona memilih kamar yang lain nya.

"Kalian istirahat lah.. tidak ada juga yang harus kalian kerjakan..

"Hhmmm.. jawab Nata dan Jona

"Untuk makan malam nanti kita delivery saja.. besok mama akan belanja kebutuhan sehari-hari kita.

****

Tuuuuut

Tuuuuut

Beny meraba-raba mencari keberadaan ponselnya yang terus berdering.

"Orang gila mana yang tidak tau aturan menelfon tengah malam begini..

Gerutu Beny karena tidurnya yang terganggu. Namun mata nya langsung melotot melihat nama yang tertera di layar ponsel nya.

"Apalagi ini..? Keluh Beny dalam hati lalu menekan tanda jawab.," Iya tuan..

Terdengar suara khas orang Bagun tidur.

"Segera datang kerumah, bawakan aku makanan dari restoran yang di seberang kantor.. apapun menunya tidak masalah yang penting dari restoran sana.."

"Tuan...i..itu... restoran nya sudah tutup tuan..

Beny serasa mau menangis dengan tingkah Saga yang semakin aneh..

"Kau bisa membangunkan pemiliknya.. aku tidak mau tau.

Tuuuuut

Tuuuuut

Saga mematikan sambungan telfon nya sepihak..

"",,,,,,,,,,,,'

Beny mengacak frustasi rambutnya karena permintaan gila tuannya. Dia menoleh kesamping melihat jam yang menunjukan pukul dua pagi.

"Kenapa aku merasa seperti punya istri yang lagi hamil.. yang punya banyak permintaan..

"Aku sudah cukup gila dengan semua permintaan aneh anda tuan.. kenapa anda bertingkah seperti perempuan hamil.

Ucap Beny setengah berteriak.. tapi itu hanya dalam hati. Beny tidak punya cukup keberanian untuk mengatai Saga secara langsung..

Dengan malas Beny mencari pesanan Saga di tengah malam buta.

Beny mencari nama yang di simpan di ponselnya..

"Hallo.." Suara serak dari seberang telfon..

"Hallo tuan Moris.. saya Beny asisten nya tuan Saga Alvian..

Mendengar siapa yang menelfon nya tengah malam adalah orangnya Saga membuat mata dan pendengaran Moris jadi terbuka lebar.

"Ada yang bisa saya bantu tuan ?

''Bisakah anda meminta koki anda untuk menyiapkan beberapa hidangan khas restoran anda, Ini sungguh sangat mendesak..

Jawab Beny berterus terang, kedepannya kami akan mengingat kebaikan anda ini tuan Moris..

"Tidak masalah tuan, tidak perlu sungkan.. pihak saya akan segera menyiapkannya untuk anda..

"Terima kasih..

Beny mematikan sambungan telfonnya dan bersiap untuk mengambil pesanan nya.

***

Nampak security membukakan gerbang untuk Beny. Melihat Beny yang masuk membawa tentengan membuat mata Saga yang mengantuk terbuka lebar.

Saga langsung mengambil alih dari tangan Beny dan membukanya.

"Apa anda sungguh baik-baik saja tuan Tanya beny penasaran

"Memangnya aku kurang baik ? Saga balik bertanya dengan cuek

"Menurut ku anda tidak baik-baik saja tuan.."Jawab beny sedikit berani..

Saga mengangkat kepalanya dan menatap tajam ke arah Beny..

"Maksud ku, kenapa anda tiba-tiba mempunyai kebiasaan-kebiasaan aneh..

Beny kembali mendapat tatapan tajam dari Saga. Akhirnya Beny pasrah melihat Saga yang terus menikmati makanannya.

"'Aku sudah kenyang.. kau tidak di butuhkan lagi..dan laporkan besok hasil yang kau dapatkan hari ini.. ucap Saga meninggalkan Beny begitu saja.

Mendapat perlakuan tidak adil bos nya membuat Beny memutar lelah bola matanya.

"Baiklah tuan.. selamat beristirahat.. semoga kebiasaan anda cepat menghilang..

Beny memutar badannya dan segera berlari keluar melihat saga memutar badannya..

Setelah kenyang Saga kembali melanjutkan tidurnya. Dalam tidurnya Saga bermimpi mendengar suara tawa anak kecil yang sedang bermain. Saga mengikuti suara anak kecil yang terus tertawa. Hati Saga menghangat mendengar tawa anak kecil yang begitu riang.

Sudut bibir Saga terangkat keatas menampilkan senyum saat Saga yang tertidur. Saga berusaha melihat wajah anak kecil tersebut yang terhalang cahaya yang menyilaukan..

"Uggh... Saga terbangun saat mentari mulai menerpa wajah tampannya.

"Mimpi apa sampai senyum-senyum begitu..?

Tanya Monik yang sudah berdiri disamping ranjang Saga.

"Apa ? Tanya Saga serak

"kau tersenyum seperti orang gila sampai tidak mendengar suara mami.."Sambung Monik menyibak tirai jendela..

Saga menutup mata karena silau..

"Tidak tau.." sahut Saga cuek

Saga segera melangkah ke kamar mandi meninggalkan maminya yang kesal dengan sifat anaknya.

Monik heran Entah sifat siapa yang ditiru oleh putra nya. Tidak ada hangat-hangatnya jadi orang. Umur yang sudah begitu tua tapi masih tidak memiliki pasangan.

Akhirnya Monik yang harus berusaha keras demi kelangsungan keluarga.Ya walaupun masih selalu gagal.